Dibawah ini yang bukan termasuk manfaat dari inseminasi buatan

10 Oktober 2014 Admin Website Berita 7320

Dibawah ini yang bukan termasuk manfaat dari inseminasi buatan
Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Timur, Dadang Sudarya

Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, usulan dana yang sebesar Rp4,2 miliar itu akan digunakan untuk pengadaan perlengkapan mesin biogas sebanyak 100 unit dan semen beku untuk inseminasi buatan sebanyak 2.320 dosis dan N2 cair sebanyak 1.500 liter. Ke- 100 unit mesin biogas tersebut akan dibagikan kepada kelompok ternak di kabupaten dan kota di Kaltim, yakni yang tersebar di Kabupaten Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Berau, Mahakam Ulu, Kota Samarinda, Bontang, dan Balikpapan. Peralatan biogas tersebut diberikan kepada warga yang memiliki peternakan sapi maupun kerbau, karena bahan baku untuk menciptakan gas adalah dari kotoran hewan tersebut. Selama ini katanya, dari tahun ke tahun APBD Kaltim bersama APBN terus memberikan bantuan mesin biogas kepada peternak yang tersebar di Provinsi Kaltim dan Kaltara. Hal ini dilakukan karena di desa mereka belum dialiri listrik dari PLN, sehingga untuk mendapatkan penerangan lampu, mereka cukup memanfaatkan biogas. Selain itu, mesin tersebut juga bisa digunakan untuk menanak nasi dan memasak berbagai kebutuhan makanan, sehingga warga setempat dapat mandiri energy tanpa harus bergantung dari PLN maupun bergantung dari sumber energi lain. Sedangkan untuk inseminasi buatan, hingga 2013 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian membangun delapan unit Pos Inseminasi Buatan  atau pos untuk melakukan sistem kawin suntik bagi ternak sapi dan kerbau di Kaltim. Delapan unit pos itu tersebar di delapan kabupaten dan kota di Kaltim, yakni Kabupaten Berau, Bulungan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Samarinda. Tujuan dilakukan inseminasi buatan adalah untuk memperbaiki mutu genetika ternak, bahkan tidak mengharuskan pejantan unggul dibawa ke tempat yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya. Tujuan lainnya adalah untuk mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam waktu lebih lama, meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, serta untuk mencegah penularan penyakit kelamin. Keuntungan penerapan inseminasi buatan adalah untuk menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan, dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik, mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding). Melalui penerapan inseminasi buatan dengan peralatan dan teknologi yang baik, maka sperma (semen) dapat disimpan dalam jangka waktu lama, bahkan semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian meski pejantan telah mati.(gfr)

Artikel Terkait

Sebutkan 3 (tiga) manfaat teknik inseminasi buatan!

Jawab :

Tiga manfaat teknik inseminasi buatan :

1. Dapat mengatur jarak kelahiran hewan ternak dengan baik.

2. Dapat mencegah terjadinya kawin sedarah pada hewan betina (inbreeding).

3. Dapat menghindarkan ternak dari penularan penyakit.

Penjelasan :

Inseminasi Buatan pada hewan ternak merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia sebagai inseminator dalam memasukkan spermatozoa atau semen hewan jantan ke saluran reproduksi hewan betina menggunakan alat inseminasi agar terjadi pembuahan dan kehamilan (bunting).

Contoh hewan yang perkembangbiakannya dilakukan dengan menggunakan teknik Inseminasi buatan adalah sapi.

Pada ternak sapi, setelah dilakukan inseminasi buatan, masa buntingnya dihitung dari jangka waktu sejak terjadinya pembuahan sperma terhadap sel telur sapi betina sampai dengan melahirkan.

Biasanya, periode kebuntingan sapi berkisar antara 280 hingga 285 hari. Setelah melahirkan, maka masa kosong sapi yang bersangkutan bunting pada peride berikutnya.

Tujuan Inseminasi Buatan

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari teknologi reproduksi hewan secara inseminasi buatan.

1. Memperbaiki mutu genetika hewan ternak.

2. Menghemat biaya, karena tidak harus mendatangkan pejantan unggul.

3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara luas dengan jangka waktu lama.

4. Meningkatkan angka kelahiran ternak secara cepat dan teratur.

5. Mencegah terjadinya penularan dan penyebaran penyakit kelamin pada hewan ternak.

Manfaat Inseminasi Buatan

Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik inseminasi buatan adalah sebagai berikut.

1. Dapat mengatur jarak kelahiran hewan ternak dengan baik.

2. Dapat mencegah terjadinya kawin sedarah pada hewan betina (inbreeding).

3. Spermatozoa dapat dipakai dan disimpan dalam jangka waktu lama.

4. Menghindari kecelakaan fisik pada ternak yang biasa terjadi saat perkawinan.

5. Dapat menghindarkan ternak dari penularan penyakit, khususnya lewat hubungan kelamin.

Kerugian Inseminasi Buatan

Meskipun ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari teknik inseminasi buatan pada hewan ternak, ternyata teknik ini juga beresiko terjadinya kerugian.

Berikut adalah beberapa kerugian dari inseminasi buatan.

1. Apabila waktu pelaksanaan inseminasi buatan tidak tepat, maka tidak terjadi kebuntingan pada ternak betina.

2. Adanya kemungkinan kesulitan melahirkan (distoksia), jika spermatozoa dari pejantan keturunan besar diinsiminasikan pada sapi betina keturunan kecil.

3. Memungkinkan terjadinya kawin sedarah (inbreeding), jika menggunakan spermatozoa dari pejantan yang sama dalam jangka waktu lama.

4. Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik keturunannya, apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik.

Prosedur Inseminasi Buatan

Berikut ini adalah urutan prosedur dari inseminasi buatan ada hewan ternak, misalnya sapi,

1. Pencairan semen (spermatozoa)

Sebelum melaksanakan inseminasi, maka semen dari pejantan donor yang sudah beku harus dicairkan terlebih dahulu (thawing).

Caranya dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkan ke dalam air hangat atau diletakkan dibawah air mengalir selama 7-18 detik. Setelah dicairkan, semen dikeluarkan dari air dan kemudian dikeringkan dengan tissue. 

2. Memasukkan semen pada gun

Tahap selanjutnya, cairan semen dimasukkan ke dalam gun dan ujung yang mencuat dipotong menggunakan gunting bersih.

Gun merupakan alat yang menghantarkan semen ke uterus indukan sapi. Gun selanjutnya dibungkus dengan plastic sheet yang berbentuk pipet.

3. Persiapan induk sapi betina

Sap betina yang akan diinseminasi disiapkan dan dimasukkan ke dalam kandang jepit untuk selanjutnya diikat.

4. Penyemprotan sperma pejantan ke uterus

Sperma disuntikkan (diseprotkan) pada uterus induk betina oleh petugas Inseminasi Buatan. Sebelum melakukan penyemprotan, maka petugas memakai sarung tangan yang nantinya akan dimasukkan ke dalam rektum induk betina.

Tangan petugas dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim (servix). Apabila dalam rektum banyak kotoran, harus dikeluarkan lebih dahulu.

Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan, maka gun dikeluarkan dari uterus secara perlahan-lahan.

Inseminasi buatan (kawin suntik) merupakan proses memasukkan cairan sperma dari hewan jantan yang unggul  ke dalam saluran reproduksi betina dengan bantuan manusia. Manfaat inseminasi buatan antara lain efisien waktu, efisien biaya, dan memperbaiki kualitas anakan. Inseminasi buatan juga dapat dilakukan tanpa mempertemukan kedua induk, sehingga tidak terbatas pada jarak.

Dibawah ini yang bukan termasuk manfaat dari inseminasi buatan

       Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik) adalah  suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.

Tujuan Inseminasi Buatan

a) Memperbaiki mutu genetika ternak;

b) Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya ;

c) Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama;

d) Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur;

e) Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.

Keuntungan IB

a) Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;

b) Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;

c) Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);

d) Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang lama;

e) Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;

f) Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar;

g) Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.

Kerugian IB

  1.  Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan;
  2. Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil;
  3.  Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama;
  4.  Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).

        Petugas Inseminator yang ada di UPTD Puskeswan dan BIB sebanyak 19 petugas aktif ( 6 orang inseminator PNS dan 13 orang inseminator swadaya) meliputi wilayah  20 kecamatan. Pelayanan IB untuk mendukung kegiatan Sikomandan dapat lebih terfokus dan didukung oleh masyarakat sekitar. Tentu saja hal ini akan mempermudah kerja petugas dalam melaksanakan IB, PKB, dan pelaporan kelahiran. Selain itu pembinaan untuk melaksanakan kegiatan pembibitan juga dapat lebih terarah. (Darsin Hutapea-inseminator ) (DISNAKAN- 2020)