Berikut ini yang bukan merupakan prinsip desain adalah

Berikut ini yang bukan merupakan prinsip desain adalah



Berikut Ini yg Bukan Prinsip Prinsip dari Sebuah Desain Grafis Adalah ........

Berikut ini beberapa prinsip desain grafis, yang mana di antaranya ialah:

Kesatuan atau Unity, yang mana kesatuan ini sendiri dalam desain grafis berarti kohesi, keutuhan, konsistensi, dan keselarasan semua unsur desain di mana dengan memperhatikan prinsip kesatuan, karya yang kita buat bisa lebih padu dan menghasilkan tema yang kuat.

Keseimbangan atau Balance, yang mana keseimbangan sendiri sangat berperan dalam membuat desain yang memiliki estetika yang baik dan lebih komunikatif. 

Selain itu terdapat juga dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan desain grafis, di antaranya ialah keseimbangan simetris ,sederajat, asimetris, dan radial.

Proporsi atau Proportion, yang mana proporsi sendiri ialah suatu perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain di mana dalam hal desain proporsi sendiri digunakan sebagai skala untuk membandingkan tiap- tiap unsur.

Penekanan atau Emphasis, yang mana penekanan ini sendiri ialah suatu cara dalam menentukan suatu bagian mana yang akan menjadi prioritas dalam desain yang kita buat di mana biasanya bagian ini ialah informasi atau kesan yang ingin kita sampaikan ke audiens.

Irama atau Rhythm, yang mana irama sendiri ialah suatu pengulangan atau variasi pada unsur- unsur desain.

Sehingga untuk pertanyaan di atas yang bukan merupakan prinsip- prinsip desain grafis ialah tekanan.

Pembahasan

Desain grafis sendiri dapat kita maknai sebagai sebuah bentuk seni di mana dia memiliki tujuan untuk memecahkan suatu masalah komunikasi melalui kombinasi elemen grafis seperti bentuk, warna, garis, dan lain sebagainya, yang mana visual yang tercipta diharapkan dapat menjadi sarana penyampaian informasi atau pesan secara jelas dan efektif, bahkan mampu membentuk persepsi manusia akan sebuah hal.

Terdapat beberapa unsur yang ada dalam desain grafis, yang mana di antaranya ialah:

  1. Garis.
  2. Bentuk.
  3. Tekstur.
  4. Ruang.
  5. Ukuran.
  6. Warna.

Unsur-unsur Desain Grafis

Titik adalah suatu bentuk kecil yang nggak mempunyai dimensi. Umumnya, titik berbentuk bundaran sederhana, mampat, nggak bersudut, dan tanpa arah. 

Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. Titik dapat membentuk wujud jika didukung dengan gerak, sinar, dan warna. 

Titik yang digerakkan bisa memberi kesan adanya garis, tampilnya sinar dalam titik memberikan kesan adanya pancaran, dan tampilnya titik-titik berwarna yang ditempatkan saling berdekatan memberi kesan seolah-olah ada warna lain, atau memberi kesan adanya warna baru.

Garis adalah gabungan beberapa unsur titik yang saling sejajar, sehingga membentuk satu kesatuan. Unsur garis akan selalu ada di setiap desain. 

Bisa berbentuk garis panjang, pendek, lurus, melengkung, tebal, tipis, putus-putus, dan lain sebagainya. Setiap bentuk garis akan menciptakan kesan yang berbeda-beda. 

Misalnya, garis tebal akan menimbulkan kesan yang tegas, sedangkan garis tipis atau lengkung terkesan lebih luwes dan dinamis. 

Garis pada desain berfungsi untuk membuat keteraturan, memperjelas poin tertentu, dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan bagan atau grafik.

Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup. Unsur yang satu ini juga sering digunakan dalam desain. 

Bidang menempati ruang dua dimensi atau dwimatra, yaitu hanya memiliki dua ukuran (panjang dan lebar). 

Penggunaan unsur bidang dalam desain grafis nggak hanya untuk mendefinisikan sebuah objek aja, tapi juga menambah daya tarik layout, serta membantu mengkomunikasikan ide desainer kepada audiens.

Warna merupakan unsur yang nggak kalah penting dalam desain grafis. Warna dapat memberi makna dan tema pada sebuah desain. 

Unsur ini terbagi dalam dua kategori, yaitu warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dari unsur tinta (CMYK). 

Nah, untuk mendapatkan hasil karya yang menarik, pemilihan warna nggak boleh asal. Biasanya, desainer akan membuat color palette atau sekumpulan warna yang dipadukan, sehingga menghasilkan kombinasi warna yang unik dan menarik. 

Selain itu, ukuran pemberian warna juga harus sesuai takaran, ya. Pemberian warna yang terlalu banyak (variatif) pada desain justru akan terkesan norak.

Tekstur merupakan visualisasi dari permukaan suatu objek yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. 

Contohnya, corak dari suatu permukaan benda. Ada yang halus, kasar, lembut, licin, berpori, mengkilap, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dapat menambah dimensi dan memperkaya sebuah layout, sehingga objek jadi lebih hidup. 

Selain itu, tekstur juga bisa membawa audiens supaya lebih mendapatkan feel (rasa) atau emosi tertentu dalam sebuah desain. Tekstur bisa dibedakan menjadi 2, yaitu tekstur tekstur visual dan tekstur taktil.

Tekstur visual adalah tekstur yang bisa dirasakan langsung oleh penglihatan. 

Tekstur taktil adalah tekstur yang bisa dirasakan dengan penglihatan dan perabaan.

Saat membuat desain, mungkin kamu ingin memasukkan berbagai macam objek agar terlihat lebih kaya dan menarik. 

Namun, terkadang objek yang terlalu banyak dan menumpuk akan membuat mata audiens menjadi jenuh. Oleh karena itulah, unsur ruang dibutuhkan. 

Ruang merupakan jarak antara unsur-unsur desain grafis, seperti objek, background, dan teks. Tanpa adanya ruang, kita akan sulit untuk mencerna informasi yang ingin disampaikan.

Aplikasi ruang pada desain

Nah, sekarang kamu sudah tau kan macam-macam unsur pada desain grafis. Selanjutnya, kita akan bahas cara mengatur unsur-unsur tersebut supaya menghasilkan karya yang bagus dan menarik jika dipandang mata, nih. 

Kuncinya adalah kamu harus paham mengenai prinsip desain grafis. Wah, apa aja ya prinsip desain grafis itu?

Dalam desain grafis, terdapat delapan prinsip utama yang perlu diperhatikan. Di antaranya ada kesatuan, keseimbangan, proporsi, penekanan, irama, kesederhanaan, kejelasan, dan ruang. 

Kita akan bahas lima dari delapan prinsip desain grafis tersebut, ya. Materi lengkapnya bisa kamu simak di ruangbelajar. 

Kesatuan (unity) dalam desain grafis berarti kohesi, konsistensi, keutuhan, dan keselarasan semua unsur desain. 

Dengan memperhatikan prinsip kesatuan, karya yang kita buat bisa lebih padu dan menghasilkan tema yang kuat. 

Contohnya, saat memilih tone warna pada desain, kamu bisa menggunakan color palette supaya nggak ada warna yang saling bertabrakan. 

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan jenis font yang sama atau setipe jika desain kamu banyak mengandung teks.  

2. Keseimbangan (Balance)

Nah, dalam desain, selain semua unsurnya harus saling menyatu, kita juga perlu memperhatikan masing-masing komposisinya. Untuk itu, perlu adanya prinsip keseimbangan. Dengan menerapkan prinsip keseimbangan, desain yang kita buat akan memiliki estetika yang baik dan lebih komunikatif. Ada dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan desain grafis, yaitu keseimbangan simetris ,asimetris, sederajat dan radial.

Secara matematis, proporsi merupakan perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam desain, proporsi digunakan sebagai skala untuk membandingkan tiap-tiap unsur. Misalnya nih, kamu ingin membuat desain poster film. 

Maka, bagian yang ingin kamu tonjolkan ke audiens adalah gambar dan judul film. Jadi, porsi kedua unsur tersebut tentunya akan lebih besar dibanding yang lain. 

Penekanan adalah cara untuk menentukan bagian mana yang menjadi prioritas dalam desain yang kamu buat. 

Biasanya, bagian ini merupakan informasi atau kesan yang ingin kita sampaikan ke audiens. Nah, penekanan dan proporsi tentunya saling keterkaitan, ya. 

Unsur-unsur yang menurutmu menjadi prioritas pasti akan memiliki proporsi yang lebih besar daripada unsur yang lain. Jenis penekanan dalam desain grafis ada 3, yaitu:

1. Hierarki, yaitu ditentukan berdasarkan urutan atau susunan.

2. Skala dan proporsi, yaitu menonjolkan informasi utama dengan ukuran font yang lebih besar atau memakan space desain yang lebih banyak.

3. Kontras, yaitu menempatkan dua unsur desain yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya dalam satu frame desain.

Irama dalam desain grafis adalah pengulangan atau variasi pada unsur-unsur desain. Irama bisa dihasilkan dari pengulangan unsur-unsur yang sama dengan cara yang konsisten, atau unsur-unsur yang berbeda (dari segi bentuk, ukuran, posisi, atau unsur) tapi membentuk pola berirama. 

Oleh karena itu, irama dapat membuat pandangan audiens bergerak dari satu pola ke pola yang lainnya, sehingga tercipta aliran pandangan saat melihat desain yang kamu buat.

- - https://www.ruangguru.com

- ‘Ingin Jago Mendesain? Kenali Dulu Dasar Desain Grafis!’ [Daring]. Tautan: https://kreativv.com/seni-rupa-dan-desain/dasar-desain-grafis/ (Diakses pada: 25 Juni 2021)

- 7 Elemen Desain Grafis Paling Penting’ [Daring]. Tautan: https://markey.id/blog/bisnis/skill/7-elemen-desain-grafis (Diakses pada: 29 Juni 2021)       

- 7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui dan Pelajari’ [Daring]. Tautan: https://markey.id/blog/development/7-prinsip-desain-grafis (Diakses: 30 Juni 2021)