Berapa lama ganja terdeteksi dalam urine

  • 1

    Ketahui faktor-faktor yang menentukan periode ganja terdeteksi dalam tubuh Anda. Setelah mengonsumsi ganja, THC, bahan psikoaktif utamanya, tetap tinggal di dalam tubuh. Lamanya waktu THC (atau metabolitnya - zat kimia hasil pemecahan senyawa tersebut) berada dan dapat terdeteksi di dalam tubuh berbeda-beda bagi setiap orang dan tergantung pada sejumlah faktor kesehatan dan gaya hidup (baca di bawah ini).

    • Metabolisme. Metabolisme Anda memegang peranan dalam seberapa cepat atau lambat metabolit THC dipecah dan dikeluarkan dari dalam tubuh Anda. Setiap orang punya laju metabolisme yang berbeda, tergantung pada tinggi dan berat badan, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan faktor genetik yang menentukan seberapa cepat THC dikeluarkan dari dalam tubuh.
    • Lemak tubuh. THC disimpan di sel-sel lemak. Ini berarti bahwa setelah menggunakan ganja, THC paling banyak tertimbun di organ-organ berlemak seperti di otak, ovarium/indung telur, dan testis/buah pelir. Meski demikian, metabolit THC juga dapat terdeteksi di lemak tubuh sampai selama satu bulan setelah menggunakan ganja.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Frekuensi konsumsi. Frekuensi Anda menggunakan ganja turut menentukan lamanya periode ganja dapat terdeteksi di dalam tubuh Anda. Karena THC dan metabolitnya masih ada di dalam tubuh bahkan setelah efek “terbang” yang tampak sudah hilang, penggunaan ganja yang sering akan menyebabkan jumlah zat kimia ini menimbun, sampai akhirnya mencapai jumlah yang sangat tinggi. Karena itu, para pengguna berat biasanya teruji positif untuk waktu yang lama daripada para pengguna ringan jika mereka berhenti menggunakan ganja pada waktu yang sama.
    • Potensi. Potensi ganja juga berpengaruh pada lamanya waktu zat kimia ganja berada di dalam tubuh Anda. Ganja kuat - yaitu, ganja dengan jumlah THC tinggi - akan berada di dalam tubuh Anda lebih lama daripada ganja berkualitas rendah.
    • Olahraga/gaya hidup. Tingkat olahraga seseorang juga diketahui memengaruhi jumlah THC dalam tubuhnya - yang kurang diketahui yaitu “bagaimana” tepatnya olahraga memengaruhi jumlah tersebut. Berlawanan dengan mitos populer yang mengklaim bahwa olahraga dapat “mengeluarkan” THC dari dalam tubuh dengan membakar sel-sel lemak, beberapa penelitian ilmiah malah menemukan yang sebaliknya untuk jangka waktu pendek - dengan kata lain, berolahraga sehari setelah menggunakan ganja dapat sedikit “meningkatkan” jumlah THC di dalam darah.[2] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber

  • 2

    Ketahui apakah Anda calon yang mungkin diajukan untuk tes narkoba. Jika calon pemberi kerja Anda punya sekitar 100 karyawan atau punya dukungan pemerintah atau keuangan pribadi, Anda kemungkinan akan dites narkoba, baik sebagai syarat penerimaan kerja atau pada suatu waktu selama masa jabatan Anda di perusahaan tersebut. Departemen Pertahanan AS misalnya, mensyaratkan tes narkoba dan pengawasan rutin bagi semua anggota militernya, selain itu, petugas pengawas pembebasan bersyarat/masa percobaan juga diwajibkan menjalani tes narkoba yang sama. Di bidang kerja lainnya, seperti di bidang restoran dan perhotelan, tes narkoba jarang dilakukan, namun bukannya sama sekali tidak ada.

    • Perlu dicatat bahwa, meski tes urine dapat digunakan untuk tes kehamilan dan kondisi-kondisi medis tertentu lainnya, pemberi kerja Anda tidak punya dasar hukum untuk melakukannya, sedangkan AS, berdasarkan U.S. Equal Employment Opportunity Commission (EEOC), sebenarnya malah dilarang tidak memekerjakan seseorang atas dasar salah satu dari kondisi-kondisi tersebut.[3] X Sumber Tepercaya US Equal Employment Opportunity Commission Kunjungi sumber

  • 3

    Ketahui berbagai macam tes narkoba yang berbeda yang mungkin akan Anda jalani. Ada sejumlah cara berbeda yang dapat digunakan oleh pemberi kerja untuk mendeteksi THC di dalam sistem tubuh Anda. Cara-cara tersebut bervariasi dalam hal harga, kemudahan, dan keakuratan. Ini artinya, sebagian besar pemberi kerja (tapi tentu saja tidak semuanya) akan memilih menggunakan metode-metode yang lebih murah, meski pemberi kerja yang menawarkan posisi dengan tanggung jawab besar mungkin akan mensyaratkan tes narkoba yang lebih mahal. Di bawah ini adalah jenis-jenis tes narkoba yang paling sering disyaratkan:

    • Uji saliva. Uji saliva menggunakan sampel usapan dari dalam mulut, biasanya murah dan hanya dapat mendeteksi penggunaan narkoba dalam jangka waktu sangat pendek. Secara teori, uji ini dapat mendeteksi THC jika hanya terpaut beberapa hari dari hari penggunaan narkoba. Beberapa pemberi kerja lebih suka menggunakan uji saliva karena mudah dilakukan, sehingga dapat melakukan uji ini secara dadakan, dan sangat sulit dihindari. Namun, uji saliva dinilai kurang akurat dan tidak banyak digunakan di AS, meskipun banyak digunakan di negara-negara lain, seperti Australia.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Uji urine. Uji urine tidak mendeteksi THC di dalam tubuh, melainkan mendeteksi metabolitnya, THC-COOH, yang dihasilkan setelah menggunakan ganja dan dapat tetap tertinggal di dalam tubuh lama setelah THC-nya sendiri sudah hilang. Ada dua jenis uji urine yang dapat diminta oleh pemberi kerja:
      • Metode pertama, pilihan yang paling lazim digunakan, Anda akan diminta untuk pergi ke laboratorium klinik. Di sana, urine Anda akan dikumpulkan di gelas khusus yang disegel dengan selotip anti rusak, dan dikirim ke lab pengujian untuk diuji.
      • Metode kedua, pilihan yang lebih hemat biaya, yang dengan cepat menjadi populer, yaitu tes urine di tempat yang sering digunakan untuk uji narkoba dadakan pada karyawan dan pasien, juga pada program-program rehabilitasi narkoba.
    • Tes darah. Tes darah menguji keberadaan THC dalam darah. THC hanya ada sebentar saja di dalam darah (biasanya sekitar 12-24 jam)[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber , jadi cara ini tidak lazim digunakan untuk syarat penerimaan karyawan. Tes darah biasanya digunakan untuk menentukan apakah seseorang baru-baru ini “di bawah pengaruh narkoba” pada situasi di mana informasi ini penting (seperti, contohnya, setelah kecelakaan di tempat kerja).
    • Uji folikel rambut. Uji ini biasanya mahal dan paling banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat sensitif atau yang memerlukan izin khusus. Tergantung pada panjangnya rambut, uji rambut dapat menunjukkan hasil penggunaan narkoba sampai tiga bulan yang lalu.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber Uji rambut banyak digunakan di industri kasino.

  • Rencana Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp3,75 Juta, Sudah Tepat?

    Oleh Adanti Pradita pada 02 Mar 2017, 12:00 WIB

    Diperbarui 02 Mar 2017, 12:00 WIB

    Berapa lama ganja terdeteksi dalam urine

    Perbesar

    Ini penjelasan mengenai berapa lama narkoba jenis ganja, MDMA dan ritalin bertahan di dalam darah, urin dan rambut.

    Liputan6.com, Jakarta Pengguna narkoba kerap kali mencoba mengelabui pihak kepolisian serta BNN saat razia pengecekan urin. Tidak sedikit jumlah pengguna yang berupaya ‘meminjam’ urin orang lain yang bersih ketika dicek atau mencampurnya dengan air keran sehingga tidak bisa terdeteksi sepenuhnya.Ada pula yang mengira jika sudah dikonsumsi dalam jangka waktu lama, kandungan narkoba tersebut akan hilang dengan cepatnya sehingga tidak bisa ditemukan dalam darah atau pun urin saat dicek.

    Mau tahukah Anda berapa lama narkoba khususnya jenis ganja, MDMA atau ekstasi dan ritalin bertahan di dalam darah dan urin? Berikut jawabannya seperti dilansir Natural News, Kamis (2/3/2017).

    Ganja bertahan di dalam darah selama dua minggu lebih dan di urin selama kurang lebih 30 hari. Untuk pengecekan rambut, pengguna tidak akan bisa mengelabui pihak yang mengeceknya karena bisa bertahan hingga tiga bulan lebih.

    MDMA atau ekstasi

    Sayangnya untuk MDMA atau ekstasi, narkoba ini hanya bertahan selama sehari atau dua hari dalam darah dan tiga hingga empat hari untuk urin. Namun untuk pengecekan rambut, bisa terdeteksi hingga tiga bulan.

    Ritalin

    Ritalin adalah jenis pil yang efeknya menghampiri sabu. Ini merupakan obat yang disalahgunakan orang untuk membuatnya lebih terjaga serta lebih semangat beraktivitas. Ritalin bertahan dalam darah selama 12 jam dan urin selama sehari sampai tiga hari. Namun sama seperti ganja dan ekstasi, ritalin bisa dideteksi dari rambut sampai jangka waktu tiga bulan.

    Lanjutkan Membaca ↓

    Berapa lama ganja terdeteksi dalam urine