Bagaimana jasa ekosistem hutan terhadap kehidupan manusia

Apa itu jasa lingkungan? Istilah ini sangat familiar dalam studi di bidang lingkungan dan diskusi mengenai isu-isu kehutanan serta merupakan salah satu praktik dalam perhutanan sosial.

Jasa lingkungan ialah manfaat yang diperoleh masyarakat dari hubungan timbal-balik yang dinamis yang terjadi di dalam lingkungan hidup, antara tumbuhan, binatang, dan jasa renik dan lingkungan non-hayati.

Dalam definisi yang lebih lugas dapat dijelaskan bahwa Jasa lingkungan adalah produk sumberdaya alam hayati dan ekosistem berupa manfaat langsung (tangible) dan manfaat tidak langsung (intangible) yang meliputi antara lain jasa wisata alam/rekreasi, jasa perlindungan tata air/hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan, keunikan, keanekaragaman hayati, penyerapan dan penyimpanan karbon.

Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, disebutkan bahwa pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan kehidupan manusia.

Klasifikasi jasa lingkungan

Adapun klasifikasi jasa lingkungan menurut Millennium Ecosystem Assessment (MEA) berdasarkan tipe manfaat kehidupan bagi manusia yaitu:

Jasa Lingkungan Penyedia (Provisioning)

Produk yang diperoleh dari layanan ekosistem seperti; penyediaan pangan, penyediaan air, penyediaan bahan bakar dan material lain serta penyediaan sumberdaya genetik.

Jasa Lingkungan Pengaturan (Regulating)

Manfaat yang diperoleh dari pengaturan proses layanan ekosistem; Pengaturan kualitas udara, Pengaturan iklim, Pencegahan dan Perlindungan terhadap bencana alam (banjir, longsor, kebakaran, dan tsunami), Pengaturan air, Pemurnian air dan pengolahan limbah, Pengaturan penyerbukan alami Pengendalian Hama.

Jasa Lingkungan Budaya (Cultural)

Manfaat nonmaterial yang diperoleh dari ekosistem; Budaya estetika: apresiasi pemandangan alam, Budaya rekreasi: peluang untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi, Budaya warisan budaya dan Identitas: rasa tempat dan milik.

Jasa Lingkungan Pendukung (Supporting)

Layanan yang diperlukan untuk produksi semua layanan ekosistem lainnya; Habitat dan Keanekaragaman hayati, Pembentukan dan regenerasi tanah, Produksi primer, dan Siklus hara.

Produk jasa lingkungan hutan atau kawasan konservasi umumnya dibagi dalam 4 (empat) kategori (Wunder, 2005):

  1.  Penyerap dan penyimpangan karbon (carbon sequestration and storage).
  2.  Perlindungan keanekaragaman hayati (biodiversity protection).
  3.  Perlindungan daerah aliran sungai (watershed protection)
  4.  Keindahan bentang alam (landscape beauty)

Imbal jasa lingkungan

Kajian Ekosistem Milenium (Millennium Ecosystem Assessment) yang dilakukan PBB pada tahun 2005 mengidentifikasi dan mengkaji 24 macam jasa ekosistem. Tiga di antaranya mendapatkan perhatian internasional dan pendanaan yang besar: mitigasi perubahan iklim, jasa daerah aliran sungai (DAS), dan konservasi keanekaragaman hayati.

Lalu bagaimana mekanisme pembayaran jasa lingkungan?

Pemanfaatan Jasa Lingkungan dikenal dengan istilah Payment for Ecosystem Services disingkat PES. PES merupakan pemberian insentif kepada masyarakat atau pemilik tanah untuk mengelola tanah dan sumber daya alam mereka dengan cara yang dapat menghasilkan jasa ekologis yang berkelanjutan.

Jasa ekosistem adalah ‘keuntungan dari alam’ untuk perseorangan, keluarga, masyarakat dan ekonomi. PES merupakan transaksi sukarela untuk jasa lingkungan yang telah didefinisikan secara jelas (atau penggunaan lahan yang dapat menjamin jasa tersebut.

Dalam sebuah transaksi PES, pemanfaat dari jasa lingkungan membayar atau menyediakan bentuk lain imbalan kepada pemilik lahan atau orang yang berhak menggunakan lingkungan tersebut (lahan atau air tawar, laut), untuk mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga menjamin jasa lingkungan.

Pembayaran atau imbalan ini semestinya bersyarat terhadap penyediaan jasa tersebut. Dalam praktiknya, mungkin sulit memenuhi persyaratan PES tersebut, dan mungkin tidak perlu atau tidak tepat melakukan demikian dalam beberapa hal .

Jasa lingkungan menunjang ekonomi dan masyarakat. Jasa lingkungan biasanya tidak tergantikan atau hanya tergantikan dengan biaya besar. Penghematan yang diperoleh dari perlindungan terhadap modal alam dapat memberi nilai ekonomi yang meyakinkan disamping karena alasan lingkungan yang sudah dikenal, yaitu pengelolaan berwawasan lingkungan.

Perangsang bagi pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui imbal jasa lingkungan (PES) dapat mendorong tindakan pengelolaan yang berwawasan lingkungan. Mengapa perangsang tersebut penting? Walaupun masyarakat memperoleh manfaat dari jasa lingkungan – juga menderita ketika keberadaannya lebih lama — ada pilihan pendapatan lain di luar pemberian jasa lingkungan tersebut.

Penggunaan lahan yang menguntungkan dalam waktu lebih pendek, misalnya pertanian intensif, mestinya lebih menarik. Melalui PES, pemanfaat jasa lingkungan dapat mencegah kerugian ekonomi yang terkait dengan perubahan lingkungan, mendukung pelestarian lingkungan, dan mendorong pendapatan pengguna lahan, yang saling menguntungkan.

Konsep jasa lingkungan menunjang penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya alam (SDA) yang jelas menguntungkan ekonomi dan masyarakat. PES memungkinkan biaya jasa lingkungan yang tidak terbayarkan tercermin dalam ekonomi sehingga membangun ekonomi yang efisien secara lingkungan.

Kebijakan yang mendukung PES juga mengakibatkan jumlah pemangku kepentingan berlipat ganda, yang dapat menjadi investor dalam hal modal alam, dan memperbesar pembiayaan yang tersedia untuk pengelolaan jasa lingkungan yang penting.

Dengan demikian, PES selaras dengan pendekatan “pertumbuhan hijau” bagi pembangunan berkelanjutan, yang memadukan kelebihan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan terhadap lingkungan. Dengan cara ini, dapat muncul lebih banyak pola berkelanjutan dan adil dalam pertumbuhan ekonomi.

Sumber:

Apa itu Jasa Lingkungan dan Imbal Jasa Lingkungan?

Bagaimana jasa ekosistem hutan terhadap kehidupan manusia

Ilustrasi hutan. Sumber foto: unsplash.com/Julien R.

Bola.com, Jakarta - Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi, antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur, dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas.

Munurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutan berarti tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang).

Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, dan pelestari tanah serta merupakan satu di antara aspek biosfer bumi yang paling penting.

Keberadaan hutan membawa dampak yang positif baik bagi manusia atau lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Hutan dan manusia saling memengaruhi baik secara positif maupun negatif. Hutan menyediakan jasa ekosistem bagi manusia dan berfungsi sebagai tempat wisata.

Hutan juga dapat memengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu, masih banyak manfaat hutan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan.

Berikut ini rangkuman tentang manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan, seperti dilansir dari laman dlh.semarangkota.go.id, Jumat (10/9/2021).

Bagaimana jasa ekosistem hutan terhadap kehidupan manusia

Ilustrasi hutan. | unsplash.com/@mischievous_penguins

  • Berperan Sebagai Paru-Paru Dunia

Hutan merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi banyak jenis tumbuhan. Hal tersebut yang menjadikan hutan memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi.

Tak hanya itu, hutan merupakan pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi. Tentunya oksigen yang dihasilkan oleh hutan akan sangat bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernapas. Tidak heran hutan mendapat julukan sebagai paru-paru dunia.

  • Menjaga dan Mempertahankan Kesuburan Tanah

Fungsi hutan tak hanya untuk memasok oksigen, akan tetapi seluruh tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya juga turut berperan dalam menyuburkan tanah.

Lewat daun-daun yang berguguran kemudian membusuk dan terurai di atas permukaan, akan menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah. Jika tanah subur, kita dapat mengolahnya menjadi lahan penanaman pohon kembali.

Bagaimana jasa ekosistem hutan terhadap kehidupan manusia

Ilustrasi pohon, hutan. (Photo by Arnaud Mesureur on Unsplash)

  • Sebagai Sarana Tempat Tinggal Makhluk Hidup

Jutaan manusia dan hewan terdeteksi memilih hunian di dalam hutan. Maka itu, apabila hutan rusak atau hilang, otomatis manusia dan hewan pun kehilangan rumahnya.

Hutan sebagai sarana tempat tinggal makhluk hidup merupakan satu di antara fungsi yang terus dijaga kelestariannya.

  • Menjadi Sumber Keanekaragaman Hayati

Berbagai macam tumbuhan dan tanaman yang berkembang biak di hutan menjadi sumber keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi manusia.

Apakah dimanfaatkan sebagai sumber makanan atau sumber obat-obatan, tumbuhan pada hutan harus terus dilestarikan agar tidak punah hingga masa yang akan datang.

Bagaimana jasa ekosistem hutan terhadap kehidupan manusia

Ilustrasi hutan. / Sumber: Pixabay

  • Mencegah Terjadinya Bencana Alam

Ketika hutan kita gundul, tidak ada akar yang menahan air dalam tanah. Akibatnya bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir, bisa saja sewaktu-waktu terjadi.

Untuk menghindarinya, kita harus selalu melakukan reboisasi atau penanaman kembali agar hutan tetap lebat dan subur serta tidak menimbulkan dampak buruk bagi manusia atau lingkungan sekitar.

Sumber: Web Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang