Cara menghitung diskon faktor pada tabel cash flow

Pahami cara menghitung NPV untuk mengetahui keuntungan dari suatu investasi.

Bagi Sobat OCBC yang mempunyai bisnis, sudah tahu bagaimana cara menghitung NPV? Bukan hanya bermanfaat untuk menganalisis untung rugi, perhitungan Net Present Value atau NPV ternyata juga akan sangat membantu Anda dalam menyusun perencanaan keuangan perusahaan ke depannya. Nah, penasaran bagaimana caranya?

Pada artikel kali ini, OCBC akan memberikan rangkuman seputar rumus dan cara perhitungan NPV yang bisa Anda pelajari dengan mudah. Yuk simak sampai habis!

Pengertian NPV

Net Present Value atau disingkat NPV adalah selisih antara nilai saat ini dari arus kas masuk dengan nilai saat ini dari arus kas keluar pada masa waktu tertentu. Para pebisnis perlu mengetahui cara menghitung NPV sebab seringkali digunakan dalam penganggaran modal dan juga menganalisis profitabilitas dari suatu proyek.

Secara umum, definisi dari cara menghitung NPV adalah prediksi keuntungan yang diperoleh oleh sebuah bisnis di masa akan datang apabila Anda menanamkan modal investasi dengan nilai uang sekarang.

Dalam menjalankan bisnis, modal dan proyeksi keuntungan memang harus dipersiapkan. Selain itu juga, terdapat banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan, contohnya asuransi.

Asuransi bisnis merupakan salah satu jenis produk asuransi yang dibuat khusus untuk memberikan proteksi terhadap segala risiko bisnis. Bagi para pengusaha, asuransi cukup penting dimiliki bila ingin terhindar dari kerugian besar.

Maka dari itu, cara menghitung NPV sangat berguna dalam memprediksi nilai sekarang pada sebuah proyek, aset ataupun investasi, didasari atas arus kas masuk yang diharapkan terjadi di masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan harga pembelian awal serta suku bunga.

Manfaat menghitung NPV

Dalam dunia bisnis, dengan mengetahui cara menghitung NPV, Anda akan mendapatkan manfaat untuk menilai kemampuan dan potensi suatu perusahaan dalam mengelola investasinya sampai beberapa tahun ke depan. Khususnya saat nilai mata uang berubah yang akan berdampak langsung kepada cash flow perusahaan.

Lalu, manfaat lain dari NPV adalah perusahaan bisa memproyeksikan investasi yang mereka kelola di masa mendatang, menentukan apakah investasi tersebut akan menguntungkan atau merugikan. Bila menguntungkan, berapa besar profit margin yang akan didapat? Apakah sebanding dengan usaha yang dilakukan?

Maka, dengan melakukan proyeksi tersebut, perusahaan akan lebih mudah dalam memutuskan untuk tetap melanjutkan investasi tersebut atau tidak.

Selain itu, metode NPV juga bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan investasi mana yang lebih besar menghasilkan keuntungan sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan perusahaan.

Rumus NPV

Terdapat cara menghitung NPV dengan tabel PVIFA (Present Value Interest Factor for an Annuity) dan rumus biasa.

Perhitungan ini merupakan metode untuk menentukan profitabilitas investasi dengan mendiskontokan arus kas periode yang akan datang dari investasi kepada nilai sekarang. Berbeda dengan Internal Rate of Return (IRR), rumus cara menghitung NPV memerlukan tingkat diskonto.

Rumus cara menghitung NPV investasi tergantung pada interval serta jumlah arus kas masa depan. Artinya, rumus cara menghitung NPV untuk proyek investasi jangka pendek dan jangka panjang berbeda dikarenakan segi arus kasnya.

1. Rumus NPV untuk investasi arus kas tunggal

Cara menghitung NPV untuk proyek investasi jangka pendek dengan arus kas tunggal, satu-satunya variabel yang dibutuhkan guna mendapatkan nilai saat ini adalah arus kas, masa waktu arus kas, dan tingkat diskonto.

Berikut ini adalah rumus NPV investasi untuk proyek 12 bulan dengan arus kas tunggal:

NPV = [Arus kas/ (1+i)^t] – Investasi awal

Diketahui:

i = tingkat diskon

t = jumlah masa waktu

2. Rumus NPV untuk proyek berdurasi lama dan banyak arus kas

Lalu untuk cara menghitung NPV investasi jangka panjang dengan banyak arus kas, rumusnya hampir sama, kecuali Anda mendiskontokan masing-masing arus kas satu per satu lalu menambahkannya bersamaan. Berikut ini adalah rumus NPV untuk proyek investasi jangka panjang dengan banyak arus kas:

NPV = Jumlah nilai saat ini dari arus kas yang diharapkan – Investasi awal

Contoh dan cara menghitung NPV

Untuk menggunakan rumus NPV dalam memprediksi net present value dari investasi yang dilakukan, Anda harus menentukan nilai bersih saat ini yang diharapkan dari arus kas masa mendatang lalu menguranginya investasi awal proyek.

Anda bisa menerima proyek apabila hasil NPV nol atau positif. Jika hasil NPV negatif, berarti proyek tidak akan menghasilkan keuntungan dan harus ditolak. Berikut ini adalah contoh kasus menggunakan rumus NPV.

A Corporation tengah merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal sebesar Rp500.000.000. Investasi ini diprediksi akan menghasilkan arus kas sebanyak Rp600.000 di tahun depan. Maka, perhitungan NPV dengan asumsi tingkat pengembalian yang diminta adalah 10% dan tidak terdapat nilai sisa di akhir proyek adalah sebagai berikut.

NPV = [600.000.000/ (1+0.1) ^1] – 500.000.000

NPV = Rp45.454.545

Hasil NPV tersebut menunjukkan bahwa proyek investasi ini akan menguntungkan, sehingga manajer bisa menerimanya.

Itulah penjelasan seputar rumus dan perhitungan Net Present Value alias NPV. Bagaimana, apakah Sobat OCBC sudah siap mengaplikasikan perhitungan NPV? Di samping menghitung NPV, ada juga beberapa cara lain yang bisa Anda terapkan dalam pengelolaan finansial perusahaan. Baca selengkapnya hanya di sini sekarang juga!

Baca Juga:

  • 10+ Jenis Investasi Terbaik untuk Simpanan Masa Depan
  • 5 Jenis Investasi Jangka Pendek untuk Pemula, Cepat Untung!
  • 6 Cara Investasi Reksadana Bagi Pemula Agar Untung Maksimal

Bagaimana cara menghitung discount factor?

Hitung faktor diskonto (discount factor, DF). Discount factor dihitung berdasarkan Discount Rate dengan rumus DF = 1/(1+r)t. Discount rate adalah tingkat keuntungan yang diharapkan atau tingkat kemampuan pengembalian minimum.

Diskon faktor itu apa?

Discount Factors merupakan bilangan kurang dari 1 yang dipakai untuk mengalikan suatu jumlah nilai dimasa yang akan datang (future value) supaya menjadi nilai sekarang (present value).

Apa itu df dalam npv?

Discount Factor digunakan untuk menghitung kembali nilai sekarang (present value) dari proyeksi arus kas yang akan diterima di masa mendatang. Koefisien angka desimal tersebut sudah memperhitungkan tingkat inflasi sehingga nilai sekarang dari proyeksi arus kas mencerminkan harga yang berlaku saat ini.

Bagaimana cara menghitung IRR?

IRR = i1 + NPV1 – NPV2i2 – i1 Asumsi untuk rate of return-nya sebesar 13%. Kemudian, ketika menghitung diskonto dihasilkan NPV Rp 6.649.000 dan diskonto sebesar 12%, serta NPV sebesar Rp 659.000 dengan diskonto 10%. Asumsi rate of return-nya adalah sebesar 13% maka angka 10,18% masih ternilai kecil.