Buat 3 beberapa sketsa ide bentuk dari produk kerajinan inspirasi artefak objek budaya lokal

Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan.

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak [tak berbenda] menjadi benda [berwujud]. Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat [tak berbenda] menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis [tak berbenda], burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana [benda]. Tahapan penerjemahan meliputi: pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan.

Pencarian Ide Produk

Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.

• Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? • Produk kerajinan apa yang akan dibuat? • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? • Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? • Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?

• Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat [brainstorming]. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan
diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap
brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.

Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

Pilih Ide Terbaik

Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.

Perencanaan Produksi

Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan [Kerajinan] kelas X SMA materi Sistem Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Artefak/Objek Budaya Lokal lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay

  1. Jelaskan kerajinan sebagai fungsi pakai dan fungsi hias!
  2. Jelaskan tentang bahan alami untuk pembuatan produk kerajinan beserta contohnya!
  3. Jelaskan tentang bahan buatan untuk pembuatan produk kerajinan beserta contohnya!
  4. Sebutkan 5 ide produk kerajinan yang terinspirasi dari artefak/objek budaya!
  5. Sebutkan hal-hal yang bisa menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan
  6. Sebutkan langkah-langkah dalam memproduksi kerajinan!
  7. Jelaskan tahapan proses produksi kerajinan!
  8. Jelaskan perlunya memperhatikan K3 [Kesehatan dan Keselamatan Kerja] dalam proses produksi kerajinan!
  9. Jelaskan mengapa perlu dilakukan evaluasi terhadap suatu produk kerajinan ?
  10. Jelaskan pengertian kemasan!
  11. Jelaskan fungsi kemasan!
  12. Sebutkan jenis-jenis kemasan berdasarkan frekuensi pemakaiannya!

1. Kerajinan sebagai fungsi pakai dan fungsi hias adalah kerajinan yang mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan fungsi pemakaian dari barang tersebut. Kerajinan fungsi hias dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dengan memperhatikan nilai estetika tertentu.

2. Bahan alami untuk pembuatan produk kerajinan merupakan bahan yang didapat langsung dari alam. Bahan alami tersebar di alam, baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Contoh bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu, atau kerang-kerangan.

3. Bahan buatan untuk pembuatan produk kerajinan merupakan bahan yang diolah oleh manusia menggunakan bahan kimia dan campuran lainnya. Paduan dari bahan buatan ini bukan berasal dari alam karena merupakan bentuk duplikasi dari bahan alami itu sendiri. Contoh bahan buatan yang biasa digunakan sebagai bahan kerajinan fungsi hias antara lain seperti lilin, gips, sabun, atau fiberglass.

4. Ide produk kerajinan yang terinspirasi dari artefak/objek budaya, diantaranya:

  • kerajinan hasil anyaman, seperti tikar, tas, sepatu.
  • kerajinan bentuk hiasan hasil laut
  • kerajinan tenun
  • kerajinan batik
  • kerajinan dari bahan pelepah pisang atau pinang

5. Hal-hal yang bisa menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan antara lain Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut

6. Langkah-langkah dalam produksi kerajinan:

  • menentukan bahan dan fungsi kerajinan.
  • menggali ide dari berbagai sumber.
  • membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik.
  • menyiapkan bahan dan alat.
  • membuat karya kerajinan.
  • mengevaluasi karya.

7. Tahapan proses produksi kerajinan antara lain Tahap pembahanan, Tahap pembentukan, tahap perakitan, dan tahap finishing.

8. Dalam proses produksi kerajinan penting memperhatikan K3 [Kesehatan dan Keselamatan Kerja] karena kelancaran produksi sangat dipengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja. Dengan adanya K3, pekerja akan terhindar dari bahaya yang mengakibatkan terganggunya produksi.

9. Suatu produk kerajinan perlu dilakukan evaluasi karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan produk kerajinan tersebut. Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula segala kekurangan dan kelemahan dari

10. Kemasan adalah wadah atau pembungkus yang berguna untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada barang yang dikemas atau dibungkusnya.

11. Fungsi kemasan secara umum adalah:

  • Self Service: kemasan menunjukkan ciri khas dari suatu produk yang dijual sehingga setiap produk satu dengan yang lain harus memiliki kemasan yang berbeda.
  • Consumer Affluence: kemasan yang menarik dapat mempengaruhi konsumen untuk bersedia membayar lebih.
  • Company and Brand Image: kemasan merupakan brand image perusahaan sehingga bisa menjadi salah identitas perusahaan untuk dikenal masyarakat.
  • Inovational Opportunity: Kemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat bagi konsumen dan menguntungkan perusahaan.

12. Jenis-jenis kemasan berdasarkan frekuensi pemakaiannya

  • Kemasan Disposable
  • Kemasan Multi Trip
  • Kemasan Semi Disposable

Video yang berhubungan