Oleh: Rita Dwi Lindawati ( Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai) Abstrak
Kata Kunci : Komunikasi, komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal Pak Edi Bramantyo seorang manajer pada sebuah perusahaan yang ternama. Beliau memiliki kompetensi yang unggul di bidang tugasnya. Namun satu hal yang selalu dikeluhkan oleh stafnya, beliau memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang kurang memadai. Kemampuan komunikasi interpersonal Pak Bram yang buruk, membuat hubungan Pak Bram dengan rekan sejawat dan stafnya kurang harmonis. Kemampuan komunikasi interpersonal yang buruk tersebut terlihat pada sikap beliau yang sering tidak mampu mengendalikan emosi ketika berdiskusi atau berbicara, beliau sering meremehkan orang lain, dan beliau sering bersikap sinis ketika berkomunikasi. Pak Bram bukan seorang yang tidak pernah meng upgrade kemampuan komunikasinya. Beliau aktif ikut berbagai pelatihan yang intinya untuk meningkatkan kualitas efektifitas komunikasi interpersonalnya. Namun mengapa beliau masih bermasalah dalam komunikasi interpersonalnya? Padahal beliau sudah banyak mengetahui teknik komunikasi interpersonal yang efektif. Sekali lagi, mengapa beliau enggan mempraktekkan ilmu yang beliau peroleh untuk berkomunikasi interpersonal dengan baik ? Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan proses terbentuknya komunikasi interpersonal pada bahasan berikut ini. Pengertian Komunikasi
Menurut George A. Miller yang dikutip oleh Nina (2011) mendefinisikan, ?psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event.? Dengan demikian psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah internal meditation of stimuli sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Sedangkan peristiwa behavioral adalah apa yang nampak ketika orang berkomunikasi. Hal ini berarti psikologi komunikasi merupakan ilmu yang menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan proses pengolahan stimulus yang terjadi pada diri seseorang sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Selain itu psikologi komunikasi juga menguraikan , meramalkan, dan mengendalikan perilaku manusia yang tampak ketika manusia berkomunikasi. Peristiwa mental akan berpengaruh terhadap peristiwa behavioral. Dari konsep tersebut dapat diketahui bahwa psikologi komunikasi sangat berperan dalam perubahan perilaku manusia, terutama saat manusia berkomunikasi dengan manusia lain, baik yang sifatnya interpersonal, kelompok, maupun massa. Psikologi Komunikasi merupakan ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental yang terjadi pada individu (komunikasi intrapersonal) yang berpengaruh terhadap peristiwa behavioral yang dihasilkan oleh individu ketika berkomunikasi interpersonal, kelompok, maupun massa. Dengan orang memahami dan mengerti psikologi komunikasi, saat komunikasi berlangsung antara komunikator dan komunikan, orang mampu melihat dan menganalisis gerak dan tingkah laku kedua komponen (pembicara dan pendengar).
Dalam komunikasi intrapersonal, seorang komunikator (encoder) melakukan proses komunikasi intrapersonal dengan menggunakan seluruh energi yang dimilikinya agar pesan yang akan disampaikan kepada komunikan (decoder) dapat diterima dengan jelas, dan komunikan pun dapat melakukan umpan balik (feedback) terhadap pesan tersebut. Adapun proses komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut: Sensasi Asosiasi
Dari pendapat Thorndike ini , kita dapat mengetahui bahwa sering terjadinya pengalaman yang terjadi terhadap suatu peristiwa, maka semakin menguatkan asosiasi dan pada gilirannya akan semakin menguatkan sensasi kita terhadap peristiwa tersebut. Selain itu penguatan asosiasi juga terbentuk karena akibat dari suatu peristiwa (asosiasi stimulus dan respon). Persepsi Persepsi adalah pemaknaan/arti terhadap informasi (energy/stimulus) yang masuk ke dalam kognisi manusia. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Meskipun demikian Desiderato seperti yang dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi (perhatian), ekspektasi, motivasi, dan memori.Memori Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam otak manusia. Secara singkat memori meliputi 3 proses, yaitu:
Berpikir Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori yang dikeluarkan untuk mengambil keputusan. Selain itu berpikir juga diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving) dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity). Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil sangatlah beraneka ragam. Adapun tanda-tanda umumnya adalah:
Adapun faktor-faktor personal yang sangat menentukan terhadap apa yang diputuskan, antara lain: a. Kognisi. Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki. b. Motif. Biasa disebut konatif/konasi, dorongan, gairah yang amat memengaruhi pengambilan keputusan. c. Sikap. Disebut juga afektif/afeksi/emosi yang menjadi faktor penentu lainnya. Komunikasi Interpersonal Devito (2007) menyatakan bahwa ?interpersonal communication is the communication that takes place between two persons who have an established relationship; the people are in some way connected?.Often interpersonal communication takes place face to face: . . . This is the type of interaction that probably comes to mind when you think of conversation. Because of technological advances, however, much conversation now takes place on line. The four major online types of conversation-e-mail, the mailing list group, instant messaging, and that chat group-differ from one another and from face to face interaction in important way. Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson (2008), ?interpersonal communication is communication that flows individual to individual in face to face and group setting?. Menurut Slocum/Hellriegel (2009), pengertian komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut An interpersonal communication network is the pattern of communication flows, relationships and understanding developed over time among people, rather than focusing on the individual and wether a specific message is received as intended by the sender. Sedangkan menurut Robbins and Judge (2010) mengatakan bahwa ?interpersonal communication is how do group members transfer meaning between and among each other? They essentially rely on oral, written, and nonverbal communication?. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2013), ?interpersonal communication is communication between two or more people?. Dari konsep-konsep komunikasi interpersonal di atas, dapat disintesakan komunikasi interpersonal adalah penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang secara tatap muka langsung atau melalui berbagai media dengan menggunakan bahasa verbal dan non verbal dengan indikator (1) penyampaian pesan antara dua orang secara berduaan saja atau dalam kelompok (2) penerimaan pesan antara dua orang secara berduaan saja atau dalam kelompok. Selanjutnya Devito (2007) menyampaikan mengenai tujuan komunikasi interpersonal diantaranya sebagai berikut untuk pembelajaran, untuk membina hubungan, untuk mempengaruhi, untuk bermain dan untuk membantu. Komunikasi interpersonal penting dipahami. Hal ini terjadi karena komunikasi interpersonal :
Komunikasi Intrapersonal Pondasi Komunikasi Interpersonal Komunikasi intrapersonal merupakan pondasi untuk melakukan komunikasi interpersonal. Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Suatu hal yang penting bagi seseorang untuk mengenal diri sendiri. Belajar mengenai diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir, merasakan, dan bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan mereaksi lingkungan kita. Dengan memahami komunikasi intrapersonal memudahkan kita untuk mengenal pribadi kita. G. Wiseman dan L. Barker dalam karyanya ?speech-interpersonal communication? seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) menjelaskan mengenai proses komunikasi intrapersonal yang terjadi pada diri komunikator. Pada prinsipnya komunikasi intrapersonal dipengaruhi oleh perangsang internal dan perangsang eksternal. Perangsang internal dipengaruhi oleh kondisi psikologis atau fisiologis, misalnya rasa lapar atau gelisah. Sedangkan perangsang eksternal datang dari lingkungan sekitar komunikator baik secara terbuka dan sengaja atau secara tertutup dan tidak disadari. Alurnya adalah sebagai berikut :
Jadi, bagi seorang komunikator, melakukan komunikasi intrapersonal amat penting sebelum ia berkomunikasi dengan orang lain. Dengan komunikasi intrapersonal seorang komunikator berupaya untuk memformulasikan pesan yang akan disampaikan kepada komunikan, sehingga komunikasi akan efektif sesuai dengan tujuan. Penggunaan Psikologi Komunikasi a. Pengertian. Penerimaan yang cermat dari stimulus seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. b. Kesenangan. Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menyebabkan hubungan menjadi hangat dan menyenangkan. c. Mempengaruhi sikap. Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasi didefinisikan sebagai ?proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. d. Hubungan sosial yang baik. e. Tindakan. Persuasi ditujukan untuk menghasilkan tindakan yang dikehendaki. Menimbulkan tindakan nyata memang indikator efektifitas komunikasi yang paling penting. Untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk dan meneguhkan sikap, atau menumbuhkan hubungan yang baik. Penutup Daftar Rujukan: Andre, Rae. Organizational Behavior Pearson International Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2008. Devito, Joseph A. The Interpersonal Communication Book Eleventh Edition. USA: Pearson Education Inc., 2007. Ivancevich, Konopaske, Matteson. Organizational Behavior and Management Eight Edition. New York: Mc Graw-Hill Companies Inc., 2008. Luthans, Fred. Organizational Behavior Twelfth Edition. New York: The Mc Graw Hill Companies Inc., 2011. Robbins, Stephen P., dan Timothi A. Judge. Organizational Behavior Fourteenth Edition. New Jersey: Pearson Education Inc., 2011. Robbins, Stephen P., Marry Coulter. Management Eleventh Edition. England: Pearson Horizon, 2013. Rosmawaty. Mengenal Ilmu Komunikasi. Jakarta: Widya Padjajaran, 2010. Shermerhorn, John R. Introduction to Management 10th Edition. Asia: John Wiley & Sons Inc., 2010. Slocum, Herriegel. Principles of Organizational Behavior Twelfth Edition. Canada: South Western, 2009. Syam, M.S. Nina W. Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011. |