Show Buah adalah salah satu makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral sehingga bermanfaat bagi kesehatan manusia.Karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah secara rutin. Dalam ilmu sains, terdapat istilah buah klimaterik dan non klimaterik. Secara umum, buah klimaterik adalah buah yang mudah mengalami pembusukan. Sedangkan buah non klimaterik bersifat sebaliknya. Contoh buah klimaterik. Sumber: unsplash.comBerikut adalah penjelasan tentang pengertian buah klimaterik dan non klimaterik beserta contohnya yang dikutip dari buku Pengelolaan Hasil Perkebunan karya Yuliantina Azka dan Nova Tri Buyana (2021:25). Pengertian Buah Klimaterik dan ContohnyaBuah klimaterik adalah buah yang memasuki fase klimaterik setelah panen. Artinya, buah ini akan terus matang setelah dipetik. Hal tersebut dapat terjadi karena buah klimaterik menghasilkan lebih banyak gas etilen yang bertanggung jawab pada pematangan buah. Jadi, buah klimaterik yang dipetik sebelum matang bisa tetap mengalami pematangan alami secara perlahan. Setelah buah matang, baru setelahnya buah tersebut akan mengalami pembusukan. Adapun yang termasuk kelompok buah klimaterik antara lain apel, mangga, pepaya, kiwi, tomat, pir, pisang, alpukat, jambu biji, nangka, jambu, apricot, markisa, blewah, cempedak, sirsak, durian, manggis, dan juga kesemek. Pengertian Buah Non Klimaterik dan ContohnyaBuah non klimaterik adalah buah yang tidak melanjutkan proses pematangan setelah dipetik. Jenis buah ini hanya dapat matang jika dibiarkan menempel pada induknya dan tidak akan matang jika dipetik sebelum waktunya. Buah ini tidak matang sebagai respons terhadap gas etilen eksogen. Artinya, meski buah non klimaterik dipapari gas etilen dari buah yang matang, buah ini tetap tidak merespons etilen tersebut. Beberapa jenis buah yang termasuk ke dalam kelompok non klimaterik antara lain semua jenis beri, jeruk, anggur, leci, nanas, melon, terong, delima, mentimun, lengkeng, kacang polong, okra, zaitun, semangka, belimbing, labu, kurma, dan juga kakao. Demikian penjelasan lengkap tentang buah klimaterik dan non klimaterik beserta contohnya. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda. (Anne) Sehari-hari buah sering dikonsumsi sebagai sumber vitamin bagi kesehatan tubuh. kamu pun wajib tahu mengenai penggolongan buah karena setiap jenis buah memiliki fase pelayuan. Buah klimakterik dan non klimakterik merupakan dua jenis penggolongan yang dimiliki oleh buah. Foto: Instagram @ibumartcom Buah klimakterik ini apabila jumlah karbon dioksida yang dihasilkan dalam fase buah terus-menerus menurun dan menjelang senescene (pelayuan), kemudian produksi oksigen kembali meningkat dan setelah itu akan menurun lagi, ataupun gas etilen yang dihasilkan oleh buah akan meningkat pada fase pemasakan buah dan akan menurun menjelang fase pelayuan. Contoh buah jenis penggolongan buah klimakterik antara lain apel, alpukat, pepaya, pisang, durian, jambu biji, mangga, melon, kiwi, sawo, pir, srikaya, sukun, nangka, sirsak, markisa, dan plum. Foto: Instagram @ibumartcom Sedangkan perbedaan buah buah non klimaterik, karbon dioksida yang dihasilkan pada buah terus menurun secara perlahan sampai ke proses pelayuan. Pada buah nonklimakterik gas etilen yang dihasilkan rendah atau tidak mengalami proses perubahan buah selama perkembangbiakan buah sampai proses pelayuan. Contoh-contoh buah non klimaterik itu sendiri adalah ceri, jambu mete, mentimun, anggur, manggis, buah zaitun, jeruk nipis, lemon, leci, jeruk manis, nenas, cabai, rambutan, delima, stroberi, tamarillo, semangka, terung, blackberi, duku/langsat, lengkeng, belimbing, buah naga, dan salak. Secara keseluruhan dapat diambil contoh di lapangan langsung jika jenis buah klimakterik bisa dipanen saat buah sudah tua sebelum proses pematangan karena fase ini akan berlanjut sampai proses buah menjadi masak. Sedangkan buah non klimaterik baru bisa dipetik setelah buah benar-benar matang di pohonnya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Buah klimatelik adalah buah yang memiliki gas etilen dalam keadaan meningkat pada saat buah matang atau panen buah, serta akan menurut gasnya ketika sudah layu. Lebih jelasnya, buah klimatelik ini akan matang setelah dipanen, lalu akan membusuk. Buah jenis klimaterik memiliki ciri utama yaitu umur simpannya yang pendek. Penyebabnya adalah produksi etilen yang dibebaskan pada waktu pematangan. • DERETAN MANFAAT Buah Zaitun untuk Kesehatan, Dari Mencegah Kerusakan Hati Hingga Kanker (UPDATE berita tentang kesehatan DISINI) Contoh buah yang termasuk dalam buah klimaterik:
Sedangkan buah non klimatelik adalah buah yang tidak memiliki fase kematangan, alias buah langsung membusuk. Untuk mematangkan buah ini harus mengalami pemeraman, lalu ia akan matang. • PENGERTIAN Buah Segar, Ini Kandungan Umum Buah dan Manfaat Buah Buah yang termasuk dalam buah non klimaterik antara lain: Selain kenaikan tingkat respirasi dan produksi etilen, ternyata suhu penyimpanan dan penanganan setelah panen juga berpengaruh terhadap kerusakan produk buah-buahan. • KANDUNGAN Buah Belimbing & Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun Pontianak
KOMPAS.com – Mengonsumsi buah memberikan banyak vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan manusia. Buah yang dikonsumsi adalah buah yang matang, karena buah yang belum matang biasanya berasa asam ataupun pahit. Namun tahukah kamu bahwa ada dua jenis buah berdasarkan tingkat kematangannya? Dilansir dari Food & Nutrition Magazine, pematangan terjadi ketika enzim seperti pektinase dan amilase memecah pati dan pectin yang melembutkan dan mempermanis buah. Selain enzim tersebut, faktor lain yang memengaruhi kematangan buah adalah gas etilen. Berdasarkan kematangannya buah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu buah klimaterik dan buah non-klimaterik. Berikut penjelasannya: Buah klimaterikBerdasarkan situsTNAU Agritech Portal, buah klimaterik adalah buah yang memasuki fase klimaterik setelah panen, yaitu mereka terus matang setelah dipetik. Hal tersebut terjadi karena buah klimaterik menghasilkan lebih banyak gas etilen yang bertanggung jawab pada pematangan buah. Baca juga: Penyebab Buah Manis dan Asam Buah klimaterik yang telah dipetik dari pohonnya sebelum matang, dapat matang secara perlahan karena produksi etilen endogen (gas etilen dalam buah). Pematangan bisa berjalan lebih cepat jika buah terpapar gas etilen dari luar (etilen eksogen). Saat buah klimaterik yang belum matang didekatkan dengan buah matang. Etilen dalam buah matang akan mengenai buah belum matang. Sebagai respons paparan etilen tersebut, buah yang belum matang akan meningkatkan produksi etilen endogen dan respirasi sehingga buah lebih cepat matang. Sehingga buah klimaterik yang dipertik sebelum matang, akan mengalami pematangan perlahan. Setelah buah matang, barulah buah akan mengalami pembusukan. Contoh buah klimaterik adalah apel, manga, papaya, kiwi, tomat, pisang, pir, aprikot, alpukat, jambu, jambu biji, nangka, sapote, markisa, blewah, suku, ara, nektarin, cherimoya, sapodilla, durian, manggis, sirsak, papaya, cempedak, dan kesemek. Buah non-klimaterikAdapun buah non-klimaterik adalah buah yang tidak melanjutkan proses pematangan setelah dipetik. Jika buah klimaterik masih bisa matang setelah dipanen (diambil dari pohonnya). |