Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah

Penerapan konsep kemagnetan dalam produk teknologi mri – Berbagai produk teknologi yang berkembang dewasa ini banyak menggunakan bahan magnet. Teknologi komunikasi dan transportasi umumnya menggunakan magnet dan prinsip kemagnetan, termasuk teknologi kedokteran.


Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah

Perangkat MRI (sumber: medistra.com)


Penerapan kemagnetan dalam produk teknologi antara lain MRI, kereta Maglev dan PLTN. Namun kali ini akan dibahas salah satunya, MRI, untuk para siswa kelas 9 SMP/MTs yang sedang mempelajari konsep Kemagnetan dan Pemanfaatannya.


Apa itu MRI?

MRI singkatan dalam bahasa Inggris, Magnetic Resonance Imaging atau Pemindai Resonansi Magnetik. Alat yang dapat memeriksa dan mendeteksi tubuh manusia bagian dalam dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio serta hasilnya dapat ditampikan ke layar monitor komputer berupa gambar


MRI merupakan alat diagnosa mutakhir sebagai salah satu produk teknologi bidang kedokteran yang menerapkan konsep kemagnetan dan gelombang elektromagnetik. Menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio sehingga diagnosa dapat dilakukan tanpa operasi dan penggunaan sinar x (rontgen) atau pun bahan radioaktif.


Bagaimana cara kerja MRI?

Alat ini digunakan untuk mendekteksi penyakit bagian dalam tubuh manusia. Orang yang dideteksi kesehatannya harus berada dalam ruang medan magnet yang cukup besar. Kekuatan magnet yang besar ini bertujuan untuk menjadikan nukleon dalam tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.


Hal ini dilakukan dengan menembakkan gelombang frekuensi radio untuk menginduksi arah nukleon. Saat nukleon sejajar akan memancarkan gelombang radio yang diterima layar monitor komputer berupa gambar hasil pemindaian kondisi dalam tubuh.


Penggunaan MRI dianggap cara paling aman digunakan untuk memindai kondisi organ tubuh manusia bagian dalam. Selain itu MRI juga dapat mendeteksi adanya penyakit pada otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf dan organ tubuh bagian dalam lainnya tanpa melalui pembedahan dan penyinaran rontgen (sinar X).


Konon, MRI tidak hanya sekadar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, bahkan digunakan untuk merekam pikiran manusia, deteksi dini terhadap gejala epilepsi.


Pemindaian kanker oleh MRI

Sejak beberapa tahun terakhir, telah ditemukan adanya kanker hidup yang menyerap glukosa dari aliran darah manusia. Hal itu diketahui melalui pemindaian MRI yang menggunakan prinsip kemagnetan.


Nature Medice (2013) menerbitkan sebuah makalah hasil studi dimana sel-sel kanker tumbuh dan berkembang dari asupan gula olahan yang dikonsumsi oleh manusia. Para ilmuan mengonfirmasi bahwa pertumbuhan dan perkembangan tumor kanker dipicu oleh gula olahan.


Sementara itu University College London (UCL) Inggris melakukan eksperimen menggunakan metode deteksi kanker dengan menggunakan MRI. Para ilmuan meningkatkan kepekaan pemindai MRI untuk mendeteksi glukosa khusus dalam tubuh.


Padahal sebelumnya pemindaian kanker dilakukan secara tradisional menggunakan suntikan radiasi dosis rendah untuk mengidentifikasi keberadaan tumor. (Sumber: Buku IPA Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Kemdikbud, viva.co.id dan medistra.com)


Materi IPA Kelas 9 SMP K13 Kemagnetan Dalam Produk Teknologi

Amongguru.com. Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi, salah satunya yang paling populer adalah dalam teknologi kedokteran,  seperti MRI.

Hingga kini, salah satu cara yang dianggap paling aman untuk mendeteksi penyakit adalah dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah
MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MRI menggunakan prinsip kemagnetan untuk mencitrakan kondisi kesehatan tulang atau organ tubuh bagian dalam manusia tanpa melalui prosedur pembedahan.

1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Orang yang akan dicek kesehatannya, dimasukkan ke dalam medan magnet yang memiliki kekuatan 5000 kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi.

Medan magnet sebesar ini mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.

Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah
Cek Kesehatan dengan menggunakan MRI

Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan gelombang radio untuk menginduksi arahnya. Saat arahnya sejajar, nukleon-nukleon tersebut akan memancarkan gelombang radio yang akhirnya diterima komputer sebagai pencitraan kondisi dalam tubuh.

Gambar tersebut di atas dapat menunjukkan adanya penyakit dalam tubuh manusia. Teknik ini jauh lebih aman dibanding dengan Roentgen (sinar X).

Lebih dari sekedar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, MRI dapat digunakan untuk merekam pikiran manusia.

Misalnya untuk merekam bagian otak yang menanggapi rangsang panas atau dingin. Selain itu, MRI juga dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala epilepsi.

2. Kereta Maglev

Maglev merupakan kependekan dari magnetically levitated atau kereta terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang lebih 10 mm di atas relnya.

Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh dan tergelincir.

Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah
Kereta Maglev

Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong dengan menggunakan motor induksi.

Kereta maglev telah menjadi alat transportasi masal di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa negara di Eropa seperti Prancis, Jerman, dan London.

Di Jepang, kereta yang menggunakan prinsip ini, yaitu kereta Shinkansen yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan Osaka.

Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah
(a) Kereta Shinkansen Jepang, (b) Interior dalam Kereta Shinkansen saat Uji Coba

3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi nuklir.

Kerja pembangkit listrik konvensional, misalnya pembangkit listrik dengan menggunakan batubara, air dipanaskan menggunakan bahan bakar batubara hingga menguap.

Uap yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator.

Berikut ini yang bukan contoh penerapan prinsip kemagnetan dalam teknologi adalah
Reaktor Nuklir

Cara ini, selain dapat mengurangi jumlah sumber daya alam yang tak terbaharui juga dapat mencemari lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan nitrogen.

Pada PLTN, panas diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom (fisi) dalam suatu reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan mampu mencapai 1,5 juta derajat celcius, hingga tidak ada satupun bahan di bumi yang mampu menahan energi panasnya.

Agar partikel panas tersebut tidak menyebar ke lingkungan, digunakan botol magnet dengan medan magnet yang sangat besar.

Baca juga :

Demikian ulasan materi IPA Kelas 9 SMP K13 Kemagnetan Dalam Produk Teknologi. Semoga bermanfaat.