Dalam hal pengetahuan apa beda manusia dan binatang

Selain fisik, manusia memiliki keunggulan akal. Manusia memiliki akal kreatif, inovatif dan konstruktif sedang binatang tidak. Binatang tidak dapat menggunakan otaknya untuk berfikir atau belajar dan menangkap kebenaran layaknya manusia.

Apakah yang membedakan manusia dengan makhluk lain?

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lainnya, perbedaan yang sangat mendasar terlihat pada akal. Manusia diberikan akal oleh Allah sedangkan makhluk Allah yang lain tidak diberikan akal, setiap manusia juga diberikan potensi yang berbeda-beda oleh Allah.

Mengapa manusia yang sempurna bisa turun derajatnya?

Manusia yg tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Jadi jika manusia memiliki perbuatan yg sana seperti binatang maka dapat diartikan bahwa derajat manusia tersebut berafa dalam titik serendah rendahnya, karena manusia dianugrahi akal sehat dan naluri untuk betfikir mana yg baik dan yg buruk.

Apakah manusia disebut binatang yang berfikir?

Lain halnya menurut Aristoteles (384-322 SM), manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang berpikir dan bertindak berdasarkan akal. Selain itu, manusia juga merupakan hewan yang berpolitik (zoonpoliticon), hidup bermasyarakat seperti berorganisasi, menciptakan tata tertib, berkomunikasi melalui bahasa.

Mengapa manusia berbeda dengan binatang?

Sebab, kesempurnaan manusia tidak terbatas hanya dari bentuk fisiknya saja. Ia juga dibekali oleh Tuhan dengan akal, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, seperti hewan atau tumbuh-tumbuhan. Itu yang menjadikan kita berbeda dengan binatang, binatang hidup sekadar hidup sedang manusia hidup mengejar tujuannya hidup.

Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lain brainly?

Jawaban: Yang membedakan seorang manusia dari mahkluk lain adalah akhlak pikiran dan keluhuran budi pekerti.

Apa Kelebihan manusia dibanding dengan makhluk lainnya?

Kelebihan Manusia adalah mempunyai akal,sehingga manusia dapat berpikir dengan maksimal berbeda dengan makhluk lainnya.

Derajat manusia bisa serendah apa?

Jawaban: jika manusia bersikap seperti hewan maka manusia derajatnya bisa berada dalam titik serendah-rendahnya derajat.

Bagaimana manusia dapat dikatakan makhluk yang serendah rendahnya?

Jawaban: Dalam surah at tin bahwa manusia akan di kembalikan yang paling rendah bila tidak beriman dan tidak beramal saleh.

Mengapa manusia dikatakan sebagai binatang yang berpikir?

Untuk mendapatkan pengetahuan itu Allah pun menganugerahkan akal bagi manusia. Mengapa manusia disebut sebagai hewan berakal karena berdasarkan cara pandang evolusiontik bahwa mereka dianggap berasal dari rumpun yang sama dengan hewan.


Yang membedakan manusia dengan spesies lain dibumi ini bukan terletak pada kemampuan manusia untuk merasa, untuk mencintai dan dicintai, bukan juga nilai-nilai moral dan etika manusia, apalagi karena ide-ide kreatif manusia dan kebutuhan manusia untuk berkelompok sebagai mahluk sosial.

Di alam sekitar dan kehidupan sehari-hari banyak sekali contoh bahwa manusia kalah dengan binatang.

Perbedaan utama adalah kemampuan menciptakan dan menggunakan perkakas, manusia adalah mahluk dengan perkakas, tanpa menggunakan perkakas sudah lama manusia terhapus dari ekosistem dibumi. Kemampuan menerapkan teori menjadi sesuatu yang praktis.

Kemampuan membuat api mungkin adalah penemuan manusia yang paling penting dalam sejarah umat manusia, api membuat manusia mampu untuk memasak, menghangatkan diri dimusim dingin, meningkatkan standar kesehatan, mengolah logam yang kemudian membawa pengaruh besar dalam jalannya sejarah planet bumi.

Banyak sekali contoh peradaban manusia yang runtuh karena gagal mengadopsi teknologi atau gagal menemukan teknologi yang lebih maju seperti inca, maya, mesir, yunani, kesultanan turki, kerajaan sungai indus dan lain-lain. Menolak teknologi adalah bunuh diri.

Seperti yang terjadi dalam sejarah peradaban manusia, siapa yang menguasai teknologi pengolahan logam, dialah bangsa yang berjaya. Semula memakai pisau dari batu kemudian penemuan cara pengelolaan logam seperti perunggu dan besi membuat teknologi batu tidak berarti. Dan sekarang penguasaan teknologi nuklir (plutonium) menjadi bangsa yang mampu menguasainya menjadi super power.

Menolak ilmu pengetahuan, menghambat penyebaran ilmu pengtahuan dan kemajuan teknologi adalah dosa karena Sang Pencipta tidak akan menciptakan otak dikepala manusia sebagai hiasan bila Dia tidak ingin manusia memakainya untuk perbuatan baik.

Manusia adalah makhluk paling mulia. Semua orang setuju itu. Tapi manusia yang bagaimana yang layak disebut makhluk mulia? Sebaliknya meski manusia, bisa saja punya derajat yang lebih rendah dari binatang.

Rentang derajat manusia itu cukup lebar. Bila ada manusia yang punya derajat tertinggi atau mulia sedangkan yang berderajat terrendah adalah di bawah binatang, maka tentu ada manusia yang sederajat dengan binatang. bukan?

Bagaimana dengan anda?

Dalam menjalani kehidupan ini, mampukah anda membangun derajat lebih dari binatang, atau bahkan anda tak sadar bahwa derajat anda masih sejajar dengan binatang?

Sebagaimana kita ketahui, binatang hanya memiliki 2 (dua) nafsu, yaitu nafsu makan dan seks. Sedangkan manusia juga punya nafsu yang sama. Tapi yang membuat manusia punya derajat lebih tinggi adalah bahwa manusia telah dikaruniai akal pikiran dan perasaan. Bila akal dan perasaannya menyatu, maka terciptalah akhlak atau moral dalam berperilaku.

Jadi kesimpulannya adalah, satu-satunya yang membedakan antara manusia dan binatang adalah moral atau akhlaknya.

Mungkin anda menganggap ini adalah sesuatu pernyataan klise, atau semua orang sudah seringkali mengatakannya. Tapi bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang wujudnya adalah manusia atau mereka mengaku sebagai manusia, tapi terkadang perilakunya tak lebih dari binatang.

Kembali pada asumsi semula, yaitu bila kesetaraan derajat manusia dan binatang diukur sebatas pada nafsu makan dan seks saja, maka dengan demikian bila ada manusia yang hanya berpikir soal makan dan membicarakan masalah seks berarti pada saat yang sama. mereka sedang berperilaku sebagai binatang.

Mungkin anda tidak setuju dengan pernyataan saya ini, tapi jangan dijadikan masalah. Sebab perbedaan pendapat itu sah-sah aja. Sebab setiap orang punya hak menyampaikan pendapatnya asal didukung oleh pertimbangan tertentu yang masuk akal dan bertujuan ke arah kebaikan atau perbaikan.

Apakah dengan demikian saya secara pribadi tidak suka makan atau seks?

Tentu saja tidak. Saya sebagai manusia normal tentu punya kebutuhan biologis, yaitu makan dan juga seks. Tapi bukan berarti bila saya jadi manusia yang sedang menjalani kehidupan lalu yang terpikir oleh saya hanya makan dan seks.


Dalam hal pengetahuan apa beda manusia dan binatang

Lihat Humaniora Selengkapnya

Saya sering terjebak dalam pertanyaan seorang teman yang berbunyi “apa perbedaan manusia dan binatang?”. Sekilas, memang pertanyaan itu mudah untuk dijawab, namun pada saat saya menerima pertanyaan itu ternyata lumayan rumit juga.

Jawaban saya atas pertanyaan itu adalah “jelas, manusia bisa berpikir, sedangkan binatang tidak bisa berpikir”, namun teman saya menyanggah dengan kalimat “kalo binatang ga bisa mikir, kenapa berang-berang bisa bikin bendungan?” dan bla bla bla dia menjawab dengan retorika yang membuat saya “oh, iya juga, ya!”. Semenjak itu saya anggap pertanyaan tersebut masuk ke dalam kategori sulit –setidaknya bagi saya sendiri (yang bodoh ini).

Entah kenapa saya sangat berantusias untuk memecahkan pertanyaan tersebut. Saya coba mencari jawaban itu di internet, namun tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan. Berkali-kali saya mengunjungi situs web yang berbeda, tetap saja tidak mendapatkan jawaban yang komprehensif. Seiring berjalannya pencarian atas jawaban tersebut, perlahan saya mulai lupa dan mulai luntur rasa antusiasnya. Sampai akhirnya saya sudah tidak peduli atas jawaban dari pertanyaan tersebut.

Namun, ketika saya tak acuh terhadap pertanyaan itu, justru saya mendapatkan jawaban itu secara perlahan. Jawaban atas pertanyaan itu saya dapatkan di dalam beberapa buku yang saya baca. Di antaranya yaitu buku Pengantar Filsafat Islam karya Dr. Zaprulkhan, Fihi Ma Fihi karya penyair favorit saya yaitu Jalaluddin Rumi, dan beberapa buku serta sumber lainnya yang saya lupa judul dan pengarangnya.

Dalam buku karya Dr. Zaprulkhan yang saya sebutkan di atas, di situ Quraish Shihab menjelaskan bahwa Allah SWT. menganugerahkan empat daya kepada manusia. Yang pertama yaitu daya tubuh. Daya tubuh mengantar manusia memiliki kekuatan fisik, organ tubuh, panca indra, dan hal-hal yang berkaitan dengan jasmani. Kedua yaitu daya hidup, merupakan kemampuan manusia untuk mengembangkan dan beradaptasi dengan kehidupan sosial di sekitarnya. Hal ini yang mengantar manusia untuk saling berinteraksi dengan manusia lainnya secara individu maupun berkelompok. Yang ketiga yaitu daya akal, hal ini yang memungkinkan manusia memiliki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan daya ini terciptalah inovasi-inovasi pengetahuan dan teknologi baru yang dapat membantu kehidupan manusia. Dan yang terakhir yaitu daya qalbu. Daya qalbu mengantar dan memungkinkan manusia menjadi mahluk yang bermoral, merasakan keindahan estetika, kelezatan iman, dan merasakan kehadiran Allah SWT.

Dari redaksi di atas, saya berkonklusi bahwa perbedaan antara manusia dan binatang yaitu manusia memiliki empat daya tersebut, sedangkan binatang hanya memiliki dua daya, yakni daya tubuh dan daya hidup. Saya mengamini bahwa binatang memiliki bentuk fisik, organ tubuh, dan panca indra, serta binatang juga dapat mengembangkan dan beradaptasi dengan lingkungan hidup di sekitarnya. Buktinya adalah semua binatang pasti memiliki wujud fisik dan binatang bisa bersosialisasi dengan binatang jenis lainnya.

Kemudian ada dua daya yang tidak dimiliki binatang sedangkan manusia memilikinya, yaitu daya akal dan daya qalbu. Alasan saya menyebut kenapa binatang tidak memiliki daya akal karena binatang tidak memiliki dan tidak mampu mengembangkan akal. “ga punya akal kok berang-berang bisa bikin bendungan buat tempat tinggalnya?”. Menurut saya itu bukan akal, melainkan naluri. Naluri alamiahlah yang membuat berang-berang mampu membangun bendungannya. Jika berang-berang memiliki akal, mengapa bendungannya selalu tetap begitu? Mengapa tidak dikembangkan menjadi bendungan yang permanen?

Seperti manusia yang awal mulanya tidak memiliki tempat tinggal dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya (nomaden), lalu tinggal di dalam gua, kemudian membuat tempat tinggal permanen hingga berevolusi layaknya rumah seperti sekarang ini. Hal itu terjadi karena manusia mampu mengembangkan akalnya.

Kemudian, alasan saya menyebut kenapa binatang tidak memiliki daya qalbu adalah berada pada poin moral. Manusia memiliki daya qalbu karena manusia bermoral –walaupun tingkat moralitas setiap orang berbeda, sedangkan binatang tidak memiliki moral sama sekali. Jika binatang memiliki moral, mereka tidak akan kawin di tempat terbuka, tidak akan buang air di sembarang tempat, dan tidak akan mengambil makanan yang bukan haknya.

Dengan daya qalbu manusia dapat merasakan keindahan, kelezatan iman, dan kehadiran Allah SWT. Oleh karena  itu manusia bertuhan dan menyembah kepada Tuhan dengan cara beribadah dan kegiatan spiritual lainnya. Sedangkan, binatang tidak memiliki Tuhan. Sejauh ini, secara zahir saya belum pernah melihat ada binatang menyembah Tuhan. Walaupun, mungkin secara batiniah semua mahluk yang diciptakan Allah SWT. akan menyembah kepada-Nya, tetapi secara zahir tidak ada binatang yang menyembah Tuhan seperti yang dilakukan manusia. Wallahu a’lam bish-shawabi.