Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah

Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah

Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah
Lihat Foto

twitter/@wayne_yanto

Gambar ruang konferensi pers atau ruang media di salah satu stadion yang digunakan untuk SEA Games 2019 Filipina cabang olahraga sepak bola.

KOMPAS.com — Sederet kondisi dari penyelenggaraan SEA Games 2019 di Filipina mendapat sorotan.

Bukan hal positif, melainkan sebaliknya. Filipina dianggap belum siap menjadi tuan rumah untuk pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu.

Hal ini tidak hanya menjadi sorotan media-media dari negara tetangga, tetapi juga para netizen yang banyak menyampaikan kritik melalui media sosial, seperti Twitter dan Instagram.

Terutama netizen Indonesia yang merasa Filipina jauh lebih buruk sebagai tuan rumah daripada Tanah Air yang juga pernah dicap sebagai penyelenggara SEA Games yang gagal sebelumnya.

Ya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah SEA Games 2011 yang penyelenggaraannya ada di Jakarta dan Palembang.

Namun, pada SEA Games 2019 ini, Filipina dianggap lebih buruk lagi dalam hal penyelenggaraan. Ini sederet masalah yang terjadi saat SEA Games 2019 di Filipina yang tengah berlangsung.

Aplikasi SEA Games di gerai digital

Hal pertama yang menjadi sorotan di SEA Games 2019 adalah ketidaktersediaan aplikasi Official 2019 SEA Games.

Padahal, aplikasi itu disebutkan oleh pihak penyelenggara sudah bisa diunduh di berbagai gerai digital, baik untuk Android maupun IOS.

Dari sana, pengguna bisa mengakses beragam informasi mengenai SEA Games, seperti jadwal pertandingan, perolehan medali, informasi tentang atlet, dan sebagainya.

Baca juga: SEA Games 2019 Filipina Bermasalah, Duterte Minta Maaf

Namun sayang, aplikasi itu tidak dapat ditemukan di Playstore Android.

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap perhelatan olahraga selalu memberikan dampak terhadap kota penyelenggaranya. Tak terkecuali Asian Games 2018 yang dilangsungkan di Indonesia.

Indonesia sebagai tuan rumah, menunjuk Jakarta dan Palembang. Tentu saja, dua kota ini harus bersiap menunjukkan yang terbaik kepada dunia internasional.

Secara langsung, mata dunia, setidaknya bangsa-bangsa Asia akan melirik Jakarta dan Palembang sebagai etalase Indonesia.

Alhasil demi suksesnya penyelenggaraan pesta multisport se-Asia ke-18 tersebut, dua ibu kota ini bersolek segenit mungkin.

Hanya, berbeda dengan perhelatan olahraga akbar lainnya, ongkos yang dikeluarkan untuk Asian Games kali ini terbilang irit.

Anggaran yang dikucurkan untuk persiapan Asian Games 2018 mencapai Rp 30 triliun. Anggaran tersebut meliputi biaya penyelenggaraan, pembangunan infrastruktur, dan sarana transportasi pendukung Asian Games 2018.

Rinciannya, biaya untuk infrastruktur mencapai hampir Rp 7 triliun, biaya perbaikan fasilitas di Palembang dan Jakarta hampir Rp 3 triliun, sehingga totalnya Rp 10 triliun.

Secara keseluruhan, ada 76 venue alias fasilitas olahraga dan 14 non-venue yang disiapkan. Venue itu akan digunakan untuk kompetisi dan latihan, adapun yang non-venue di antaranya berupa wisma atlet.

Bandingkan dengan Asian Games ke-16 tahun 2010 di Guangzhou, China yang menelan 18,37 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 166,8 triliun (kurs 1 dollar AS=Rp 9.081).

Dana tersebut dialokasikan untuk membangun 53 venue dan 17 tempat pelatihan , dengan empat tempat di antaranya terletak di luar Guangzhou.

Tempat-tempat lain termasuk Asian Games Town, yang terdiri dari wisma atlet, wisma ofisial teknis, wisma media, Pusat Media Utama dan Pusat Siaran Internasional.

Dengan anggaran yang demikian irit, untuk tidak dikatakan jor-joran, apa yang kemudian didapat oleh Indonesia? 

Selain pemasukan negara yang menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla sekitar Rp 45 triliun, ada hal lain yang membuat Jakarta dan juga Palembang terkena dampak Asian Games.

"Dampaknya signifikan, dan bervariasi. Kendati sebagian besar tidak langsung dan dalam jangka waktu yang lama," kata Anton menjawab Kompas.com, Rabu (29/8/2018).

Pertama, dampak langsung jangka pendek terjadi pada sektor perhotelan dan pariwisata. Tingkat okupansi melesat 100 persen dari sebelumnya hanya 50 persen atau paling banter 60 persen.

Hotel-hotel yang berada di dekat tempat penyelenggaraan pertandingan olah raga diketahui mengalami tingkat keterisian 100 persen.

Seperti hotel Harris di FX Sudirman, Jakarta. Menurut Corporate Communication Tauzia Group Yani Sinulingga, kondisi fully booked terjadi selama berlangsungnya event  Asian Games 2018.

"Okupansi terisi penuh, 100 persen," kata Yani.

Sementara dari jumlah kunjungan, tercatat 200.000 wisatawan asing datang ke Jakarta. Belum diketahui berapa turis asing yang mengunjungi Palembang.

Dampak kedua, kata Anton, terjadi pada sektor properti yang cenderung menjadi konsekuensi dari keputusan yang didorong oleh motivasi lain, seperti gambar dan promosi Jakarta dan Palembang.

Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah

Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi hotel

"Implikasi langsung di sektor properti sangat bergantung pada kondisi pasar apakah matang atau masih fluktuatif. Hanya, dampak ini baru terlihat pada pasar yang lebih kecil dan kurang matang," ujar Anton.

Meski demikian, Anton mengakui, Asian Games 2018 dapat menstimulasi permintaan lebih lanjut sebagai bagian dari 'pembukaan bisnis' perusahaan-perusahaan mancanegara di Jakarta maupun Palembang.

Dampak ketiga, wisma atlet atau kampung atlet akan menjadi lingkungan perumahan baru yang menarik.

Banyak pihak antusias dengan keberadaan Wisma Atlet ini. Selain lokasinya strategis di tengah kota, juga potensial ditingkatkan fungsinya menjadi percontohan transit oriented development (TOD).

Baca juga: Ini Harga Ideal Wisma Atlet Kemayoran Jika Dilepas ke Pasar

"Pemerintah tinggal melakukan tambahan infrastruktur transportasi apakah dibangun halte Trans Jakarta, terminal bus umum atau lainnya. Jika itu dilakukan, inilah sebenar-benarnya konsep TOD. Yang lain kan masih wacana dan belum jadi," tutur Anton.

Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah

Dampak negatif Indonesia menjadi tuan rumah sea Games adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com/Reska K. Nistanto

Wisma Atlet Kemayoran.

Jika nanti wisma atlet ini dikembangkan sebagai TOD dan dilepas secara komersial kepada publik, Anton menghitung harga jual ideal yang bisa diakomodasi pasar menengah adalah Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi.

Dampak keempat adalah area di sekitar kompleks olahraga dipercantik, infrastruktur transportasi baru dibangun seperti light rail transit (LRT), serta lingkungan dan perbaikan ruang terbuka hijau.

Jadi, menurut Anton, dampak terhadap properti dan perkotaan memang belum terasa, namun dengan upacara pembukaan yang heboh dan menjadi perbincangan dunia, bukan tidak mungkin Indonesia akan semakin diperhitungkan.

"Terlebih dengan sukses prestasi berada di posisi ke-empat. Indonesia patut berbangga. Dana yang dikeluarkan sedikit, tapi raupan pendapatan dan prestasi demikian besar," tutup Anton.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Dampak positif Asian Games 2018.

Dengan berlangsungnya Asian Games 2018, Indonesia mendapat nilai tambah sarana dan prasarana seperti pembenahan infrastruktur umum, fasilitas olahraga baru, dan pembenahan serta penataan kota.

Nilai ekonomi seperti peningkatan pariwisata, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan kesempatan usaha, promosi kota penyelenggaraan dan penciptaan nilai tambah ekonomi juga diraih negara. Selain itu, ada pula potensi non ekonomi, yakni semangat kebersamaan, kerjasama antarwilayah dan negara, mengembangkan ide-ide baru, mengembangkan nilai-nilai budaya positif, serta mendidik nilai sportivitas bagi masyarakat.  

Dampak penyelenggaraan SEA Games terhadap perekonomian kota Palembang, perhelatan Asian Games 2018 menambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil sebesar 4,2 triliun rupiah (2015-2019), yang didorong oleh peningkatan investasi, belanja pemerintah, dan konsumsi rumah tangga.

Apa penyelenggaraan SEA Games memberikan dampak negatif atau positif bagi Indonesia Jelaskan jawabanmu?

SEA Games yang diadakan di Jakarta dan palembang berdampak positif bagi Indonesia: kesuksesan penyelenggaraan Sea Games mendapat apresiasi bagi negara negara di Asia khususnya, dan seluruh dunia. sehingga Indonesia akan mendapatkan nilai positif berupa : – investasi, sehingga ekonomi kita terangkat.

Apa dampak positif penyelenggaraan SEA Games pada sektor perdagangan di Palembang?

Dampak positif penyelenggaraan SEA Games XXVI pada sektor perdagangan di Palembang adalah kegiatan tersebut mendorong peningkatan volume penjualan barang dan jasa di Palembang. Penjualan dapat berupa penjualan pedagang kecil hingga kelas menengah dan tinggi seperti perhotelan dan jasa pariwisata.

You might be interested:  What To Wear In Malaysia?

Berapa kali Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games?

Seperti yang tertera di atas, RI sudah empat kali menjadi tuan rumah SEA Games. Pertama di tahun 1979, lalu 1987, 1997, dan 2011. Tiga kali penyelenggaraan berlangsung di Jakarta. Namun, pada kali keempat dilaksanakan di dua kota, yakni Jakarta-Palembang.

Tercatat sebagai apakah penyelenggaraan SEA Games di salah satu provinsi pulau Sumatera?

Jawaban: Penyelenggaraan Sea Games di salah satu provinsi di Pulau Sumatra tercatat sebagai salah satu dari tiga kota yang pernah menyelenggarakan Sea Games di luar Ibu Kota Negara.

Apa dampak positif dan negatif dari globalisasi?

Dampak positif globalisasi antara lain, berkembangnya pengetahuan dan teknologi, meningkatkan etos kerja, hingga arus ekonomi yang meningkat. Sedangkan dampak negatif globalisasi ialah terjadinya kesenjangan sosial, hingga pola hidup konsumtif, tentu menjadi faktor yang merugikan.

Apa saja dampak penyelenggaraan SEA Games terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan?

Ekonomi Sumatra Selatan mengalami peningkatan sebesar 6,4%. Hal ini dikarenakan para banyak penduduknya yang direkrut sebagai tenaga kerja untuk membangun sarana dan prasarana SEA Games. Selain itu, kegiatan para pengrajin untuk membuat cindera mata meningkat.

Apa dampak apa saja dampak positif dari globalisasi?

Dampak Positif Globalisasi

  1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Dampak positif globalisasi terlihat dalam kemudahan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
  2. Perubahan tata nilai dan sikap.
  3. Meningkatkan kualitas hidup.
  4. 4. Cepat dalam bepergian.
  5. Meningkatkan produktivitas.

Apakah pembangunan infrastruktur SEA Games 2011 berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat?

Pembangunan infrastrukfur SEA Games 2011 berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, karena pembangunan infrastrukfur kota mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Hal tersebut akan membantu perekonomian masyrakat dan mengurangi pengangguran.

You might be interested:  How Covid 19 Affect Thailand Economy?

Apa fungsi tempat perhelatan SEA Games 2011 di Palembang sekarang?

Fungsi tempat perhelatan SEA Games 2011 di Palembang saat ini adalah sebagai tempat dilaksanakannya berbagai ajang kegiatan olahraga. Selain untuk tingkat nasional, regional, maupun internasional, masyarakat luas juga dapat memanfaatkannya.

Kapan Indonesia Tuan Rumah SEA Games lagi?

‘Panitia Penyelenggara SEA Games ke-31 telah memastikan bahwa pesta olahraga Asia Tenggara ini akan digelar pada 12-23 Mei 2022, seperti terungkap dalam pertemuan SEA Games Federation (SEAGF) yang berlangsung secara daring, Selasa (7/12),’ tulis NOC Indonesia.

Kapan Indonesia jadi tuan rumah?

Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang presidensi G20 dan menjadi tuan rumah KTT yang digelar pada 2022. Prosesi penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma Italia, Minggu, 31 Oktober 2021.

Kapan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEA Games brainly?

Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games sebanyak 4 (empat) kali, yaitu: tahun 1979, 1987, 1997 dan 2011. SEA Games ke- 26 diselenggarakan di Indonesia.

Bagaimana periode pelaksanaan SEA Games?

Periode pelaksanaan SEA Games dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Penyelenggaraan SEA Games merupakan suatu kerja sama negara negara ASEAN dalam bidang sosial budaya.

Apa Pengaruh SEA Games ke 26 terhadap peristiwa Pulau Sumatera?

SEA Games ke 26 ini kembali diselenggarakan di Indonesia, Palembang Sumatera Selatan. Menjelang acara SEA Games ini, perekonomian Sumatera Selatan mengalami peningkatan hingga 6,4%. Hal ini disebabkan pembangunan fisik sarana dan prasarana secara besar-besaran yang menggunakan banyak tenaga kerja.

3 Apa yang kamu ketahui tentang SEA Games?

Pesta Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang multi-olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara.