Dalam melakukan apresiasi seni, ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih, yaitu pendekatan deskriptif, pendekatan analitik, pendekatan interpretatif, pendekatan penilaian, dan pendekatan interdisiplin. • Pendekatan Deskriptif Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengamati dan memaparkan karya seni apa adanya. Misalnya, mengenai objek gambar, penggunaan warna, komposisi warna, tema, judul, orang yang membuatnya, tahun pembuatan, media yang digunakan, ukuran karya, dan waktu yang diperlukan untuk membuat karya seni tersebut. Pendekatan Analitik Pendekatan analitik adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengamati karya seni berdasarkan kaidah-kaidah estetika yang baku. Misalnya, melalui aspek tematik, teknik pengerjaan, penerapan asas kesenirupaan, serta maknatau arti yang tersirat di dalamnya. • Pendekatan Interpretatif Pendekatan interpretatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan menginterpretasikan karya seni berdasarkan sudut pandang pengamat, baik dari kesamaan pengalaman, unsur estetis, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pengamat. • Pendekatan Penilaian Pendekatan penilaian adalah pendekatan yang dilakukan melalui proses pengukuran, baik secara objektif maupun subjektif. • Pendekatan Interdisiplin Pendekatan interdisiplin adalah pendekatan yang dilakukan untuk menilai suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuaan seperti antropologi psikologi, kebudayaan, filsafat, ekonomi, dan linguistik (kebahasaan). Tahapan Apresiasi Seni Dalam mengapresiasi sebuah karya seni rupa, baik lukisan, patung, keramik, maupun grafis diperlukan beberapa tahapan seperti kegiatan mengamati, menghayati, mengevaluasi, dan mengapresiasi. a. Kegiatan Mengamati Dalam kegiatan mengamati terdapat beberapa proses, yaitu sebagai berikut. 1) Fisis, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh mata untuk mengamati dan menerima rangsangan dari objek karya seni yang dilihatnya. 2) Fisiologis, yaitu suatu proses dalam menyalurkan rangsangan yang diterima oleh indra melalui syaraf sampai ke otak. 3) Psikologis, yaitu aktivitas jiwa dan indra rasa untuk memahami objek fisik secara realita dari apa yang diamati sehingga si pengamat dapat memberikan tanggapan dan penggambaran terhadap objek pada saat mengamati karya seni. b. Kegiatan Menghayati Dalam menghayati karya seni, si penghayat akan turut terlibat langsung secara aktif dan selektif terhadap karya yang dihayati. Si penghayat akan melakukan penyesuaian dan menerima nilai-nilai estetis yang terkandung di dalam karya seni tersebut. Namun, ada kalanya si penghayat menerima sepenuhnya seluruh objek yang sedang diamatinya secara tidak sadar dan tanpa kritikan. Menurut Theodor Lipps pengalaman estetis seperti itu disebut juga sikap empathy. c. Kegiatan Mengevaluasi Kegiatan mengevaluasi adalah kegiatan melakukan penilaian terhadap karya seni sesuai dengan pedoman, kaidah, norma, dan etika yang berlaku. Denga demikian, seorang apresiator atau kritikus dapat memilah mana karya seni yang dianggap baik dan mana karya seni yang dianggap kurang baik. Ia juga dapat menunjukkan dan mencarikan jalan pemecahannya demi penyempurnaan dalam penciptaan karya seni berikutnya. d. Kegiatan Berapresiasi Pada tahapan kegiatan ini seorang apresiator telah bergerak di mana hati dan peraasaannya hanyut bersama-sama dengan nilai keindahan yang mempesona. Ia seperti berada dalam karya tersebut. Ia dapat merasakan sendiri apa yang dirasakan oleh si pembuatnya. Menurut Herbert Read dalam bukunya The Meaning of Art mengatakan bahwa sikap tersebut berarti seorang apresiator telah mencapai rasa simpathy. ;sebutkan apa saja tahapan Dalam melakukan apresiasi seni? 4.5 5 tati Wednesday, August 27, 2014 Dalam melakukan apresiasi seni, ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih, yaitu pendekatan deskriptif, pendekatan analitik, pendekata...
Proses apresiasi karya seni - Proses Apresiasi seni dari dua kemungkinan. Pertama, apresiasi efektif yang terjadi apabila pengamat seni cepat mengalami simpati dan rasa puas. Apresiasi efektif tidak mencakup hal-hal yang logis. Kedua, apresiasi kreatif, adalah pengamat seni sadar dalam melakukan penghayatan dan penilaian serta menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya seni. Apresiasi efektif dapat digolongkan dengan kata lain orang-orang yang hanya dapat menikmati karya secara langsung dengan kata baik, bagus, jelek, dan sejenisnya, tanpa didasarkan pada logika, tidak dapat menjelaskan letak baik dan jeleknya suatu karya. Apresiasi kreatif dilakukan melalui proses pengamatan, pemahaman, tanggapan, penilaian, sampai penghayatan pada sebuah karya seni.
Menurut Verbeek, pengmatan bukanlah menggunakan suatu indra saja, melainkan pemberdayaan seluruh pribadi. Artinya pengamatan bukanlah merupakan penjumlahan dari penginderaan, tetapi suatu dunia kejiwaan yang terorganisir. Ketajaman pengamatan seseorang tergantung pada pengetahuan, pengalaman, perasaan, keinginan, dan anggapan seseorang. Pengamatan terhadap sebuah hasil karya seni merupakan pengamatan terhadap suatu objek yang terdiri dari totalitas yang penuh arti.
Dengan demikian, proses apresiasi adalah proses aktif dan kreatif sehingga secara efektif pengamatan dapat memahami nilai seni, yaitu untuk mendapatkan pengalaman estetik. Apresiasi seni menuntut keterampilan dan kepekaan estetik yang memungkinkan seseorang mendapatkan pengalaman estetik dan penghayatan karya seni. Estetik dan Artistika adalah dua kata yang selalu ada dlam dunia seni. Estetika ialah keindahan, keindahan wujud karya yang dapat menarik perhatian orang lain. Pengalaman artistik adalah pengalaman yang didapat melalui kegiatan berolah seni, kegiatan dalam menciptakan karya seni. Orang yang berolah seni dikatakan seniman, sastrawan, penggubah, komponis, penganggit, dan lain-lain. Seorang pelaku seni tidak cukup hanya memiliki ketajaman rasa dan cepat mengolah imajinasi, namun juga diperlukan pemusatan perhatian terhadap karya yang dibuat, ketekunan daya imajinasi dan fantasi yang tinggi, daya nalar dalam berpikir yang tajam, dan pengalaman dalam dunia seni sehingga tuntutan berolahkarya dapat melahirkan hasil hasil yang memiliki nilai seni yang mampu memiliki daya saing. Pengalaman Estetika adalah pengalaman yang diperoleh dari kegiatan mengamati seni, dari pengalaman tersebut dapat menyerap dan menangkap nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya seni sehingga dapat menghargai karya seni secara objektif. Pengamat seni disebut apresiator, pemerhati, atau kritikus. Dalam proses pengamatan seni dibutuhkan kemampuan memusatkan perhatian, kepekaan perasaan, daya fantasi yang tinggi, kepekaan menangkap rangsangan dari karya seni, dan mampu menilai secara tepat dan benar. Kemampuan kerapresiasi yang benar selalu diawali dengan kegiatan pengamatan yang benar pula. Proses kegiatan awal dengan cara melihat, mendengar dengan indra, kemudian menerima rangsangan yang bersangkutan. Proses tahapan ini merupakan kegiatan yang berlanjut dari melihat atau mendengar kemudian mengalurkan ke syaraf otak manusia. Pernahkah secara sadar atau tidak sadar kamu melakukan apresiasi seni rupa terhadap suatu karya? mengapresiasi karya seni ialah menilai atau memberikan penghargaan terhadap karya seni tersebut. Karena di dalam karya seni terkandung unsur keindahan yang bisa dinikmati oleh kita. Pengertian Apresiasi Seni Rupa
Baca juga: Tari Tradisional Jadi mengapresiasi berarti berusaha mengerti mengenai seni dan mampu melihat segi-segi yang ada di dalam seni tersebut. Sehingga secara sadar dapat menikmati dan menilai karya seni dengan semestinya.
Kegiatan apresiasi yaitu:
Kegiatan seni merupakan kegiatan yang khusus dan istimewa dan merupakan kegiatan yang memberikan kesan mengenai dunia dan sekitarnya melalui sentuhan artistik dan keindahan ciptaan yang ada. Terbentuk dari 2 kemungkinan yaitu afektif dan kreatif.
1. Pengamatan Objek Karya Seni Pendapat Verbeek tentang hal ini bahwa pengamatan bukan hanya menggunakan satu indra saja, tetapi juga mengikut sertakan pemberdayaan seluruh pribadi. Sehingga ketajaman pengamatan individu tergantung oleh pengetahuan, perasaan, keinginan, pengalaman, dan anggapan seseorang. 2. Aktivitas Fisiologis Tindakan nyata untuk melakukan sesuatu. 3. Aktivitas Psikologis Timbul karena persepsi sampai dengan evaluasi lalu timbul interpretasi imajinatif dan tarikan untuk melakukan hal kreatif 4. Aktivitas Penghayatan Kegiatan merenungkan sebuah objek 5. Aktivitas Penghargaan Timbul karena evaluasi terhadap objek. Evaluasi bisa terdiri dari saran dan kritikan. Tujuan akhir setelah melakukan kegiatan apresiasi seni rupa adalah untuk:
Begitulah pengertian apresiasi seni rupa dan tahapan khusus serta tujuan dilakukannya apresiasi seni rupa, nantikan pembahasan tentang seni rupa di artikel Yuksinau.id berikutnya. Referensi: Buku Ajar Seni Budaya untuk SMA/MA dan SMK/MAK Kelas XI 2a kurikulum 2013. |