Berapa lama virus bertahan di tubuh

Oleh Camelia pada 25 Jan 2022, 11:09 WIB

Diperbarui 23 Feb 2022, 19:23 WIB

Berapa lama virus bertahan di tubuh

Perbesar

Simak 14 gejala virus Covid-19 varian Omicron berikut ini. (pexels/andrea piacquadio).

Liputan6.com, Jakarta Dalam waktu yang relatif singkat sejak penemuannya, varian Omicron secara drastis mewabah di berbagai negara di dunia. Untungnya, sementara penelitian sekarang menunjukkan bahwa virus ini lebih kecil kemungkinannya menyebabkan penyakit parah pada mereka yang divaksinasi.

Sekarang, data juga memberikan jawaban tentang berapa lama gejala Omicron akan bertahan setelah Anda terinfeksi. Seperti varian sebelumnya, Omicron telah terbukti berbeda dalam cara menginfeksi orang dalam hal gejala yang ditimbulkannya. 

Dilansir dari bestlifeonline, penelitian juga menunjukkan bahwa versi terbaru dari virus ini juga muncul untuk bermutasi di dalam tubuh lebih cepat daripada Delta. Dan sekarang, data mengungkap tentang berapa lama gejala Omicron dapat bertahan yaitu dalam waktu sekitar tujuh hingga 14 hari.

"Mereka yang terinfeksi kasus COVID-19 ringan biasanya sembuh dalam satu hingga dua minggu," tulis Lisa Maragakis, MD, dalam sebuah artikel untuk Johns Hopkins Medicine.

"Untuk kasus yang parah, pemulihan bisa memakan waktu enam minggu atau lebih, dan mungkin ada kerusakan permanen pada jantung, ginjal, paru-paru, dan otak,” tambahnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berapa lama virus bertahan di tubuh

Perbesar

Kemenkes ungkap 99 persen pasien Omicron bergejala ringan, ini gejala-gejalanya. (pexels/andreapiacquadio).

Beberapa informasi paling awal tentang durasi virus berasal dari penelitian yang mengamati salah satu peristiwa penyebaran Omicron pertama yang tercatat di pesta liburan di Norwegia pada 30 November. 

Hasil penelitian menemukan bahwa dari 66 dari 117 orang yang divaksinasi penuh dites positif Omicron dan 15 ditemukan memiliki kemungkinan kasus, sementara lebih dari belasan melaporkan bahwa gejala mereka hilang dalam hitungan hari. 

Namun, sementara tidak ada kasus yang memerlukan rawat inap, 62 tamu yang terinfeksi masih mengalami gejala Omicron sekitar seminggu kemudian ketika mereka diwawancarai untuk penelitian tersebut, lapor NBC News.

Berapa lama virus bertahan di tubuh

Perbesar

Kemenkes ungkap 99 persen pasien Omicron bergejala ringan, ini gejala-gejalanya. (pexels/cottonbro).

Ketika virus telah menyebar, lebih banyak data menunjukkan gejala dari Omicron yang berjalan lebih cepat daripada varian sebelumnya. Penelitian dari studi Zoe COVID di Inggris, yang mengumpulkan informasi dari 4,7 juta pengguna publik, telah mendukung temuan sebelumnya tentang penyakit yang biasanya disebabkan oleh cabang virus terbaru dan tampaknya mendukung masa inkubasi yang lebih singkat.

​​"Itu menunjukkan bahwa gejala-gejala ini memiliki durasi yang lebih pendek daripada gejala Delta," kata Tim Spector, MB, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London.

"Orang-orang mengalami gejala untuk waktu yang lebih singkat, terutama pada minggu pertama. Jika orang dites negatif dengan tes aliran lateral pada akhir lima hari itu, [itu] karena seluruh periode infeksi tersebut dan mengatasinya muncul menjadi lebih cepat."

Berapa lama virus bertahan di tubuh

Perbesar

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

Lanjutkan Membaca ↓

Berapa lama virus bertahan di tubuh

Jakarta -

Wabah COVID-19 sampai saat ini masih melanda berbagai negara, termasuk Indonesia. Tak hanya di udara, virus ini disebut mampu bertahan berjam-jam di berbagai permukaan benda yang sering kita sentuh.Tapi, berapa lama virus itu bisa bertahan di dalam tubuh orang yang terinfeksi?Para peneliti kemudian mencari tahu lamanya waktu yang dibutuhkan virus saat bertahan di dalam tubuh orang yang terinfeksi. Para peneliti di China mempelajarinya melalui data dari 191 pasien Corona, termasuk 54 pasien meninggal yang dirawat di Rumah Sakit Jinyintan dan Rumah Sakit Paru Wuhan.

Hasilnya, mereka menyimpulkan bahwa RNA virus bisa bertahan hidup di dalam tubuh manusia yang terinfeksi dalam waktu rata-rata 20 hari. Tetapi, virus itu juga bisa bertahan hingga 37 hari atau sekitar 5 minggu.

"Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa RNA SARS-CoV-2 yang terdeteksi bisa bertahan dalam waktu rata-rata 20 hari," tulis penelitian tersebut yang dikutip dari Fox News, Jumat (5/6/2020).

Mereka juga memiliki perbandingan dengan mendeteksi viral load pada spesimen pernapasan, dari sekitar sepertiga pasien selama 4 minggu setelah penyakit muncul. Perbandingan ini dilihat dari sekitar sepertiga pasien selama wabah SARS pada awal tahun 2000-an dan yang terinfeksi MERS.

Hasil yang didapatkan, mereka menemukan durasi deteksi RNA MERS-CoV dalam spesimen pernapasan yang paling rendah bertahan di dalam tubuh. Virus tersebut bisa bertahan selama setidaknya 3 minggu.

Simak Video "Kasus Harian Covid-19 Jepang Tembus 100.000"



(sao/kna)