Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kebangkitan pergerakan nasional di Indonesia

Analisalah akibat terjadinya migrasi dari perdesaan ke perkotaan atau sebaliknya! Dan reklasifikasi wilayah dari wilayah sebelumnya termasuk perdesaan … menjadi perkotaan karena bertambahnya sarana perkotaan seperti adanya pasar, bank, dan sekolah (berikan contoh)​

Gubernur dipilih oleh ...........dan dilantik oleh .............. ​

1. apa ibukota nya rusia2. Phnom Penh adalah ibukota negara....3. apa ibukota nya maladewa 4. apa ibukota nya Tibet ​

tolong bantu yaa jawab pertanyaan di bawah ini ! Nama alat musik, Cara memainkan, caraterkadinya bunyi . ​

Angin muson yang berembus dari Benua Asia ke Benua Australia membawa musim 12. Angin muson yang berembus dari Benua Asia ke Benua Australia membawa mu … sim?​

sebutkan jenis jenis usaha di bidang jasa? ​

Apa yang bisa kamu simpulkan dari gambar tersebut? A. Penanganan sampah dengan didaur ulang, dibakar, dan ditimbun efektif dalam mengurangi bahaya sam … pah plastik.B. Cara paling aman untuk megurangi sampah plastik adalah dengan cara didaur ulang.C. Penanganan sampah plastik yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara ditimbun.D. Persentase penanganan sampah plastik dengan cara dibakar lebih sedikit dari cara didaur ulang.​

Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sanga … t marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan tampak sedih, prestasi menurun, sering mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda-tanda korban perundungan.“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas.Apa yang harus aku lakukan? 1. Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.2. Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru. 3. Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.4. Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.5.  Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan. Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!Menurutmu infografis dalam teks tersebut sudah tepat atau belum? A. Infografis dalam teks tersebut sudah sesuai karena infografis tersebut bersifat untuk memperjelas isi teks tentang perundungan.B. Infografis kurang sesuai dengan teks karena seharusnya infografis yang disajikan berupa efek dan cara pencegahan perundungan.C. Infografis sudah sesuai dengan isi teks yang menjelaskan tentang perundungan fisik yang dialami oleh seorang anak di sekolah.D. Infografis sesuai dengan teks karena menjelaskan tentang macam-macam perundungan agar pembaca menghindari perundungan.​

Anak laki-laki dalam infografis tersebut menggambarkan seseorang yang mengalami perundungan. Apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan perundungan … fisik terhadap dirinya?A. Menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tua.B. Memberitahukan kepada teman sebayanya tentang apa yang dia alami.C. Bersikap tenang dan menjauh apabila bertemu dengan pelaku perundungan.D. Saat bepergian selalu mengajak teman dan jangan pergi sendirian.​

berikut adalah mata pencaharian penduduk di bidang pariwisata, kecuali.....​

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kebangkitan pergerakan nasional di Indonesia

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kebangkitan pergerakan nasional di Indonesia
Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam melawan penjajah melawan kolonial.

Strategi yang dipakai pada zaman tidak lagi berupa senjata dan perang. Perjuangan digerakkan lewat organisasi-organisasi modern.

Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa Pergerakan Nasional.

Organisasi-organisasi di masa ini bersifat modern, serta lebih terarah atau terorganisir. Organisasi juga bersifat nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Faktor pendorong

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), munculnya pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, yakni:

  1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.
  2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
  3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.
  4. Adanya diskriminasi rasial.

Faktor ekternal, yakni:

  1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme
  2. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
  3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.

Sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia masih dilakukan bersifat lokal atau kedaerahan. Perlawanan dilakukan secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik.

Baca juga: Dunia Kuliner Era Pergerakan Nasional

Namun, perlawanan seperti itu selalu gagal dan dapat dipatahkan penjajah dengan senjatanya yang lebih kuat. Banyak pejuang-pejuang yang tewas dalam perperangan tersebut.

Masa perjuangan fisik pun berakhir di awal abad 20.

tirto.id - Pergerakan nasional di Indonesia muncul sebagai sebagai reaksi faktor internal dalam negeri dan faktor eksternal dari luar negeri. Kedua faktor itu saling berhubungan dan memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia.

Meskipun demikian, faktor dari dalam negeri lebih menentukan timbulnya pergerakan nasional, daripada faktor eksternal. Faktor luar negeri hanya berperan sebagai pemercepat proses munculnya pergerakan nasional.

Tanpa adanya faktor eksternal sekalipun, pergerakan nasional tetap akan timbul. Akan tetapi, ia akan membutuhkan waktu lebih panjang dan berlangsung lebih lamban dari seharusnya.

Keyakinan bahwa pergerakan nasional lebih ditentukan dari faktor internal (dalam negeri) disebabkan perjuangan bangsa Indonesia terus dilancarkan secara silih berganti.

Akan tetapi, perlawanan masih dilakukan dalam skup lokal dan masih bergantung pada pemimpin feodal atau penguasa setempat.

Selain itu, belum muncul rasa saling memiliki dan persatuan antarsesama rakyat Indonesia. Perlawanan seperti itu mudah ditumpas pihak kolonial, seperti penjajah Jepang dan Belanda. Meskipun demikian, pengalaman itu tetap berharga dan menjadi fondasi dan semangat perjuangan awal menentang penjajah.

Selanjutnya, penduduk mulai menyadari perlunya strategi lain untuk lepas dari kolonialisme. Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1997:14-15) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, faktor-faktor internal yang timbul dari dalam negeri untuk bergerak secara nasional sebagai berikut:

  • Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah
  • Adanya rasa senasib-sepenanggungan karena telah hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara berdaulat.
  • Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri

Sebenarnya, faktor internal telah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama, namun ia juga didukung faktor eksternal dalam momentum tepat.

Berikut ini faktor-faktor eksternal yang turut menentukan pergerakan nasional Indonesia:

  • Adanya faham baru, yaitu liberalisme dan human rights yang muncul selepas Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789)
  • Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902). Hal itu merangsang munculnya wawasan kebangsaan bagi para pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya masih sangat sedikit.
  • Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia pada 1905. Saat itu, Jepang berhasil membangkitkan rasa percaya diri rakyat Asia-Afrika sehingga berani bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa kulit putih)
  • Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki sehingga terbentuk kebangsaan yang bulat dalam ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa.
  • Gerakan pan-islamisme yang dimotori oleh Djamaluddin Al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperalisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-imperialis
  • Faktor eksternal lainnya, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok dan Filipina

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kebangkitan pergerakan nasional di Indonesia

Infografik SC Faktor Internal Pergerakan Nasional Indonesia. tirto.id/Fuad

Contoh Bentuk Kegiatan Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional

Salah satu organisasi nasional pertama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pergerakan nasional (nasionalisme) adalah Indische Partij. Organisasi ini berbeda dengan Boedi Oetomo yang lebih awal muncul, namun memiliki kecenderungan pada kebudayaan dan pendidikan.

Indische Partji terkesan lebih berani dan radikal menyuarakan penentangannya kepada Belanda. Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yakni Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Sejak saat itu, mulai muncul berbagai organisasi pergerakan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga Partai Nasional Indonesia-Baru (PNI-Baru).

Dikutip dari Persamaan dan Perbedaan Strategi Pergerakan Nasional (2020:4) yang diterbitkan Kemendikbud (2020:4), beberapa contoh perjuangan organisasi-organisasi masa pergerakan nasional sebagai berikut:

  • Menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui rapat umum dan surat kabar.
  • Menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebebasan kepada partai-partai politik di Indonesia.
  • Mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang-wenang.
  • Melakukan aksi pemogokan massal yang merugikan kolonial saat itu.

Baca juga:

  • Apa Perbedaan Nasionalisme dengan Patriotisme dan Ciri-cirinya
  • Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Nasionalisme di Indonesia

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/hdi)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates