Berapa lama celana dalam harus diganti

Masa pakai celana dalam untuk jaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Parapuan.co - Celana dalam adalah bagian penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. 

Sebab bisa digunakan dalam waktu lama, kebanyakan dari kita tidak memerhatikan kondisi pakaian dalam tersebut.

Maksudnya, asal celana dalam tersebut nyaman dipakai maka kita tidak akan menggantinya. Padahal jika tidak diganti atau tidak dijaga kebersihannya, kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan bisa terganggu. 

Lebih dari itu, kondisi tersebut juga berdampak pada kenyamanan kita saat memakai celana dalam tersebut. 

Oleh karena itu, mengganti celana dalam baru adalah hal yang harus rutin dilakukan, terutama perihal keelastisitasannya.

Baca Juga: Bisa Diderita Non Perokok, Kenali Jenis Kanker Paru-Paru dan Cara Pencegahannya

Kawan Puan harus memperhatikan kembali pakaian dalam yang dimiliki. Jika dirasa sudah tidak nyaman, terlalu longgar, atau melorot ketika digunakan, maka disarankan untuk dibuang dan membeli yang baru. 

Selain soal elastisitasnya, celana dalam sudah seharusnya diganti karena dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan organ kewanitaan. 

Melansir dari laman Nova.id, berikut tanda celana dalam sudah habisa masa pakainya dan perlu diganti baru.

1. Jika Kain Sudah Berbau

Salah satu alasan yang membuat kamu disarankan untuk mengganti celana dalam baru adalah saat tercium bau tidak sedap, meskipun sudah dicuci.

Bau tidak sedap tersebut muncul karena sebagian bahan celana dalam terbuat dari polyester.

HerStory, Rembang —

Celana dalam mungkin menjadi pakaian yang jarang dibahas dibandingkan rok atau kaos yang bisa dilihat orang. Meski tersembunyi, bukan berarti celana dalam tak diperhatikan sama sekali, ya Beauty.

Kamu harus rajin mengganti celana dalammu untuk menjaga kebersihan vaginamu. Nah, kira-kira berapa lama celana dalam bisa dipakai dan kapan harus diganti?

1. Segera ganti kalau sudah usang

Melansir Health.com, Jumat (21/1/2022), dikatakan seorang ginekologis bernama Taraneh Shirazian, MD, tak ada risiko yang jelas mengenai memakai celana dalam lawas. Namun alangkah baiknya segera diganti jika memang celana dalam sudah usang. Hal ini untuk mencegah iritasi atau kemungkinan masalah lainnya.

2. Ganti ketika fungsinya sudah berkurang

Profesor klinik mikrobiologi dan patologi Philip Tierno, PhD juga mengatakan bahwa celana dalam tak memiliki waktu kedaluwarsa. Namun sebaiknya diganti jika secara umum sudah kehilangan fungsinya, seperti karetnya melar, kainnya menipis, pudar dan berlubang.

3. Ganti setelah dicuci 50 kali

Celana dalam sebaiknya segera diganti jika sudah terlalu sering dicuci. Beauty bisa buat patokan 50 kali cuci sebagai ukuran kapan harus mengganti celana dalam. Semakin sering kamu memakainya, maka semakin cepat mendekati keusangan dan harus diganti.

4. Ganti setahun sekali

Kalau kamu merasa bingung menghitung berapa kali dicuci, tips lain yang bisa diikuti adalah menandai per tahunnya. Jika celana dalam sudah sering dipakai dan dicuci, ganti saja setiap satu tahun sekali, Beauty. Namun, kalau frekuensi pemakaiannya jarang, jangka waktu pakainya juga bisa lebih lama.

Itu dia jawaban atas pertanyaan berapa lama dan kapan harus mengganti celana dalam. Sudahkah kamu menyortir celana dalammu, Beauty?

Seberapa sering Kamu membeli celana dalam baru? Mungkin, tidak sedikit dari Kamu yang menganggap bahwa pakaian dalam tidak begitu penting. Itulah kenapa, kalian akan membeli yang baru setelah celana dalam tersebut benar-benar usang. Padahal, sebagian besar ilmuwan merekomendasikan Kamu untuk mengganti celana dalam setiap 6 bulan sekali, atau maksimal 12 bulan sekali.

“Jika tidak rutin membeli pakaian dalam baru, kita berpotensi menumpuk bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Kita tidak pernah tahu seberapa bersih air yang digunakan untuk mencuci pakaian dalam. Bahkan, setelah Kamu mencucinya, ada sekitar 10.000 bakteri hidup, termasuk E.coli yang menempel di celana dalam,” kata peneliti.

Baca juga: Tidur Tanpa Celana Dalam, Memengaruhi Kesuburan Pria!

Bakteri Hidup Masih Menempel di Celana Dalam Bersih

Meskipun sebagian besar bakteri hidup tidak berbahaya bagi kesehatan Kamu, beberapa di antaranya dapat menjadi berbahaya seiring waktu. Itulah kenapa, dengan menggunakan celana dalam yang usianya sudah lebih dari setahun, memungkinkan semua bakteri hidup seperti E.coli hingga tungau debu menumpuk di pakaian dalam yang kemudian menempel area pribadi Kamu. Dampaknya, Kamu bisa terkena infeksi saluran kemih, ruam, atau alergi.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Infection pada tahun 2011, ada sekitar seperpuluh gram bakteri yang masih menempel di celana dalam bersih. Dikatakan peneliti, mesin cuci mungkin tidak membunuh semua organisme. Namun, ada efek inokulum, yang berarti dibutuhkan organisme dalam jumlah tertentu untuk menginfeksi Kamu.

Oleh karena itu, meskipun celana dalam sering dicuci, Kamu tetap harus menggantinya dengan yang baru setiap enam bulan sekali untuk menghindari penumpukan bakteri yang berlebihan. Bahkan dalam beberapa kasus, tergantung tingkat kekotoran, Kamu dapat mempertimbangkan untuk membeli pakaian dalam yang baru setelah tiga bulan.

BACA JUGA: Tinggi Badan Berkurang? Waspada, Tanda Tulang Keropos

Baca juga: Sebelum Salah Membeli, Ketahui Jenis dan Fungsi Celana Dalam Wanita Ini!

Tips Merawat Celana Dalam

Sebenarnya, Kamu masih bisa memakai celana dalam koleksi lama asalkan pakaian dalam tersebut masih berfungsi dengan baik, tidak ada lubang, dan selalu mencucinya dengan teratur setelah dipakai. Jika sudah usang dan karetnya tidak lagi elastis, itu saatnya untuk mengganti celana dalam tersebut dengan yang baru.

Cara terbaik untuk mencuci celana dalam dengan menggunakan air panas dengan dengan pemutih, produk paling efektif untuk membunuh organisme yang hidup di celana dalam Kamu. Namun, beberapa bahan celana dalam tidak tahan dengan air panas.

Karena itu, Kamu bisa menggunakan air dingin atau hangat saat mencuci pakaian dalam dengean deterjen yang mengandung peroksida. “Setelah dicuci, jemurlah pakaian dalam hingga kering di bawah sinar matahari. Bagaimana pun, sinar UV dapat membantu menghilangkan bakteri,” kata Philip.

Biasanya, celana dalam bisa bertahan hingga beberapa tahun. Namun, karet celana dalam bisa rusak lebih cepat karena sering dicuci, yang membuat elastisitasnya berkurang. Jika celana sudah tidak pas lagi, entah itu kebesaran atau kekecilan dan membuat Kamu tidak nyaman, itu artinya Kamu harus segera menggantinya.

Celana dalam yang dipakai terlalu ketat, bisa menyebabkan iritasi pada vagina dan vulva. Celana dalam yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan iritasi kulit. Jadi, buang dan ganti dengan yang baru.

Jika Kamu membeli satu buah celana dalam setiap tahun, pastikan untuk membuang satu buah celana dalam koleksi lama. Tanda-tanda celana dalam harus segera diganti apabila karetnya telah longgar dan usang.

Baca juga: Jangan Ulangi Kesalahan Memakai Celana Dalam Berikut Ini!

BACA JUGA: Bolehkah Mencuci Buah dan Sayuran dengan Sabun?

Referensi:

ManOfMany. How Often Should You Buy New Underwear?

Well+Good. You’re Probably Not Changing Your Underwear Often Enough, According to an OB/GYN

Refinery29. Does Your Underwear Have An Expiration Date?

Huffpost. How Often You Should Buy New Underwear Depends On 2 Key Factors

Brit+Co. How Often Do I Need to Buy New Underwear?

Health. 5 Things in Your Closet You Need to Throw Away Now (Your Underwear, for Starters)

Berapa lama celana dalam harus diganti

Berapa lama celana dalam harus diganti
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Kapan terakhir kali Anda membeli celana dalam baru? Mungkin sudah saatnya, Anda buang celana dalam di lemari, dan menggantinya. Celana dalam yang telah dipakai sejak lama bisa menurunkan kualitas kesehatan dan kenyamanan. Apa saja tandanya kalau celana dalam sudah harus diganti?

1. Ganti kalau karet celana dalam sudah melar

Hal pertama yang bisa Anda cek kalau mau mengganti celana dalam adalah dengan memperhatikan elastisitas celana. Jika sudah merasa tidak nyaman, terlalu longgar, atau melorot ketika digunakan, ada baiknya Anda buang saja dan beli yang baru.

2. Jika kainnya sudah bau

Sebaiknya mengganti celana dalam ketika tercium bau tidak sedap pada kain celana dalam, meskipun sudah dicuci. Pasalnya, beberapa bahan celana dalam seperti bahan polyester jika tercampur dengan keringat akan memunculkan bakteri yang memicu bau. Selain itu, bila tidak segera diganti, bakteri bisa menginfeksi kelamin dan menimbulkan penyakit.

Jadi, sebisa mungkin pilih celana dalam dari bahan katun, kalau bisa yang katun 100 persen. Bahan ini lebih mudah menyerap kelembaban dan bisa memberikan sirkulasi udara yang lebih baik dari polyester. Karena itu, bahan katun lebih tahan terhadap bakteri atau bau tidak sedap.

3. Ketika sudah muncul bercak

Celana dalam yang sudah terlalu lama digunakan kadang menimbulkan bercak kehitaman, putih, kekuningan, atau kecokelatan. Hal itu sudah bisa dijadikan tanda bahwa Anda harus sudah mengganti celana dalam.

Bercak pada kain celana dalam bisa disebabkan oleh jamur, karat, atau bahan kimia lainnya. Hal-hal tersebut bisa membahayakan area genital jika masih digunakan dan tidak dibuang.

4. Umurnya sudah lebih dari 5 tahun