Penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati disebut

Penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati disebut
hepatitis. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Hepatitis adalah penyakit yang menyerang organ hati. Penyakit ini mengacu pada kondisi peradangan hati. Dilansir dari Healthline, umumnya hepatitis disebabkan oleh infeksi virus, tetapi ada juga kemungkinan penyebab hepatitis lainnya seperti karena autoimun dan hepatitis yang terjadi akibat dari obat-obatan, racun, dan alkohol.

Hati adalah organ yang terletak di daerah kanan atas perut anda. Organ ini melakukan banyak fungsi penting untuk mempengaruhi metabolisme di seluruh tubuh anda, antara lain:

• memproduksi empedu, yang sangat penting untuk pencernaan

• menyaring racun dari tubuh anda

• ekskresi bilirubin (produk sel darah merah yang rusak), kolesterol, hormon, dan obat-obatan

• pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein

• aktivasi enzim, yang merupakan protein khusus yang penting untuk fungsi tubuh

• penyimpanan glikogen, mineral, dan vitamin (A, D, E, dan K)

• sintesis protein darah, seperti albumin

Pengobatan untuk penyakit ini bervariasi, tergantung pada jenis hepatitis yang diderita. Anda dapat mencegah beberapa bentuk hepatitis melalui imunisasi atau mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati disebut

2013 Merdeka.com/Shutterstock/lejandro dans neergaard

Infeksi virus pada hati diklasifikasikan sebagai hepatitis, yang memiliki lima jenis. Lima jenis hepatitis adalah hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap jenis hepatitis adalah disebabkan oleh virus yang berbeda.

Hepatitis AHepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Jenis hepatitis ini merupakan yang paling umum terjadi karena proses penularannya yang mudah. Hepatitis A dapat ditularkan melalui makanan, air minum, dan sanitasi yang buruk dari orang yang terinfeksi hepatitis A.

Hepatitis BHepatitis B ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi penyakit ini. Penularannya bisa berupa darah, cairan vagina, atau air mani. Penggunaan suntikan narkoba, berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi, atau berbagi pisau cukur dengan orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko terkena hepatitis B.

Hepatitis CHepatitis C berasal dari virus hepatitis C (HCV). Serupa dengan hepatitis B, hepatitis C juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, biasanya melalui penggunaan suntikan narkoba atau kontak seksual.

Hepatitis DJuga disebut delta hepatitis, hepatitis D adalah penyakit hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). HDV ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dari orangyang terinfeksi. Hepatitis D adalah bentuk hepatitis yang langka, yang hanya terjadi bersamaan dengan adanya infeksi hepatitis B. Sehingga, virus hepatitis D tidak dapat berkembang biak tanpa kehadiran hepatitis B.

Hepatitis E
Hepatitis E adalah penyakit yang ditularkan melalui air yang telah terkontaminasi oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E sendiri banyak ditemukan di daerah yang memiliki sanitasi buruk dan biasanya muncul dari air yang tercemar kotoran.

3 dari 6 halaman

AlkoholKonsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan peradangan. Terkadang ini disebut juga sebagai hepatitis alkoholik. Alkohol secara langsung dapat melukai sel-sel di dalam hati Anda. Seiring waktu, kondisi tersebut dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan permanen, bahkan dapat menyebabkan gagal hati dan sirosis, yang merupakan kondisi penebalan dan jaringan parut hati.Penyebab lain hepatitis adalah hepatitis yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi obat dan pajanan terhadap racun.

Sistem autoimun
Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh mengalami kesalahan dengan menganggap hati sebagai benda berbahaya dan mulai menyerang organ tersebut. Kondisi ini menyebabkan peradangan yang berkelanjutan sehingga dapat mengakibatkan komplikasi parah, yang seringkali bisa menghambat fungsi hati.

4 dari 6 halaman

Penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati disebut
2015 Merdeka.com/shutterstock/docstockmedia

Jika Anda memiliki bentuk infeksi hepatitis adalah kronis, seperti hepatitis B dan C, Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun pada awalnya. Gejala mungkin tidak terasa hingga kerusakan mempengaruhi fungsi hati.

Tanda dan gejala hepatitis adalah sebagai berikut:- kelelahan- gejala seperti flu- urin berwarna gelap- kotoran berwarna pucat- sakit perut- kehilangan selera makan- penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

- kulit dan mata kuning, yang mungkin merupakan tanda-tanda penyakit kuning

Hepatitis kronis berkembang secara perlahan, sehingga tanda-tanda dan gejala-gejala ini mungkin terlalu sulit untuk disadari.

5 dari 6 halaman

Penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati disebut
2018 Liputan6.com

Pilihan pengobatan ditentukan sesuai dengan jenis hepatitis apa yang diderita, dan apakah infeksi tersebut akut atau kronis.

Hepatitis A
Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus karena merupakan penyakit jangka pendek. Disarankan untuk banyak beristirahat jika gejalanya menyebabkan ketidaknyamanan. Jika Anda mengalami muntah atau diare, ikuti perintah dokter untuk menjaga hidrasi dan nutrisi dalam tubuh.

Vaksin hepatitis A tersedia untuk mencegah infeksi penyakit ini. Sebagian besar anak-anak seharusnya mulai melakukan vaksinasi antara usia 12 dan 18 bulan. Vaksinasi hepatitis A juga tersedia untuk orang dewasa, dan dapat dikombinasikan juga dengan vaksin hepatitis B.

Hepatitis B
Hepatitis B akut tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, untuk hepatitis B kronis perlu diobati dengan obat antivirus. Bentuk pengobatan penyakit ini bisa mahal karena harus dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun. Perawatan untuk hepatitis B kronis juga membutuhkan evaluasi dan pemantauan medis secara teratur untuk memperhatikan apakah virus merespons terhadap proses pengobatan.

Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksinasi hepatitis B untuk semua bayi yang baru lahir. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk semua petugas kesehatan dan medis.

Hepatitis C
Hepatitis C akut ataupun kronis diobati dengan menggunakan obat antivirus. Orang yang menderita hepatitis C kronis biasanya diobati dengan kombinasi terapi obat antivirus. Penderita tersebut mungkin juga perlu melakukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan bentuk perawatan terbaik.

Orang yang menderita sirosis (jaringan parut hati) atau penyakit hati akibat hepatitis C kronis berpotensi untuk melakukan transplantasi hati. Vaksin untuk hepatitis C sendiri saat ini masih belum tersedia.

Hepatitis D
Tidak ada obat antivirus untuk mengobati hepatitis D saat ini. Menurut sebuah studi tahun 2013, obat yang disebut alpha interferon dapat digunakan untuk mengobati hepatitis D, tetapi hanya menunjukkan peningkatan sekitar 25 hingga 30 persen.

Hepatitis D dapat dicegah dengan mendapatkan vaksinasi untuk hepatitis B. Karena infeksi hepatitis D awalnya berkembang dari hepatitis B.

Hepatitis E
Saat ini, tidak ada terapi medis khusus yang tersedia untuk mengobati hepatitis E. Karena biasanya penyakit ini dapat sembuh sendiri. Orang dengan jenis infeksi ini sering disarankan untuk beristirahat, minum banyak cairan, mendapatkan nutrisi yang cukup, dan menghindari alkohol. Namun, bagi wanita hamil yang mengalami infeksi ini, membutuhkan pemantauan dan perawatan secara rutin.

6 dari 6 halaman

Hepatitis B atau C kronis seringkali dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Karena virus dari penyakit ini menyerang hati, orang dengan hepatitis B atau C kronis berisiko terkena:- penyakit hati kronis- sirosis

- kanker hati

Ketika hati Anda berhenti berfungsi secara normal, dapat mengakibatkan gagal hati. Komplikasi gagal hati meliputi:
- gangguan perdarahan

- penumpukan cairan di perut, yang dikenal sebagai asites

- peningkatan tekanan darah di vena portal yang masuk ke hati anda, yang dikenal sebagai hipertensi portal

- gagal ginjal

- ensefalopati hepatik, yang dapat melibatkan kelelahan, kehilangan ingatan, dan

- kemampuan mental yang berkurang karena penumpukan racun, seperti amonia, yang mempengaruhi fungsi otak

- karsinoma hepatoseluler, yang merupakan bentuk kanker hati
kematian

Hepatitis alkoholik yaitu peradangan dalam hati yang terjadi akibat konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang lama. Meski begitu, orang yang ketergantungan terhadap alkohol tidak lantas mengidap jenis hepatitis ini.

Pada beberapa kasus, orang yang mengonsumsi alkohol dalam batas normal pun dapat berisiko terkena penyakit ini.

Penyakit hepatitis yang satu ini dapat berkembang menjadi gangguan fungsi hati yang serius, seperti sirosis hati.

Sayangnya, belum ada obat khusus untuk mengatasi sirosis. Pasalnya, jaringan hati yang normal akan rusak dan tergantikan oleh jaringan parut. Akibatnya, hati akan berhenti berfungsi dan meningkatkan risiko kematian.

Gejala yang ditimbulkan dari hepatitis alkoholik tidak jauh berbeda dengan hepatitis akibat infeksi virus, seperti kehilangan nafsu makan hingga kemunculan penyakit kuning.

Maka dari itu, pengobatan hepatitis alkoholik lebih berfokus terhadap menghentikan konsumsi minuman beralkohol. Bila kondisi hati sudah rusak parah, transplantasi hati mungkin menjadi pilihan sebagai solusi terakhir untuk mengatasi penyakit ini.

Hepatitis autoimun

Penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati disebut

Dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya, hepatitis autoimun terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis ini belum diketahui, tetapi ada kemungkinan disebabkan oleh kelainan genetik yang berkembang akibat faktor lingkungan.

Jika tidak ditangani dengan tepat, hepatitis autoimun dapat berujung pada pengerasan hati dan kegagalan fungsi hati. Walaupun bukan penyakit menular, penyakit ini tidak dapat dicegah.

Gejala yang dialami setiap penderitanya pun bervariasi, mulai dari nyeri sendi dan mual, hingga munculnya penyakit kuning. Bila sudah parah, hepatitis autoimun dapat menyebabkan asites atau penumpukan cairan pada perut dan kebingungan mental.

Oleh karena itu, pengobatan yang tepat diperlukan untuk mengatasi masalah ini, seperti:

  • obat kortikosteroid (prednisone),
  • pengobatan immunosuppressive (Azathioprine dan 6-mercaptopurine).

Ada kemungkinan pengobatan ini dilakukan seumur hidup sebagai upaya untuk mengendalikan gejala yang muncul.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi dan diagnosis berdasarkan jenis hepatitis yang dialami.