Bagaimana crm mendukung fungsi sfa

Software Sales Force Automation (SFA) maupun Customer Relationship Management (CRM) tidak semata-mata dirancang untuk mengelola penjualan Anda. Software ini dapat bekerja jika Anda mampu mengimplementasikannya dengan benar memanfaatkan data yang Anda dapatkan dari prospek dan pelanggan. Data memang Anda masukkan dengan cara manual, akan tetapi data-data tersebut akan menyimpan semua keperluan Anda terkait pelanggan atau prospek impian Anda dalam satu tempat.

Pada kesempatan kali ini kami tidak membahas tentang CRM, tapi disini kami akan membahas tentang apa yang bisa Anda dapatkan dari implementasi SFA. Mengapa Anda harus mengimplementasikan SFA? Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda membutuhkan software ini.

1. Menciptakan wawasan untuk penjualan

Anda tidak harus melakukan panggilan telepon kepada pelanggan atau staff setiap waktu untuk mendapatkan informasi tentang prospek dan pelanggan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah informasi yang sudah Anda miliki baik melalui telepon, meeting maupun email dan sudah Anda kumpulkan dalam satu tempat yakni pada SFA. Informasi yang Anda kumpulkan dapat menciptakan wawasan tentang bagaimana cara Anda untuk menciptakan nilai bagi calon pelanggan atau kepada pelanggan Anda. Apabila Anda berhasil, tentu Anda dapat melakukan penjualan dengan lebih mudah dan efisien karena tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dari prospek/pelanggan.

2. Apapun yang ingin Anda ketahui nanti

Anda tidak akan bisa selalu sukses saat melakukan penawaran, Anda pasti akan mendapatkan penolakan. Tetapi, dari penolakan ini Anda harus mendapatkan informasi detail mengapa Anda gagal. Dengan data yang Anda simpan dalam SFA, Anda dapat menggali kembali apa saja yang menjadi penyebab kegagalan Anda.

3. Memudahkan tim untuk mengeksekusi tugas

Tim Anda membutuhkan semua informasi tentang pelanggan dan apa saja yang menjadi keluhan pelanggan-pelanggan yang masuk. Dengan data yang sudah tersimpan pada SFA, tim dapat dengan mudah melakukan eksekusi tugas. Semakin cepat keluhan pelanggan mendapatkan penanganan, semakin puas pelanggan terhadap pelayanan perusahaan.

Tim tidak akan pernah mengetahui masalah yang dialami oleh pelanggan jika perusahaan tidak memiliki referensi data. Riwayat  data adalah kunci perusahaan untuk memperbaiki kesalahan. Sedangkan bagi tim yang menangani keluhan dapat memberikan solusi yang tepat agar keluhan pelanggan dapat diselesaikan dengan cepat.

Kesimpulan:

SFA merupakan software yang dapat mendukung perusahaan untuk memperbaiki layanan dengan baik dan penanganan yang lebih cepat saat pelanggan mengalami masalah terhadap produk. Untuk mendukung penjualan, data SFA dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki semua hal tentang produk dan layanan berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Tayang 03 Mei 2022 - Dibaca 9 mnt

Kamu seorang tenaga sales? Kalau iya, yuk, pahami perbedaan di antara sales force automation (SFA) vs customer relationship management (CRM)!

Glints sudah merangkum informasi itu di bawah. Kamu bisa menyimak selengkapnya lalu memutuskan mana yang ingin kamu pilih.

Langsung saja, ini dia penjelasannya.

Definisi SFA dan CRM

Sebelum masuk ke pembahasan SFA vs CRM, pahami dulu arti dari keduanya, ya.

1. SFA

Bagaimana crm mendukung fungsi sfa

© Freepik.com

Melansir Force Manager, SFA adalah software yang dipakai untuk melakukan sales management process

Menurut Pipedrive, sales management process sendiri terdiri dari:

a. Sales operations

Sales operations merupakan proses membangun tim sales. Tak sekadar mahir berjualan, tim itu juga harus mampu menjadi representasi perusahaan.

b. Sales strategy

Sales strategy adalah proses penetapan langkah-langkah sales. Langkah-langkah tersebut biasa disebut dengan sales process.

Di tahap ini, aktivitas yang biasa dilakukan adalah:

  • lead generation
  • penetapan jumlah sales call, follow-up, dan pesan yang berencana dikirimkan
  • pelatihan product knowledge

c. Sales analysis

Terakhir, ada sales analysis. Di tahap ini, hasil sales strategy akan dianalisis dan dievaluasi.

Biasanya, proses-proses di atas dikerjakan secara manual oleh manusia. Proses tersebut tentu relatif lama dan membutuhkan banyak tenaga.

Akan tetapi, dengan bantuan aplikasi SFA, semua pekerjaan administratif itu bisa selesai lebih cepat serta lebih hemat tenaga..

Sebelum mempelajari SFA vs CRM, kamu ingin memahami sales force automation secara lebih lanjut? Yuk, baca artikel soal SFA dari Glints! Klik tombol di bawah ini, ya:

BACA SEKARANG

2. CRM

Bagaimana crm mendukung fungsi sfa

© Freepik.com

CRM adalah sebuah kegiatan, proses, atau teknologi untuk mengelola dan mencatat interaksi tenaga sales dengan pelanggan. 

TechTarget menuliskan, bentuk-bentuk interaksi itu di antaranya:

  • data pribadi pelanggan
  • riwayat belanja
  • preferensi belanja

Layaknya SFA, CRM juga dipakai untuk melakukan pencatatan secara otomatis. Akan tetapi, tetap ada perbedaan antara SFA vs CRM. CRM fokus pada hubungan tenaga sales dan pelanggan.

Menurut Keap, berikut beberapa kelebihan dari CRM:

a. Kerapian data pelanggan

Seperti yang sudah Glints singgung, ada data pribadi pelanggan di CRM. Informasi yang sangat banyak itu tertampung di satu platform.

Otomatis, data-data pelanggan itu lebih rapi. Saat membutuhkannya, kamu tak perlu repot mencari-cari.

b. Kemudahan pemantauan sales progress

Siapa saja pelangganmu yang sudah menandatangani kontrak pembelian? Siapa yang sudah menyetujui transaksi, namun belum melakukan tanda tangan kontrak?

Dengan software CRM, pertanyaan tersebut mudah dijawab. Sebab, data sales progress tiap pelanggan tercatat dengan rapi.

Glints punya artikel yang mengupas tuntas CRM secara lebih mendalam. Klik tombol di bawah ini untuk membacanya secara gratis:

KLIK DI SINI

SFA vs CRM

Bagaimana crm mendukung fungsi sfa

© Freepik.com

Setelah membaca definisinya, kamu tentu sudah bisa menggambarkan persamaan dan perbedaan SFA vs CRM.

Seperti dituliskan SelectHub, sales force automation merupakan teknologi yang bisa dipakai di seluruh sales process. Bentuk teknisnya juga bisa bermacam-macam, seperti:

  • pricing tool
  • call center
  • tool untuk mengatur workflow

Sementara itu, customer relationship management fokus pada pengelolaan hubungan dengan pelanggan. 

Data-data mereka seperti preferensi, progres sales funnel, bahkan rekaman sales call tercatat di CRM.

Bisakah Keduanya Dipakai Bersamaan?

Bagaimana crm mendukung fungsi sfa

© Freepik.com

Kamu sudah memahami perbedaan di antara SFA vs CRM. Keduanya punya fungsi masing-masing untuk menunjang proses penjualan. Kira-kira, manakah yang harus kamu pilih?

Sejatinya, software CRM biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur SFA. Sebaliknya, ada juga aplikasi SFA yang berfitur CRM. Jadi, keduanya bisa dipakai secara bersamaan.

Pilih saja software yang sesuai dengan kebutuhan dan budget-mu.

Baca Juga: Perbedaan Account Manager dan Sales, Apa Saja, ya?

Demikian penjelasan Glints soal SFA vs CRM. Setelah membacanya, kamu tentu bisa membedakan kedua aplikasi itu.