Ditandai dengan apakah perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah

Maidir Harun dan Firdaus, Sejarah Peradaban Islam, IAIN-IB Press, Padang, jilid 1, Cet ke-2, 2002.

Philip K. Hitti, History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Ahmad al-Usairi, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta: Akbar Media Sarana, 2003.

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet-16, 2004.

Istian Aby Bakar, Sejarah Peradaban Islam untuk perguruan tinggi islam dan umum, UIN malang pres, 2008, Cet-1.

Siti Maryam (Ed), Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: SPI Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2002.

Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, Jakarta: UI Press, jilid 1, Cet. Ke 5, 1985,

Jousouf Souyb, Sejarah Umayyah, Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2009

Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002.

tirto.id - Sejarah peradaban Islam mencatat, dinasti pertama selepas masa Kekhalifahan Rasyidin (632-661 Masehi) adalah Dinasti Umayyah yang dipelopori oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Kendati sistem politiknya bertolak jauh dari sistem Kekhalifahan Rasyidin, namun di masa Kekhalifahan Umayyah, perkembangan ilmu pengetahuan terbilang pesat.

Berbeda dari masa Kekhalifahan Rasyidin yang menggunakan musyawarah untuk mengangkat khalifah, dinasti-dinasti Islam setelahnya, termasuk Kekhalifahan Umayyah, mewariskan kekuasaan melalui jalur keturunan. Dengan kata lain, khalifah dipilih dari anak khalifah sebelumnya.

Dilansir dari artikel ilmiah yang dimuat di Jurnal Tarbiya, Dinasti Umayyah berdiri sejak tahun 661 dan berakhir pada 750 Masehi. Selama 89 tahun berdiri, terdapat 14 khalifah berkuasa di Kekhalifahan Umayyah. Ada 5 khalifah yang paling terkenal, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Al-Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz, dan Hasyim bin Abdul Malik.

Baca juga:

  • Al-Zahrawi, Mahaguru Dokter Bedah Sedunia dari Umayyah
  • Sejarah Kekhalifahan Umayyah, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya
  • Kegeniusan Al-Biruni, Muslim Bergelar Guru Segala Ilmu

Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Di masa Kekhalifahan Umayyah, keluarga khalifah dan pemerintahannya menaruh perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. Sejumlah bidang ilmu berkembang pesat, seperti seni rupa yang dibuktikan dengan pahatan-pahatan, seni ukir, dan lukisan kaligrafi dari masa tersebut.

Selain itu, bidang arsitektur juga berkembang dengan dibangunnya Kubah Al-Sakhrah di Baitul Maqdia di masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan.

Dalam uraian "Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Masa Dinasti Umayyah" yang dimuat di Buletin Ilmiah Al-Turas, Nurhasan menuliskan sejumlah bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat itu meliputi ilmu-ilmu agama, bahasa, sejarah, geografi, filsafat, astronomi, matematika, fisika, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.

Berikut penjelasan atas perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan pada masa Kekhalifahan Umayyah:

1. Ilmu-ilmu Agama

Sebenarnya, ilmu-ilmu agama sudah diminati sejak zaman Kekhalifahan Rasyidin, namun di masa Dinasti Umayyah, jenis keilmuan ini berkembang amat pesat.

Banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang mengembara untuk berdakwah. Di pelosok-pelosok negeri itulah, berdiri berbagai pusat kajian Islam yang mempelajari Alquran, hadis, dan fikih. Pusat-pusat kajian Islam itu terdapat di Makkah, Madinah, Kufah, Bashrah, Fustat, hingga Damaskus.

Di antara ilmu-ilmu agama yang berkembang adalah ilmu qiraat atau seni membaca Alquran, serta ilmu tafsir. Tokoh-tokoh di bidang qiraat dan tafsir adalah Nafi' bin Abdurrahman, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Ibnu Katsir, dan lain sebagainya.

Berkembang juga ilmu hadis dengan tokoh seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, dan lainnya, ilmu fikih dengan tokoh besar seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, dan lainnya.

Baca juga:

  • Sejarah Maharaja Akbar Memadukan Islam dan Hindu di India
  • Sejarah Pasukan Islam Menaklukkan Mesir pada 1 Ramadan
  • Ledakan Beirut dalam Penggalan Sejarah Panjang Lebanon

2. Ilmu Bahasa Arab

Sebenarnya, ilmu bahasa Arab pada masa sebelum Islam sudah berkembang jauh. Namun, selama itu, sebagian besar penduduk jazirah Arab adalah ummi (tidak bisa membaca dan menulis). Tradisi keilmuan bahasa mereka berbentuk lisan, bukan tulisan.

Pada masa Kekhalifahan Umayyah, ilmu bahasa Arab dikodifikasi sedemikian rupa dan ditulis sesuai cabang-cabang bahasanya. Sebagai misal, Abu Al-Aswad Ad-Duali dari Bashrah yang menuliskan ilmu nahwu. Yahya bin Ya'mar, murid Abu Al-Aswad kemudian menggeluti ilmu saraf dan balagah.

Pada masa Dinasti Umayyahini ini juga, Ahmad Al-Farahidi menyusun kamus atau mu'jam bahasa Arab dan kaidah-kaidah bahasa Arab.

3. Ilmu Sejarah

Perkembangan ilmu sejarah di masa Dinasti Umayyah dimulai dari penulisan sirah nabawiyah atau perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Data-data sejarah ini dikulik melalui sumber-sumber lisan dari sahabat-sahabat Rasulullah.

Di masa Kekhalifahan Umayyah, kitab sejarah yang pertama kali ditulis adalah Al-Maghazi dan Al-Sirah yang ditulis Ibnu Syihab Az-Zuhri untuk merekam riwayat perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Sejarawan-sejarawan yang terkenal di masa Kekhalifahan Umayyah antara lain Ibnu Ishaq Al-Waqidi, Ibnu Hisyam, Muhammad bin Umar Al-Waqidi, dan lainnya.

Baca juga:

  • Khalifah yang Membangun Gereja Suci & Makam Yesus
  • Sejarah Kejatuhan Pusat Perang Salib Konstantinopel
  • Turki Ottoman Melemah dan Bantuan Inggris, Lahirlah Arab Saudi

4. Ilmu Kalam

Di bidang ilmu kalam, di masa Kekhalifahan Umayyah berkembang aliran-aliran pemikirian Jabariyah yang dipelopori oleh Jahm bin Shafwan, aliran Qadariyah yang dipelopori Ma'bad Al-Juhani, dan aliran Mu'tazilah yang dipelopori oleh Washil bin Atha'.

Aliran-aliran pemikiran dan ilmu kalam ini mencoba menafsirkan ajaran Islam dengan metode filsafat. Namun, banyak tokohnya yang mendapat tekanan dari pemerintah. Kendati demikian, aliran pemikiran dan ilmu kalam tetap berkembang pesat.

5. Sastra

Jenis sastra yang berkembang di masa Kekhalifahan Umayyah adalah syair atau puisi. Syair-syair ini didendangkan di banyak pertemuan. Bahkan, pada masa itu, terdapat Pasar Ukaz yang menjadi tempat untuk pertunjukan syair Arab.

Di masa Dinasti Umayyah, orang yang memiliki kecakapan lisan, baik itu orator dan penyair memiliki kedudukan sangat terhormat di kabilahnya. Diterakan, bangsa Arab bahkan tidak mengucapkan ucapan selamat, kecuali pada tiga hal, yaitu lahirnya anak kuda kesayangan, lahirnya bayi laki-laki, dan kemunculan seorang penyair.

Di era Kekhalifahan Umayyah pula, terdapat beberapa aliran syair yang berkembang, misalnya syair ghazal yang penuh nuansa cinta dan erotisme. Syair ghazal ini dikembangkan oleh Umar bin Abu Rabiah. Selain itu, berkembang juga syair politik yang dikenal dengan sebutan Al-Syi'r Al-Hizbi.

Baca juga:

  • Penjelasan 4 Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
  • Sejarah Awal Kesultanan Mataram Islam, Letak, dan Pendiri Kerajaan
  • Kesultanan Aceh Darussalam: Sejarah Masa Kejayaan dan Peninggalan

6. Ilmu Kimia dan Kedokteran

Untuk keperluan praktis, ilmu kimia dan kedokteran turut berkembang pesat. Tokoh terkenal yang mendalami bidang ini adalah Khalid bin Yazid bin Mu'awiyah yang belajar di Alexandria, Mesir. Ia menerjemahkan karya-karya Yunani di bidang kedokteran, kimia, farmasi, dan matematika ke bahasa Arab.

Tokoh lainnya dari golongan Nasrani adalah Ibnu Atsal dan Abu Hakam Al-Nashrani. Ia merupakan dokter pribadi khalifah Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Abu Hakam adalah spesialis bidang farmasi dan obat-obatan, dari pil, tablet, hingga ramuan herbal.

Baca juga:

  • Sejarah Kesultanan Ternate: Kerajaan Islam Tertua di Maluku Utara
  • Sejarah Kesultanan Demak: Kerajaan Islam Pertama di Jawa
  • Sejarah Kerajaan Samudera Pasai: Pendiri, Masa Jaya, & Peninggalan

Baca juga artikel terkait DINASTI UMAYYAH atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/isw)

Penulis: Abdul Hadi Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Oleh: Dr. H. Muhammad Saleh, M. Ag

Wakil Rektor III bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare

(Dibawakan dalam Orasi Ilmiah pada Pembukaan Kuliah dan Pengukuhan Mahasiswa Baru di Auditorium IAIN Parepare, Selasa 29 September 2020)

OPINI— Mengkaji sejarah Pendidikan Islam kita akan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Pendidikan Islam sejak awal diangkatnya Rasulullah Muhammad SAW. menjadi Rasul sampai sekarang yang di mulai dari masa pertumbungan, perkembangan, kemajuan bahkan kemunduran, serta kebangkitan Pendidikan Islam.

Untuk lebih memahami tahapan-tahapan pelaksanaan pendidikan dapat dilihat dari periodisasi Pendidikan Islam. Ini merupakan salah satu kekhasan kajian sejarah karena terkait dengan peristiwa yang terjadi pada masa lampu dengan berdasarkan pengembangan Pendidikan Islam dengan menitikberatkan pada kajian kapan terjadi, dimana tempat terjadinya, siapa yang menjadi tokohnya, mengapa hal itu bisa terjadi, dan apa yang terjadi pada masa itu.

Menurut Zuhairini, dkk pemilahan periodisasi dalam sejarah Pendidikan Islam untuk memudahkan urutan pembahasan. Peristiwa sejarah dilatarbelakangi oleh peristiwa lain sebelumnya, serta berhubungan secara langsung dengan peristiwa-peristiwa lain yang semasa, sehingga berakibat terjadinya rentetan peristiwa-peristiwa berikutnya. Hal ini menjadi landasan bahwa betapa pentingnya untuk memperhatikan periodesasi untuk memudahkan kajian terkait kesinambungan peristiwa tersebut dari waktu ke waktu.

Periodisasi sejarah Pendidikan Islam dapat dibagi  5 masa, yaitu: Pertama masa Pembinaan Pendidikan Islam, dimulai sejak Muhammad SAW. diangkat menjadi Rasul sampai wafatnya beliau. Pada masa pembinaan ini melalui 2 periode, yaitu periode Mekkah (13 Tahun), dan Periode Madinah (10 Tahun) mulai tahun 610 M s.d 632 M/ 13 S.Hijriah s.d 11 Hijriah. Kedua, masa Pertumbuhan Pendidikan Islam, dimulai sejak wafat Rasulullah SAW. hingga masa Bani Umayyah. Masa ini terbagi 2 periode , yaitu periode Khulafaurrasyidin (632 s.d 661 M), dan periode Bani Umayyah (661 s.d 750 M). Ketiga, masa Kejayaan Pendidikan Islam, diawali sejak berdirinya Daulah Bani Abbasiyah sampai jatuhnya Baqdad (750 M s.d 1250 M), Keempat, masa Kemunduran Pendidikan Islam, ditandai saat Baqdad dihancurkan Hulagu Khan sampai wilayah Mesir di bawah kekuasaan Napolen Boneparte (1250 M s.d 1798 M). Kelima, masa Pembaharuan, diawali sejak Mesir dikuasai Napoleon sampai masa modern sekarang (1798 M s.d sekarang)

Berdasarkan periodisasi tersebut yang menarik untuk dikaji, yaitu masa kejayaan Pendidikan Islam. Pada periode ini, Islam di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, pada masa ini diwarnai berkembangnya ilmu-ilmu aqliah, berdirinya madrasah dan universitas, munculnya ilmuwan-ilmuwan saintik, serta puncak perkembangan kebudayaan Islam.   

Kejayaan Pendidikan Islam

Pada periode ketiga Pendidikan Islam mengalami masa kejayaan. Masa Kejayaan ini di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah yang berkuasa sejak Tahun 750 M – 1258 M/ 132H – 656 M). Masa ini  ditandai dengan berkembang pesatnya lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Bermunculannya lembaga-lembaga pendidikan ini mendominasi dalam dunia Islam sehingga mempengaruhi pola hidup dan budaya masyarakat Islam.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan budaya Islam pada masa kejayaan Islam menggungguli dan bahkan mempengaruhi peradaban dunia. Wilayah kekuasaan Islam menjadi pusat-pusat pendidikan yang diminati buhkan hanya kalangan Islam tetapi juga kalangan non-Islam.

Harun al Rasyid (170-193 H) yang merupakan khalifah ke-7 Dinasti Bani Abbasiyah, pada masa pemerintahannya Pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan. Masa masa kepemimpinan beliau sangat memberi motivasi dan perhatian penuh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, Harun Al-Rasyid merupakan seorang  yang cerdas dan mencintai ilmu pengetahuan. Negara di bawah kendalinya aman, tentram, makmur, damai dengan dukungan sarana dan prasarana pembangunan sehingga dunia Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Umat Islam yang cinta ilmu melakukan rihlah ilniyah… (next page 2)

Video yang berhubungan