Show
Dalam dunia bisnis, terutama investasi, payback period adalah istilah yang sudah cukup sering digunakan. Istilah ini perlu kamu pahami seandainya kamu berminat untuk membangun sebuah bisnis yang membutuhkan bantuan dana atau investasi dari pihak lain. Sebenarnya, payback period adalah bagian dari materi dalam ilmu ekonomi yang dulu sudah kita dapatkan di bangku sekolah maupun kuliah. Mungkin kamu mengenalnya dengan istilah lain, seperti periode pengembalian modal. Dari sebutannya ini, bisa kamu pahami bahwa payback period adalah proses pengembalian modal investasi yang didapatkan dari keuntungan atau profit dalam periode waktu tertentu. Payback Period Adalah …Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, arti payback period adalah periode pengembalian modal. Menurut Dian Wijayanto dalam bukunya Pengantar Manajemen yang diterbitkan tahun 2012, definisi payback period adalah periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment). Sedangkan, menurut penjelasan dalam buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan karya Bambang Riyanto, terbitan tahun 2004, yang dimaksud dengan payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows). Dari beberapa definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa payback period merupakan jangka waktu yang diperlukan agar dana investasi yang sudah masuk ke dalam kegiatan investasi dapat diperoleh kembali secara utuh atau seluruhnya. Baca Juga: 4 Jenis Pinjaman Modal Usaha bagi Industri Kecil Penggunaan Metode dan Analisis Payback PeriodMetode payback period banyak digunakan oleh para investor untuk dapay menentukan pengambilan keputusan investasi. Nantinya, keputusan itulah yang akan digunakan sebagai penentu investasi pada suatu proyek. Umumnya, yang sering terjadi adalah para investor tersebut tidak terlalu senang dengan investasi yang payback time-nya terlalu lama. Analisis payback period merupakan indikator penentu atau kriteria khusus dalam pengambilan keputusan investasi untuk menilai layak atau tidaknya suatu proyek mendapatkan tambahan investasi dalam bentuk modal. Jika ada suatu proyek yang menetapkan periode pengembalian keuntungannya dalam waktu yang cukup lama, para investor biasanya akan menjadi kurang tertarik untuk menanamkan investasinya. Karena alasan tersebutlah, diperlukan adanya pengetahuan dan pemahaman tersendiri mengenai cara menghitung payback period. Analisis payback period dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jangka waktu periode investasi yang akan dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (titik impas). Dua hal yang perlu diperhatikan dalam metode payback period adalah:
Indikator payback period:
Baca Juga: BEP adalah: Arti, Manfaat, hingga Cara Menghitung BEP Rumus Payback PeriodCara menghitung payback period dapat dilakukan dengan menggunakan rumus payback period. Konsepnya adalah dengan cara membagi nilai investasi (cost of investment) dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun (annual net cash flow). Rumus Payback Period:Perhitungan metode payback period dapat dirumuskan sebagai berikut: Catatan: Rumus payback period di atas mengasumsikan besarnya kas masuk bersih adalah sama pada setiap periode atau arus kas tetap setiap tahunnya. Cara Menghitung Payback PeriodBerikut penerapan rumus tersebut dalam cara menghitung payback period. Untuk lebih mudah dalam memahaminya, simak contoh berikut, ya! Perusahaan PT. Bahagia Sejahtera mengusulkan proyek investasi dengan dana Rp900 juta. Penerimaan dana investasi setiap tahunnya ditargetkan pada angka Rp90 juta. Berapa payback period dalam investasi tersebut? Jawab: Diketahui Nilai Investasi = Rp900 juta Proceeds = Rp90 juta Maka, Payback Period = Rp900.000.000 : Rp90.000.000 = 10 Jadi, dengan nilai proyek sebesar Rp900 juta, investasinya dapat kembali dalam waktu 10 tahun. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan ini adalah apabila proceeds proyek per tahunnya tidak sama, harus dilakukan perhitungan satu per satu (pertahun), seperti di bawah ini: Cara ini harus dilakukan terus sampai nilai sisa lebih kecil dari nilai proceed tahun berikutnya. Nilai sisa tersebut dibagi dengan nilai proceed, bila dirumuskan sebagai berikut: Keterangan:
Contoh Payback PeriodContoh payback period bagi para investor berikut ini akan membuat kamu lebih memahami metode dan analisis payback period. Salah satu perusahaan production house melakukan kerja sama investasi dengan sebuah perusahaan media video on demand. (VOD). Berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari biaya berlangganan sejumlah user dan pengurangan pengeluaran perusahaan, didapatkan angka Rp100.000.000 pada aliran kas perusahaan VOD di periode tahun 2021.Sedangkan, dana yang diberikan oleh pihak production house adalah sebesar Rp125 juta. Maka, cara menghitung payback period adalah: PP (Payback Period) = Total dana investasi : Kas netto = 125.000.000 : 100.000.000 = 1,25 tahun Dari penghitungan tersebut, lamanya payback period adalah 1,25 tahun atau 16 bulan. Dengan kata lain, pihak PH akan mendapatkan keuntungan dari dana yang telah diinvestasikan setelah menghabiskan masa investasi selama 1 tahun 4 bulan di media VOD terkait. Kelebihan dan Kekurangan Payback PeriodJika seorang investor paham mengenai analisis payback period, nantinya ia akan bisa jauh lebih berhati-hati dalam menanamkan modal karena sudah bisa memetakan risikonya. Payback period merupakan metode yang bisa membantu investor untuk memperhitungkan biaya-biaya lain yang ia harus keluarkan nantinya. Dengan demikian, seorang investor akan jadi lebih mudah untuk menghindari risiko kehilangan uangnya. Kelebihan utama dari payback period adalah membantu kamu mengetahui seberapa lama investasi yang sudah kamu keluarkan akan dikembalikan. Rumusnya pun cukup sederhana, sehingga bisa diketahui dalam waktu relatif singkat. Beberapa kelebihan dari payment period adalah:
Meskipun memang dinilai mudah dan sederhana untuk dilakukan, dari beberapa kelebihan metode payment payment, layaknya dua sisi mata uang, metode ini juga masih memiliki sisi kurang yang dianggap sebagai kelemahan. Misalnya, kita tahu bahwa perhitungan payback period adalah perhitungan yang dianggap sangat mudah dan terlalu sederhana. Perhitungan tersebut sebenarnya belum memperhitungkan unsur profit atau dividen yang diterima oleh investor. Lantaran itulah, investor akan menjadi sedikit kesulitan untuk menentukan investasi yang secara jangka panjang akan benar-benar mendatangkan keuntungan terbesar. Beberapa kekurangan atau kelemahan metode payback period, antara lain:
Ternyata ada cukup banyak juga ya kelemahannya? Namun, meskipun analisis payback period memiliki banyak kekurangan, namun metode ini masih cukup populer untuk digunakan. Kenapa begitu? Alasan utamanya adalah metode perhitungan payback period memang bisa memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku usaha dan investor. Baca Juga: Investor adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya PenutupItu tadi penjelasan mengenai pengertian, kelebihan, dan cara menghitung payback period. Setelah mengetahui dan memahaminya, diharapkan, bila kamu adalah seorang investor, kamu akan bisa memilih proyek investasi yang tepat untuk dilakukan oleh perusahaan atau bisnis yang dijalankan. Dengan memilih investasi yang tepat, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dan pengembalian modal yang maksimal. Sebaliknya, jika perusahaan yang kamu jalankan belum siap untuk menanamkan modalnya pada proyek bisnis lain, kamu bisa menggunakan dana tersebut pada bentuk investasi lainnya. Payback period adalah metode analisis yang tepat untuk kamu pilih bila merasa bingung untuk menanamkan modal atau investasi. Namun, perlu diingat juga bahwa dana investasi jangan sampai tercampur dengan dana modal usahamu sendiri. Karena hal tersebut akan membuat kacau pencatatan dan laporan keuangan. Jangan sampai melakukan kesalahan dalam mencatat, ya! Jika kamu merasa khawatir akan terjadinya kesalahan pencatatan atau mungkin peluang untuk adanya transaksi yang terlewatkan, kamu bisa berlangganan aplikasi keuangan bisnis seperti majoo. Pencatatan transaksi dan laporan keuangan dijamin bisa sangat tepat dan akurat. Yuk, langganan majoo sekarang! Pertanyaan Terkait
Bagaimana cara mengukur investasi itu layak dengan payback period?Payback Period atau Periode Pengembalian Modal dapat dihitung dengan cara membagikan nilai investasi (cost of invesment) dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun (annual net cash flow).
Mengapa payback period sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan?Payback period membantu menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya awal yang terkait dengan investasi. Penghitungan payback period juga berguna sebelum membuat keputusan apa pun. Terutama ketika investor perlu membuat penilaian cepat tentang usaha investasi.
Kapankah hasil dari payback period bisa dikatakan layak?Indikator Payback Period
Ketika membandingkan beberapa proyek dengan payback period, pilih yang hasilnya lebih cepat. Apabila hasil hitung payback period lebih cepat ketimbang waktu selesainya proyek, proyek itu layak untuk Anda pilih.
Mengapa investasi dengan payback period yang lebih cepat sangat disukai oleh investor?Perhitungan payback period yang sangat cepat dan mudah mungkin dianggap terlalu sederhana. Payback period bisa membantu kamu menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal yang sudah digunakan. Perhitungan yang sederhana ini memungkinkan investor untuk lupa menghitung biaya pendukung lainnya.
|