Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut

T11/30/2017

Pengertian Coelenterata Ceoelenterata berasal dari bahasa Yunani yaitu “coelentron” yang berarti rongga. Jadi hewan ini merupakan invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Fungsi rongga tubuh ini adalah sevbagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata sering juga disebut dengan cnidaria yang mengacu pada sel penyengat yang dimiliki oleh hewan ini. Sel penyengat terletak pada tentakel di sekitar mulutnya. Struktur tubuh coelenterata lebih kompleks dibandingkan porifera. Sel-selnya sudah terorganisasi membentuk ajringan dan fungsinya dikoordinasikan oleh sistem syaraf sederhana.

Ciri-Ciri Umum

  1. Ukuran tubuh beraneka ragam. Ada yang kecil dengan ukuran panjang 2 mm (seperti hydra) dan ada juga yang besar menjapai panjang 2 m (cyanea).
  2. Bentuk tubuhnya adalah simetri radial yang berupa medusa (berbentuk lonceng atau payung yang dikelilingi oleh tentakel) atau polip (bentuknya seperti atabung atau medusa memanjang).
  3. Merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya tersusun atas dua lapisan yaitu ekstoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis).
  4. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
  5. Ekstoderm pada hewan ini berfungsi untuk melindungi tubuh dan endoderm berfungsi untuk mencerna makanan.
  6. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan rongga tubuh/gastrosol. Gastrosol adalah bagian didalam tubuh coelenterata yangberbentuk kantong dan berfungsi untuk mencerna makanan.
  7. Makanan yang masuk ke gastrosol akan dicerna menggunakan enzim yang dihasilkan oleh sel-sel gastrodermis.
  8. Karena hewan ini mencerna didalam gastrosol, maka sistem pencernaannya disebut dengan pencernaan ekstraseluler.
  9. Hasil pencernaan akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut didalam vakuola makanan.
  10. Sari makanan kemudian diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
  11. Hewan ini mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida secara difusi.
  12. Sistem syaraf coelenterata sangat sederhana dan tersebar berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dan merespon rangsangan.
  13. Sistem syaraf terdapat pada mesoglia yang merupakan lapisan bukan sel yang terdapat diantara epidermis dan gastrodermis.

Struktur Tubuh Coelenterata Tubuh terdiri atas 3 lapisan.
  1. Epidermis; terdapat sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit, sel kelenjar lender dan sel saraf indra. Tentakel berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel Knidoblas yang mengandung racun atau kapsul penyengat (nematokist). Nematokist, berfungsi untuk  melumpuhkan mangsa/musuh. Sel interstisial berfungsi dalam regenerasi dan menghasilkan sel (knidosit, sperma, telur).
  2. Mesoglea, terletak diantara epidermis dan gastrodermis. Berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung selsel.
  3. Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna berflagel, sel kelenjar enzim, sel kelenjar lendir.
Tubuh coelenterata yang berbentuk polip terdiri dari bagian kaki, tubuh dan mulut. Mulut dikelilingi oleh tentakel. Tubuh coelenterata yang berbentuk medusa tidak memiliki bagian kaki. Mulut pada hewan ini berfungsi untuk menelan makanan sekaligus mengeluarkan sisa makanan. Hal ini disebabkan karena hewan ini tidak memiliki anus. Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut dengan knidosit atau knidoblas. Setiap sel knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut dengan nematokis.


Ciri – ciri lainnya dari coelenterata

  1. Hidup bebas secara heterotrof yaitu dengan memangsa plankton dan hewan kecil didalam air.
  2. Mangsa yang menempel pada kondosit akan ditangkap oleh tentakel kemudian dimasukkan ke mulut.
  3. Coelenterata dapat ditemukan di air laut maupun air tawar. 
  4. Sebagian besar hidup di air laut baik secara soliter ataupun berkoloni.
  5. Dalam bentuk polip, hewan ini akan menempel pada batu, karang atau benda lain didasar laut dan tidak bepindah.
  6. Sedangkan dalam bentuk medusa, coelenterata dapat bergerak bebas dengan cara melayang didalam air.

Reproduksi Coelenterata Reproduksi terjadi secara aseksual maupun seksual.
  1. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembentukan tunas.
  2. Pembentukan tunas hanya terjadi pada coelenterata yang berbentuk polip. 
  3. Tunas akan tumbuh di bagian kaki induknya dan akan terus tumbuh sehingga membentuk koloni.
  4. Reproduksi seksual dilakukan dengancara pembentukan gamet (fertilisasi ocum dan sperma).
  5. Gamet dihasilkan oleh semua coelenterata bentuk medusa dan beberapa dihasilan oleh coelenterata berbentuk polip.

Klasifikasi Coelenterata Klasifikasi ceoelenterata ini berdasarkan bentuk yang dominan dari siklus hidupnya, yaitu sebagai berikut:

1. Hydrozoa


Contoh: Hydra
  • Hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar
  • Bentuk tubuh selalu polip.
  • Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi Hipostomae yang berfungsi menangkap mangsa. Pada bagian bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada tempat hidupnya.
  • Memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan.
  • Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan reproduksi generative melalui pembuahanovum dan spermatozoid

Contoh 2 : Obelia (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni). Polip pada Obelia :
  1. Hydrant: mengambil dan mencerna makanan. Hydrant dibungkus hydroteca
  2. Gonangium: melakukan reproduksi vegetative menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa. Gonangium dibungkus oleh gonoteca 

Reproduksi Obelia Mengalami metagenesis dari reproduksi generatif dan vegetatif. Siklus hidupnya dapat kamu lihat dari gambar dibawah ini.

Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut

2. Scyphoza (Hewan mangkuk)/Ubur – ubur sejati 1) Pada mulut terdapat 4 tentakel 2) bentuk tubuh selalu medusa 3) medusa berukuran besar, polip berukuran kecil 4) alat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia sp.

Siklus reproduksi Aurelia


Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut

Terjadi fertilisasi ovum dan sperma di dalam air→ zigot → larva Planula → Skifistoma (polip muda) → Strobila (kuncup) →Efira (medusa muda) → medusa dewasa Catatan: Planula: larva bersilia Skifistoma: polip bertentakel Strobilasi: pembelahan secara melintang pada ujung oral

3. Anthozoa (hewan bunga)

1) berbentuk polip 2) Hidup di laut jernih 3) Rongga gastrovaskuler bersekat-sekat 4) Mengandung nematokist 5) Contoh: Anemon laut (bunga karang), koral Struktur tubuh Anemon laut:
  1. Menempel pada dasar perairan dengan basal disk-nya
  2. Disepanjang kerongkongan/gullet terdapat sekat-sekat bersilia (sifonoglia), yang berfungsi sebagai tempat masuknya air ke dalam usus

4. Cubozoa
  1. Mengalami metamorphosis lengkap dari polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk kotak, memiliki lensa mata kompleks. Medusa berbentuk lonceng dengan empat sisir datar, sehingga berbentuk mirip kubus.
  2. Bentuk medusa menyerupai kubus dengan tentakel yang menggantung di sekitar
  3. Bentuk polip sangat kecil
  4. Perenang aktif dan memiliki nematokis

Peranan Coelenterata Dalah Kehidupan Sehari-hari
1. Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
2. Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut.
4. Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini

Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut
Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut
Obelia sp adalah salah satu pengelompokan hewan yang masuk dalam klasifikasi Coelenterata. Coelenterata adalah kumpulan hewan yang memiliki gastrovaskular dan merupakan satu dari 8 filum dalam klasifikasi animalia. Contoh hewan dalam filum Coelenterata adalah jenis jenis terumbu karang dan anemon laut. Obelia sp melekat pada berbagai substrat didalam laut, seperti permukaan jenis jenis rumput laut, batu, dan kayu dan bisa ditemukan dalam laut dangkal hingga kedalaman 80 meter. Hewan ini sering disebut dengan “sea fur” karena hidupnya yang berkoloni membuatnya menyerupai bulu didalam lautan.

Setiap koloni Obelia sp terdiri dari hidroriza yang berfungsi untuk melekatkan diri seperti fungsi akar pada tumbuhan lumut. Hidroriza adalah akar yang bentuknya seperti benang dan arahnya horizontal. Dari hidroriza tumbuh tabung tegak yang disebut hydrocaulus. Koloni Obelia sp diselimuti oleh lapisan kitin berwarna kekuningan. Lapisan ini dikenal dengan sebutan perisarc. Pada umumnya koloni biota laut biasanya polimorfik, atau memiliki jenis zooid lebih dari satu. Hal ini juga berlaku bagi Obelia sp. Koloni Obelia sp terdiri dari:

1. Hydranth (Polip/Zooid Nutrisi)

Hydranth disebut juga gastrozooid. Polip ini berfungsi untuk mendapatkan nutrisi. Tiap polip memiliki bentuk seperti hydra dengan ukuran lebih kecil. Hydranth berbentuk tabung yang melekat pada hydrocaulus. Polip nutrisi memiliki mulut yang terletak padabagian atas tubuh dan dikelilingi oleh tentakel. Tidak seperti sistem pencernaan pada manusia yang kompleks, sistem pencernaan pada hewan ini sangat sederhana. Makanan yang akan dicerna dimasukan dan sisanya dikeluarkan melalui mulut.

2. Gonangium (Polip Reproduktif)

Gonangium berfungsi untuk tujuan perkembangbiakan hewan Obelia sp. Perbedaannya dengan polip nutrisi adalah adanya tentakel pada polip nutrisi sedangkan pada polip reproduksi tidak ditemukan tentakel. Reproduksi oleh polip adalah cara berkembangbiak hewan secara vegetatif. Polip tidak bertentakel ini akan menghasilkan tunas medusa, yang bentuknya menyerupai ubur-ubur.

3. Medusa

Medusa adalah bentuk bebas dari Obelia sp. Apabila polip adalah hewan invertebrata yang sesil (melekat), medusa dapat berenang di lautan (baca juga: hewan vertebrata dan invertebrata). Medusa memiliki bentuk bulat payung dan memiliki kelamin berbeda. Medusa jantan akan menghasilkan sel sperma sedangkan medusa betina akan menghasilkan sel ovum.

Siklus Hidup

Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut
Bagian polip Obelia sp yang berfungsi sebagai mengambil dan mencerna makanan disebut
Siklus atau daur hidup Obelia sp melalui tahapan sebagai berikut:

  1. polip dewasa menghasilkan dua jenis polip – polip yang dihasilkan adalah polip nutrisi (bertentakel) dan polip reproduktif (tanpa tentakel).
  2. polip tanpa tentakel bereproduksi secara vegetatif – cara perkembangbiakan polip tanpa tentakel dilakukan melalui tunas. Tunas yang dihasilkan adalah tunas medusa.
  3. tunas medusa terlepas dari polip dan bebas di lautan.
  4. Pembuahan – ada dua jenis medusa, yaitu jantan dan betina. Medusa jantan melepaskan sel sperma dan medusa betina melepaskan sel ovum. Pembuahan terjadi secara eksternal atau diluar tubuh. Sel ovum yang dibuahi akan menjadi zigot. Sedangkan medusa akan segera mati setelah mengeluarkan gametnya.
  5. Terbentuk planula – setelah zigot terbentuk, zigot akan terus berkembang menjadi blastula berlapis tunggal dengan blastoceole. Pada akhirnya lapisan ini berkembang dan menjadi solid membentuk gastrula. Gastrula lalu memanjang dan lapisan luarnya berkembang menjadi silia. Bentuk ini disebut planula.
  6. larva planula menempel di substrat – siklus hidup planula yang bebas berakhir ketika planula mulai menempel pada substrat.
  7. Planula berkembang menjadi koloni baru dan seterusnya daur hidup Obelia sp kembali terjadi.

Dari tahapan kehidupan Obelia sp bisa dilihat bahwa selama hidupnya hewan ini memiliki 2 bentuk yaitu polip dan medusa. Perbedaan atau perubahan bentuk ini dikenal dengan sebutan metagenesis.

1. Metagenesis Obelia sp

Bentuk polip adalah generasi hidup Obelia sp yang bersifat aseksual. Produksi tunas polip akan menghasilkan polip nutrisi dan polip reproduktif melalui pertunasan. Polip reproduktif juga menghasilkan medusa dari pertunasannya. Polip adalah diploid (2n) begitu pula hasil pertunasannya. Medusa yang dihasilkan dari pertunasan polip akan berenang bebas. Medusa ini tidak menghasilkan medusa lain.

Namun gamet dihasilkan dan tumbuh menjadi koloni baru. Perubahan semacam ini disebut metagenesis atau pergiliran keturunan dan terjadi pada beberapa hewan dan tumbuhan. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca dalam metagenesis tumbuhan paku dan metagenesis tumbuhan lumut. Pergiliran keturunan ini berbeda dengan proses metamorfosis pada hewan. Perbedaan metamorfosis dan metagenesis dapat dibaca dalam artikel sebelumnya.

2. Kelebihan Bentuk Medusa

Dibandingkan dengan bentuk polipnya, medusa memiliki beberapa aspek yang lebih menguntungkan. Kelebihan yang dimiliki bentuk medusa dibandingkan polip antara lain:

  • Epidermis medusa menyerupai lapisan epitelium dari metazoa tingkat tinggi dan membentuk lapisan pelindung.
  • Mesoglea berkembang lebih pesat dibanding polip – ruang atau rongga pada polip yang disebut gastrovaskular, pada medusa besarnya berkurang. Hal ini menyebabkan tubuh medusa dapat bergerak dengan bebas di lautan.
  • Sistem sarafnya ada dua jenis, yaitu sistem saraf pusat dan jaringan saraf yang membentuk saraf tepi.
  • Memiliki organ perasa pada dasar tentakelnya
  • dapat bergerak atau berenang bebas di lautan.
  • Pembuahan terjadi secara eksternal – Medusa melepaskan gametnya ke lingkungan luar. Akibatnya zigot yang terbentuk dapat terbawa oleh arus dan tersebar ke daerah yang lebih luas dibanding dengan pertunasan yang dilakukan oleh polip.
  1. Persamaan Polip dan Medusa

Meskipun memiliki bentuk yang sangat berbeda, kedua generasi Obelia sp ini ternyata memiliki banyak kesamaan. Beberapa persamaan yang ditemukan pada kedua bentuk ini antara lain:

  • keduanya memiliki simetri radial – baik polip dan medusa memiliki tubuh dengan simetri radial
  • tubuh keduanya disusun secara diploblastik – lapisan luar disebut ektodermal sedangkan lapisan luar disebut endodermal.
  • keduanya memiliki mulut dan tidak memiliki anus – baik polip maupun medusa memiliki mulut. Mulut polip berada di hipostom polip sedangkan pada medusa terletak di manubrium. Persamaan lainnya adalah mulut tersebut digunakan untuk memasukkan makanan sekaligus mengeluarkan sisa pencernaan.
  • Alat pencernaan pada polip dan medusa homolog – gastrovaskular pada polip disusun atas gastrodermis dan memiliki fungsi sebagai tempat pencernaan sekaligus mengedarkan makanan. Hal ini juga dimiliki oleh medusa.
  • keduanya adalah hewan karnivora. Baca juga artikel terkait : hewan karnivora, herbivora, dan omnivora.
  • pencernaan makanan pada polip dan medusa terjadi secara ekstraseluler dan intraseluler
  • lapisan luar medusa dan lapisan bawah polip homolog.