Problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang mengutamakan penyelesaian masalah umum yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikemukakan oleh Shoimin (2017, hlm. 129) bahwa problem based learning artinya menciptakan suasana belajar yang mengarah terhadap permasalahan sehari-hari (Shoimin, 2017, hlm. 129). Show Melengkapi pernyataan tersebut, Panen (dalam Rusmono 2014, hlm. 74) menyatakan bahwa dalam model pembelajaran dengan pendekatan problem based learning, peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk melakukan pemecahan masalah. Masalah adalah hal paling nyata yang akan menjadi hambatan utama dalam kehidupan manusia. Lalu “masalah” sendiri itu apa? Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Menghadapi masalah akan mengajarkan bagaimana cara terbaik dalam menjalani hidup. Mengapa? Karena peserta didik langsung mempelajari bagaimana caranya menghadapi berbagai kesenjangan harapan yang akan selalu mereka temui dalam hidup. Saat hal tersebut terjadi, karakter (sikap) dan daya nalar (kognisi) mereka akan teruji dan terlatih dalam sekali tepuk. Untuk memastikan kesahihan pengertian model PBL, berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai definisi problem based learning. DelisleDelisle dalam Abidin (2014, hlm. 159) menyatakan bahwa problem based learning merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah pada siswa selama mereka mempelajari materi pembelajaran. Tim KemdikbudTim Kemdikbud (2013b) dalam Abidin (2014, hlm. 159) memandang model PBL sebagai suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. DuchProblem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks dalam pembelajaran agar peserta didik dapat belajar berpikir kritis dan meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sekaligus memperoleh pengetahuan. (Duch, 1995 dalam Shoimin, 2017, hlm. 130). Finkle dan TorpFinkle dan Torp (dalam Shoimin, 2017, hlm. 130) mengungkapkan bahwa problem based learning merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimultan strategi pemecahan masalah, dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik. Torp dan SageProblem based learning merupakan model pembelajaran yang difokuskan untuk menjembatani siswa agar memperoleh pengalaman belajar dalam mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks (Torp dan Sage dalam Abidin, 2014, hlm. 160). Sintaks Problem Based LearningLalu seperti apa sintaks, prosedur, langkah, atau tahapan dari model problem based learning? Sintaks model pembelajaran problem based learning menurut Warsono & Hariyanto (2013, hlm. 151) adalah sebagai berikut.
Sementara itu, langkah pembelajaran problem based learning menurut Shoimin (2017, hlm. 131) adalah:
Contoh Penerapan PBLSelanjutnya, contoh penerapan model pembelajaran problem based learning (dalam RPP) menurut Ibrahim&Nur (dalam Trianto, 2017, hlm. 12) adalah sebagai berikut.
Kelebihan dan Kekurangan Problem Based LearningSegala hal di dunia ini tentunya akan hadir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tak luput dari ketidaksempurnaan tersebut, problem based learning juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri yang akan dipaparkan dalam penjelasan di bawah ini. Kelebihan PBLKelebihan atau manfaat model pembelajaran PBL menurut Kurniasih & Sani (2016, hlm. 48) adalah dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar untuk mentransfer pengetahuan yang baru serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan ketrampilan kreatif. Selain itu, Shoimin (2017, hlm. 132) mengungkapkan beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis masalah yang meliputi:
Manfaat Problem Based LearningSelain berbagai kelebihan di atas, Warsono & Hariyanto (2013, hlm. 152) mengemukakan pendapat bahwa kekuatan atau manfaat utama penerapan model pembelajaran PBL adalah sebagai berikut.
Kekurangan PBLSementara itu, kelemahan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning menurut Shoimin (2017, hlm. 132) antara lain:
Selain itu, menurut Abidin (2014, hlm. 163) kekurangan dalam model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut.
Tujuan Problem Based LearningHosnan (2014, hlm. 298) menjelaskan bahwa tujuan utama dari model PBL bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa namun juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan siswa itu sendiri yang secara aktif dapat memperoleh pengetahuannya sendiri. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Al-Tabany (2017, hlm. 71) yang menyatakan bahwa model problem based learning berusaha untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Melalui bimbingan guru yang secara berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan dan mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri, siswa secara tidak langsung akan belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas itu secara mandiri dalam hidupnya kelak. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari PBL adalah agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, mandiri dalam belajar, dan memiliki keterampilan sosial yang tinggi dalam kehidupan. Referensi
|