Contoh-contoh hubungan indonesia dengan jepang dalam bidang ekonomi

1.  Indonesia-Jepang Forum Kerjasama Ekonomi ke-5 telah diselenggarakan pada tanggal 4 Oktober 2013 di Bali, Indonesia. Acara tersebut dipimpin oleh Ir. M. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia danToshimitsu Motegi, Menteri Perekonomian bidang Perdagangan dan Perindustrian Jepang. Forum tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat senior negara dan pemimpin organisasi bisnis, diantaranya adalah Muhammad Lutfi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI; Yoshinori Katori, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang; Suryo Bambang Sulisto, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN); Hiromasa Yonekura, Ketua KEIDANREN; Teruo Asada, Ketua Komite Ekonomi Jepang-Indonesia untuk KEIDANREN; Yoshio Nakamura, Wakil Ketua KEIDANREN; Takuji Motooka, Ketua Club Jepang-Jakarta Club (JJC). Forum tersebut membahas situasi terkini kedua negara dan kerjasama dalam bidang infrastruktur, investasi serta peningkatan iklim bisnis di Indonesia.  

2.  Kedua belah pihak menegaskan mengenai pelaksanaan Japan Growth Strategy dan pentingnya tindakan cepat dalam meningkatkan iklim bisnis di Indonesia serta penyelesaian masalah mengenai perluasan investasi. Hal ini dikarenakan investasi  Jepang di ASEAN dan Indonesia menjadi mesin pertumbuhan di kawasan tersebut. Merujuk pada pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2011 dan Prioritas Area Metropolitan untuk Investasi dan Industri (MPA) yang telah menjadi bagian dalam MP3EI, kedua belah pihak memandang pentingnya mempromosikan kerjasama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam bidang berikut:

(a)   Infrastrktur

Kedua belah pihak menyepakati bahwa penggunaan teknologi Jepang sangat penting dalam bidang efisiensiuntuk batubara termal pembangkit listrik, pengembangan listrik panas bumi, pembangkit listrik tenaga air dan sistem transmisi terkait untuk daya dan pengembangan energi.Kedua belah pihak juga menegaskan untuk melanjutkan usahanya dalam memperdalam kerjasama untuk memastikan pasokan listrik yang stabil dan terpercaya.

Kedua belah pihak menyambut baik penandatanganan dokumen bilateral dalam  Joint Crediting Mechanism (JCM) pada bulan Agustus dan menyetujui bahwa pelaksanaan kegiatan JCM akan memberikan kontribusi kepada lingkungan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta pencegahan terhadap pemanasan global.

(b)   Lingkungan Investasi dan Pengembangan Bisnis Global  

Kedua belah pihak juga menyetujui pelaksanaan pelatihan industri otomatis di setiap kawasan industri sebagai bagian dari program pengembangan sumber daya manusia dibawah MP3EI.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk membahas review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang sudah berlangsung selama tiga tahun sejak bulan Agustus 2008.

3.   Kedua belah pihak sepakat bahwa Forum Kerjasama antara Indonesia - Jepang yang ke-6 akan diadakan pada tanggal dan tempat yang akan dikonfirmasi kembali oleh kedua belah pihak.Untuk menggali komitmen bersama, kedua pihak akan melakukan diskusi lebih lanjut dan membahas hal-hal khusus yang ditemui dalam forum hari ini melaui forum dialog yang sudah ditentukan.

Contoh-contoh hubungan indonesia dengan jepang dalam bidang ekonomi

Contoh-contoh hubungan indonesia dengan jepang dalam bidang ekonomi
Lihat Foto

Dokumentasi Humas KPK

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berbicara soal capaian KPK hingga perlindungan pegawai lembaga antikorupsi dalam kegiatan Conference of the States Parties to The United Nations Convention Against Corruption di Abu Dhabi, Senin (16/12/2019).

KOMPAS.com - Kerja sama internasional adalah hubungan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain. Kerja sama internasional dilakukan untuk mempererat hubungan antarnegara.

Selain itu, kerja sama internasional juga bertujuan saling mencukupi kebutuhan dan saling membantu ketika ada yang membutuhkan bantuan.

Berikut deksripsi berbagai bentuk kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan negara lain: 

Kerja Sama Bilateral

Kerja sama bilateral adalah kerja sama antara dua negara dalam bentuk hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan.

Dalam menjalin hubungan bilateral, Indonesia mengutamakan nilai nilai saling menghormati, tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain, menolak menggunakan kekerasan, dan mengutamakan konsensus.

Baca juga: Tokoh Pembentukan PBB

Contoh Kerja sama bilateral Indonesia dengan negara lain:
  • Kemitraan strategis khusus atau special strategic partnership Indonesia-Korea dengan fokus terhadap pertahanan dan perdagangan.
  • Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership atau IK-CEPA)
  • Kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam penanggulangan Covid-19 dan Peningkatan Neraca Perdagangan
  • Kerja sama Indonesia-Brazil dalam peningkatan mutu genetik protein hewani dan pengembangan peternakan nasional.
  • Ekspor kopi, teh, tembakau, dan minyak sawit Indonesia ke Jerman. Jerman mengekspor barang elektronik yang tidak bisa dibuat di Indonesia.
  • Kerja sama Indonesia-Jerman dalam penanaman modal usaha seperti Krakatau Steel dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
  • Kerja sama Indonesia-Jepang melalui pertukaran pelajar dan mahasiswa dalam bidang teknologi.
  • Kerja sama Indonesia-Asia Pasifik berupa perjanjian ekonomi dan perdagangan di Asia Pasifik.
  • Kerja sama Indonesia-Arab Saudi dalam penanganan ibadah haji.

Kerja sama regional adalah kerja sama beberapa negara dalam satu kawasan. Biasanya dilatarbelakangi adanya kepentingan bersama antarnegara.

Contoh Kerja Sama Regional Indonesia:
  • Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asia Nations atau ASEAN).
  • Kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation atau APEC).
  • Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional Forum atau ARF)
  • Konfederasi nonpolitik Malaysia, Philipina, dan Indonesia (MAPIHILINDO)

Kerja Sama Multilateral

Kerja sama Multilateral adalah kerja sama antara beberapa negara. Kerja sama multilateral tidak dibatasi dengan kawasan maupun wilayah.

Kerja sama multilateral memiliki dua jenis anggota yaitu anggota utama dan anggota aktif. Peran anggota utama lebih besar, sedangkan peran anggota aktif lebih terbatas.

Baca juga: HighScope Model United Nation 2020, Sarana Asah Kemampuan Berdiplomasi

Contoh Kerja Sama Multilateral Indonesia:
  • Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.
  • Dana moneter internasional (Internasional Monetery Fund atau IMF).
  • Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization atau WTO).
  • Organisasi buruh internasional (Internasional Labour Organization atau ILO).
  • Organisasi pangan dan pertanian (Food and Agricultural Organization atau FAO).
  • Perdagangan bebas kawasan ASEAN (ASEAN Free Trade Area atau AFTA).
  • Dewan Ekonomi dan Soaial (Economic and Social Council atau ECOSOC)
  • Bank Dunia atau World Bank
  • Organisasi Kerja sama Islam atau OKI
  • Gerakan Nonblok atau GNB

Referensi

  • Wangke, Humphrey. 2017. Kerja Sama Indonesia-Malaysia dalam Pengelolaan Perbatasan di Kalimantan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  • Perwira, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani. 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

PEMERINTAH Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi pascapesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Hal itu ditandai kunjungan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko ke Indonesia. Seko bertemu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Rabu (29/5).

Dalam kesempatan itu, selain mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Jokowi pada periode 2019-2024, Seko juga berniat mempererat kerja sama ekonomi.

"Tujuan utama beliau datang tidak hanya memberi selamat, tapi juga membawa hal positif terkait kerja sama kedua negara dalam hal ekonomi, perdagangan, ekspor-impor, dan investasi," ujar Enggartiasto.

Seko datang bersama tim delegasi guna membahas persiapan Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Ekonomi Digital G20 di Tsukuba, Jepang, pada 8-9 Juni mendatang.

Ia pun membawa isu soal penyelesaian regional comprehensive economic partnership agreement (RCEP) serta general review Indonesia-Japan economic partnership agreement (GR-IJEPA).

Dalam pertemuan itu, Indonesia bersama Jepang sepakat menambah 17 pos tarif baru dalam peninjauan menyeluruh perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia Jepang atau GR IJEPA. Namun, detail pos tarif itu masih tahap pembahasan.

Jepang ialah negara tujuan eks-por terbesar ke-3 dengan pangsa 10,5%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai total perdagangan kedua negara pada 2018 mencapai US$37,4 miliar. Secara rinci, total ekspor Indonesia ke Jepang tercatat US$19,47 miliar, naik 9,44% dari tahun sebelumnya sebesar US$17,79 miliar. Adapun nilai impor mencapai US$17,97 miliar, tumbuh 17,95% ketimbang 2017 yakni US$15,24 miliar. Jadi, Indonesia menikmati surplus US$1,5 miliar.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Jepang ialah coal, copper ores and concentrates, waste and scrap of precious metal, natural rubber, dan insulated wire. Sebaliknya, dari Indonesia banyak mengimpor parts of accessories of motor vehicles, incompletely knocked down motor vehicles, printing machinery, motor cars and other vehicles, dan flat-rolled products of iron.

Bidik investasi

Secara terpisah, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis akan masuknya berbagai investasi dari Jepang, dari sektor manufaktur hingga keuangan, setelah dirinya bertemu dengan beberapa pemangku kepentingan terkait di Jepang. Di sana, ia menyambangi sejumlah direksi perusahaan besar seperti Sojitz Corporation, Nippon Steel, Fujitrans, serta Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

Menurut Airlangga, minat Sojitz untuk segera melakukan ekspansi usaha di Tanah Air kian besar seiring rampungnya pesta demokrasi di Indonesia. Beberapa waktu lalu, Sojitz Corporation berminat membangun pabrik metanol kedua di Indonesia.

"Mereka berharap atas terpilihnya kembali Presiden Jokowi dapat lebih mudah lagi berinvestasi," ujar Airlangga melalui siaran resminya.

Berdasarkan survei US News, pada 2018 Indonesia menjadi negara tujuan investasi terbaik nomor dua di dunia, sedangkan Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia pada 2018, dengan investasi US$4,9 miliar atau 16,7% dari total penanaman modal asing. (E-3)