Dimanakah terdapat hutan mangrove terluas?

Mangrove disebut juga dengan tanaman bakau. Adalah tanaman yang memiliki ciri khas akar napas. Akar napas sendiri merupakan akar yang mencuat ke permukaan air. Oleh karena akarnya mencuat ke permukaan air maka tanaman ini sangat efektif untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya erosi pantai, terlebih yang disebabkan oleh ombak laut. Dengan demikian tanaman mangrove atau bakau ini sengaja banyak ditanam di daerah pantai terlebih yang rentan dengan abrasi (erosi yang disebabkan oleh ombak laut).

Pohon bakau memang banyak dikampanyekan untuk ditanam sehingga dapat menyelamatkan atau meminimalisir kejadian abrasi dan turut menjaga pulau atau daratan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pohon mangrove atau bakau dan juga persebarannya di Indonesia.

Sebelum kita membahas mengenai persebaran pohon mangrove atau bakau di Indonesia, akan lebih baik jika kita membahas mengenai manfaat atau fungsi dari hutan mangrove atau bakau itu sendiri. Adapun beberapa manfaat hutan mangrove atau bakau antara lain sebagai berikut:

  • Mencegah intrusi air laut

Salah satu fungsi dari pohon mangrove adalah mencegah intrusi air laut. Intrusi air laut merupakan perembesan air laut ke daratan sehingga akan menyebabkan mata air yang ada di daratan berubah menjadi air payau. Nah, hal ini bisa dicegah dengan penanaman pohon mangrove di sekitar pantai.

Manfaat dari pohon bakau yang selanjutnya adalah mencegah abrasi pantai. Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh ombak laut. Nah pohon bakau bisa mencegah abrasi.

  • Pencegah dan penyaring alami

Pohon bakau bisa menjadi penyaring alami, terlebih dari sampah- sampah yang berserakan. Akar bakau juga bisa mempercepat penguraian sampah organik sehingga tidak akan mengotori daerah pantai.

  • Sebagai tempat tinggal dan sumber makanan bagi berbagai jenis satwa

Pohon bakau yang ada di pinggiran pantai bisa menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis satwa, terlebih lagi satwa perairan. Perlu kita ketahui bahwa di sekitar mangrove ini sangat kaya akan organisme, bermacam- macam organisme hidup di sekitar pohon mangrove.

  • Berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir

Fungsi atau manfaat pohon mangrove selanjutnya adalah membantu dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir, karena akar bakau melindungi daratan dari air laut.

Nah itulah beberapa manfaat atau fungsi dari pohon mangrove atau bakau. Dengan manfaat sedemikian banyak maka penanaman pohon bakau gencar dilakukan dan keberadaan pohon bakau sudah banyak ditemukan di seluruh wilayah Indonesia.

Persebaran hutan mangrove di Indonesia sudah tidak diragukan lagi keberadaannya. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jutaan kilometer garis pantai yang rentan terhadap erosi air laut. Keberadaan hutan mangrove di Indonesia hampir ada di semua pulau di Indonesia dari pulau besar maupun kecil. Luas dari hutan mangrove di wilayah Indonesia sendiri mencapai 3.716.000 hektare. Berikut ini merupakan pulau- pulau yang menjadi persebaran hutan mangrove di Indonesia.

  1. Sisi barat dan timur pulau Sumatera

Persebaran hutan mangrove banyak terdapat di Pulau Sumatera. Sebagai pulau yang besar, keberadaan hutan mangrove di Sumatera tidak full yakni hanya di pesisir pantai bagian barat dan timur. Luas dari hutan mangrove yang ada di Pulau Sumatera sendiri mencapai 417.000 hektare.

  1. Beberapa titik di Pulau Jawa

Pulau Jawa tidak terlalu luas apabila dibandingkan dengan pulau Sumatera dan garis pantai pun juga tidak terlalu panjang. Namun keberadaan hutan mangrove di Pulau Jawa tidak bisa dipungkiri. Hutan mangrove di pulau Jawa ini tidak begitu banyak, hanya beberapa titik saja yaitu di pantai utara Jawa bagian barat. Luas daripada hutan Mangrove di Pulau Jawa sendiri mencapai 34.400 hektar.

  1. Sepanjang pesisir pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan adalah pulau yang paling besar di Indonesia. Pulau Kalimantan juga dikenal sebagai pulau yang banyak memiliki hutan. namun seperti yang kita tahu bahwa hutan mangrove hanya terdapat di pesisir pantai saja. Oleh karena itulah di Pulau Kalimantan, hutan mangrove juga hanya terdapat di pesisir pantai. Meski demikian, keberadaan hutan mangrove di Kalimantan terbilang merata, yakni hampir di sepanjang pesisir pantai di Kalimantan. Adapun luas hutan mangrove di Kalimantan mencapai 165.000 hektare.

  1. Sepanjang pesisir pulau Sulawesi

Selain di Pulau Kalimantan, keberadaan hutan mangrove merata juga terdapat di Sulawesi. Hutan mangrove di Sulawesi mencapai luas 53.000 hektar.

Tahukah Anda bahwa keberadaan hutan mangrove di Indonesia paling banyak adalah di Pulau Papua. Hutan mangrove di Papua ini luasnya mencapai jutaan hektar. Luas hutan mangrove yang dimiliki papua mencapai 2.943.000 hektar. Wow, angka fantastis.

Keberadaan hutan mangrove juga ada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Luas hutan mangrove di wilayah ini mencapai 3.700 hektar.

Nah itulah beberapa informasi mengenai persebaran hutan mangrove di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia beserta dengan luasnya di masing-masing wilayah. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

bukabaca.id, Sinjai – Sinjai kaya akan tempat wisata. Di antaranya hutan mangrove. Ada dua hutan mangrove di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Pertama berlokasi di Desa Bua, Kecamatan Sinjai Timur, hutan mangrove ini bernama Pantai Hubat.

Tidak ada biaya yang dikeluarkan masuk di sini, yang ada hanya biaya parkir Rp2.000. Namun, tempat ini masih sepi pengunjung dan kurang direkomendasikan karena masih baru.

Hutan mangrove yang kedua bernama hutan mangrove Tongke-Tongke. Inilah tempat wisata mangrove yang populer di Sinjai. Hutan mangrove ini berlokasi di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur.

Hutan mangrove ini seluas 173,5 hektare yang merupakan hutan mangrove terluas dan terapat di Indonesia. Akses untuk menuju ke sana bisa dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan jarak tempuh dari Kota Sinjai sekitar 15 menit.

Untuk biaya retribusi dengan karcis masuk Rp5.000 per orang.

Tidak salah memilih tempat ini sebagai wisata bersama keluarga dan kerabat. Selain bagus untuk foto-foto, hutan ini juga cocok untuk menambah pengetahuan karena termasuk hutan konservasi mangrove.

Dimanakah terdapat hutan mangrove terluas?

Data yang dihimpun bukabaca.id dari berbagai sumber, awal keberadaan hutan mangrove Tongke-Tongke ini berasal dari ide seorang laki-laki Desa Tongke-Tongke bernama Taiyeb.

Desa tempat Taiyeb bersama warga lainnya kerap kali terjadi hantaman ombak yang bebas menyapu bibir pantai.

Dari situlah Taiyeb mencari cara bertahan hidup di desanya tanpa lari dari masalah. Suatu ketika ia pun mengamati desa tetangga yakni Desa Samataring yang memiliki banyak tambak yang dipagari dengan pohon mangrove.

Ia pun menayakan cara menanam setelah meminta beberapa bibit tanaman mangrove.

Ia bersama 17 warga Desa Tongke-Tongke mulai menanam mangrove di sepanjang bibir pantai di desanya.

Akhirnya siapa sangka, kerja keras Taiyeb dan rekannya membuahkan hasil. Tak pernah terpikirkan suatu saat hasil jerih payahnya ini dilirik pemerintah dan diundang ke istana mendapatkan penghargaan bidang lingkungan oleh Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto 1995.

Hutan mangrove Tongke-Tongke yang menjadi destinasi wisata unggulan pemerintah kabupaten Sinjai, sejak 2017 pengelolaannya dialihkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai. Secara bertahap kawasan ini mulai dibenahi. (Muallim)

Wisatawan di Hutan Mangrove Tongke-tongke (Foto: IG @ayufebrisandra)

Kamu tipe wisatawan pencinta kawasan hijau daripada barisan gedung pencakar langit? Jika iya, mampirlah ke Hutan Mangrove Tongke-Tongke saat berkunjung ke Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Terhampar seluas 173,5 hektar, Tongke-Tongke merupakan hutan mangrove terluas dan terapat di Indonesia.

Mencapai kawasan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Tongke-Tongke tidaklah sulit. Jaraknya hanya sekitar 7 km dari pusat kota Sinjai. Kawasan bakau yang bertujuan menangkal abrasi pantai itu juga populer sebagai destinasi wisata.

“Sebagai tempat berkembangnya biota laut, di antaranya adalah kepiting bakau dan ikan-ikan kecil. Tempat mereka bertelur sebelum ke laut lepas,” jelas Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Andi Mandasini, dilansir ANTARA.

Seperti kawasan wisata mangrove pada umumnya, hutan ini memiliki jembatan kayu panjang yang membelah areanya. Jembatan itu dibuat dari kayu ulin dan dikepung sulur-sulur mangrove di kanan-kirinya. Suasana sejuk dan tenang merebak di sana.

Mengunjungi Hutan Mangrove Tongke-Tongke bisa jadi liburan yang cukup berfaedah. Sebab, kita dapat lebih mengenal ekosistem yang hidup di sana. Selain vegetasi bakau, kamu bisa melihat ular pohon, burung bangau, belibis, tiram, kepiting bakau, udang, dan lain-lain.

Jenis mangrove yang dibudidayakan PRPM Tongke-Tongke adalah Ryzhopora mucnorata sp, Avicenia sp., dan Nipa fructicans. Kerapatan bakau di wisata ekologis itu sekitar 200.000-400.000 batang per hektar.

Banyak yang bisa dilakukan wisatawan di Hutan Mangrove Tongke-Tongke. Kamu bisa trekking di rute yang disediakan sejauh 250 meter, memancing, mengelilingi hutan dengan perahu motor, hingga menanam mangrove langsung di area pembibitan.

Masuk ke Hutan Mangrove tidak dipungut biaya. Kamu hanya perlu membayar Rp 2 ribu untuk parkir kendaraan roda dua dan Rp 5 ribu untuk kendaraan roda empat.