Berapa lama vaksin menyebar dalam tubuh

Umumnya vaksin tetanus dan difteri bisa didapat dengan tiga dosis primer dari vaksin difteri dan toksoid tetanus, Kedua dosis tersebut bisa diberikan paling tidak dengan jarak empat minggu, dan dosis ketiga diberikan enam hingga 12 bulan setelah dosis kedua.

Namun, kalau ada orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi tetanus dan difteri secara rutin, maka biasanya ia diberikan seri primer dan diikuti dosis penguat setiap 10 tahun sekali. Vaksin jenis ini biasanya dianjurkan untuk orang dewasa yang berusia 45 dan 65 tahun.

HPV (Human Papiloma Virus)

Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak perempuan dan anak laki-laki di usia 11 atau 12 tahun, meskipun imunisasi dapat diberikan sejak dini di usia 9 tahun. Ini ideal bagi anak perempuan dan laki-laki untuk menerima vaksin sebelum mereka memiliki kontak seksual dan terkena HPV. Vaksin HPV bisa diulang setiap 5 sampai 8 tahun sekali.

Respons terhadap imunisasi juga lebih baik pada usia muda daripada di usia tua. Pada mereka yang berusia di atas 15 tahun, ketiga imunisasi tersebut dapat diberikan sebagai rangkaian tiga suntikan dalam waktu enam bulan:

  • Dosis pertama: Saat ini
  • Dosis kedua: 2 bulan setelah dosis pertama
  • Dosis ketiga: 6 bulan setelah dosis pertama

Jika ada keterlambatan dalam mendapatkan vaksin kedua atau ketiga, Anda tidak harus mengulang seluruh rangkaian. Namun, untuk perlindungan penuh dan jangka waktu yang lama, seluruh tiga dosis ini sangat dianjurkan.

Oleh:

Antara Ilustrasi vaksin Covid-19.

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen-produsen vaksin Covid-19 saat ini tengah gencar mengembangkan booster vaksin Covid-19 setelah dua dosis vaksinnya dirasa tidak cukup untuk melindungi seseorang terhadap infeksi dari varian Omicron.

Data awal menunjukkan, meskipun varian tersebut dapat melewati kekebalan yang diberikan oleh dua dosis vaksin, booster dapat mengembalikan perlindungan hingga 75 persen. Tetapi, sama seperti dua dosis lainnya, booster juga membutuhkan waktu untuk mhttps://www.bisnis.com/topic/54567/booster-vaksinemberikan perlindungan terbaik.

Melansir Express, Jumat (17/12/2021), booster vaksin Covid-19 kurang lebih membutuhkan waktu yang sama untuk bekerja seperti vaksin sebelumnya. Tubuh kita membutuhkan waktu untuk belajar bagaimana melawan pengganti virus yang disuntikkan dan mengembangkan kekebalan.

Baca Juga : Omicron Masuk RI, Ini 3 Booster Vaksin yang Bakal Digunakan

Studi saat ini menunjukkan, ini memakan waktu antara satu dan dua minggu.

Salah satu studi yang dilakukan Pfizer misalnya, menemukan peningkatan kekebalan dari tujuh hari dan seterusnya. Dan analisis dunia nyata Pfizer sekali lagi menemukan peningkatan kekebalan dalam dua minggu.

Baca Juga : Booster Sinovac Hasilkan Antibodi Lawan Varian Omicron

Sementara peneliti belum melakukan studi tambahan pada versi lain, mereka menggunakan mekanisme serupa.

Ketika booster vaksin Covid-19 sudah diberlakukan, orang-orang mungkin akan memiliki peluang lebih rendah untuk tertular Covid dan mengalami infeksi parah, meskipun mereka masih bisa tertular virus.

Beberapa negara di dunia saat ini tengah memperluas program boosternya ke lebih banyak orang. Di Inggris misalnya, meskipun sebelumnya booster difokuskan pada orang dewasa yang lebih tua, khususnya mereka yang berusia 40 tahun ke atas, semua orang yang berusia 18 tahun sekarang bisa mendapatkan booster.

Sementara di Indonesia, mulai bulan depan, booster vaksin Covid-19 akan diprioritaskan untuk lansia dan orang dengan komorbid karena berisiko tinggi terhadap paparan virus corona.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

Menyebut Diri Anak Buddha, Apa Keyakinan Kartini?

Oleh Liputan6.com pada 02 Jun 2021, 21:00 WIB

Diperbarui 03 Jun 2021, 11:20 WIB

Berapa lama vaksin menyebar dalam tubuh

Perbesar

Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin covid-19 masih menjadi primadona di era pandemi ini. Vaksin diyakini sebagai salah satu cara untuk meminimalisir adanya penyebaran dan gejala covid-19 itu sendiri.

Namun, masih banyak pertanyaan mengenai berapa lama vaksin tersebut dapat bertahan di tubuh setelah penyuntikan. Apakah vaksin tersebut harus disuntikkan secara berkala seperti imunisasi atau lainnya.

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menjelaskan bahwa vaksin dapat bertahan di tubuh manusia setelah penyuntikan selama satu hingga dua tahun, dan dapat berkemungkinan lebih lama. Selain itu, penggunaan booster seperti yang biasa dilakukan pada vaksin influenza atau vaksin lainnya kemungkinan tidak diperlukan jika pada tahap pertama penyuntikan vaksin dapat mengendalikan pandemi.

“Ini juga sesuatu yang terus diikuti karena ini vaksin baru dan diperkirakan akan bertahan setidaknya satu sampai dua tahun dan mungkin lebih lama. Apakah dengan adanya booster seperti vaksin influenza dapat memungkinkan jika dilihat antibodi menurun. Sebenarnya diharapkan setelah penyuntikan vaksin tahap pertama, pandemi dapat terkendali sehingga tidak dibutuhkan booster,” dr. Dirga menjelaskan melalui video khusus kepada Liputan6.com, Rabu (2/6).

dr. Dirga juga menjelaskan bagaimana vaksin yang harus disuntikkan tepat waktu. Karena seperti yang diketahui, vaksin covid-19 memiliki dua tahap penyuntikan. Dia menyarankan untuk selalu on time dalam penyuntikan vaksin tahap kedua. Jika pasien tertunda dalam menyuntik vaksin tahap kedua maka disarankan untuk tetap melakukan penyuntikan vaksin tahap kedua tanpa harus mengulang dari tahap pertama.

“Kita mengetahui bahwa vaksin covid diberikan sebanyak dua kali suntik. Oleh karena itu anda harus mengupayakan penyuntikan ini selalu tepat dengan jadwalnya. Selalu on time. Bila kemudian ada kendala atau tertunda beberapa hari tidak apa-apa. Disarankan segera disusul dan tidak perlu ulang dari awal,” ungkap dr. Dirga.

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Berapa lama vaksin menyebar dalam tubuh

Perbesar

dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD

Namun, sebisa mungkin, kata dr. Dirga, penyuntikan vaksin tahap kedua harus dilakukan tepat waktu. Jika sengaja menunda penyuntikan vaksin tahap kedua maka bisa berisiko gangguan dalam pembentukan antibodi. Hal ini dikhawatirkan dapat membentuk antibodi yang tidak normal semestinya.

“Namun, semakin anda menunda maka kemungkinan akan ada gangguan dalam pembentukan antibodi. Sehingga pembentukannya tidak normal. Selalu upayakan agar vaksinasi ini on time,” kata dr. Dirga.

(MG/Jihan Fairuz)

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email .

Lanjutkan Membaca ↓

Berapa lama vaksin menyebar dalam tubuh