untuk yang lebih suka belajar mekanisme pengakutan CO2/karbondioksida melalui video bisa klik di sini
Karbondioksida (CO2), merupakan hasil dari proses respirasi, di dalam pembuluh darah karbondioksida diangkut dapat dijumpai dalam 3 bentuk, 1. terlarut dalam plasma darah dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) 2. terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbominohemoglobin, 3. terikat pada sel darah merah dalam bentuk asam karbonat-(H2CO3).
Organ paru-paru merupakan salah satu bagian penting dalam sistem pernapasan manusia. Organ paru-paru dapat membantu manusia untuk bisa bertahan hidup dan tetap bernapas. Sistem pernapasan manusia memiliki fungsi utama untuk melakukan pertukaran gas yang ada di dalam tubuh. Pertukaran gas terjadi antara gas oksigen yang dihirup dengan gas sisa yaitu karbondioksida dari dalam tubuh untuk dihembuskan keluar. Lalu, mengapa organ paru-paru itu penting? Apa saja fungsi dari organ paru-paru? Mari, simak penjelasan berikut! Jaringan paru-paru berfungsi untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Baca Juga: Gejala Penyakit Bronkitis Organ paru-paru manusia Organ paru-paru manusia terdiri dari dua buah organ atau sepasang, yaitu kanan dan kiri. Paru-paru terletak di bagian dada tubuh manusia. Paru-paru memiliki tekstur yang kenyal dan berwarna abu-abu merah muda. Paru-paru terdiri dari jaringan-jaringan lain di dalamnya yang berfungsi untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Proses pertukaran gas penting untuk menjaga manusia tetap hidup dan asupan oksigen dalam tubuh terpenuhi. Organ paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia. Baca Juga: Cara Efektif Membersihkan Paru-paru karena Polusi dan Rokok Jaringan penyusun organ paru-paru Jaringan penyusun organ paru-paru yang utama adalah pleura. Pleura merupakan salah satu jenis jaringan tipis yang melapisi dinding organ paru-paru. Lapisan pleura yang tipis dan licin ini berguna sebagai pelumas sehingga paru-paru dapat lebih mudah bergerak (mengembang dan mengempis) saat sedang mengembang dan berkontraksi. Lapisan ini menjaga organ paru-paru supaya tidak terluka atau mengalami kerusakan. Selain itu, ada organ pendukung paru-paru lainnya, seperti hidung, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Setiap organ pendukung paru-paru juga memiliki jaringan penyusun masing-masing yang berfungsi untuk melindungi dan mempermudah organ dalam melakukan pekerjaan atau fungsi mereka. Baca Juga: Kanker Paru-paru Fungsi organ paru-paru Fungsi organ paru-paru yang utama adalah sebagai tempat pertukaran gas dalam tubuh manusia. Selain sebagai tempat pertukaran gas, organ paru-paru dalam sistem pernapasan juga melakukan peran lain yang penting, yaitu:
Diketahui bahwa setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan yang namanya oksigen untuk tetap bertahan hidup. Oksigen dapat masuk dalam tubuh ketika seseorang menghirup gas disekitarnya. Begitu oksigen berada di paru-paru, oksigen akan dipindahkan ke aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Setiap sel dalam tubuh, oksigen akan ditukar dengan gas buangan yang disebut karbondioksida. Karbondioksida akan dikeluarkan dengan cara dihembuskan keluar oleh hidung. Paru-paru dan sistem pernapasan akan bekerja secara otomatis untuk melakukan proses pertukaran gas tersebut. Organ paru-paru berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia. Baca Juga: Apa itu Penyakit Bronkitis? Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah untuk melakukan pembuangan zat sisa dari dalam tubuh berupa gas. Definisi umum dari ekskresi merupakan sebuah proses pembuangan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Paru-paru disebut sebagai organ ekskresi karena paru-paru menghasilkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbondioksida. Maka dari itu, organ paru-paru berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia. Selain paru-paru, organ ekskresi lainnya adalah ginjal, hati dan kulit. Ginjal menghasilkan zat sisa berupa urin, hati berfungsi sebagai organ ekskresi dalam mendetoksifikasi racun, dan kulit menghasilkan zat sisa berupa kelenjar keringat. Baca Juga: Batuk Karena Kanker Paru-Paru? Kamu Harus Waspada dan Kenali Cara kerja organ paru-paru peredaran darah manusia Cara kerja organ paru-paru dengan peredaran darah manusia memiliki keterkaitan. Mereka saling membantu untuk mengangkut zat-zat yang ada dari luar maupun dalam tubuh. Cara kerja organ paru-paru dan peredaran darah manusia dijelaskan dalam poin-poin di bawah ini:
Begitulah kerjasama antara organ paru-paru dan pembuluh darah dalam tubuh untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan membuang karbondioksida. Organ paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia. Organ paru-paru sangat membantu dalam keberlangsungan hidup manusia. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ ekskresi yang menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida. Organ paru-paru tidak bekerja sendiri namun dibantu dengan organ lainnya, seperti hidung, trakea, hingga pembuluh darah. Itulah beberapa informasi yang perlu untuk diketahui dan dipahami terkait organ paru-paru. Telah direview oleh dr. Valda Garcia Source: tirto.id - Manusia membutuhkan organ-organ pernapasan untuk bernapas. Organ-organ tersebut bekerja dalam rangkaian sistem pernapasan. Sistem pernapasan sendiri merupakan kerja tubuh yang membantu manusia menyerap oksigen (O2) agar organ-organ dapat bekerja. Selain itu, sistem pernapasan juga berfungsi untuk membuang karbon dioksida (CO2) dari dalam darah. Menurut e-book "Ilmu Pengetahuan Alam" yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), ada sejumlah organ yang menyusun sistem pernapasan manusia. Organ-organ tersebut antara lain hidung, faring (tekak), larang (ruang suara), trakea (tenggorokan), bronkus, dan paru-paru. Setiap organ-organ pernapasan harus bekerja dengan baik, apabila tidak maka sistem pernapasan akan terganggu. Sehingga penting bagi manusia menjaga kesehatan sistem pernapasannya. Sejumlah penyakit pernapasan akibat virus dan bakteri sebaiknya diwaspadai. Penyakit-penyakit pernapasan tersebut antara lain flu, tuberkolosis (TBC), faringitis, hingga COVID-19 yang baru-baru ini menjadi pandemi. Organ-organ pernapasan manusia Organ-organ tersebut dibagi secara struktural dan fungsional. Dibagi secara struktural artinya berdasarkan posisi dimana organ-organ tersebut terletak, yaitu: - sistem pernapasan atas, yaitu hidung dan faring;- sistem pernapasan bawah yaitu laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.Sementara secara fungsional artinya berdasarkan fungsi, baik sebagai zona penghubung maupun zona respirasi. Zona penghubung terdiri atas rongga dan saluran yang terhubung di luar maupun dalam paru-paru. Sementara zona respirasi terdiri atas jaringan di dalam paru-paru yang befungsi dalam mengatur pertukaran gas. Pembagian secara fungsional antara lain: - zona penghubung, yaitu hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus;- zona respirasi, yaitu alveolus.Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing. Berikut fungsi setiap organ dalam sistem pernapasan manusia: - Hidung untuk menyesuaikan suhu udara yang dihirup dan menyaring udara dari debu, kotoran, virus, dan bakteri.- Faring untuk jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang melakukan reaksi kekebalan tubuh dengan melawan benda asing.- Laring untuk menghasilkan gelombang suara, mengeluarkan partikel kecil seperti debu, asap, makanan, dan minuman dengan batuk refleks, dan menghubungkan faring dan trakea.- Trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan dan menghubungkan antara laring dan bronkus.- Bronkus dan bronkiolus untuk memberikan jalur udara dari trakea ke alveolus.- Paru-paru untuk mendukung proses pertukaran O2 dan CO2.- Alveolus untuk menyerap oksigen, melakukan pertukaran gas, dan menyalurkan oksigen agar dapat masuk ke aliran darah. Bentuk jamak dari alveolus adalah alveoli.Proses pertukaran gas O2 dan CO2 di tubuh manusia Hal utama yang terjadi dalam sistem pernapasan adalah pertukaran gas. Menurut modul "Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan" proses ini meliputi serangkaian mekanisme. Pertama oksigen (O2) masuk ke dalam tubuh melalui fase inspirasi. Fase ini ditandai dengan bekontraksinya diafragma dan otot dada yang menyebabkan rongga dada membesar. Udara yang masuk dalam fase ini kemudian melewati serangkaian organ pernapasan hingga alveolus. Selanjutnya, pada alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang ada didinding alveolus. Di kapiler arteri, oksigen diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh. Hemoglobin kemudian mengangkut O2 ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh. Semakin banyak O2 yang digunakan oleh tubuh, semakin banyak pula karbondioksida (CO2) yang terbentuk. CO2 sendiri merupakan limbah bagi tubuh sehingga perlu dikeluarkan. CO2 dibawa dari sel-sel tubuh ke kapiler vena, baru setelahnya diangkut oleh eritrosit menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, CO2 kembali menuju alveolus untuk mengalami fase ekspirasi, atau melepaskan CO2. Saat fase ini diafragma dan otot dada berelaksasi yang menyebabkan volume dada kembali normal.
Infografik SC Human Respiratory System. tirto.id/Fuad
|