Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga syaratnya antara lain

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 13 are not shown in this preview.

Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga memiliki syarat yaitu antara lain : Mediasi. Konsoliasi. Arbitrasi.

Apa itu pengendalian konflik?

Pengendalian konflik ini dilakukan saat konflik sosial terjadi dengan menggunakan senjata. Gencatan senjata bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu atau juga bisa menjadi kesepakatan kedua pihak untuk tidak bertikai. Seperti halnya kompromi dan toleransi, proses gencatan senjata ini bisa dilakukan atas dasar kedua belah pihak yang berkonflik.

Apa yang dimaksud dengan penyelesaian konflik?

Penyelesaian konflik dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada pihak-pihak yang berkonflik untuk memecahkan masalah, baik oleh diri mereka sendiri atau melibatkan pihak ketiga. Resolusi konflik penting dilakukan untuk menemukan solusi damai dalam situasi sulit.

Apa yang dimaksud dengan pengendalian konflik sosial dalam masyarakat?

Konversi adalah pengendalian konflik dengan cara satu pihak memutuskan untuk mengalah dan mengakui pihak lain lebih baik darinya. Kedewasaan dan kesadaran merupakan kunci terlaksananya pengendalian konflik ini. Demikianlah 9 bentuk-bentuk pengendalian konflik sosial dalam masyarakat, yang bisa anda pelajari.

Apa saja alasan yang melatarbelakangi konflik?

Alasan yang melatarbelakangi di antaranya, tidak nyaman atas akibat dari konflik, tidak mempunyai kekuasaan yang cukup untuk memaksakan kehendak, menganggap penyebab konflik tidak penting, menganggap situasi konflik tidak dapat dikembangkan sesuai kehendaknya, dan belum siap untuk bernegosiasi. 4. Resolusi konflik mengakomodasi (Accommodating)

Apa itu pengendalian konflik Subjugation?

Pembahasan. Subjugation atau dominasi yaitu bentuk akomodasi dimana orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sebagai contoh, pemerintah membuat hukum dan undang-undang untuk ditaati rakyat, karena hukum sendiri memang bersifat mengikat dan memaksa.

4 langkah resolusi konflik?

Apa pun strategi atau proses yang digunakan, resolusi konflik berupaya untuk menyelesaikan konflik melalui sarana tanpa kekerasan.

See also:  Lukmanul Hakim Adalah Seorang Hamba Allah Yang Hidup Di Kota?

Proses resolusi konflik

  • Negosiasi.
  • Mediasi.
  • Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus.
  • Bentuk pengendalian konflik sosial yang dimana pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator adalah pengertian?

    Arbitrasi adalah bentuk pengendalian konflik sosial melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya.

    Bentuk penyelesaian konflik dimana masing masing pihak saling memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan disebut?

    Ajudikasi (ajudication) yaitu penyelesaian konflik di pengadilan. Segregasi (segregation) yaitu tiap-tiap pihak memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan. Eliminasi (elimination) yaitu salah satu pihak yang berkonflik memutuskan mengalah atau mengundurkan diri dari konflik.

    Apa itu Subjugation dan contohnya?

    Subjugation atau dominasi yaitu bentuk akomodasi dimana orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sebagai contoh, pemerintah membuat hukum dan undang-undang untuk ditaati rakyat, karena hukum sendiri memang bersifat mengikat dan memaksa.

    Apa yang dimaksud dengan majority rule dan berikan contohnya?

    Jawaban. →Majority Rule: keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting. →Contoh :Ketika para siswa hendak mengadakan widyawisata, terjadilah perbedaan dalam menentukan objek. Untuk mencapai kata mufakat diadakan voting.

    Apa saja macam macam resolusi konflik?

    Ada banyak cara untuk melakukan penyelesaian konflik, diantaranya ialah sebagai berikut :

    1. Negosiasi. Para pembuat keputusan yang terlibat dalam konflik adalah pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.
    2. Mediasi. Dalam mediasi, pembuat keputusan adalah pihak yang terlibat konflik.
    3. Litigasi.
    4. Arbitrasi.

    5 langkah manajemen dalam menangani konflik?

    5 Strategi Manajemen Konflik

    1. 1.Akomodatif. Strategi akomodatif mengharuskan salah satu pihak mengalah untuk bisa menyelesaikan suatu konflik.
    2. 2.Menghindari. Strategi menghindari ini dilakukan dengan menghindari pengambilan keputusan.
    3. 3.Kolaborasi.
    4. 4.Kompromi.
    5. 5.Kompetisi.

    See also:  Berikut Ini Yang Merupakan Ciri-Ciri Bumn Yaitu?

    Apa saja tahapan konflik?

    Ada 5 Tahapan Konflik :

  • Pra-konflik. Ini merupakan periode di mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik.
  • Konfrontasi. Pada tahap ini, konflik menjadi semakin terbuka.
  • Krisis.
  • Akibat.
  • Pasca-konflik.
  • Apa yang dimaksud dengan mediator?

    Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.

    Siapa yang dilibatkan dalam mediasi?

    Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.

    Jelaskan apa yang dimaksud dengan koersi?

    Paksaan atau koersi adalah praktik memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan (baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan ancaman, imbalan, atau intimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. Dalam hukum, pemaksaan dikodifikasikan sebagai kejahatan paksaan.

    Apa yang dimaksud dengan akomodasi ajudikasi?

    Ajudikasi adalah bentuk dari akomodasi. Ajudikasi adalah proses melibatkan pihak ketiga independen yang tidak memihak. Ajudikasi adalah langkah yang telah menjadi metode penyelesaian sengketa yang digunakan di berbagai negara.

    Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses ajudikasi?

    Adjudikasi adalah salah satu cara penyelesaian masalah antara dua belah pihak yang bertikai dengan adanya orang ketiga sebagai mediator. Pada umumnya konflik antara dua belah pihak yang memiliki masalah diselesaikan di luar pengadilan, sedangkan cara penyelesaian lain di luar pengadilan biasa dikenal arbitrase.

    Apa contoh dari koersi?

    Contoh koersi adalah seseorang meminjam uang di bank dengan agunan tertentu.

    Selain bentuk-bentuk konflik sosial, bentuk-bentuk dari pengendalian konflik sosial dalam masyarakat juga mesti diketahui. Dengan begitu, konflik sosial bisa dikendalikan sebaik mungkin atau bahkan bisa diredam. Untuk lebih lengkapnya, bentuk-bentuk dari pengendalian konflik sosial tersebut akan dijelaskan di bawah ini. Terdapat 9 bentuk-bentuk pengendalian konflik sosial dalam masyarakat, yaitu:

    1. Konsoliasi

    Konsoliasi merupakan usaha mempertemukan dua pihak yang berkonflik dengan tujuan untuk menemui kesepakatan kedua belah pihak. Konsoliasi ini dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu di masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut haruslah dari jenis lembaga sosial. Adapun lembaga-lembaga itu harus berfungsi efektif dalam mencegah konflik serta mesti syarat-syarat berikut ini:

    • Lembaga tersebut merupakan lembaga yang otonom dalam mengambil keputusan diantara kedua belah pihak, dalam artian bahwa keputusan lembaga itu murni dari pihak mereka tanpa ada intervensi dari lembaga lain.
    • Kedudukan lembaga-lembaga tersebut mesti bersangkutan dengan kedua pihak dan bersifat monopolistis, dalam artian lembaga-lembaga tersebut setingkat di atas dua pihak yang berselisih.
    • Selain itu, lembaga-lembaga itu mesti terikat dengan dua pihak yang berselisih.
    • Lembaga konsoliasi mesti besikap demokratis dalam menyelesaikan konflik sosial, dimana lembaga tersebut mesti mau mendengar dan menampung pendapat, pernyataan, dan aspirasi dari kedua pihak yang berkonflik.

    Meski sudah memenuhi syarat di atas, lembaga konsoliasi tidak akan berguna jika kedua pihak yang berkonflik tidak terlibat dalam penyelesaian konflik diantara mereka. Untuk itu, kedua pihak mesti berada dalam kondisi-kondisi di bawah ini:

    • Menyadari konflik diantara mereka dan siap menyelesaikannya diengan prinsip-prinsip yang jujur dan adil.
    • Kedua pihak mampu mesti terorganisasi secara jelas.
    • Setiap pihak yang berkonflik mesti mengikuti aturan main yang diberlakukan oleh pihak lembaga konsoliasi.

    Konflik antara perserikatan buruh dan perusahaan yang diselesaikan dengan bantuan Kementerian Tenaga Kerja adalah salah satu contoh konsoliasi. Meski Kementerian Tenaga Kerja berada di bawah Presiden, namun kementerian tersebut bersifat otonom dalam membuat kebijakan serta menyelesaikan konflik. Selain itu, Kementerian Tenaga Kerja layak menjadi lembaga yang melakukan konsoliasi karena kementerian tersebut berada di atas perserikatan buruh dan perusahaan serta mengikat keduanya.

    2. Mediasi

    Mediasi merupakan usaha yang tidak dilakukan sendiri oleh dua pihak yang bertikai. Kedua pihak biasanya meminta seseorang yang disebut sebagai mediator. Mediator harus bersikap netral dan hanya bertugas untuk mempertemukan serta memberi masukan kepada kedua pihak. Masukan atau nasehat itu tidak mengikat, sehingga kedua belah pihak mempunyai wewenang untuk mengambil atau tidak masukan dari mediator tersebut. Meski tidak mengikat, mediasi terkadang bisa mengendalikan bahkan menyelesaikan konflik antara kedua pihak. Hal tersebut dikarenakan mediasi dapat mencegah tindak irasional yang mungkin  dilakukan oleh kedua pihak. Mediasi juga termasuk ke dalam jenis-jenis akomodasi Penyelesaian konflik antara suami istri dengan orang tua sebagai penengah dan pemberi saran adalah contoh dari mediasi.

    3. Arbitrasi

    Sama seperti mediasi, arbitrasi juga merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang menggunakan jasa orang ketiga. Bedanya, pihak ketiga ini memberikan keputusan yang mengikat untuk kedua pihak yang berkonflik. Bentuk pengendalian ini sekilas mirip konsoliasi. Bedanya, konsoliasi digunakan untuk konflik sosial antar kelompok, sedangkan arbitrasi dilakukan untuk konflik sosial antar individu.

    4. Kompromi

    Kompromi merupakan pengendalian konflik sosial dimana kedua pihak menyelesaikan permasalahannya secara langsung dengan mengurangi tuntutan masing-masing. Dengan demikian, pihak ketiga tidak dibutuhkan dalam pengendalian konflik ini. Hanya kesadaran untuk berdamai antar kedua pihaklah yang menjadi kunci adanya kompromi.

    5. Toleransi

    selain kompromi, toleransi merupakan bentuk pengendalian konflik yang terjadi atas kesadaran kedua belah pihak yang berkonflik. Berbeda dengan kompromi, toleransi dilakukan dengan cara kedua belah pihak tetap memegang kepercayaannya masing-masing namun tetap saling menghormati satu sama lain. salah satu caranya adalah tidak mengusik pihak lain yang berbeda dengan mereka. Toleransi diantara dua pihak yang berbeda tersebut merupakan bagian dari contoh hidup rukun.

    6. Ajudikasi

    Bila konflik sosial mesti diselesaikan secara hukum, ajudikasi bisa dilakukan. Proses ajudikasi ini dilakukan dengan cara kedua belah pihak yang berkonflik mengadukan masalah mereka pengadilan dan kemudian masalah tersebut diselesaikan secara hukum. Kasus sengketa tanah dan kasus perceraian merupakan konflik sosial yang bisa dikendalikan dengan cara ajudikasi.

    7. Gencatan Senjata

    Pengendalian konflik ini dilakukan saat konflik sosial terjadi dengan menggunakan senjata. Gencatan senjata bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu atau juga bisa menjadi kesepakatan kedua pihak untuk tidak bertikai. Seperti halnya kompromi dan toleransi, proses gencatan senjata ini bisa dilakukan atas dasar kedua belah pihak yang berkonflik. Jika tidak bisa, maka bantuan pihak ketiga juga bisa dilakukan untuk mewujudkan gencatan senjata. Selain sebagai bentuk pengendalian konflik sosial, gencatan senjata juga termasuk ke dalam bentuk-bentuk akomodasi.

    8. Segegrasi

    Segegrasi merupakan pengendalian konflik dengan cara salah satu pihak menghindar dari pihak lain agar tidak berkonflik. Pihak tersebut mesti menghindar atau pergi ke tempat yang jauh dari konflik atau pihak yang berkonflik. Tindakan ini mesti dilakukan dengan kesadaran penuh oleh pihak tersebut. Tak hanya satu pihak, segegrasi pun bisa dilakukan kedua pihak sekaligus dengan cara menghindari satu sama lain.

    9. Konversi

    Konversi adalah pengendalian konflik dengan cara satu pihak memutuskan untuk mengalah dan mengakui pihak lain lebih baik darinya. Kedewasaan dan kesadaran merupakan kunci terlaksananya pengendalian konflik ini.

    Demikianlah 9 bentuk-bentuk pengendalian konflik sosial dalam masyarakat, yang bisa anda pelajari. Semoga bermanfaat.

    Pengendalian konflik dalam hubungan sosial dan interaksi sosial sangatlah diperlukan demi berjalannya kenyamanan, kehangatan, keharmonisan, dan keteraturan sosial di dalam segala bentuk prosesi kehidupan manusia. Sebagai penjelasan lebih lanjut dalam tulisan ini akan memberikan uraian tentang cara pengendalian konflik, baik upaya mengatasi konflik menurut para ahli, secara umum, ataupun cara pengendalian konflik sosial.

    Pengendalian Konflik

    Diakui ataupun tidak untuk proses pengendalian konflik bisa dilakukan dengan tindakan kekerasan ataupun dengan tindakan persuasif.

    Yang sejatinya kesemuanya ini mudah ditemukan. Kasusnya seperti adanya Satpol PP yang menertibkan pedagang kaki lima dengan langsung mengusirnya ataupun tindakan aparatur kampung yang mencoba mengajak masyarakat dengan memakai masker melalui balino ataupun sosialisasi.

    Cara pengendalian konflik menurut para ahli, salah satunya diungkapkan oleh George Simmel yang mengatakan jika mengendalikan konflik dapat dilakukan dengan;

    1. Memberikan kemenangan salah satu pihak
    2. Melakukan kompromi atau perundingan
    3. Adanya rekonsiliasi
    4. Saling memaafkan antara pihak yang berlawanan
    5. Memberikan kesepakatan untuk tidak berkonflik

    Cara Pengendalian Konflik Secara Umum

    Untuk serangkaian proses yang menjadi cara dalam mengendalikan konflik di masyarakat secara umum. Antara lain;

    Konsiliasi adalah bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga yang memungkinkan diskusi dan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai. Contoh acara mengendalikan konflik dengan konsiliasi ialah melalui pengadilan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa.

    Mediasi adalah pengendalian konflik yang dapat dilakukan dengan upaya mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, sehingga ia sepakat untuk menyudahinya. Mediasi biasanya dilakukan dengan menujuk pihak ketiga sebagai mediator.

    Pihak ketiga atau mediator inilah berfungsi untuk memberikan pandangan atau nasihat tentang cara yang terbaik untuk dapat menyelesaikan pertentangan atau konflik, meskipun diakui atau tidak tawaran berupa nasihat tersebut tidak bersifat mengikat. Contoh pengendalian konflik dengan mediasi ialah melalui dewan PBB.

    Abritrasi dapat dilakukan dalam cara mengendaliakan konflik apabila pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di antara mereka.

    Contoh abritasi dalam menyelesaikan konflik adalah penyelesaian konflik di Vietnam oleh tentara Amerika pada masa 70-an

    Cara Pengendalian Konflik Sosial

    Berikut ini serngakain cara untuk mengendalikan konflik sosial di masyarakat. Yakni;

    Konflik sosial dapat diselesaikan dengan memberikan perhatian pada salah satu kelompok, seperti dengan menyogok atau menyuap. Peristiwa ini bisa dilarang lantaran menggunakan cara yang tidak baik, akan tetapi demi terciptanya integrasi sosial dalam masyarakat bisa sebenarnya untuk dilakukan.

    Cara lainnya dalam mengendalikan konflik sosial, ialah menggunakan orang ketiga di luar pihak yang berkonflik, hal ini artinya sama dengan penyelsaian konflik dengan abritrasi. Cara ini banyak dilakuka oleh negara-negara di dunia, baik negara maju ataupun negara berkembang.

    Cara trakhir yang bisa dilakukan dalam mengendalikan konflik ialah dengan menggunakan aturan ketat, bila pihak yang berkonflik mau berlindung pada peraturan/hukum formal. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk atisipasi sosial dalam masyarakat.

    Demikianlah pembahasan mengenai cara pengendalian konflik menurut George Simmel, secara umum, dan konflik sosial beserta dengan contohnya di masyarakat dalam keseharian. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang sedang mencari arti, definisi, atau cara penyelesaian konflik.

    Video yang berhubungan