Badan meriang dan pegal linu adalah keluhan yang kerap muncul ketika ada masalah kesehatan. Keluhan ini biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik yang berat dan lama. Tapi ternyata ketika menghabiskan banyak waktu dengan duduk-duduk saja di depan laptop, badan juga bisa terasa pegal-pegal. Show Kenapa Badan Terasa Meriang dan Pegal?Badan pegal-pegal adalah gejala gangguan kesehatan yang lazim terjadi. Namun, terlepas dari kelaziman itu, penting untuk memahami kenapa badan terasa pegal linu. Ada beragam faktor yang melatari keluhan ini, dari kelelahan, infeksi virus, hingga kekurangan vitamin. Namun jika badan meriang dan pegal linu, seringkali infeksi virus atau bakteri yang menjadi penyebabnya. Ketika terkena flu atau demam biasa akibat infeksi kuman, sistem imun segera bekerja dengan melepas sel darah putih untuk melawan infeksi itu. Reaksi ini memicu inflamasi yang dapat mengakibatkan otot terasa sakit. Inflamasi ini bertujuan mematikan virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi, tapi efek sampingnya tubuh akan terasa pegal linu. Jadi pegal linu adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit. Namun makin keras kerja tubuh, makin hebat pegal linu yang terasa. Adapun meriang adalah gejala yang umum menyertai pegal linu. Bila disebabkan oleh infeksi kuman, badan meriang dan pegal linu juga biasanya disertai kelelahan dan demam. Adapun bila yang terasa hanya pegal linu, penyebabnya bisa berbagai macam, antara lain:
Jika yang dialami adalah badan meriang dan pegal linu, kemungkinan besar itu gejala flu. Flu sendiri terdiri atas berbagai jenis, dari flu biasa, flu Singapura, flu burung, hingga flu babi. Penyakit yang menjadi pandemi sejak 2020, yakni Covid-19, juga menimbulkan gejala badan meriang mirip flu pada beberapa pasien. Penyakit lain dengan gejala meriang dan pegal-pegal termasuk:
Mengatasi Badan Meriang dan Pegal LinuCara utama untuk mengatasi badan meriang dan pegal linu adalah mengetahui apa penyebabnya dulu. Jika sudah ketahuan, penanganan difokuskan ke penyebab itu. Badan meriang dan pegal akan hilang seiring dengan hilangnya masalah kesehatan yang menyebabkannya. Sembari menunggu hasil pemeriksaan dan perawatan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meredakan gejala tersebut. Misalnya:
Bila badan meriang dan pegal linu karena flu biasa, umumnya tak perlu mendapat pengobatan khusus di rumah sakit. Gejala yang menyertai flu antara lain batuk dan pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan demam. Flu dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin influenza setiap tahun. Kapan Harus ke Dokter?Badan meriang dan pegal linu karena infeksi virus flu biasa biasanya akan mereda dalam beberapa hari. Untuk membantu mempercepat pemulihan, Anda bisa mengonsumsi obat flu yang bisa dibeli di apotek dan menggunakan obat alami atau herba. Namun jika gejala ini tak kunjung hilang setelah lebih dari 5 hari, sebaiknya datangi dokter. Apalagi jika disertai gejala yang mengarah ke Covid-19, seperti gangguan pernapasan dan kehilangan daya penciuman. Demikian pula jika badan pegal linu terasa tanpa gejala flu dan berlangsung lama. Bisa jadi ada masalah kesehatan yang lebih serius yang menyebabkan gejala tersebut. Jangan tunda pergi ke rumah sakit bila pegal-pegal yang dirasakan sudah mengganggu produktivitas dan menurunkan kualitas hidup. Deteksi dini oleh dokter dapat membantu mengatasi badan meriang dan pegal linu yang terasa sekaligus memperbesar peluang kesembuhan. Jika badan terasa sakit semua itu gejala penyakit apa?Rasa sakit yang dihasilkan pada seluruh tubuh ternyata dapat menandakan adanya tanda infeksi yang dialami seperti influenza maupun pilek. Selain itu terkadang badan yang terasa sangat sakit dapat menandakan beberapa gejala lain yang menyertainya, seperti batuk maupun demam.
Apa yang harus dilakukan ketika badan terasa sakit semua?Tips mengatasi badan pegal dan linu. Minum obat pereda nyeri. ... . 2. Lakukan peregangan otot. ... . Kompres atau berendam air hangat. ... . 4. Banyak minum air. ... . Lakukan terapi atau pijatan.. Kenapa badan terasa sakit dan pegal semua?Pada dasarnya, penyebab badan pegal dan lemas dapat dikategorikan ke dalam 2 faktor, yaitu faktor psikis dan faktor fisik. Faktor psikis terjadi karena gangguan psikologi pada seseorang, seperti depresi dan stress, sedangkan faktor fisik terjadi karena gangguan kesehatan tubuh, seperti flu dan anemia.
|