Dibawah ini yang merupakan contoh dari bentuk disintegrasi sosial yaitu

Ada berbagai bentuk disintegrasi sosial yang bisa kita temui dalam kehidupan bermasyarakat. 

Terjadinya berbagai bentuk disintegrasi dilatarbelakangi oleh adanya perubahan sosial yang berbentuk revolusi, perubahan yang berpengaruh besar ataupun perubahan yang tidak dikehendaki. Contohnya sebagai berikut: 

Aksi protes dan demonstrasi

Aksi protes dan demonstrasi merupakan salah satu contoh bentuk aksi perubahan yang dapat menyebabkan disintegrasi sosial suatu bangsa. 

Aksi protes dan demonstrasi biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang ditunjukkan kepada pemerintah maupun swasta.

Adapun alasan dilakukannya aksi protes dan demonstrasi ini, yaitu adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan-kebijakan yang menyangkut kepentingan umum.

Untuk itu, mereka bersama-sama menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan cara melakukan aksi protes dan demonstrasi.

Pergolakan daerah

Bangsa Indonesia yang multikultural dapat dengan mudah terpecah belah. Terjadinya pergolakan daerah menjadi salah satu penyebab terjadinya disintegrasi sosial dalam masyarakat Indonesia.

Semenjak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, banyak terjadi pergolakan dan pemberontakan daerah.

Hal ini tentunya dapat menggangu stabilitas nasional sehingga menghambat jalannya perjuangan dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai Pancasila dan UUD 1945.

Terjadinya pergolakan dan pemberontakan daerah disebabkan oleh adany rasa ketidakpuasan dari kelompok-kelompok tertentu terhadap pemerintah yang sah.

Pergolakan ini dilatarbelakangi oleh berbagai asalasn, seperti ideologi, politik, ekonomi, dan budaya.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah generasi muda yang menggambarkan disintegrasi akibat perubahan sosial.

Sesuai dengan perkembangan psikologisnya, remaja memiliki dua ciri, antara lain keinginan untuk melawan, yang ditunjukkan dalam sikap keras walaupun kadang-kadang disertai rasa takut terjadi kehancuran dalam masyarakatnya dan sikap apatis atau masa bodoh.

Biasanya disertai dengan kekecewaan terhadap masyarakatnya. Misalnya, sikap kurang senang terhadap ukuran moral generasi tua yang konservatif.

Kriminalitas

Kriminalitas atau kejahatan merupakan gejala sosial yang bersifat disosiatif. Perbuatan ini dapat merugikan banyak orang dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Kriminalitas merupakan perilaku yang menyimpang dan cenderung melawan norma terutama norma hukum sehingga tidk sesuai dengan masyarakat.

Adapun contoh tindak kriminalitas yang sering terajadi di masyarakat, di antaranya pembunuhan, penculian, korupsi, pencurian, penipuan, dan lain sebagainya.

Tindak kriminal yang dilakukan secara individual atau kelompok dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi sosial yang semakin luas dan pada akhirnya menimbulkan masalah-masalah sosial lain secara berangkai satu sama lain saling terkait.

Untuk itu, tindak kriminalitas harus benar-benar diatasi segera mungkin.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang ada di dunia. Selain terkenal dengan keadaan geografisnya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki banyak perbedaan yang dimilikinya. Terdiri dari banyak suku, adat, budaya, serta bahasa menjadikan Indonesia sangat kaya akan perbedaan. Lalu bagaimana dengan contoh disintegrasi sosial yang biasa terjadi? Disintegrasi sosial merupakan suatu perpecahan antara individu atau kelompok yang terjadi didalam masyarakat. Karena pengertiannya ini, disintegrasi termasuk salah satu kejadian yang merugikan banyak pihak.

Disintegrasi sosial adalah sesuatu yang terjadi ketika adanya sebuah perubahan sosial didalam sebuah lingkungan masyarakat. Walaupun termasuk sebuah perubahan kearah yang lebih baik, hanya saja terkadang ada saja pihak yang tidak menyetujuinya dan mencoba untuk melawan perubahan tersebut. Perlawanan inilah yang menjadi asal muasal dari semakin banyaknya bentuk konflik sosial.

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Tapi tentu saja dampak positif dari perubahan sosial tersebut juga dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah perubahan perilaku pada remaja. Produsen produk elektronik yang selalu melakukan invonasi terhadap produk mereka seakan menjadi salah satu celah bagi para remaja untuk melakukan sesuatu yang negatif. Karena inovasi ini sejatinya diciptakan untuk membantu aktifitas sehari-hari penggunanya.

Selain mencoba memahami dan mengerti dari dampak yang diberikan oleh perubahan sosial, bentuk-bentuk perubahan sosial juga sesuatu yang sangat penting untuk dikenal. Secara umum, ada beberapa bentuk perubahan sosial yang harus kita tahu, mereka adalah:

  1. Perubahan Lamban
  2. Perubahan Cepat
  3. Perubahan Dalam Skala Besar
  4. Perubahan Yang Direncanakan
  5. Perubahan Yang Tidak Direncanakan
  6. Perubahan Dalam Bentuk Struktural
  7. Perubahan Dalam Bentuk Proses,
  8. Dan Lain-Lain

Bentuk-bentuk perubahan sosial adalah sesuatu yang harus dipelajari karena dari sana kita bisa mengetahui kenapa contoh disintegrasi sosial bisa terjadi. Salah satu hal yang bisa dipelajari dari perubahan sosial ini adalah dari sisi unsur-unsur pembentuknya. Biasanya, unsur-unsur perubahan sosial terdiri dari sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem perekonomian dan mata pencaharian, organisasi sosial, dan sebagainya.

Secara umum, konflik sosial atau disintegrasi sosial terdiri dari dua jenis. Yaitu konflik vertikal dan juga konflik horizontal. Dimana penjelasan dari kedua konflik tersebut adalah:

Konflik vertikal biasanya terjadi antara masyarakat dengan pemerintah. Hal ini biasa terjadi ketika kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dirasa merugikan masyarakat. Salah satu contoh konflik vertikal adalah demo yang biasa dilaksanakan di depan gedung pemerintahan.

Konflik horizontal merupakan konflik yang biasa terjadi antara kelompok masyarakat dengan drajat yang sama. Konflik ini biasa terjadi ketika adanya beda pendapat atau salah paham terhadap sebuah permasalahan sehingga menimbulkan friksi dan perselisihan. Beberapa contoh konflik horizontal ini adalah kasus kerusuhan di Poso dan Sampit.

Penyebab Terjadinya Disintegrasi Sosial

Jika dilihat secara umum, disintegrasi sosial adalah sesuatu yang biasa terjadi dan biasa kita saksikan setiap hari. Namun apa yang menyebabkan contoh disintegrasi sosial ini bisa terjadi? Setidaknya ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya disintegrasi sosial. Mereka adalah:

  1. Norma-norma yang ada dimasyarakat tidak berfungsi sebagaimana harusnya.
  2. Terjadinya perbedaan pendapat.
  3. Terjadinya pertentangan dalam memahami norma-norma yang ada didalam masyarakat.
  4. Tidak ada konsistensi hukum terhadap pelanggar norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, dan
  5. Tindakan yang tidak sesuai terhadap pelanggar norma-norma tersebut

Norma-norma adalah sesuatu yang sangat vital yang harus ada didalam masyarakat. Norma-norma inilah yang menjadi hukum tidak tertulis yang keberadaannya dihormati oleh semua anggota masyarakat. Hanya saja, terkadang perubahan sosial selalu membawa perubahan-perubahan sehingga norma-norma tersebut harus mengikutinya. Sama seperti hal yang lainnya, terdapat dampak positif dan negatif dari perubahan sosial yang tentu saja berkaitan erat dengan disingetrasi sosial.

Salah satu dampak positif dari perubahan sosial adalah perkembangan informasi dan juga teknologi. Hal ini terjadi karena perubahan sosial mengikuti perubahan zaman pada umumnya sehingga segala perubahan yang terjadi didunia secara langsung ataupun tidak dapat mempengaruhinya. Seperti misalnya dalam bidang teknologi yang selalu menuntut perubahan atau pembaruan sehingga para produsennya selalu melakukan inovasi didalam setiap produk yang mereka ciptakan.

Bentuk Kejadian Kehidupan Disintegrasi Sosial

Dari beberapa penjelasan diatas, kita akan mendapatkan sedikit gambaran dari contoh disintegrasi sosial ini. Karena sejatinya disintegrasi sosial adalah bentuk penentangan seperti yang sudah dijelaskan diawal. Dan beberapa contoh disintegrasi sosial tersebut adalah:

  1. Terjadinya tawuran pelajar, warga, kelompok masyarakat, atau organisasi kemasyarakatan,
  2. Terjadinya kasus bullying,
  3. Demonstrasi atau unjuk rasa,
  4. Peperangan,
  5. Perselisihan akibat perbedaan pendapat,
  6. Dan sebagainya

Sejatinya, contoh disintegrasi sosial diatas tidak selalu terjadi pada masyarakat modern. Karena peluangnya untuk terjadi pada masyarakat tradisional juga cukup besar. Padahal, seperti kita tahu, perbedaan masyarakat modern dan masyarakat tradisional cukup mudah dibedakan. Dan jika anda belum tahu ciri-ciri masyarakat tradisional, berikut beberapa ciri yang bisa anda jadikan acuan dalam mengenalnya:

  1. Hanya memiliki anggota masyarakat dalam jumlah yang sedikit,
  2. Keadaan masyarakatnya homogen atau tidak jauh berbeda satu sama lainnya,
  3. Bersifat agamis dan tertutup,
  4. Lebih mengutamakan kepentingan kelompok, dan
  5. Ketat dalam menerapkan peraturan yang sudah disepakati.

Itulah beberapa contoh dari disintegrasi sosial yang harus kita tahu sebagai bekal dalam berhubungan sosial dalam bermasyarakat. Disintegrasi sosial adalah sebuah pelajaran berharga bagi kita karena setidaknya dari sana kita akan tahu bahwa masyarakat terdiri dari banyak perbedaan yang dipersatukan dimana setiap kebijakan yang diambil tidak bisa dipaksakan begitu saja hanya demi kepentingan pihak tertentu saja. Disintegrasi adalah tentang rasa saling menghormati dan menghargai yang harus terus dijaga oleh seluruh anggota masyarakat. Semoga bermanfaat.