Bagaimanakah cara menangani limbah gas di suatu industri atau pabrik?

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

33 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Pengolahan Limbah Industri – Limbah industri merupakan hasil buangan yang dihasilkan dari setiap kegiatan industri yang biasanya berbentuk padat, cair dan gas. Limbah industri beragam jenisnya, yang disesuaikan dengan produk yang dihasilkan seperti limbah dalam industri tekstil berupa potongan material dan juga air buangan dari pewarna kain.

Problem pencemaran lingkungan merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan sebab menyangkut kesehatan dan keselamatan kehidupan dan umat manusia. Oleh sebabnya penting untuk mengetahui cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan pengolahan limbah industri. Sebab, industri adalah penyebab pencemaran tanah dan lingkungan terbesar di dunia.

Jenis Limbah Industri

Limbah merupakan sisa dari suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagaimana yang disebutkan di atas, bahwa limbah industri terdiri dari empat bentuk, antara lain adalah:

Limbah Industri Padat

Limbah padat adalah buangan dari hasil industri yang tidak digunakan lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari sebuah proses pengolahan ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan industri serta dari tempat-tempat umum. Efek pencemaran yang diakibatkan oleh limbah ini adalah:

  • Menimbulkan gas beracun, seperti asam sulfat dan amoniak
  • Menimbulkan penurunan kualitas udara, pada sampah yang ditumpuk
  • Menurunkan kualitas air
  • Kerusakan permukaan tanah dan
  • Menimbulkan penyakit diare, leptospirosis dan penyakit kulit.

Bagaimanakah cara menangani limbah gas di suatu industri atau pabrik?
Limbah industri padat, sumber: google.com

Limbah Industri Cair

Limbah cair dikenal dengan entitas pencemar air. Sebagaimana namanya, limbah jenis ini berbentuk cair yang umumnya langsung dibuang oleh industri ke saluran air seperti selokan, sungai dan lautan. 

Contoh limbah industri cair antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, limbah tempe dan tahu, sisa bahan kimia, kandungan besi pada air dan lain-lain. Efek buruk yang ditimbulkan oleh limbah ini adalah:

  • Anemia
  • Gangguan sistem saraf pusat
  • Gangguan psikologis seperti gangguan belajar, perubahan perilaku dan gangguan intelegensi
  • Gangguan sistem pencernaan berupa konstipasi, diare, mual, kehilangan nafsu makan dan kolik serta
  • Iritasi pada kulit

Selain efek di atas, ada juga beberapa komponen limbah industri cair ini bisa mengakibatkan gangguan perairan secara fisik, antara lain adalah:

  • Padatan terapung
  • Buih
  • Zat warna
  • Air menjadi keruh
  • Kematian organisme akuatik
  • Keracunan pada manusia dan ternak
  • Bau pada perairan dan
  • Mengganggu ekosistem perairan.

Limbah Industri Gas

Limbah gas adalah limbah yang disebabkan oleh sumber alami dan sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul-molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Limbah ini bisa berbentuk gas, debu, butiran halus dan partikel kecil, efek negatifnya adalah:

  • Gas beracun bisa mengakibatkan gangguan fungsi otak, gangguan pernapasan dan iritasi mata
  • Kabut atau asap bisa mengganggu penglihatan dan pernapasan
  • Debu bisa mengganggu pernapasan dan jika beracun seperti timbal bisa mengakibatkan gangguan syaraf, saluran pernapasan dan anemia. Sementara yang mengandung serat asbes bisa menimbulkan penyakit mesothelioma
  • Debu kayu bisa menimbulkan penyakit asma karena kerja, debu silika bisa menimbulkan silikosis dan debu batu bara bisa menimbulkan penyakit pneumoconiosis.
  • Merusak lapisan atmosfer bumi
  • Menimbulkan hujan asam dan
  • Perubahan iklim global

Bagaimanakah cara menangani limbah gas di suatu industri atau pabrik?
Limbah gas, sumber: google.com

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Selain limbah padat, gas dan cair ada satu lagi limbah yang tidak kalah berbahaya, yaitu limbah B3. Limbah ini adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung berbagai bahan beracun dan berbahaya untuk kesehatan, baik pada manusia ataupun makh

Selain limbah padat, cair dan juga gas, ada satu lagi jenis limbah yang dikategorikan sebagai limbah B3, yakni limbah bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 yang dimaksud adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Cara Pengolahan Limbah Industri

Salah satu cara mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik adalah dengan pengolahan limbah pabrik yang baik. Di bawah ini adalah cara pengolahan limbah industri sesuai jenisnya.

Pengolahan Limbah Industri Padat

Cara pengolahan limbah industri padat yang bisa Anda lakukan adalah dengan penimbunan terbuka, sanitary landfill atau lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga plastik, insinerasi, membuat kompos padat, daur ulang dan menjadi bahan kerajinan.

Penimbunan Terbuka

Penimbunan terbuka adalah solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah padat. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non organik. Limbah padat organik akan lebih baik ditimbun, sebab akan diuraikan oleh berbagai organisme pengurai dan bisa dimanfaatkan untuk membuat tanah menjadi lebih subur.

Sanitary Landfill

Pengolahan limbah industri ini menggunakan lubang yang telah dilapisi tanah liat dan juga plastik untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas metana yang terbentuk bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

Insinerasi

Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal. Cara ini bisa mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat dan panas.

Membuat Kompos Padat

Sebagaimana dengan penimbunan di atas, limbah padat yang sifatnya organik akan lebih mudah untuk diolah kembali menjadi bahan yang bermanfaat dibandingkan limbah lainnya. Salah satunya adalah dijadikan sebagai kompos organik padat.

Bagaimanakah cara menangani limbah gas di suatu industri atau pabrik?
Kompos padat sisa industri, sumber: google.com

Daur Ulang

Limbah padat yang bersifat anorganik dapat Anda sortir ulang. Limbah padat yang masih bisa diproses kembali dan bisa didaur ulang menjadi barang yang baru atau dibuat menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis seperti kerajinan dari bahan barang-barang bekas.

Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan primer dengan proses penyaringan, pengolahan awal, pengendapan dan pengapungan. Pengolahan ini efektif sebagai solusi polutan minyak dan juga lemak. Selain itu ada juga pengolahan sekunder menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi bahan, pengolahan tersier yang bersifat khusus, desinfeksi dan sludge treatment atau pengolahan lumpur.

Pengolahan Limbah Gas

Pengolahan limbah industri gas terdiri dari beberapa cara, yang dapat Anda coba aplikasikan seperti mengontrol emisi gas buang dan menghilangkan partikel dari udara pembuangan industri atau perusahaan.

Pengolahan Limbah B3

Limbah B3 yang sangat berbahaya jika dibiarkan saja tentu bisa menyebabkan dampak yang buruk. Oleh sebab itu Anda perlu mengolahnya agar tidak berbahaya bagi kesehatan, langkah yang bisa Anda lakukan adalah:

  • Metode pengolahan secara fisika, kimia dan biologi serta
  • Metode pembuangan limbah B3 yang terdiri dari sumur dalam atau sumur injeksi, kolam penyimpanan dan landfill.

Demikianlah artikel cara mudah pengolahan limbah industri padat, cair, gas dan B3 yang wajib untuk Anda, para pemilik industri dan perusahaan ketahui. Ikuti terus website Eticon untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami selanjutnya.

Limbah, adalah suatu kata yang sering kali kita dengar. Limbah sering kali kita artikan sebagai bahan sisa atau juga sampah. Manusia dan mekhluk hidup lainnya mengalami berbagai macam proses dalam kehidupannya sehari- hari. Hampir dari semua kegiatan manusia menghasilkan banyak sekali limbah. Limbah- limbah yang dihasilkan oleh manusia wujud dan jenisnya bermacam- macam dan ada banyak sekali. Apabila kita diharapkan untuk menyebutkan limbah yang akan kita hasilkan sehari- hari mungkin kita akan kesulitan untuk menghitungnya karena saking banyaknya. Limbah yang dihasilkan ini bisa berasal dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan industri. Bentuk- bentuk limbah ini berbeda- beda, yaitu bentuk padatan, cair dan juga gas.

Limbah adalah sesuatu yang sangat merugikan. Limbah dikatakan sebagai sesuatu yang bisa menyebabkan kerugian karena limbah adalah sisa dari suatu kegiatan yang biasanya memang kehilangan nilai gunanya. Limbah biasanya dipandang sebelah mata dan keberadaannya dirasa mengganggu. Meskipun demikian terkadang ada beberapa limbah yang masih bisa dimanfaatkan. Namun limbah ternyata justru bisa mendatangkan bahaya apabila tidak ditangan dengan cara yang tepat. Setiap jenis limbah mempunyai cara penanganan yang berbeda- beda. Hal ini dikarenakan karakteristik yang dimiliki oleh limbah itu sendiri. Artikel ini akan menjelaskan mengenai salah satu jenis limbah dan juga penanganannya, yakni limbah gas.

Macam- macam Limbah

Limbah adalah sesuatu yang biasa dibuang oleh masyarakat. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai limbah gas, sebaiknya kita mengenal mengenai jenis- jenis limbah yang ada. Untuk lebih jelasnya, macam- macam limbah (baca: pengolahan limbah domestik) adalah sebagai berikut:

Jenis limbah yang pertama adalah limbah cair. Limbah cair ini juga dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut sebagai limbah cair adalah limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah cair ini akan dibuang langsung ke saluran air (baca: ciri- ciri air tanah permukaan) seperti selokan, sungai (baca: ekosistem sungai) bahkan lautan. Limbah cair mempunyai sifat yang berbeda-beda, ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.

Limbah cair  yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti sungai (baca: manfaat sungai), laut (baca: macam- macam laut), maupun selokan tanpa dinetralisir  terlebih dahulu pada akhirnya akan membuat sumber- sumber air (baca: proses terjadinya mata air)  tersebut menjadi tercemar. Contoh limbah cair ini antara lain adalah air sabun sisa mencuci pakaian dan piring, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.

Selain limbah cair, jenis limbah industri  selanjutnya adalah limbah padat. Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri maupun rumah tangga yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur. Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air pasti akan membuat air tersebut menjadi tercemar dan dapat menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati.

Sementara apabila dibuang di wilayah daratan (baca: ekosistem darat) tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah padat antara lain adalah sisa- sisa sayuran, sisa buah- buahan, bungkus makanan, plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, dan lain sebagainya.

Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah lainnya yakni limbah gas. Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas. Pada umumnya, limbah gas ini memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi (baca: kerak Bumi). Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran  pabrik, asap pabrik sisa produksi, asap- asap kendaraan,  asap- asap mesin dan lain sebagainya.

Itulah beberapa jenis limbah yang ada di sekitar kehidupan manusia sehari- hari. Limbah- limbah yang telah disebutkan di atas dihasilkan oleh proses produksi maupun konsumsi. Bagaimanapun bentuk limbah yang telah disebutkan, ketiganya membutuhkan penanganan dan pengolahan yang tepat agar tidak menimbulkan masalah.

Dampak Pencemaran Limbah Gas

Limbah gas merupakan limbah yang fleksibel dan keberadaannya dapat tercampur dengan udara. Apabila tidak dilakukan penanganan maka limbah gas akan menyebabkan masalah yang berbahaya. beberapa dampak adanya pencemaran limbah (baca: dampak polusi air) gas ini antara lain adalah:

Itulah beberapa dampak yang kemungkinan akan terjadi aoabila ada pencemaran dari limbah gas. Dampak- dampak tersebut awalnya hanya skala kecil saja, namun apabila dibiarkan akan merembet menjadi skala besar dan banyak orang yang akan merasakan kerugiannya.

Limbah gas merupakan limbah yang berbentuk gas. Karena bentuknya yang gas, maka limbah ini sangat fleksibel dan tentu saja jika dibiarkan akan mencemari udara (baca: penyebab pencemaran udara). Limbah gas supaya tidak semakin berdampak buruk maka perlu adanya penanganan yang pas. Limbah gas perlu mendapatkan pengolahan khusus. Biasanya pengolahan limbah gas ini melibatkan alat- alat khusus yang membantu mengatasi pencemaran udara.

Pada umumnya, pengolahan limbah gas ini bertujuan untuk menangani adanya pencemaran udara (baca juga: pencemaran air dan pencemaran tanah). Secara umum ada 2 metode yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini, yaitu mengurangi pencemaran dari sumbernya dan melakukan pengenceran limbah gas. Berikut ini beberapa langkah pengolahan limbah gas  agar dapat menangani terjadinya pencemaran udara serta materi- materi partikulat yang terbawa limbah gas tersebut:

Gas- gas berbahaya yang terkandung di dalam limbah gas perlu untuk dikontrol jumlahnya supaya tidak mencemari udara yang ada di sekitar kita. ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol jumlah gas berbahaya ini, antara lain:

  • Desulfurisasi. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter basah atau wet scrubber. Desulfurisasi ini dapat menghilangkan gas sulfur oksida sebagai hasil pembakaran bahan bakar. Selain sulfur oksida, cara ini juga dapat mengontrol jumlah gas- gas buang lainnya seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon.
  • Menurunkan suhu pembakaran. Cara ini dapat dilakukan dengan cara memasang alat pengubah katalitik dengan tujuan menyempurnakan pembakaran. Gas – gas buang yang dapat dikontrol dengan menggunakan alat ini antara lain adalah nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon.
  • Menggunakan bahan bakar alternatif. Penggunaan bahan bakar alternatif juga dapat menjadi cara menangani pencemaran udara oleh adanya limbah gas. Pakailah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak banyak mengandung bahan- bahan kimia yang berbahaya.
  1. Penggunaan metode fisik- kimia

Metode fisik dan kimia dapat dilakukan untuk memurnikan gas buangan agar lebih ramah lingkungan. Metode fisik- kimia ini dilakukan berdasarkan perubahan fase atau penyerapan pada suatu adsorban, yang dijelaskan sebagai berikut:

Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau busuk yang tidak disukai dengan memberikan bau- bauan yang enak. Pada dasarnya metode ini bukan untuk menghilangkan gas, namun hanya untuk menyamarkan saja.

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk penyerapan gas yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi pada zat cair. Gas buangan dialirkan kemudian dikontakkan dengan senyawa penyerap gas (adsorban) yang mana pada umumnya menggunakan air (baca: jenis-jenis air). Kemudian adsorban akan dimurnikan kembali jika memungkinkan, dimanfaatkan untuk penggunaan lainnya, atau dibuang.

Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh senyawa penyerap atau adsorban dalam bentuk padat. Proses ini dimulai dengan melarikan gas dan mengontakkannya dengan dengan adsorban padat. Molekul gas akan terserap dan terkondensasi di permukaan adsorban secara fisik maupun kimia. Contoh salah satu adsorban yang sering digunakan adalah arang aktif. Arang aktif ini banyak bentuknya.

Arang aktif dalam bentuk granular banyak digunakan sebagai penyerap bau dan juga warna. Arang aktif dalam bentuk serat banyak digunakan untuk menyerap bau dan warna pula. Arang aktif jenis serat ini mempunyai daya serap yang lebih tinggi daripada jenis granular. Daya serap secara fisik dan kimia ini hanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari saja sebelum mencapai titik jenuh.

Metode ini dilakukan dengan cara membakar langsung gas senyawa organik pada tingkat suhu yang cukup sehingga dapat menghasilkan karbondioksida dan air. Namun metode ini mempunyai kelemahan, yaitu membutuhkan biaya yang lumayan besar, sehingga banyak orang menghindari metode ini.

Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengolah limbah gas agar nantinya tidak terlalu mencemari udara. Cara- cara tersebut dapat dilakukan secara indivial maupun kolektif. Sehingga kita bisa memulainya dari diri sendiri kemudian kepada masyarakat.