Sebagai orangtua baru, mungkin penggunaan popok bayi mungkin mengejutkan Mama. Frekuensi buang air kecil dan besar bayi tidak seperti seperti orang dewasa. Tahun pertama setelah melahirkan, Mama akan berjuang dengan jadwal menyusui dan penggantian popok bayi. Show
Popmama.com mengulas fakta mengenai berapa banyak popok yang dibutuhkan bayi setiap hari. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti orangtua baru, tetapi untuk mempersiapkan Mama secara mental menghadapi kegiatan mengganti popok bayi. Selain itu, dengan mengetahui jumlah popok normal, Mama dapat mengambil tindakan jika bayi mengalami dehidrasi atau kekurangan ASI. Jadi, berapa banyak jumlah popok yang dipakai bayi ya? Bayi Baru Lahir hingga 1 Bulanpixabay.com/sarah_tssiBayi baru lahir lebih banyak popok dibandingkan dengan bayi yang lebih tua. Karena itu, jika bayi Mama berusia di bawah satu bulan, maka Mama bisa mengganti 6 hingga 10 popok per hari atau 300 popok per bulan. Pada usia ini, bayi biasanya melakukan 3-4 buang air besar sehari dan buang air kecil setelah selesai menyusui. Pada bayi yang baru lahir, mereka selalu buang air kecil setiap selesai menyusui. Hal ini terjadi karena usus bayi distimulasi, menyebabkan bayi mengeluarkan isi perutnya. Jadi, jangan kaget jika frekuensi penggunaan popok di usia ini sangat tinggi, Ma. Bayi Berusia Lebih dari 1 BulanFreepik/tisipleSaat bayi Mama berusia satu bulan, frekuensinya menurun. Mama menemukan bahwa bayi mungkin memerlukan hingga 4 hingga 6 popok dalam sehari. Bayi yang mengonsumsi ASI biasanya memiliki popok lebih kotor dibandingkan dengan bayi yang menggunakan susu formula. ASI mudah dicerna, karena itu, lebih mudah dikeluarkan oleh bayi. Berikut jumlah penggunaan popok rata-rata berdasarkan usianya:
EDITORS' PICKS
Kapan Mama Harus Mengganti Popok Bayi?Segera setelah Mama menemukan popok bayi kotor dan basah, sebaiknya langsung diganti. Infeksi yang mungkin disebabkan oleh urine dan feses sangat menyakitkan bagi bayi dan sangat sulit untuk diobati juga. Sebaiknya Mama memeriksa popok bayi ketika bayi bangun. Hindari membangunkan bayi untuk mengganti popoknya. Anda dapat memeriksa dan mengganti popok bayi sebelum memberinya makan, karena bayi cenderung tidur setelah sesi menyusui. Mama juga dapat mengganti popok bayi sebelum ia tidur di malam hari. Waspada Penggunaan Popok di Bawah Rata-rataPixabay/heymattallenRata-rata, bayi mungkin menggunakan 6 hingga 8 popok dalam sehari. Jika Mama memperhatikan bahwa bayi menggunakan popok lebih sedikit, maka hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran. Semakin sedikit popok basah berarti bayi tidak mendapatkan cukup ASI dan ini dapat membuat bayi menjadi dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Segera hubungi dokter bila Mama menemukan jumlah popok harian di bawah rata-rata dan tanda-tanda dehidrasi pada bayi. Namun, jika Mama khawatir dengan suplai ASI, Mama dapat mendiskusikannya dengan dokter dan mengetahui berbagai cara untuk meningkatkan suplai ASI. Penggunaan popok bayi yang tinggi mungkin akan membuat Mama terkejut, tetapi sangat normal bagi bayi yang baru lahir. Jumlahnya akan berkurang ketika bayi bertambah umur. Bayi akan mengembangkan kontrol yang lebih baik terhadap kandung kemih dan buang air besar pada saat ia berusia satu tahun. Nah, bagaimana dengan jumlah pemakaian popok bayi Mama? Yuk, komen di bawah. Baca juga:
Bolehkah bayi baru lahir pakai pampers tiap hari? Pertanyaan ini cukup sering muncul pada Mom yang baru saja melahirkan anak pertama kepada dokter. Ada kekhawatiran tersendiri untuk memakaikan popok sekali pakai yang mengandung bahan kimia. Untuk seorang ibu baru, banyak sekali hal yang perlu dipelajari seputar parenting dan merawat seorang bayi. Mulai dari memandikan bayi, menyusui, menggendong, hingga cara memakaikan popok yang benar. Berbicara mengenai popok sekali pakai, ini sudah menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Mom dapat lebih menghemat waktu dengan tidak perlu repot-repot mencuci popok kain berulang kali. Pasalnya, dalam satu hari tentunya bayi sering BAB dan pipis beberapa kali. Tentu Mom akan memilih popok sekali pakai yang praktis dan efisien. Lantas, bolehkah bayi pakai pampers tiap hari? Jika tidak, maka sebenarnya umur berapa bayi boleh pakai pampers? Yuk cari jawabannya dengan membaca artikel berikut sampai habis.
Bolehkah bayi baru lahir pakai pampers?Bolehkah bayi baru lahir pakai pampers? Berdasarkan penelitian para ahli kesehatan anak, ternyata pemakaian pampers pada bayi baru lahir tidak disarankan mengingat kulit mereka masih sangat sensitif. Lalu, bayi pakai pampers umur berapa? Mom sebaiknya menahan dahulu pemakaian popok sekali pakai pada si kecil hingga ia berusia lebih dari 6 bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan kulit bayi sudah cukup kuat sehingga memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terkena iritasi. Namun, jika diperlukan memakai pampers sekali pakai, pilihlah jenis pampers yang memang dikhususkan untuk newborn. Pampers atau popok, mana yang paling efektif?Bayi baru lahir pakai pampers atau popok kain? Manakah yang lebih efektif? Sebenarnya, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Popok kain akan berfungsi dengan maksimal apabila Mom segera mengganti popok ketika si kecil buang air kecil ataupun buang air besar. Di mana popok kain tidak memiliki lapisan gel penyerap air, maka kadar air yang dapat diserap lebih sedikit dari popok sekali pakai. Ini adalah salah satu kekurangan dari popok kain. Meskipun begitu, bahan kain akan memberikan rasa nyaman saat dipakai oleh buah hari yang baru lahir. Sementara pada pampers sekali pakai, gel penyerapnya sangat berguna dalam meresap cairan. Sehingga, Mom dapat menggantinya dalam beberapa jam tanpa menyebabkan si kecil merasa tidak nyaman. Baca juga: 7 Rekomendasi Popok Bayi Baru Lahir yang Bisa Mom PilihBolehkah bayi baru lahir pakai pampers? Ini 4 bahayanyaAda berbagai gangguan kesehatan yang berpotensi muncul saat bayi pakai pamper, khususnya mereka yang baru lahir. Berikut penjelasan bahaya pemakaian pampers pada bayi baru lahir. 1. Ruam popok Pemakaian pampers pada bayi baru lahir dalam jangka panjang dapat membuat kulitnya rentan mengalami ruam popok. Munculnya ruam ini juga diikuti dengan kulit lecet dan perih ketika bergesekan dengan lapisan pampers. Pastinya kondisi tersebut akan membuat si kecil menjadi tidak nyaman. 2. Alergi Kulit bayi masih sangat sensitif, terlebih pada bayi baru lahir. Menggunakan produk perawatan yang salah hingga pemakaian popok sekali pakai juga bisa menyebabkan bayi alergi. Jika buah hati mulai menunjukkan gejala alergi, maka segera hentikan pemakaian pampers tersebut ya, Mom! 3. Munculnya infeksi akibat jamur Tak menutup kemungkinan, infeksi akibat jamur bisa timbul karena bayi pakai pampers. Biasanya terjadi pada bagian tubuh seperti selangkangan dan pantat. Infeksi ini diakibatkan oleh lembabnya kulit bayi karena memakai popok sekali pakai terlalu lama dan tidak segera diganti. Baca juga: 5 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi dan Cara Mengatasinya4. Infeksi saluran kemih Fungsi utama dari pampers adalah menampung air seni si kecil yang bersifat sementara. Namun, tak sedikit Mom yang justru membiarkan bayinya mengenakan pampers dalam waktu yang lama, bahkan hingga lebih dari 3 jam. Padahal hal tersebut tidak baik untuk kulitnya. Air seni yang tertampung dalam pampers mengandung banyak sekali kuman. Nah, jika pampers si kecil tidak rutin diganti, kuman akan mudah menyebar dan memunculkan risiko infeksi saluran kemih. Bolehkah bayi baru lahir pakai pampers? Ini 5 tips pemakaiannyaMeski pemakaian pampers pada bayi baru lahir tidak dianjurkan, namun masih banyak dijumpai ibu-ibu yang melakukannya. Jika Mom perlu bepergian ke suatu tempat dalam waktu yang cukup lama dan mengharuskan membawa si kecil, maka Mom dapat memakaikannya pampers. Namun, untuk mencegah risiko buruk yang dapat terjadi seperti alergi, ruam, hingga infeksi, sebaiknya Anda mengikuti tips berikut ketika ingin memakaikan si kecil pampers. 1. Cermat memilih produk Sebelum membeli produk popok sekali pakai, biasakan untuk mengecek bahan pembuatannya. Pilih produk yang tidak terlalu banyak mengandung bahan kimia seperti parfum dan bahan pemutih. 2. Pilih ukuran yang sesuai Biasanya dalam kemasan pampers tertera ukuran yang telah disesuaikan dengan berat badan bayi. Belilah popok dengan ukuran yang sesuai dengan berat badan si kecil. Jangan sampai memilih pampers yang terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Pampers berukuran sempit dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan mengakibatkan ruam di kulit. Sementara jika ukuran pampersnya terlalu besar, maka bisa meningkatkan risiko bocor. Jadi, pilih popok dengan ukuran yang pas ya, Mom! 3. Pakai di bawah tali pusar Pastikan pemakaian pampers tidak mengenai bagian tali pusar bayi yang belum lepas. Ini untuk menghindari daerah pusar terpapar urine dan feses. 4. Sering diganti Saat dipakaikan pampers, Mom perlu memeriksa pantat bayi setiap 3 jam sekali. Namun jika dirasa bayi sudah BAB atau BAK, maka wajib bagi Anda untuk menggantinya segera mungkin. Saat ini banyak sekali iklan di TV yang mengatakan produk tersebut dapat menyerap hingga 8-10 jam. Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku dengan bayi baru lahir. Sebaiknya tetap ganti pampers anak secara rutin ya, Mom. 5. Membersihkan dan memberi jeda Untuk mengurangi risiko ruam, bersihkan dan keringkan kulit bayi terlebih dahulu sebelum dipakaikan popok baru. Beri jeda untuk kulitnya beristirahat dan mendapat paparan udara. Bahkan Mom sangat disarankan untuk sesekali membiarkan bayi tidak memakai popok Itulah penjelasan seputar bolehkah bayi baru lahir pakai pampers. Pemakaian pampers pada bayi baru lahir sebenarnya tidak disarankan, mengingat kulitnya masih sensitif. Nah, demi menghindari segala hal yang tidak diinginkan, akan lebih baik lagi apabila Mom berkonsultasi dahulu dengan dokter. Semoga membantu! Baca juga:Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Mom Wajib Tahu! |