Bagaimana dampak perilaku menyimpang bagi diri sendiri?

Bagaimana dampak perilaku menyimpang bagi diri sendiri?

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpangan sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan yang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut.

Pada kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi meskipun aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.

Bagaimana dampak perilaku menyimpang bagi diri sendiri?

Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu perilaku menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas bukanlah hal yang patut untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan memicu dan memperluas lingkup terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu, penyimpangan sosial akan selalu berpengaruh terhadap masyarakat lain. Para pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi dengan masyarakat lain dan secara tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk mengikuti perilakunya.

Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan yang lemah akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan terbawa dalam kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap perilaku menyimpang sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu disebabkan karena masyarakat terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati perilaku-perilaku menyimpang tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi biasa.

Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini dapat sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang perilaku menyimpang atau penyimpangan-penyimpangan sosial.

Serta memberikan informasi-informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga, ke depannya dapat dibentuk masyarakat yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku menyimpang. Karena hal tersebut juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia internasional.

Baca Juga : Kelompok Sosial

Pengertian Penyimpangan Sosial

Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang penyimpangan sosial, alangkah baiknya kita mengetahui makna penyimpangan sosial terlebih dahulu. Terkadang kita tidak mengetahui apakah tindakan kita sudah benar atau tidak di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan ini kita defenisikan pengertian Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) sebagai suatu bentuk perilaku yang tidak sesuai, melanggar, atau menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat.

Sehingga perilaku menyimpang dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Jadi, hal inilah menjadi tolak ukur kita, apakah tindakan kita menyimpang atau sudah sesuai dengan keinginan masyarakat atau justru tidak diinginkan oleh masyarakat. Dengan perkataan lain, penyimpangan sosial (deviasi sosial) adalah semua tindakan yang tidak berhasil menyesuaikan diri (comformity) terhadap kehendak masyarakat. Untuk lebih lanjutnya, berikut pengertian penyimpangan sosial menurut beberapa tokoh:

  1. Menurut Robert M. Z. Lawang.  Penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.

  2. Menurut James W. Van Der Zanden.  Perilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi.

Teori-teori penyimpangan sosial

Berikut beberapa teori tentang penyimpangan sosial:

  1. Teori Differential Association. Teori ini mengatakan bahwa penyimpangan sosial bersumber pada pergaulan yang berbeda dan terjadi melalui proses alih budaya.

  2. Teori Labeling. Pandangan teori ini, seseorang melakukan perilaku menyimpang karena proses Labeling, pemberian julukan, cap, etiket dan merek yang diberikan masyarakat secara menyimpang sehingga menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan sosial sesuai dengan label yang diberikan.

  3. Teori Merton (R. Merton). Teori penyimpangan ini bersumber dari struktur sosial sehingga terjadinya perilaku menyimpang itu sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu.

  4. Teori Fungsi (Durkheim). Bahwa kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu sama lainnya tergantung faktor keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Durkheim kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal.

  5. Teori konflik (Karl Marx). Menurut teori ini mengatakan bahwa perilaku menyimpang hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka. Jadi, karena ada kelas atas yang selalu menindas kelas bawah akan menimbulkan pertentangan dan menjadikan tindakan menyimpang.

Baca Juga :Contoh Budaya Politik

Faktor-faktor penyimpangan sosial

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap tindakan manusia ada sebabnya, atau sering dikatakan hokum sebab-akibat, begitu juga dengan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang disebabkan oleh berapa faktor sebagai berikut:

  • Menurut James W. Van Der Zanden, faktor penyimpangan sosial dibagi menjadi tiga yaitu:
  1. Longgar/tidaknya nilai dan norma. longgarnya nilai dan norma disuatu daerah akan berdampak pada perilaku menyimpang dalam masyarakat. Semakin longgar suatu nilai dan norma dalam masyarakat akan semakin mudah orang melakukan penyimpangan di daerah atau masyarakat lainnya. contohnya: seseorang yang hidup di Barat ciuman depan umum hal yang wajar, ketika ia ke Indonesia dan melakukan hal yang sama akan dikatakan sebagai tindakan menyimpang.

  2. Sosialisasi yang tidak sempurna. Ketika seseorang dalam proses sosialisasinya dalam keluarga tidak sempurna, maka tak jarang seorang anak akan melakukan tindakan menyimpang. contohnya: seorang anak yang kedua orang tuanya telah bercerai akan memungkinkan melakukan tindakan yang sama ketika ia menikah nantinya.

  3. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang. Meski sosialisasi dalam keluarga sudah baik, tetapi ketika mendapatkan sub budaya yang berbeda dari keluarga atau pengaruh dari budaya luar akan berdampak pada tindakan menyimpang. contohnya: seorang anak yang taat pada orang tua bersahabat dengan anak yang menyimpang maka secara tidak langsung anak yang taat akan melakukan seperti yang dilakukan temannya.

  • Menurut Casare Lombroso, faktor penyimpangan sosial dibagi menjadi tiga yaitu:
  1. Biologis. Orang yang memiliki ciri fisik tertentu akan berdampak pada tindakan seseorang. contohnya: ketika orang memiliki badan besar sering dikatakan sebagai orang pemarah dan tukang pukul. Karena anggapan seperti itulah orang yang berbadan besar menjadi apa yang dikatakan oleh masyarakat.

  2. Psikologis. Secara psikologis seseorang juga akan berdampak pada tindakannya, seperti seseorang yang trauma atau kepribadian yang retak akan sering melakukan tindakan menyimpang. contohnya: orang yang ditinggal pacar melakukan bunuh diri.

  3. Sosiologis. Perilaku menyimpang juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosiologis yaitu pengaruh lingkungan sekitar. contohnya: anak yang rajin berteman dengan anak pembolos sehingga ia diajak untuk melakukannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang adalah:

  1. Pertentangan antara norma kelompok dengan norma masyarakat

  2. Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami dan meresapi tata nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

  3. Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik.

  4. Pertentangan antar agen sosialisasi

  5. Pengaruh fisik dan jiwa seseorang.

  6. Proses bersosialisasi yang negatif.

  7. Ketidakadilan.

Baca Juga :Ideologi Sosialisme

Bentuk-bentuk penyimpangan sosial

Penyimpangan dalam masyarakat sering terjadi dan memiliki bentuk-bentuk tersendiri seperti penyimpangan yang dilakukan oleh individu, kelompok, campuran. Penyimpangan tersebut ada yang bisa diterima, ada pula yang tidak diterima oleh masyarakat karena ada penyimpangan yang dianggap positif oleh masyarakat. lebih lanjut, berikut bentuk penyimpangan dalam masyarakat:

  • Berdasarkan kadar penyimpangan.

Menurut Lemert (1951), Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk:

  1. Penyimpangan Primer (Primary Deviation). Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: menunggak iuran listrik, telepon, melanggar rambu-rambu lalu lintas dll.

  2. Penyimpangan Sekunder (secondary deviation) Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat. Penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat dikenai sanksi hukum atau pidana. Contohnya: pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang, pemerkosaan, pelacuran, pembunuhan, perampokan, perjudian.

  • Berdasarkan pelaku penyimpangan
  1. Penyimpangan individu (individual deviation). Penyimpangan jenis ini dilakukan secara perorangan tanpa campur tangan orang lain dan berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. contohnya: tidak patuh pada perintah orang tua (Pembandel), tidak taat pada orang berwenang seperti RW atau guru (pembangkang), menerobos lampu merah (pelanggar), pencopet di pasar (perusuh atau penjahat).

  2. Penyimpangan kelompok (individual deviation). Penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama atau secara berkelompok dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman. penyimpangan kelompok biasanya lebih sulit dikendalikan karena mereka patuh pada aturan kelompoknya dan fanatik sehingga lebih berbahaya dari penyimpangan individu. contohnya: tawuran pelajar, kenakalan remaja, penyimpangan kebudayaan, pemberontakan, perkelahian antar suku, agama, dan antar geng.

  3. Penyimpangan campuran (mixture of both deviation) Penyimpangan ini diawali oleh individu, selanjutnya memengaruhi orang lain agar ikut dalam penyimpangan. Dalam hal ini, orang yang terpengaruh akan mengikuti jejak para propokatornya. contohnya: demonstrasi damai berubah menjadi anarkis ketika salah satu demonstran melakukan penyimpangan, pemalsuan uang, dan pengedaran narkoba.

  • Berdasarkan sifat penyimpangan
  1. Penyimpangan positif. Penyimpangan atau perilaku yang melanggar atau tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat, tetapi memiliki dampak positif bagi dirinya atau masyarakat karena memberikan unsur kreatif dan inovatif. contohnya: dahulu istri (perempuan) tidak boleh kerja di luar atau mengerjakan pekerjaan lelaki seperti jadi sopir taksi, akan tetapi karena suami (laki-laki) tidak mampu lagi bekerja sehingga istri lah yang bekerja.

  2. Penyimpangan negatif. Penyimpangan ini bersifat negatif karena tindakannya cenderung merugikan dirinya, masyarakat, menghancurkan barang atau benda, bahkan menimbulkan korban. contohnya: korupsi, pencurian, demonstrasi anarkis, dan pembunuhan.

  • Beberapa penyimpangan sosial dalam masyarakat 

Nilai dan norma dibuat masyarakat untuk mengatur kehidupannya yang tertib dan tentram. Tapi tak jarang nilai dan norma tersebut dilanggar seseorang dan ini lah yang dinamakan tindakan menyimpang atau penyimpangan sosial. Dalam masyarakat terdapat beberapa pelanggaran terhadap nilai dan norma yaitu sebagai berikut:

Baca Juga :Ideologi Fasisme

  1. Penyalahgunaan narkotika a) Heroin b) Ganja c) Ekstasi d) Shabu-shabu

  2. Kenakalan remaja a) Bolos sekolah b) Tawuran c) Ugal-ugalan di jalan raya

  3. Minuman keras (alkoholisme)

  4. Pelacuran

  5. Penyimpangan seksual a) Lesbian dan homoseksual b) Sodomi c) Perzinahan (sek diluar nikah) d) Kumpul kebo

  6. Tindakan kejahatan a) Pembunuhan b) Pencurian c) Perampokan d) Pemerkosaan

  7. Gaya hidup a) Sikap arogansi b) Sikap eksentrik (sikap yang aneh dari lainnya seperti anak funk)

  • Dampak Penyimpangan sosial 

Setelah dilakukan perilaku menyimpang akan bedampak pada pelaku penyimpangan dan juga bagi masyarakat sekitarnya. Berikut dampak dari penyimpangan sosial:

Baca Juga :Integritas adalah

  • Dampak terhadap diri sendiri

  1. Dikucilkan masyarakat atau mencelakakan dirinya sendiri
  2. Terganggunya perkembangan jiwa
  3. Dapat mengahncurkan masa depan
  4. Dapat menjauhkan diri pada tuhan
  • Dampak terhadap masyarakat
  1. Terganggunya keseimbangan sosial
  2. Pudarnya nilai dan norma
  3. Merusak unsur-unsur budaya
  4. Kriminalitas
  1. Menumbuhkan kesatuan masyarakat

  2. Memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat

  3. Memperjelas batas moral

  4. Mendorong terjadinya perubahan sosial

  • Upaya pencegahan dan mengatasi penyimpangan sosial

Banyak upaya yang mampu mencegah, mengantisivasi, dan mengatasi penyimpangan sosial dalam masyarakat. Berikut ini upaya pencegahan dan mengatasi penyimpangan sosial:

  1. Penanaman nilai dan norma terhadap anak

  2. Penanaman nilai-nilai ketuhanan

  3. Pelaksanaan peraturan tidak memihak dan tegas

  4. Pembentukan kepribadian yang kuat

  5. Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dan rehabilitasi

  6. Mengembangkan kegiatan-kegiatan positif

  7. Mengembangkan kerukunan antar warga masyarakat

Baca Juga :Akomodasi adalah

Prilaku menyimpang yang juga lumrah dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau norma-norma, teliti dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu juga pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Bagaimana dampak perilaku menyimpang bagi diri sendiri?

Prilaku menyimpang juga dapat diartikan sebagai laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma serta hukum yang ada dalam dalam masyarakat.

Dampak Tuk Pelaku (diri sendiri)

  • Terganggunya perkembangan jiwa

Pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena tetao dikucilkan dari kehidupan penduduk atau dijauhi dari pergaulan.

  • Dapat menghancurkan masa hadapan pelaku penyimpangan.

  • Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan lalu dekat dengan perbuatan dosa.

  • Perbuatan yang dilakukan meraih mencelakakan dirinya sendiri.

Umumnya dialami oleh pemain penyimpangan individual, antara yang lain pelaku penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. Pengucilan kepada pelaku penyimpangan diterapkan oleh masyarakat dengan manfaat supaya pelaku penyimpangan menyadari kesalahannya dan tindak penyimpangannya tidak menulari anggota penduduk yang lain.

Sebagai manusia yang adalah mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasakan malu, merasa bersalah justru merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan nampak karena tindak penyimpangan ini telah merugikan orang yang lain, hilangnya harta benda justru nyawa.

Baca Juga :Hukum Waris

Dampak Bagi Kehidupan Masyarakat

Perilaku penyimpangan juga membawa dampak tuk orang lain atau kehidupan masyarakat pada umumnya. Dalam beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini.

  • Mengganggu keamanan, ketertiban lalu ketidakharmonisan dalam masyarakat.

  • Merusak tatanan nilai, norma, kemudian berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat.

  • Mengundang beban sosial, psikologis, serta ekonomi bagi keluarga pemain.

  • Merusak unsur-unsur budaya serta unsur-unsur lain yang mengelola perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat perilaku penyimpangan sosial, baik terhadap pemain maupun terhadap orang yang lain pada umumnya adalah bersifat negatif.

Pencegahan Penyimpangan Sosial

Keluarga yaitu awal proses sosialisasi lalu pembentukan kepribadian seorang putra. Kepribadian seorang anak jadi terbentuk dengan baik bila ia lahir dan berkembang dalam lingkungan family yang baik begitu kebalikannya.

Lingkungan Rumah Dan Saudara Sepermainan

Lingkungan tempat perlu juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang menghuni dalam lingkungan tempat perlu yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah petunjuk dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan indonesia akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terbebas dari penyimpangan sosial lalu begitu juga sebaliknya.

Media Massa

Media massa baugs cetak maupun elektronik yaitu suatu wadah sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang di dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh gara-gara media massa adalah apbila kamu ingin menonton pokok di televisi dengan menentukan acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh gak baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=108259&val=4071 http://wiwit_tri-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-85987-Pengantar%20Sosiologi-Makalah%20Penyimpangan%20Sosial.html https://hanabaca.wordpress.com/2013/09/15/kasus-merokok-di-kalangan-remaja/

http://dedyenha.blogspot.co.id/2012/03/makalah-perilaku-merokok-pada-remaja.html