Bagaimana konsumen menyelesaikan masalah Kelangkaan

SEMARANG – Pemerintah memastikan stok minyak goreng melebihi angka rata-rata kebutuhan nasional. Kelangkaan minyak goreng di pasaran yang terjadi belakangan ini disinyalir karena adanya ketidaklancaran pada aliran distribusi.

Hal itu disampikan Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan saat melakukan kunjungan di Jawa Tengah, Rabu (23/2/2022). Pihaknya saat ini melakukan pemantauan ke lapangan untuk memastikan aliran distribusi minyak goreng berjalan lancar.

“Masalahnya di distribusi. Pemerintah sejak tanggal 4 Februari sampai saat ini sudah menggelontorkan lebih dari 100 juta liter, dan terdistribusi semua tempat. Sekarang istilahnya bendungannya sudah penuh hanya aliran irigasinya. Maka, kami turun untuk memperbaiki jaringan irigasi,” ujarnya.

Ditambahkan, pemantauan lapangan tersebut tak hanya memastikan distribusi minyak goreng lancar sampai ke masyarakat, tapi juga dijual sesuai harga tertinggi yang telah diatur pemerintah. Pihaknya akan menindak tegas distributor yang melakukan penyimpangan, sehingga berdampak terhadap kelangkaan minyak goreng.

“Pemerintah akan melakukan tindakan tegas terhadap (distributor) yang membuat terjadinya distrosi di distribusi. Kalau memang masih terdistorsi, (pihaknya) akan memotong jalur distribusi langsung ke jalur pedagang,” papar Oke.

Menurutnya, skema distribusi minyak goreng seharusnya sesuai dengan alur yang ada. Yakni mulai dari produsen ke distributor, kemudian subdistributor, agen, supplier, hingga konsumen.

“Nah, aliran ini ada yang berusaha mengambil nilai ekonomi, sehingga harga eceran tertinggi tidak sampai ke masyarakat. Kita beresin. Langkah kita turun ke lapangn untuk melihat apa yang terjadi, dan tindak tegas yang mendistorsi,” lanjut Oke.

Dikatakan, kebutuhan rata-rata minyak goreng secara nasional sekitar 11 juta liter per bulan. Namun, pemerintah sudah menggandakan produksi menjadi 20 juta liter. Artinya, stok minyak goreng bisa dikatakan melimpah.

“Harusnya banjir, rata-rata kebutuhan 11 juta per bulan secara nasional, sekarang digandakan menjadi 20 juta liter sampai bendungan penuh. Tapi kok tidak mengalir, kok terasa barang langka. Sebenarnya bukan posisi barang langka, yang langka itu harga terjangkau. Ada yang mempermainkan harga. Kami akan tindak tegas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo menambahkan, pihaknya juga telah melakukan operasi pasar terkait isu kelangkaan minyak goreng.

“Sesuai yang disampaikan Pak Dirjen, stok minyak goreng aman. Hanya, ada masalah di distribusi. Untuk itu, kita akan cek ke lapangan,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan audiensi dengan para distributor yang ada di Jawa Tengah.

“Kebetulan Pak Dirjen ngantor dua hari di sini, sehingga bisa secara bersama cek ke lapangan. Kami juga audiensi dengan para distributor,” ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, operasi pasar di Jawa Tengah telah dilakukan sejak 21–23 Februari. Misalnya, PT Sawit Juara yang mendistribusikan kurang lebih 32 ton minyak goreng di Kota Semarang.

“Kemudian adalagi dari PT PPI, ini tanggal 21 sampai 23 (Februari). Ini ada di Purworejo, Kebumen, Kota Semarang, dan Kota Surakarta, masing-masing kurang lebih 3.000 liter,” ujar Ganjar.

Menurutnya, operasi pasar minyak goreng juga dilakukan Perum Bulog sejak 22–23 Februari. Yakni di Batang sebanyak 2.000 liter, Wonosobo 2.000 liter, dan Grobogan 3.000 liter.

Selain itu PT BES juga melakukan operasi pasar minyak goreng. Totalnya 123.000 liter atau kurang lebih 10.250 dus dibagikan ke Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Demak, Salatiga, Jepara, Batang, Magelang, Purbalingga, dan beberapa kota lainnya.

“Kalau kita melihat kondisi ini, rasa-rasanya publik harus tahu terkait dengan operasi pasar. Karena tadi pagi saya masih ditanyain teman-teman dari Demak, kok minyaknya masih mahal dan langka,” ujarnya.

Ganjar berharap, pemerintah pusat mengambil tindakan tegas terkait kewajiban DMO (Domestic Market Obligation) 20 persen yang harus dibagikan kepada masyarakat. Sehingga masalah minyak goreng dapat segera ditanggulangi.

“Kita lagi berada pada situasi yang tidak menguntungkan hari ini, maka pada pemerintah pusat saya harapkan betul untuk mengambil tindakan yang tegas, sehingga DMO 20 persen yang mesti dibagi harus dibagi,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Pada dasarnya, kelangkaan adalah terbatasnya suatu sumber daya. Seperti yang sudah kita ketahui, pada awal masa pandemi tahun lalu, bahan-bahan pembuatan jamu sempat mengalami kelangkaan karena diklaim efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia, termasuk dari ancaman virus Covid-19.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas secara lebih mendalam dan lengkap tentang apa itu kelangkaan, penyebab dan cara efektif untuk mengatasi kelangkaan.

Pengertian Kelangkaan Adalah

Seperti yang sebelumnya sudah kita jelaskan bahwa kelangkaan adalah keterbatasan sumber daya, hingga menyebabkan keperluan masyarakat tidak bisa tercukupi. Selain itu, pengertian lainnya dari kelangkaan adalah ketika manusia memerlukan sesuatu, namun tidak langsung bisa memperoleh apa yang dibutuhkannya.

Sedangkan dalam ilmu ekonomi, kelangkaan adalah salah satu masalah ekonomi yang paling mendasar yang dihadapi oleh manusia setiap hari, yang umumnya banyak digunakan dalam bisnis untuk bisa mengartikan adanya kesenjangan antara tingkat penawaran dan juga permintaan.

Di masa pandemi saat ini, ada banyak sekali sektor yang mengalami kelangkaan. Hal tersebut berakibat pada merebaknya virus Covid-19 yang menyebar sangat cepat. Masyarakat di seluruh dunia diminta untuk menjaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir.

Baca juga: Syarat Pembayaran: Pengertian, Jenis dan Contoh Soalnya

Ciri-ciri Kelangkaan Adalah

Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa ciri-ciri terjadinya kelangkaan. Beberapa ciri-ciri terjadinya kelangkaan adalah sebagai berikut.

  • Jarang bisa diperoleh sumber daya, atau tidak mencukupi. Sehingga alat pemuas barang dan jasa akan menjadi sangat terbatas.
  • Keinginan ataupun keperluan manusia sangatlah tinggi. Bisa kita katakan bahwa kebutuhan manusia sangatlah tidak terbatas.
  • Jumlah alat yang mampu memenuhi keperluan manusia juga sangatlah terbatas, sudah tidak diproduksi lagi, sehingga akan mengakibatkan kesulitan untuk bisa diperoleh.
  • Melambungnya harga permintaan daripada harga pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan jumlahnya yang terbatas, sedangkan permintaan dari konsumen sangatlah tinggi.
  • Setiap konsumen harus bisa berkorban lebih banyak agar bisa mendapatkan alat pemuas yang berbentuk barang ataupun jasa, bahkan hingga bisa mengorbankan keperluan banyak orang agar bisa memenuhi keperluan lainnya yang lebih penting.

Jenis Kelangkaan

1. Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Setiap manusia selalu diciptakan dengan adanya daya cipta, karsa, dan rasa. Dalam aktivitas ekonomi, ada banyak sekali peran yang dimainkan. Selain sebagai sumber daya manusia, manusia juga turut berperan sebagai konsumen atau sebagai pihak yang berperan dalam memanfaatkan hasil dari sebuah kegiatan ekonomi itu sendiri.

Sebagai contoh sederhana, terjadinya kekurangan tenaga kerja pada suatu perusahaan, kekurangan tersebut berarti kuantitas atau yang menunjukkan suatu jumlah fisik, tapi juga kurangnya suatu kualitas, seperti kemampuan dalam berpikir atau keterampilan.

Berdasarkan kondisi tersebut, seseorang diharapkan mampu meningkatkan kualitas dirinya, baik itu dalam hal kemampuan berpikir ataupun menjadi manusia yang terampil.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan, menggali lebih dalam setiap sumber pengetahuan, mengikuti setiap perkembangan teknologi, dll.

2. Kelangkaan Sumber Daya Alam

Setiap makhluk hidup tidak bisa lepas ataupun jauh dari alam. Alam akan memberikan banyak sekali manfaat untuk hidup di sekitarnya. Seluruh yang ada dan juga tersedia dari alam, maka akan disebut sebagai sumber daya alam.

Sumber daya alam ini terdiri dari dua jenis, yakni sumber daya biotik dan abiotik. Sebelum dimanfaatkan dengan maksimal, maka sumber daya alam ini harus bisa dieksplorasi terlebih dahulu agar bisa dimanfaatkan dengan baik.

Sumber daya bila digunakan secara terus menerus pasti akan mengurangi persediaan. Pun sama halnya dengan sumber daya alam. Pada sumber daya alam, kelangkaan adalah mengurangnya ketersediaan pada sumber daya alam, khususnya  sumber daya alam yang tidak bisa terbarukan, seperti hasil tambang.

3.Kelangkaan Sumber Daya Entrepreneurship (Kewirausahaan)

Pada dasarnya,  entrepreneurship atau kewirausahaan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan, mengembangkan, lalu selanjutnya melakukan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik lagi agar bisa memiliki nilai yang lebih dalam lagi pada kehidupannya.

Jadi, sumber daya kewirausahaan adalah suatu upaya yang mencakup sumber daya lain, seperti sumber daya alam, teknologi, dan modal, sehingga nantinya akan bisa menciptakan kekayaan dan juga kemakmuran penciptaan pada lapangan kerja, penghasilan, dan juga produk yang dibutuhkan masyarakat.

Seorang pebisnis yang memiliki daya inovasi dan kreatif bisa memanfaatkan sumber daya yang ada agar bisa menghasilkan berbagai hasil yang lebih berkualitas, hingga pada akhirnya bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal.

4. Kelangkaan Sumber Daya Modal

Agar bisa mendukung suatu kegiatan produksin, maka diperlukanlah beberapa sumber daya berbentuk modal. Sumber daya modal ini adalah pondasi utama guna menghasilkan barang atau jasa, yang di dalamnya adalah produk yang mempunyai nilai manfaat guna bisa memenuhi keperluan manusia.

Penyebab Kelangkaan Adalah

Kelangkaan tidak bisa terjadi begitu saja, ada banyak sekali hal yang bisa menyebabkan kelangkaan. Beberapa penyebab kelangkaan adalah sebagai berikut.

1. Pertumbuhan Penduduk

Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat tanpa harus disertai dengan proses produksi suatu pemuas kebutuhan yang memadai akan bisa mengakibatkan terhambatnya proses pemenuhan keperluan hidup setiap manusia.

Pertumbuhan angka penduduk yang tinggi akan semakin mengakibatkan keperluan hidup manusia yang harus dipenuhi, sehingga akan semakin tidak terkendali.

2. Kemampuan Produksi

Kemampuan produksi akan ditentukan oleh faktor produksi yang berbentuk tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan juga kewirausahaan. Berbagai faktor pendukung tersebut jumlahnya pun sangat terbatas, sehingga secara otomatis akan berdampak pada terjadi atau tidaknya suatu kelangkaan.

3. Perbedaan Letak Geografis

Kondisi alam di setiap daerah tidaklah sama, setiap daerah mempunyai karakteristik nya tersendiri. Dari setiap karakteristik ini nantinya akan menciptakan tingkat keberagaman sumber daya, sesuai dengan potensi yang ada pada tiap wilayahnya. Adanya persebaran kondisi geografis itulah yang menjadi penyebab kelangkaan sumber daya.

4. Bencana Alam

Bencana alam adalah salah satu faktor yang mengakibatkan kelangkaan menjadi tidak bisa diprediksi oleh manusia. Bencana alam akan selalu menyisakan kerusakan infrastruktur, bangunan, sumber daya alam lain yang rusak, hingga mengakibatkan korban jiwa.

5. Pandemi

Pandemi yang terjadi selama lebih dari satu tahun ini menjadi penyebab terjadinya kelangkaan yang juga tidak bisa diprediksi oleh manusia.

Adanya pembatasan sosial berskala besar  membuat terhentinya proses produksi barang, pemanfaatan jasa pun menjadi sangat terbatas, selain itu sumber daya manusia juga menjadi sangat terbatas, karena banyak orang yang menjadi korban.

Jadi, bisa kita bayangkan bersama betapa pandemi ini menyebabkan kelangkaan yang besar di berbagai sektor ekonomi.

Cara Mengatasi Kelangkaan

Kelangkaan adalah suatu kondisi keterbatasan sumber daya, dan manusia akan selalu berupaya untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Upaya tersebut nantinya akan disertai dengan pengorbanan berupa sumber daya finansial, tenaga, serta pikiran tanpa batas. Hal tersebut dilakukan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup setiap manusia.

Nah, agar upaya tersebut bisa berjalan secara maksimal, maka kita membutuhkan rencana dan juga cara yang tepat agar bisa menghindari ataupun mengatasi kelangkaan. Nah, cara mengatasi kelangkaan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Skala Prioritas

Agar bisa memenuhi kebutuhan hidup, maka setiap manusia harus bisa membuat perencanaan. Perencanaan ini harus disusun berdasarkan prioritas, dari mulai yang penting sampai dengan yang tidak penting.

Menyusun skala perencanaan ini adalah salah satu cara yang baik untuk bisa mengatasi kegagalan, karena menggunakan alat pemuas keperluan yang berdasarkan pada sifat yang mendesak atau minimal alat pemuas ini harus bisa dipenuhi.

2. Menghemat Penggunaan Sumber Daya Alam

Walaupun sumber daya alam memang berlimpah, namun jika tidak dibatasi pemanfaatannya, maka perlahan-lahan akan menipis dan menjadi habis. Setiap manusia diharapkan bisa membuat keputusan yang bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam secara baik, bukan mengeksploitasi secara berlebihan.

Perlu digaris bawahi bersama bahwa bumi dan seluruh kekayaan alam yang ada di dalamnya bukanlah warisan dari leluhur, namun pinjaman dari generasi setelah kita.

3. Memelihara Kelestarian Alam

Pada setiap harinya, sudah banyak sekali ribuan pohon yang ditebang, guna memenuhi keperluan produksi kertas.

Selain itu, banyak kayu keras juga yang ditebang untuk dijadikan sebagai barang menta, penebangan hutan yang dilakukan secara besar-besaran ini akan membuat makhluk hidup yang menjadikan pohon sebagai habitatnya menjadi gundul, gersang, dan akan mengakibatkan berbagai bencana alam.

Untuk itu, dibutuhkan kesadaran pada setiap manusia agar bisa melestarikan sumber daya alam dengan cara menanam atau meremajakan kembali hutan.

Baca juga: Barang Inferior dan Berbagai Efek yang Mempengaruhinya

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang kelangkaan. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa kelangkaan adalah keterbatasan sumber daya, hingga menyebabkan keperluan masyarakat tidak bisa tercukupi.

Untuk bisa menghadapi kelangkaan pada bisnis, maka Anda harus bisa menerapkan manajemen yang baik, mulai dari manajemen SDM, manajemen produksi, manajemen keuangan, dll. Jika masalah kelangkaan ini sudah bisa Anda atasi, maka Anda akan bisa mencapai kesuksesan bisnis yang optimal.

Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan manajemen keuangan yang baik, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pebisnis di Indonesia karena setiap pebisnis tersebut bisa mengakses dan menggunakan Accurate Online di mana saja dan kapan saja. Selain itu, fiturnya yang lengkap juga akan semakin memudahkan setiap pebisnis dalam melakukan kegiatannya.

Tertarik? Anda bisa menggunakan Accurate Online selama 30 hari secara gratis dengan cara klik tautan gambar di bawah ini.

Bagaimana konsumen menyelesaikan masalah Kelangkaan