Corona bertahan di udara berapa lama



KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Badan sains nasional Australia baru-baru ini menemukan fakta mengenai lokasi ideal bagi virus corona untuk bisa bertahan lama. Di lokasi ini, virus bisa bertahan hingga satu bulan lamanya. Penelitian yang dilakukan oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), mengatakan bahwa virus corona bisa bertahan lebih lama di lokasi dengan permukaan lembut dan bertemperatur dingin. Secara khusus, mereka menyebut uang kertas, kaca dan baja sebagai benda yang sangat ideal bagi virus corona untuk bertahan hidup. Reuters mengabarkan bahwa penelitian telah berlangsung selama satu bulan. Para peneliti menganalisis dan mengisolasi ulang virus untuk menentukan tingkat kelangsungan hidupnya. Dalam proses penelitian, virus dikenakan pada suhu yang berbeda. Melalui serangkaian proses, para peneliti menemukan bahwa dalam suhu 40 derajat Celcius virus corona bisa bertahan kurang dari 16 jam pada kapas dan selama 24-48 jam pada kaca, baja, kertas, dan vinil. Baca Juga: Peneliti temukan sejumlah fakta menarik terkait penyebaran Covid-19 di India Saat suhu ruangan diturunkan menjadi 30 derajat, virus yang ada di kapas mampu bertahan selama 3 hari, dan di uang kertas bertahan selama lebih dari 21 hari. Pada suhu di bawah 20 derajat Celcius, virus corona ditemukan mampu bertahan di permukaan uang kertas selama satu bulan. Karena diuji di dalam laboratorium, maka faktor seperti sinar UV tidak berperan dalam penelitian. Peneliti juga menemukan bahwa partikal virus corona bisa bertahan di udara selama lebih dari 3 jam. "Menentukan berapa lama virus benar-benar bertahan di permukaan memungkinkan kami memprediksi dan mengurangi penyebarannya secara lebih akurat," ungkap Dr. Larry Marshall, Kepala Eksekutif CSIRO, dikutip Reuters. Tim peneliti menjelaskan bahwa hasil tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam mengurangi penyebaran virus corona.

Selanjutnya: Penelitian terbaru, mutasi virus corona di Chili menyebar lebih cepat

Corona bertahan di udara berapa lama

Corona bertahan di udara berapa lama

Corona bertahan di udara berapa lama
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio

Ilustrasi virus corona

KOMPAS.com - Covid-19 dapat menular dari orang ke orang melalui percikan yang keluar dari hidung atau mulut ketika seseorang yang membawa virus batuk, bersin, atau berbicara.

Jika percikan tersebut dihirup oleh orang lain, orang tersebut dapat terjangkit virus corona. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain.

Selain melalui percikan, virus corona juga dapat menempel pada permukaan benda. Jika benda tersebut disentuh, kemudian tangan yang memegangnya menyentuh mata, hidung, atau mulut, Covid-19 pun dapat menular.

Inilah sebabnya rajin mencuci tangan menggunakan hand sanitizer atau air mengalir dan sabun wajib dilakukan.

Berapa lama virus corona bertahan di permukaan?

Para ahli masih terus melakukan penelitian terkait Covid-19, termasuk berapa lama virus corona dapat bertahan di permukaan benda.

Baca juga: Virus Corona Pernah Mewabah di Asia Timur 25.000 Tahun Lalu, Studi Baru Jelaskan

Sejauh ini, terdapat dua penelitian yang telah diterbitkan terkait topik ini. Penelitian pertama diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) dan penelitian kedua diterbitkan di The Lancet.

Pada penelitian pertama, jumlah standar virus aerosol diterapkan pada permukaan yang berbeda. Pada penelitian kedua, tetesan yang mengandung sejumlah virus ditempatkan di permukaan.

Kemudian, dalam kedua penelitian tersebut, permukaan benda yang telah diberi virus diinkubasi pada suhu kamar.

Sampel dikumpulkan pada interval waktu yang berbeda, yang kemudian digunakan untuk menghitung jumlah virus yang hidup.

Dilansir dari Healthline, 29 April 2020, berikut adalah perkiraan lamanya virus corona bertahan di permukaan.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Virus Corona Mampu Beradaptasi Sangat Baik dalam Menginfeksi Manusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) merevisi pedoman soal corona (Covid-19). Lembaga resmi itu memasukkan temuan baru bahwa virus corona dapat menyebar melalui aerosol dan dapat bertahan di udara selama beberapa menit hingga berjam-jam lebih dari enam kaki (2 meter).


Melansir CNBC International, penyebaran utama virus corona adalah melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, bernyanyi, berbicara atau bernapas. Para ahli masih percaya bahwa itu adalah cara utama penyebarannya.


Tetapi saat ini peneliti setuju bahwa transmisi udara adalah bagian penting dari teka-teki Covid-19. "Saya yakin cukup yakin bahwa ada beberapa elemen [penularan melalui udara]," kata penasehat Gedung Putih Dr. Anthony Fauci, dikutip Jumat (9/10/2020).

Jadi apa perbedaan antara virus yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan ditularkan melalui udara? Itu tergantung pada ukuran tetesan dan cara mereka bergerak.


Tetesan pernapasan lebih besar dari aerosol yang merupakan tetesan atau partikel mikroskopis. Karena ukuran dan beratnya, tetesan pernapasan yang lebih besar disemprotkan seperti bola meriam kecil ke individu terdekat dan biasanya jatuh ke tanah dalam hitungan detik, dalam jarak enam kaki dari sumber jurnal Science.
Sebaliknya, virus dalam aerosol lebih kecil dan tidak jatuh begitu saja bahkan mereka juga melayang di udara selama beberapa menit atau jam dan dapat terhirup.
Cara mudah untuk memvisualisasikan bagaimana partikel di udara ini bekerja adalah dengan memikirkan cara asap rokok tetap hidup dan dapat dihirup, kata Linsey Marr, salah satu penulis makalah dan profesor teknik di Virginia Tech. Seperti asap, aerosol dapat menumpuk di ruang terbatas, seperti ruangan yang berventilasi buruk atau tempat orang bernapas dengan berat.
"Meskipun partikel aerosol jauh lebih kecil daripada tetesan, mereka dapat terkonsentrasi cukup untuk menyebarkan Covid-19 ke orang lain," menurut CDC.


Lalu bagaimana cara terbaik melawannya?

Cara terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah tetap memakai masker, menjaga jarak sosial, dan menghindari kerumunan di dalam ruangan. Gunakanlah masker wajah dari kain berlapis ganda yang dapat menambah lapisan perlindungan, karena mencegah tetesan pernapasan Anda menyebar.
Selain memakai masker dan menjaga jarak sosial, gunakanlah pembersih udara portabel untuk mengurangi kontaminan di udara di suatu ruang. Bukalah jendela untuk memasukkan udara bersih ke dalam ruangan untuk meningkatkan ventilasi.




[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Corona bertahan di udara berapa lama

Pandemi Corona masih belum usai, kita memang harus siap selalu dalam menjaga kesehatan tubuh dan selalu menerapkan protocol kesehatan dengan ketat. Walaupun begitu, kita tidak pernah tau apa yang kita pegang apakah terdapat virus corona atau tidak. Timbul pertanyaan yang sangat umum di masyarakat, “berapa lama virus corona bertahan hidup?” apakah virus ini semembahayakan itu sehingga bisa menular hanya dengan menyentuhnya?

Yang perlu digaris bawahi terlebih tahulu adalah mengenai benda atau objek apa yang dihinggapi virus ini, entah virus ini ada di benda tersebut karena sentuhan tangan orang lain yang terdapat virus corona atau droplet dari orang yang terpapar corona. Semuanya objek memilih klasifikasi yang berbeda mengenai berapa lama virus corona bertahan hidup.

Pengertian Virus Corona

Coronavirus adalah sejenis virus. Ada banyak jenis yang berbeda, dan beberapa menyebabkan penyakit. Virus corona yang diidentifikasi pada 2019, SARS-CoV-2, telah menyebabkan pandemi penyakit pernapasan, yang disebut COVID-19.

Virus yang menyerang pernafasan setelah itu bisa saja menyerang sistem imun tubuh ini memang sangat merugikan, kesalahan fatal akibat treatment yang salah bisa menyebabkan virus ini menular dengan mudahnya bahkan bisa jadi yang terjangkit virus ini bisa menyebabkan kematian bila tidak tertangani dengan baik.

Penyebab Virus Corona

Infeksi dari coronavirus berasal dari virus itu sendiri. Sampai sekarang, para peneliti mengetahui bahwa virus corona menyebar melalui tetesan dan partikel virus yang dilepaskan ke udara ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, tertawa, bernyanyi, batuk, atau bersin. 

Tetesan atau droplet yang lebih besar mungkin jatuh ke tanah dalam beberapa detik, tetapi partikel infeksius kecil dapat bertahan di udara dan menumpuk di tempat-tempat dalam ruangan, terutama di mana banyak orang berkumpul dan ada ventilasi yang buruk. Inilah yang akan kita bahas, berapa lama virus corona bertahan hidup di udara atau di berbagai benda.

Rincian Berapa Lama Virus Corona Dapat Bertahan Hidup

Berikut ini adalah rincian benda yang bila terdapat virus corona berapa lama virus tersebut aktif atau hidup:

Aluminium

Beberapa penelitian hingga saat ini telah menilai persistensi virus corona di permukaan logam, termasuk aluminium. Sebuah studi besar yang dilakukan pada tahun 2000 menemukan bahwa virus corona tidak lagi bertahan di permukaan aluminium dalam waktu 2-8 jam setelah kontak virus dan ini baru-baru ini dikonfirmasi sebagaibagian dari penilaian ulang topik penelitian tahun 2020 yang lebih luas.

Sarung Tangan Operasi

Bagi para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan untuk memerangi virus corona, perlu diketahui juga bahwasannya virus corona ini dapat hidup di sarung tangan operasi yang biasanya terbuat dari karet latex itu bisa hidup dalam waktu tenggang 8 jam.

Besi

Besi merupakan bahan yang seringkali kita temukan di sekitar. Dan jika Anda tahu, virus corona masih bisa bertahan hidup di permukaan besi selama kurang lebih 8 jam.

Kayu

Benda-benda kayu yang sering kita temukan di rumah kita adalah benda-benda seperti meja, furnitur, dan rak.

Para peneliti menemukan bahwa virus yang hidup dari permukaan kayu tidak dapat dideteksi setelah 2 hari. Dan waktu hidupnya adalah paling lama sekitar 4 hari.

Kaca

Beberapa contoh benda kaca yang kita sentuh setiap hari antara lain:

  1. jendela
  2. cermin
  3. peralatan minum
  4. layar untuk TV, komputer, dan smartphone

para peneliti menemukan bahwa tidak ada virus yang dapat dideteksi pada permukaan kaca setelah 4 hari. Jadi, selama tenggat 4 hari virus corona akan hilang di permukaan kaca.

Kertas

Beberapa contoh produk kertas umum meliputi:

  1. uang kertas
  2. surat dan alat tulis
  3. majalah dan surat kabar
  4. tisu
  5. kertas tisu
  6. tisu toilet

Berdasarkan berbagai studi, menemukan bahwa tidak ada virus yang hidup dapat ditemukan pada kertas cetak atau kertas tisu setelah 3 jam. Namun, virus dapat dideteksi pada uang kertas hingga 4 hari.

Plastik

Banyak benda yang kita gunakan setiap hari terbuat dari plastik. Beberapa contoh termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

  1. kemasan makanan
  2. botol air dan wadah susu
  3. kartu kredit
  4. remote control dan pengontrol video game
  5. saklar lampu
  6. keyboard dan mouse komputer
  7. tombol ATM
  8. mainan

Berbagai penelitian mendapatkan kesimpulan bahwasannya saat mendeteksi virus pada plastik hingga 3 hari tidak ditemukan lagi virus corona. Namun ada penelitian yang menyebutkan baru 7 hari virus corona bisa benar-benar hilang dan mati.

Harus Sering Bersih-Bersih dan Cuci Tangan

Sekarang Anda tahu seberapa lama virus corona bertahan hidup di berbagai benda. Salah satu pencegahan yang paling tepat adalah dengan sering-sering mencuci tangan dengan air mengalir dan juga sabun. Hal ini tentunya karena tangan kita selalu saja memegang hal yang tidak tidak tahu apakah benda tersebut ada virus coronanya atau tidak.

Dengan cara, misalnya ketika Anda menerima paket barang Anda dari kurir, ada bainya setelah paket yang Anda miliki, pastikan mencuci tangan dahulu sebelum menyentuh barang lain, apalagi sampai Anda mengusap muka Anda, berbahaya!

Tempat-Benda Ini Sangat Rawan Penyebaran Corona

Dimanakah tempat yang sangat rawan penyebaran corona? Tentunya adalah tempat yang sangat ramai kerumunan yang kita bahkan tidak tahu apakah orang yang ada dkerumunan tersebut 100% taat protocol kesehatan atau tidak. Kalau bisa, memang harus dihindari, jika memang terpaksa, pastikan selalu menjaga kebersihan saja.

Berikut ini adalah tempat dan benda yang sangat rawan terhadap penyebaran virus corona:

Transportasi Umum

Pertama adalah transportasi umum. Di transportasi umum tentunya ada besi atau tempat duduk yang terbuat dari plastik yang kita tidak tahu apakah di benda tersebut sudah steril atau tidak. Transportasi umum juga kita tidak tahu siapa sajakah yang memegang benda seperti kursi atau gagang pegangan yang ada di trasnportasi umum.

Toilet Umum

Alasan mengapa toilet umum adalah tempat dan juga benda yang ada disana menjadi penyebab penyebaran virus corona adalah karena di toilet umum bukanlah tempat yang bersih. Bayangkan saja, sudah berapa orang yang duduk di toilet umum, kita tidak tahu bahwa orang tersebut carrier atau bukan. Mereka yang memegang flush, wastafel, dan kaca saja kita tidak tahu apakah orang tersebut 100% bebas dari virus corona.

Sekolah/Kampus/Universitas

Alasan mengapa sekolah, kampus atau universitas masih diberlakukan pembelajaran secara online adalah tempat ini merupakan tempat yang sangat rawan akan penyebaran corona. Dengan mobilitas yang sangat tinggi dan juga tidak bisa dihindari juga aktivitas warganya, tentu sangat berbahaya.

Gagang Pintu

Gagang pintu adalah benda yang sering sekali Anda pegang setelah keluar dari rumah. Apakah Anda sudah memastikan tangan Anda bersih? Selalu mencuci tangan sebelum memgang gagang pintu!

Pegangan Tangga dan Tombol Lift

Pegangan tangga yang terbuat dari besi dan tombol lift juga benda yang sering sekali dipegang oleh orang. Hindari menyentuhnya langsung dengan tangan Anda, apabila memang harus terpaksa, cuci tangan setelahnya!

Jika anda mengalami gejala covid-19 yang tidak membaik seiring waktu, maka melakukan swab test merupakan hal yang wajib dilakukan agar mendapatkan penanganan tertentu sesuai dengan hasil yang didapatkan. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menyediakan layanan khusus seperti swab test secara drive thru dan home care.