Bagian paru paru yang berperan saat terjadinya proses pertukaran gas antara o2 dan co2 disebut

Fungsi paru paru yaitu sebagai organ dalam sistem pernapasan. Paru-paru merupakan organ yang bertugas untuk mengatur udara masuk dan memisahkan oksigen dengan karbon dioksida. Sama halnya dengan ginjal, paru-paru juga ada dua yaitu paru-paru kiri dan kanan.

Organ ini memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Ingin tahu apa saja fungsi paru-paru? Berikut penjelasan lengkapnya.

Sudah disinggung sebelumnya bahwa paru-paru manusia ada dua, yaitu bagian kanan dan kiri. Ukuran dari paru-paru ini ternyata berbeda. Menurut penjelasan di hellosehat.com, paru-paru kiri pada orang dewasa beratnya sekitar 325 – 550 g. Sedangkan untuk paru-paru kanan beratnya sekitar 375 – 600 g.

Organ pernapasan ini terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan lobus.

  1. Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus. Jantung berada dalam alur (takik jantung) yang letaknya ada di lobus bawah.
  2. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus. Maka dari itu, organ ini memiliki ukuran dan berat yang lebih besar dibandingkan paru-paru kiri.

Paru-paru dipisahkan oleh area yang disebut mediastinum. Area ini berisi jantung, trekea, kerongkongan, dan kelenjar getah bening. Organ paru-paru ditutupi oleh selaput pelindung yang dikenal dengan nama pleura dan dipisahkan dari rongga perut oleh diafragma otot.

Bagian-bagian paru-paru (pixabay.com)

Berikut ini penjelasan tentang anatomi paru-paru.

Advertising

Advertising

Pleura adalah membaran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Lapisan ini mengeluarkan cairan bernama cairan serous. Fungsinya untuk melumasi bagian rongga dalam paru agar tidak mengiritasi paru saat mengembang dan berkontraksi ketika bernapas.

Pleura terdiri dari dua lapis, seperti berikut:

  • Pleura dalam (visceral) yaitu lapisan di sebelah paru-paru.
  • Pleura luar (pariental) yaitu bagian yang melapisi dinding dada.

Diantara dua lapiran pleura ini ada bagian yang bernama rongga pleura.

2. Bronkus

Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang letaknya setelah tenggorokan (trakea) sebelum paru-paru. Bronkus merupakan saluran udara untuk memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.

Fungsi dari bagian ini yaitu untuk mencegah infeksi. Sebab bronkus dilapisi oleh berbagai jenis sel termasuk sel berambut dan belendir. Sel inilah yang nantinya dapat menjerat bakteri pembawa penyakit agar tidak masuk ke paru-paru.

Baca Juga

Bagian bronkus utama akan membelah atau bercabang menjadi bronkus dengan ukuran lebih kecil yang memiliki kelenjar kecil dan tulang rawan di bagian dindingnya. Bronkus yang lebih kecil ini nantinya membelah menjadi tabung lebih kecil lagi. Tabung inilah yang disebut bronkiolus.

Sehingga dapat dikatakan bahwa bronkiolus adalah cabang kecil yang tidak memiliki kelenjar atau tulang rawan. Fungsinya untuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Fungsi lain dari bagian ini yaitu untuk mengontrol udara yang masuk dan keluar saat bernapas.

5. Alveoli

Fungsi paru paru juga ditunjang oleh adanya organ alveoli. Bagian ini merupakan kantung yang ada di ujung bronkiolus. Alveoli atau alveolus berguna untuk tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Organ ini nantinya akan menyerap oksidan dari udara kemudian dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkan ke dalam udara. Sementara itu, karbon dioksida akan mengalir dari darah ke alveoli untuk dihembuskan keluar.

Baca Juga

Fungsi paru-paru adalah sebagai organ penunjang sistem pernapasan. Organ ini bekerja dengan mekanisme yang rumit namun prosesnya berjalan sangat cepat sehingga kita tidak pernah menyadarinya.

Mengutip dari sehatq.com, proses pernapasan dimulai saat udara masuk melalui hidung atau mulut. Setelah masuk, udara akan menuju tenggorokan dan menuju trakea. Dari trakea udara menuju ke bronkus kiri dan kanan.

Kemudian udara masuk ke bronkiolus dan masuk ke aveoli. Dalam aveolus dilapisi oleh jaring yang terbentuk dari pembuluh dara berukuran kecil yakni kapiler. Di fase ini terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Proses pertukaran disebut respirasi atau pernapasan. Jadi fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi yaitu untuk mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air.

Selain untuk mengeluarkan gas, paru-paru juga memiliki beberapa fungsi lain. Berikut beberapa fungsi paru-paru dalam sistem pernapasan.

1. Melindungi Organ Jantung

Fungsi paru paru yang pertama yaitu melindungi organ jantung. Paru-paru memiliki ukuran besar dan empuk sehingga bisa menjadi bantalan pelindung. Terutama untuk melindung jantung dari berbagai benturan.

2. Menyeimbangkan pH

Paru-paru juga bisa mengatur keseimbangan pH. Jika karbon dioksida terlalu banyak, maka lingkungan dalam tubuh menjadi asam. Saat hal ini terjadi, paru-paru bisa mendeteksinya dengan cara menambah ritme pernapasan agar karbon dioksdia lebih cepat yang terbuang.

Baca Juga

Fungsi paru-paru yang ketiga yaitu untuk menyaring darah kecil dan gelembung udara yang bisa memicu kondisi emboli paru. Emboli merupakan penyumbatan aliran darah yang dapat menggangu penyebaran oksigen ke seluruh tubuh.

4. Menampung Darah

Paru-paru juga merupakan organ yang berperan untuk menampung darah. Jumlah darah yang tertampung sesuai dengan kondisi tubuh. Fungsi paru paru ini berguna saat Anda melakukan aktivitas fisik yang berat. Misalnya saat olahraga.

Fungsi alveolus sangat penting bagi sistem pernapasan manusia. Sebab kantung udara ini membantu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Menurut penjelasan di hellosehat.com, alveolus adalah jantung udara yang ada di dalam paru-paru.

Letak alveolus ada di ujung bronkial dengan jumlah yang sangat banyak yakni sekitar 480 juta kantung. Ukurannya sangat kecil sehingga sulit dilihat menggunakan mata telanjang. Walaupun kecil, namun peranannya sangat penting bagi tubuh.

Alveolus merupakan pusat pertukaran gas yang ada di dalam sistem pernapasan. Alveolus menjadi bagian dari paru-paru yang berguna untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Menurut penjelasan di hellosehat.com, sistem pernapasan kita melibatkan tiga komponen organ untuk bisa berjalan dengan baik. Berikut uraiannya.

  • Jalan napas terdiri atas sinus, hidung, mulut, tenggorokan, trakea, dan tabung bronkial.
  • Paru-paru dan pembuluh darah terdiri atas lobe, pleura, silia, bronkiolus, alveolus, dan kapiler.
  • Otot dan tulang terdiri atas diafragma dan tulang iga.

Baca Juga

Ketiga komponen tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing dalam sistem pernapasan. Fungsi alveolus akan berjalan saat udara masuk melalui hidung atau mulut. Kemudian udara tersebut dikumpulkan dalam tenggorokan dan disalurkan melewati trakea hingga masuk ke tabung bronkial.

Cabang paling kecil dari tabung tersebut dikenal dengan nama bronkiolus yang memiliki kantung udara di bagian ujungnya. Kantung udara itulah yang disebut dengan alveolus.

Advertising

Advertising

Fungsi alveolus adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam sistem pernapsan. Saat sampai di alveolus, oksigen akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh lewat darah. Sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan melalui napas yang dihembuskan.

Oksigen menyebar melalui alveolus dan kapilar (pembuluh darah di dinding alveolus) ke dalam darah. Sementara itu, karbon dioksida naik ke bronkial kemudian keluar lewat hidung atau mulut. Fungsi alveolus ini berjalan dengan sangat cepat hingga tidak pernah kita sadari.

Sel Alveolus beserta Fungsinya

Menurut pemaparan di hellosehat.com, alveolus disusun oleh tiga jenis sel. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Pneumosit Tipe 1

Bagian ini diketahui menutupi sekitar 95% permukaan alveolus. Sel ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

  • Tempat pertukaran gas.
  • Menyeimbangkan ion dan cairan yang ada dalam alveolus.
  • Menjalin hubungan dengan pneumosit tipe 2 untuk mengeluarkan sufaktan atau zat yang melapisi alveolus sebagai respon terhadap peregangan.

Baca Juga

Jumlah pneumosit tipe 2 diketahui lebih sedikit dibandingkan tipe 1. Sel pneumosit tipe 2 tepat berada diantara penumosit tipa 1. Adapun fungsi dari sel ini sebagai berikut:

  • Memproduksi dan mengeluarkan surfaktan paru-paru serta mencegah alveolus kolaps.
  • Melakukan regenerasi pada epitel alveolus setelah cedera.

3. Makrofag Alveolar

Sel lain yang ada dalam alveolus yaitu makrofag alveolar. Sel ini berasal dari monosit darah dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Fungsi utama dari sel ini yaitu untuk mengangkut dan membuat sel mati, bakteri, dan partikel kecil yang tersaring oleh saluran pernapasan bagian atas.

Penyebab Penurunan Fungsi Alveolus

Walaupun letaknya ada dibagian dalam paru-paru, namun alveolus juga bisa rusak. Masih mengutip dari hellosehat.com, berikut ini beberapa hal yang menyebabkan gangguan pada fungsi alveolus.

1. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok ternyata bisa menyebabkan masalah pada alveolus dan paru-paru secara keseluruhan. Salah satu penyakit yang muncul akibat dari kebiasaan ini yaitu penyakit paru obstruktuf kronis atau PPOK.

Baca Juga

Kondisi udara yang tidak sehat ternyata bisa menyebabkan gangguan pada fungsi alveolus dan merusak bagian paru-paru lainnya. Salah satu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara yaitu penumonia.

3. Bertambah Usia

Penuaan merupakan proses alami yang bisa menurunkan fungsi alveolus. Seiring bertambahnya usia, maka fungsi organ tubuh akan mengalami penurunan secara perlahan, tak terkecuali pada alveolus.

Gangguan Fungsi Alveolus

Menurut penjelasan di laman sehatq.com, berikut ini beberapa gangguan fungsi alveolus.

1. Pneumonia

Radang paru atau pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Akibat adanya peradangan di alveoli di satu atau kedua paru-paru. Apabila radang ini berisi nanah, maka akan membuat napas semakin sulit.

Baca Juga

Gangguan fungsi alveolus lainnya yaitu emfisema. Masalah kesehatan ini merupakan penyakit paru-paru kronis. Umumnya banyak dialami oleh perokok dalam jangka wakut yang lama. Pasien emfisema dapat mengalami peradangan di paru-paru dan terjadi gangguan pada alveolusnya.

3. Tuberkulosis (TBC)

TBC merupakan radang pada dinding alveolus yang disebabkan oleh bakteri Tuberculosis. Penyakit ini bisa menyebabkan pertumbuhan massa di jaringan paru. Bakteri tersebt bisa berkembang biak dalam alveolus sehingga sel alveolar dapat hancur.

4. Sindrom gangguan pernapasan

Masalah kesehatan ini bisa terjadi pada bayi prematur. Bayi yang terlahir sebelum waktunya tidak memiliki kandungan surfaktan yang cukup untuk melapisi alveoli. Maka dari itu, permukaan yang tersedia untuk pertukaran gas akan semakin sempit.