Berapa lama nabi dakwah secara sembunyi

Berapa lama nabi dakwah secara sembunyi

Selama berapa tahun nabi Muhammad melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi?

  1. 1 tahun
  2. 2 tahun
  3. 3 tahun
  4. 4 tahun
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. 3 tahun

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, selama berapa tahun nabi muhammad melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi 3 tahun.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Siapa wanita pertama yang memeluk Islam pada masa Rasulullah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Tahap awal beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah Saw., melakukan dakwah sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Dakwah beliau secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi terjadi saat periode dakwah beliau di Makkah.

Mengapa nabimuhammad SAW melakukan dakwah sembunyi-sembunyi selama tiga tahun?

Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah sembunyi-sembunyi ini selama tiga tahun; karena situasi dan kondisi kota Mekah belum kondusif untuk memulai dakwah secara terang-terangan. Beliau dalam tiga tahun ini melakukan dakwah sembunyi-sembunyi kepada orang-orang yang dinilai memiliki kesiapan untuk menerima.

Apa itu dakwah sembunyi-sembunyi?

Dakwah secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan kurang lebih selama tiga tahun. Selama periode waktu ini, lahirlah sikap persatuan yang senantiasa menguatkan hubungan persaudaraan masing-masing individu orang mukmin yang diikat oleh ukhuwah islamiyah, tak memandang status sosial dan kasta, mereka bersatu dalam rasa iman dan taqwa kepada Allah

Berapa tahun Nabi menjalankan dakwah secara sembunyi-sembunyi?

Ada perbedaan pendapat diantara para ulama tentang berapa tahun Nabi ﷺ menjalankan dakwah secara sembunyi-sembunyi, ada yang berpendapat 3 tahun dan ada pula yang berpendapat 4 tahun.

Bagaimana dakwah nabimuhammad Saw secara sembunyi-sembunyi?

(Baca juga : Dakwah Nabi Muhammad Saw Secara Terang-Terangan) Nabi Muhammad melaksanakan dakwah secara sembunyi-sembunyi atau rahasia (sirriyah) selama 3 tahun. Pertama-tama, Nabi menawarkan Islam kepada orang-orang terdekat, keluarga besar serta Sahabat-Sahabat karib beliau. Mereka diajak untuk memeluk Islam.

Kapan Nabi Muhammad melakukan dakwah secara sembunyi?

Dakwah Nabi Muhammad SAW di masa awal kenabiannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi setelah menerima wahyu pertama. Dakwah yang berlangsung selama tiga tahun secara sembunyi-sembunyi ini beliau lakukan terhadap keluarga dan sahabat-sahabat beliau.

Kapan Nabi Muhammad dakwah secara terang-terangan?

Jawaban terverifikasi ahli. dakwah secara terang-terangan dimulai sejak tahun ke empat dari kenabian,yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah allah s.w.t agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan.

Mengapa Nabi Muhammad SAW memulai dakwah secara sembunyi-sembunyi?

Nabi muhammad melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi karena pada awal islam kekuataan umat islam masih kurang. Selain itu banyak ancaman yang dilakukan oleh orang kafir quriasy. Orang kafir quraisy melakukan segala cara untuk menghentikan dakwah nabi muhammad.

Berapa lama Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan?

Jawaban. beliau berdakwah selaam (kurang lebih) 13 tahun diantaranya 3-4 tahun berdakwah scr sembunyi,dan (kurng lebih) 9 tahun berdakwah secara terang2an.

Berapa lama dakwah secara terang-terangan?

di Makkah selama tiga belas tahun penuh dengan rintangan dan Allah Swt. dalam Q.S. An-Najm ayat 62 pernah memerintahkan Rasul agar hijrah ke Abasya pada tahun keempat kenabiannya. “Nabi Muhammad Saw. melakukan dakwah secara terang-terangan di Makkah selama sepuluh tahun.

Setelah menerima wahyu QS Al Hijr 15 94 Rasulullah saw melakukan dakwah secara terang-terangan dengan cara mengumpulkan penduduk Mekah di?

Tempat Rasulullah SAW mengumpulkan penduduk Mekkah dan melakukan dakwah terang-terangan adalah BUKIT SHAFA. Dakwah ini dilakukan setelah Beliau menerima wahyu dari Allah yakni Surah Al-Hijr ayat 94.

Nabi Muhammad Saw. menjadi nabi dan rasul terakhir yang menjadi penutup masa kenabian. Al-Quran menjadi kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepadanya sebagai pedoman hidup umat manusia hingga akhir zaman. Ustaz Ahmad Arif Rif’an, S.H.I., M.S.I. memberikan tausiah tentang mengenang peristiwa-peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw. di awal dakwahnya di Makkah.

“Rasulullah Saw. memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi di awal kenabiannya agar menjaga keselamatan umat Islam dari kekejaman orang kafir. Hampir tiga tahun lamanya Nabi Muhammad Saw. melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Pada tahun keempat, Nabi menerima wahyu agar melakukan dakwah secara terang-terangan,” ungkap Ustaz Ahmad dalam Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Islamic Center UAD yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD (05-09-2021).

Kisah perjuangan hijrah Nabi Muhammad Saw. mengalami berbagai penganiayaan, ancaman, hingga kekerasan secara terang-terangan. Bahkan paman Rasulullah Saw., Abu Jahal sangat menolak ajaran yang dibawa baginda Rasul. Dakwah Nabi Muhammad Saw. di Makkah selama tiga belas tahun penuh dengan rintangan dan Allah Swt. dalam Q.S. An-Najm ayat 62 pernah memerintahkan Rasul agar hijrah ke Abasya pada tahun keempat kenabiannya.

“Nabi Muhammad Saw. melakukan dakwah secara terang-terangan di Makkah selama sepuluh tahun. Rintangan dan tantangan yang Nabi Muhammad Saw. hadapi memberikan kita cerminan untuk senantiasa teguh dalam memperjuangkan ajaran Islam. Meskipun penganiayaan, hinaan, dan ancaman silih berganti, Nabi Muhammad Saw. tetap meneguhkan hati untuk mempertahankan ajaran Allah Swt.”

Hijrah ke berbagai negara tersebut menjadi salah satu bukti cinta Allah Swt., kepada Rasulullah Saw. dan pengikutnya agar senantiasa dalam keislaman, keimanan, dan ketakwaan memperjuangkan ajaran Islam. (Chk)

Suka duka dakwah awal Nabi Muhammad SAW

Republika/Mardiah

Ilustrasi Dakwah

Rep: Heri Ruslan Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID -- Keyakinan Nabi Muhammad SAW mengenai pengutusannya sebagai rasul Allah menguat ketika beliau bertemu Waraqah saat hendak mengelilingi Ka’bah.

Waraqah meyakinkannya, “Demi Dia yang memegang hidupku, engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima namuz besar seperti yang telah diberikan pada Musa as. Engkau pasti akan didustakan, disiksa, diusir, dan diperangi. Kalau sampai waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah.”

Maka dimulailah proses panjang dakwah Rasulullah saw menyeru bangsa Arab pada Islam. Dari 23 tahun masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, 13 tahun di antaranya beliau habiskan di kota kelahiran beliau, Makkah. Sedangkan selama 10 tahun sisanya, beliau berdakwah di Madinah al-Munawwaroh.

Menurut sejarawan Muslim Arab, Ibn Ishaaq (wafat antara 150-159 H/761-770 M), selama tiga tahun pertama Rasulullah saw berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Beliau menyeru orang-orang yang beliau yakini dapat merahasiakan pesan yang dibawanya. 

Di antara mereka yang masuk Islam pada periode ini adalah Khadijah, Waraqah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakr, Zaid bin Haritsah, Sa’ad bin Abi Waqas, Utsman bin ‘Affan, Zubair bin Awwam, Abd al-Rahman bin ‘Auf, Abdullah bin Mas’ud, dan beberapa orang budak (termasuk Bilal bin Rabah).

Syeikh Tawfique Chowdhury menjelaskan dalam Mercy to the World, Seerah: Makkan Period, pendapat populer yang menyebut bahwa mayoritas pemeluk Islam pada periode ini berasal dari kalangan budak dan fakir miskin tidaklah benar. 

“Dari 67 Muslim pertama, hanya 13 di antaranya yang berasal dari golongan miskin, non-Arab, dan budak yang dibebaskan,” ujarnya.

Setelah tiga tahun, melalui sebuah wahyu, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan dakwah secara terbuka. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (QS. Asy-Syu’araa’: 214). Rasulullah saw lalu mengumpulkan 30 orang kerabatnya di rumah beliau dan menyeru mereka pada Islam.

Di sebuah kesempatan yang lain, Rasulullah berdiri di atas sebuah bukit kecil bernama Safa dan mengumpulkan orang-orang Quraisy di Makkah. Setelah mereka berkumpul, dari atas bukit yang terletak berdekatan dengan lokasi Ka’bah itu, Rasulullah berkata, “Jika aku mengatakan kepada kalian bahwa sejumlah besar tentara sedang bersembunyi di balik gunung itu dan siap untuk menyerang kalian, apakah kalian akan percaya?”

Mereka menjawab, “Tentu saja, karena kami mempercayaimu. Kami tahu engkau selalu mengatakan yang benar.”

Lalu Rasulullah SAW berkata, “Tuhan telah memerintahku untuk mengingatkan kalian, orang-orangku, bahwa kalian harus menyembah satu Tuhan. Jika kalian tidak melakukannya, kalian akan mengundang amarah-Nya. Dan aku tidak akan mampu berbuat apapun untuk menolongku, meskipun kalian adalah orang-orang dari kaumku sendiri.”

Seruan terbuka tersebut segera memicu respon para pemimpin Quraisy. Penentangan mereka terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah SAW berlangsung hingga bertahun-tahun setelahnya. Syeikh Tawfique mengatakan, alasan utama pemimpin Quraisy menentang Rasulullah saw dan menghalang-halangi dakwah Islam adalah faktor ekonomi.

Syeikh Tawfique menjelaskan, pada masa tersebut Makkah telah menjadi pusat peribadatan. Hal itu dikarenakan Ka’bah menjadi tempat bagi berhala-berhala milik berbagai suku dan kaum. Para pemimpin Quraisy khawatir suku-suku dan kaum-kaum tersebut berhenti mengunjungi berhala-berhala mereka di Makkah jika konsep ketuhanan yang esa diterima oleh masyarakat Arab.

  • nabi muhammad
  • dakwah nabi muhammad
  • dakwah islam
  • dakwah