Berikut faktor-faktor yang tidak mempengaruhi interaksi adalah

Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial – Sebagai manusia, kita tentu melakukan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi sosial bisa kita lakukan dengan keluarga kita, dengan teman kita, dengan guru kita atau dengan tetangga kita. Contoh interaksi sosial memang sering kita lakukan dalam lingkungan masyarakat, termasuk kita sendiri yang melakukan interaksi tersebut.

Pengertian interaksi sosial secara umum adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau beberapa orang. Suatu proses interaksi sosial bisa terjadi jika ada sebuah kontak sosial dan komunikasi antar 2 orang atau lebih. Sebagai makhluk sosial, tentu manusia saling berinteraksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-hari.

Interaksi sosial ini bisa berwujud 2 orang yang saling menyapa satu sama lain atau bisa juga 2 orang yang ngobrol secara intens. Bisa juga berupa interaksi individu dengan kelompok, seperti saat guru sedang mengajar siswa di kelas atau seorang pemuka agama berceramah di depan orang banyak. Hal itu juga termasuk contoh interaksi sosial.

Lantas kenapa bisa terjadi interaksi sosial? Ternyata ada faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial di lingkungan masyarakat. Faktor pendorong interaksi sosial ini terdiri dari imitasi, identifikasi, empati, simpati, sugesti, dan motivasi, yang turut mempengaruhi terjadinya proses interaksi sosial pada individu atau kelompok tertentu.

(baca juga jenis-jenis komunikasi)

Berikut faktor-faktor yang tidak mempengaruhi interaksi adalah

Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial terjadi di lingkungan masyarakat dan penjelasannya.

1. Imitasi

Pengertian imitasi adalah proses sosial ketika seseorang akan mencoba untuk meniru orang lain yang menjadi idolanya. Proses imitasi diwujudkan dengan meniru hal-hal terkait tokoh yang dikagumi, baik dari tindakan, gaya berpakaian, kata-kata, dan sebagainya. Proses imitasi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Contoh imitasi misalnya ketika seorang anak meniru kebiasaan ayahnya sehari-hari, mulai dari cara bicara, cara berpakaian, cara jalan, dan lain-lain. Hal ini ia lakukan tanpa sadar karena setiap hari melihat tindakan ayahnya secara langsung.

2. Identifikasi

Pengertian identifikasi adalah suatu keinginan seseorang untuk menjadi seperti orang lain. Identifikasi memang mirip dengan imitasi, namun proses identifikasi memiliki pengaruh lebih dalam karena dilakukan secara sadar dan atas kemauan sendiri, hingga dalam tahap ia ingin menjadi orang lain yang ingin ditiru.

Contoh identifikasi misalnya ketika seseorang meniru gaya busana dari penyanyi idolanya. Secara sadar, ia meniru gaya rambut dan gaya pakaian penyanyi tersebut sehingga ia menganggap sebagai penyanyi idolanya tersebut.

3. Simpati

Pengertian simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik kepada orang atau pihak lain. Adanya simpati membuat kita tertarik pada orang lain dalam bentuk kata-kata atau tindakan. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak.

Contoh simpati misalnya ketika kita memberi uang pada pengemis di jalan. Kita hanya memberi uang tersebut untuk membantu pengemis tersebut, namun tidak ada perasaan seolah-olah kita sendiri yang mengalaminya.

4. Empati

Pengertian empati adalah kemampuan seseorang merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Perasaan yang dimaksud bisa berupa perasaan senang, sedih, bahagia, marah, kecewa, gundah, dan sebagainya. Faktor empati memang mirip dengan simpati, namun empati lebih melibatkan perasaan dan terlihat secara emosional.

Contoh empati adalah ketika kita menolong korban bencana alam hingga kita berada pada tahap seolah-olah tahu dan mengerti rasanya terkena musibah yang mendorong kita ikut membantu korban bencana alam tersebut.

5. Motivasi

Pengertian motivasi adalah dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalitas. Adanya motivasi memberi dorongan seseorang untuk melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk dalam berinteraksi dengan sesama manusia dalam lingkungan masyarakat.

Contoh motivasi misalnya ketika seorang guru memberi dorongan pada murid-muridnya untuk belajar agar mendapat nilai bagus saat ujian. Dorongan dari gurunya membuat para murid termotivasi untuk rajin belajar.

6. Sugesti

Pengertian sugesti adalah keinginan yang timbul pada seseorang untuk terpengaruh atau mempengaruhi orang lain dalam kehidupan sosial. Pemberi sugesti umumnya adalah sosok yang memiliki wibawa atau dipandang baik di masyarakat. Orang yang diberi sugesti akan mengikuti cara pandang dari pemberi sugesti.

Contoh sugesti misalnya ketika seorang dokter berkata pada pasiennya akan cepat sembuh. Hal ini membuat pasien terpengaruh di alam bawah sadarnya bahwa ia akan sembuh sebentar lagi, berkat sugesti yang diberikan dokter tersebut.

Demikian informasi artikel mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial terjadi di lingkungan masyarakat beserta contoh dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca.

Berikut faktor-faktor yang tidak mempengaruhi interaksi adalah

Berikut faktor-faktor yang tidak mempengaruhi interaksi adalah
Lihat Foto

FREEPIK/RAWPIXEL.COM

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Interaksi sosial terjadi hampir setiap hari dalam hidup kita. Mulai dari interaksi di rumah dengan anggota keluarga, di sekolah, di tempat umum, hingga interaksi yang terjadi di dunia maya.

Tahukah kamu apa yang mendorong interaksi terjadi?

Menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang mendasari interaksi sosial. 

Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah, maupun dalam keadaan tergabung.

Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, Jenis, dan Faktornya

Faktor imitasi

Imitasi adalah proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengimitasi adalah meniru.

Contoh, seorang anak perempuan bermain masak-masakan dengan peralatan masak mainan karena melihat ibunya memasak di dapur.

Faktor sugesti

Sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.

Menurut KBBI, sugesti adalah pengaruh, dorongan, dan sebagainya yang dapat menggerakkan hati orang dan seabgainya.

Contoh, seorang pasien yang berobat ke dokter akan cepat mengalami penyembuhan, salah satunya disebabkan adanya sugesti pada dokter tersebut.

Baca juga: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Faktor identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya manusia lain. Manusia saling membutuhkan satu dengan lainnya untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan rohani, jasmani dan sebagainya. Manusia membutuhkan lingkungan dan juga orang- orang yang berada di sekitarnya. Manusia satu dengan lainnya saling melakukan kontak sosial, hubungan dan juga berinteraksi satu sama lain. Interaksi sosial yang dilakukan oleh manusia terjadi setiap hari. Apabila dalam satu hari saja tidak melakukan interaksi maka kehidupan akan terasa sepi. Namun perlu untuk diketahui bahwa interaksi manusia ini ada berbagai macam jenis. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai interaksi sosial dan juga faktor- faktor yang mempengaruhinya.

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh manusia. Yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah kontak yang dilakukan oleh manusia dengan manusia yang lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung, baik melalui media maupun tidak. Contoh interaksi sosial adalah ketika kita mengobrol maupun sekedar bertelfonan. Chatting juga termasuk salah satu contoh interaksi sosial.

Dalam kehidupan sehari- hari, interaksi sosial diperngaruhi oleh berbagai macam faktor baik langsung maupun tidak langsung. Faktor- faktor yang mempengaruhi interaksi sosial terbagi dalam berbagai macam bentuk. Faktor- faktor ini bisa berwujud keinginan, kekaguman, dan juga perilaku meniru. Supaya lebih jelas mengena faktor- faktor yang mempengaruhi interkasi sosila, berikut ini merupakan uraiannya.

Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah imitasi. Dalam kehidupan sehari- hari, kita mengenal imitasi sebagai sebuah tiruan atau peniruan. Istilah imitasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu imitation. Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi merupakan suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi idolanya baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini seseorang bisa meniru dari cara berpakaian, gaya rambut, cara berbicara, cara bertingkah laku dan lainnya yang menarik perhatian. Dalam kenyataannya imitasi ini memiliki pengaruh yang baik, namun bisa juga memberikan pengaruh yang buruk. Imitasi bisa memberikan dampak yang baik apabila bisa mempertahankan kebudayaan, tradisi dan juga norma- nomra yang baik di masyarakat. Namun imitasi bisa dikatakan berdampak buruk apabila bisa membawa seseorang melakukan hal hal yang melanggar norma, baik norma sosial maupun norma agama.

Faktor selanjutnya adalah sugesti. Sugesti yang kita kenal sebagai tindakan mempengaruhi orang lain. Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa oleh pihak- pihak yang memiliki pengaruh terhadap orang lain, yang berwibawa dan dihormati, misalnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya sugesti ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya berlangsung ketika pihak penerima sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga daya pikirannya terhambat oleh emosi. Berlangsungnya sugesti juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikut:

  • Keadaan pikiran yang sedang terpecah belah. Hal ini akan membuat orang mudah bingung atau bimbang sehingga mudah terkena sugesti.
  • Kemampuan berpikir seseorang yang terhambat dalam proses sugesti sehingga orang ini cenderung mudah menerima pengaruh dari orang lain tanpa berfikir panjang terlebih dahulu.
  • Faktor mayoritas. Proses sugesti akan lebih mudah apabila pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.
  • Faktor Otoritas. Proses sugesti akan lebih mudah terjadi apabila pihak pemberi sugesti memiliki keahlian atau otoritas di bidangnya.

Nah itulah beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti. Dari beberapa faktor tersebut bisa disimpulkan bahwa sugesti akan lebih mudah terjadi pada pikiran yang tidak jernih.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interkasi sosial adalah simpati. Simpati merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat berkembang apabila ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini disampaikan pada saat- saat tertentu, bisa ketika suasana gembira bisa juga ketika suasana sedih. Sebagai contoh ketika seseorang sedang terkena musibah maka perasaan simpati bisa berubah menjadi rasa sayang. Simpati ini juga bisa menimbulkan ketertarikan kepada pihak lain yang nantinya bisa menimbulkan ikatan yang lebih kuat dan hubungan baru yang lebih kuat juga.

Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang selanjutnya adalah identifikasi. Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan identifikasi dengan imitasi adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi adalah peniruan hingga pada tingkah laku dan juga cara berfikir seseorang agar sama persis dengan idolanya. Dalam proses identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang seolah- olah menjadi pihak lain atau sama identik dengan idolanya. Meskipun terkesan meniru dan tidak memiliki cara berfikir sendiri, namun proses identifikasi ini pada akhirnya bisa membantu membentuk kepribadian seseorang, tentunya berlangsung tidak cepat dan melalui beberapa tahapan terlebih dahulu.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial adalah empati. Empati merupakan faktor yang begitu mendalam. Empati adalah perasaan yang menempatkan diri kita seolah- olah berada di posisi seseorang atau kelompok tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan tertentu. Pengertian dari empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam suatu keadaan perasaan ataupun pikiran yang sama persis dengan orang atau kelompok lain. Perasaan yang dirasakan dalam sikap empati ini begitu mendalam. Sebagai contoh adalah ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran, maka orang- orang yang menjadi korban pasti akan merasakan kesedihan yang begitu dalam. Nah, perasaan empati disini adalah kita ikut merasakan keadaan tersebut dengan seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para korban tersebut. Dengan demikian kita akan memiliki sudut pandang yang sama dan perasaan yang sama seperti para korban. Hal ini yang akan membawa kita ke dalam perasaan yang mendalam dan kita akan lebih memahami perasaan dari pihak- pihak yang memiliki masalah. Empati biasanya berlaku pada hal- hal yang bersifat kesedihan.

Motivasi merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi sering juga sebut sebagai semangat atau dorongan. Ya memang benar. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan motivasi adalah agar supaya orang yang diberikan motivasi menurut pada orang yang memberikan motivasi untuk melakukan apa yang dimotivasikan. Sebagai contoh adalah seorang ayah yang memberikan motivasi kepada anaknya supaya rajin belajar agar nantinya menjadi juara kelas. Nah hal ini merupakan contoh motivasi antara individu dengan individu. Selain itu motivasi juga bisa diberikan kepada individu pada kelompok, kelompok pada individu atau kelompok pada kelompok. Motivasi ini biasanya bersifat positif atau berlaku pada hal- hal yang baik.

Faktor tambahan yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sikap kepada orang lain. Sikap positif kepada orang lain akan sangat berpengaruh terhadap sikap orang lain kepada kita. Jdi apabila kita bersikap baik, maka respon yang akan kita dapatkan juga baik. Sebaliknya apabila kita bersikap buruk maka sikap orang kepada kita juga buruk. Semua ini merupakan kekuatan timbal balik.

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor- faktor tersebut bisa terjadi pada diri seorang individu. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat untuk semuanya.