Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Yuk, kita say good bye untuk pengawet kimia, karena ada bahan alami yang ampuh untuk mengawetkan makanan, lho. Ini penting banget, karena biasanya untuk membuat makanan tahan lama, kita membutuhkan bantuan bahan pengawet kimia, yang punya risiko kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Makanya, sebagai alternatif, kita bisa beralih ke bahan alami untuk mengawetkan makanan. Meskipun tidak selama bahan pengawet kimia, namun tetap mengawetkan makanan dengan bahan alami lebih worth it untuk menunda pembusukan, kok.

Berikut ini beberapa bahan alami untuk mengawetkan makanan yang bisa dengan mudah Mama temukan.

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Sumber: Shutterstock

Lemon

Kandungan asam askorbat pada lemon dapat menjadi antioksidan bagi makanan. Sedangkan, kandungan asam sitratnya yang tinggi berperan sebagai antibakteri alami. Kedua kandungan ini membuat lemon sangat cocok dijadikan bahan alami untuk mengawetkan makanan.

Cara menggunakan lemon untuk bahan pengawet alami sangat sederhana. Pertama peras lemon hingga menjadi jus, lalu rendam makanan dalam cairan tersebut. Lemon dapat menjaga warna dan rasa dari makanan sehingga lebih lama terhindar dari pembusukan.

Sayangnya, larutan jus lemon ini hanya efektif untuk mengawetkan jenis buah segar dan sayuran dari kecokelatan. Namun kurang ampuh untuk mengawetkan daging.

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Foto: Freepik/awesomecontent

Garam dapur

Kalau bahan yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi. Sejak dulu masyarakat Indonesia sudah menjadikan garam sebagai bahan pengawet alami. Sering dengar istilah asinan, telur asin, dan ikan asin, bukan? Ya, nama-nama tersebut berasal dari proses pengawetan dengan metode penggaraman.

Jika dilihat dari sisi kimia, fungsi pengawetan pada garam dapur ini karena sifat higroskopis garam yang bisa menyerap air. Selain itu garam juga menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri di dalam bahan makanan.

Untuk menjadikan garam sebagai pengawet, Mama tingggal menambahkan garam dalam takaran yang banyak pada makanan yang ingin diawetkan. Mudah, kan?

Baca Juga:  Yuk, Ketahui 6 Manfaat Garam Selain untuk Memasak

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Sumber: Freepik

Gula pasir

Selain asinan, telinga kita juga akrab dengan istilah ‘manisan’, kan? Proses pengawetan makanan dengan bahan gula pasir juga sudah akrab dilakukan di Indonesia. Pemanfaatan gula sama seperti garam, yakni karena sifat higroskopis yang dapat membuat sel-sel bakteri dehidrasi dan berujung mati.

Cara melakukan penggulaan juga sama sederhananya dengan bahan lain di atas. Mama bisa memilih antara menaburkan gula pada bahan makanan yang diinginkan, atau membuat larutan gula dan merendam bahan makanan di dalamnya.

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Foto: Freepik

Bawang putih

Bukan hanya menjadi kuncian dalam chinnesse food, bawang putih juga menjadi bahan alami untuk mengawetkan makanan, lho. Hal ini karena kandungan allicin pada bawang puting yang efektif untuk membunuh bakteri dalam makanan. Bukan hanya itu, bumbu dapur ini juga memiliki sifat antimikroba.

Untuk melakukan pengawetan dengan bawang putih Mama tinggal mencincang atau mengiris tipis bawang putih lalu dibalurkan pada makanan. Biasanya metode pembaluran bawang putih ini dilakukan pada ikan atau daging sebelum disimpan di dalam freezer. Dengan metode pembaluran bawang putih, daging dan ikan bisa bertahan hingga 20 hari!

Baca Juga:  Ini 5 Manfaat Ajaib Bawang Putih Bagi Kesehatan Tubuh

Kluwak

Pecinta rawon tentu tidak asing dengan bumbu dapur ini. Bumbu untuk menghasilkan warna hitam pada rawon ini sangat cocok untuk mengawetkan jenis ikan. Metode pengawetan ini sering dijumpai pada nelayan di daerah Banten. Biasanya ikan yang telah diawetkan dengan kluwak dapat bertahan hingga enam hari, lho.

Cara penggunaannya juga terbilang sederhana, pertama cincang atau tumbuk halus kluwak. Lalu keringkan terlebih dahulu dan masukan ke dalam perut ikan yang sudah dibersihkan. Jika ingin bertahan lebih lama, Mama bisa mengkombinasikan metode pengawetan kluwak dengan penggaraman.

Baca Juga: Begini Cara Memilih Ikan Segar dengan Kualitas Baik

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 16 are not shown in this preview.

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/VASILIYBUDARIN

Ilustrasi seorang chef menaburkan garam.

KOMPAS.com - Manusia menggunakan garam sebagai bahan pengawet alami pada makanan sejak lama. Contohnya acar, ikan pindang, asinan, dan beef jerky yang bentuknya mirip dendeng.

Kandungan garam membuat makanan tersebut cenderung lebih awet. Namun, bagaimana cara kerja garam dalam mengawetkan makanan?

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai garam yang dijadikan sebagai bahan alami pengawet makanan dikutip dari Verywellhealth.com.

Baca juga: Proses Pembuatan Garam Kosher sampai Dapat Sertifikasi Halal Yahudi

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/BRENT HOFACKER

Ilustrasi acar sebagai cara memaksimalkan bahan makanan.

Alasan garam jadi pengawet makanan

Terdapat setidaknya dua alasan garam kerap dijadikan sebagai pengawet makanan yaitu garam dapat mengeringkan makanan dan membunuh mikroba.

  • Garam mengeluarkan kandungan air dari makanan

Semua makhluk hidup tidak dapat hidup atau berkembang tanpa air, termasuk bakteri yang dapat menimbulkan racun pada makanan.

Sementara, garam mengeluarkan air dari makanan sehingga membuatnya kekurangan kandungan air (dehidrasi).

Apabila kandungan air dalam makanan berkurang, maka bakteri tidak akan berkembang pada makanan. Hal tersebut membuat makanan jadi tahan lama atau awet.

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan
Lihat Foto

Dok. PXHERE

Ilustrasi garam laut.

Garam yang pekat akan menimbulkan racun bagi sebagian besar mikroba. Hal tersebut karena efek osmolaritas atau tekanan air.

Air bercampur antar sel di lingkungan, sehingga konsentrasi zat terlarut (seperti garam) sama di kedua sisi sel.

Dalam larutan garam yang sangat tinggi, banyak mikroba akan pecah karena perbedaan tekanan antara bagian luar dan dalam organisme.

Garam yang tinggi juga bisa menjadi racun bagi proses internal mikroba dengan mempengaruhi DNA dan enzim.

Selain itu, larutan yang tinggi gula juga memiliki efek yang sama pada mikroba. Itu sebabnya gula juga digunakan sebagai pengawet makanan, seperti selai dan jeli.

Baca juga: 15 Jenis Garam Masak di Dunia, Kenali Fungsinya

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/JIRI HERA

Ilustrasi beef jerky yang diawetkan pakai garam.

Tidak semua makanan tinggi garam aman dari bakteri

Banyak orang percaya bahwa, makanan yang mengandung garam tinggi lebih tahan terhadap pertumbuhan mikroba.

Akibatnya, mereka lebih memilih mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan garam lebih tinggi.

Faktanya, sebagian besar bakteri kecuali halofil (bakteri pencinta garam), tidak dapat tumbuh dalam kondisi dengan konsentrasi garam lebih dari 10 persen. Namun, jamur dapat menahan kadar garam yang lebih tinggi.

Untuk mendapatkan 10 persen garam, kamu perlu melarutkan 180 gram garam dalam 1.800 gram air. Kira-kira setara dengan 1 gelas garam yang dilarutkan dalam 7,5 gelas air.

Sepuluh persen garam setara dengan 3 kali kandungan garam pada air laut yang hanya mengandung 3,5 persen garam.

Maka, tidak semua makanan yang mengandung garam tinggi tahan terhadap bakteri.

Baca juga: Apa Itu Fleur de Sel? Garam dari Perancis yang Harganya Mahal

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan

Bagaimana garam dan gula dapat menghambat pembusukan makanan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/BRODIN

Ilustrasi ikan pindang, ikan yang dikukus dan diasinkan.

Fungsi garam pada masa simpan makanan

Sejumlah makanan diawetkan menggunakan garam walaupun tidak memenuhi standar 10 persen kandungan garam untuk menghentikan pertumbuhan mikroba.

Acar misalnya, hanya mengandung sekitar 0,9 persen garam.

Konsentrasi garam yang lebih tinggi tidak membantu menjaga makanan tetap segar. Namun, mengawetkan makanan menggunakan garam dapat mencegah pembusukan lebih lama.

Selain itu, banyak makanan yang diawetkan dengan garam membutuhkan pendinginan setelah dibuka, untuk memperlambat pertumbuhan mikroba.

Baca juga: Apa Fungsi Garam pada Proses Pembuatan Es Krim?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.