JAKARTA - Sejarah Kerajaan Kutai merupakan sesuatu yang patut disimak oleh pelajar Indonesia. Ini mengingat sejarah Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia. Menyadur dari buku Sejarah Indonesia untuk Kelas X keluaran Kemedikbud tahun 2013, terdapat beberapa sumber peninggalan yang bisa digunakan untuk mempelajari sejarah Kerajaan Kutai. Apa saja yang harus diperhatikan dalam mempelajari sejarah Kerajaan Kutai? Berikut pembahasannya. Bicara soal perkembangan Kerajaan Kutai, tidak lepas dari sosok Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai. Baca juga: Mau Beasiswa Program Sarjana di Hokkaido University? Ini Info Lengkapnya Baca juga: Tragedi Trisakti: Sejarah, Latar Belakang dan Kronologinya Daerah di sekitar tempat pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak sungainya diperkirakan merupakan letak Muarakaman dahulu. Sungai Mahakam dapat dilayari dari pantai sampai masuk ke Muarakaman, sehingga baik untuk perdagangan. Inilah posisi yang sangat menguntungkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk memahami perkembangan Kerajaan Kutai itu, tentu memerlukan sumber sejarah yang dapat menjelaskannya. Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut yupa, yaitu berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M. Hal menarik dalam prasasti itu adalah disebutkannya nama kakek Mulawarman yang bernama Kudungga. Kudungga berarti penguasa lokal yang setelah terkena pengaruh Hindu-Buddha daerahnya berubah menjadi kerajaan. Walaupun sudah mendapat pengaruh Hindu-Buddha namanya tetap Kudungga, berbeda dengan puteranya yang bernama Aswawarman dan cucunya yang bernama Mulawarman. Oleh karena itu yang terkenal sebagai wamsakerta adalah Aswawarman. Satu di antara yupa itu memberi informasi penting tentang silsilah Raja Mulawarman. Diterangkan bahwa Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman. Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga anak, tetapi yang terkenal adalah Mulawarman. Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja terbesar di Kutai. Ia pemeluk agama Hindu-Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat. Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana. Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasih dan peringatan mengenai upacara kurban, para brahmana mendirikan sebuah yupa. Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami jaman keemasan. Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan. Kutai terletak di tepi sungai, sehingga masyarakatnya melakukan pertanian. Selain itu, mereka banyak melakukan perdagangan, yang bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar. Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di Cina. Dalam pelayarannya diperikirakan para pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai, membuat kerajaan ini semakin ramai dan rakyat hidup makmur. Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya: “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.
You're Reading a Free Preview
Lihat Foto KOMPAS.com - Kerajaan Kutai Martapura (Martadipura) adalah kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan bercorak Hindu ini terletak di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga, pembesar kerajaan Campa (Kamboja), yang belum menganut agama Hindu. Kudungga kemudian menurunkan takhtanya kepada Asmawarman, Mulawarman, sampai 27 generasi Kerajaan Kutai. Raja-Raja Kerajaan Kutai
Baca juga: Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara Masa pemerintahan Raja MulawarmanKeberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta. Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai. Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kutai. Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya bernama Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja ketiga sekaligus raja Kerajaan Kutai yang paling dikenal. Seperti diceritakan dalam Yupa, semasa pemerintahan Raja Mulawarman inilah Kerajaan Kutai mencapai masa keemasannya. Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang memiliki budi pekerti baik, kuat, dan pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum Brahmana. Selain itu, kehidupan ekonomi kerajaan mengalami perkembangan pesat dari sektor pertanian dan perdagangan karena letwaknya sangat strategis. Referensi:
Baca berikutnya
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Jepang Di bom atom oleh Amerika Pada Tahun...... Tentara Salib berambisi untuk menaklukkan Mesir karena ....a. Mesir banyak dihuni oleh orang-orang Kristenb. Mesir memiliki iklim yang nyamandan tanah … 1. Tahun 1193 M Salahuddin berhasilmerebut kembali Yerussalem. Kemudian ia mengambil kebijakan memberi pengampunan umum kepada penduduk Nasrani untuk. … tolong ini soal sejarah Indonesia tolong ini soal sejarah Indonesia tolong ini soal sejarah Indonesia tolong ini soal sejarah Indonesia 1. Kaum muslimin pernah menaklukkanYerussalem pada masa salah satuKhulafaurrasyidin, yaknia. Abu Bakar as-Siddiqb. Umar bin Khattabc. Utsman bin Affan … Bagaimana perkembangan kebijakan awal dalam negeri pemerintahan Orde Baru? sejarah perkembangan fiqih muamalah? |