Aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Kesehatan Masyarakat dalam Dokumen AMDAL Septia Pristi Rahmah, SKM Universitas Indonusa Esa Unggul

Aspek Kesmasy Dalam Kerangka Acuan AMDAL KA arahan berdasarkan hasil pelingkupan (menentukan batasan masalah)  identifikasi dan evaluasi dampak potensial  diperoleh gambaran tentang dampak penting.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelingkupan aspek kesmasy : Parameter Lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dan berpengaruh terhadap kesehatan. Proses dan potensi terjadinya pajanan (exposure) Potensi besarnya dampak terjadinya penyakit (angka morbiditas dan mortalitas) Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko Sumber daya kesehatan. Kondisi sanitasi lingkungan Status gizi masyarakat Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk prosws penyebaran penyakit.  Metode identifikasi dampak bisa menggunakan teori SIMPUL

1. Pelingkupan Dampak Penting Identifikasi Dampak Potensial Telaah kegiatan proyek Telaah data dan informasi berdasarkan studi pustaka/referensi yang relevan Telaah data dan informasi berdasar pengamatan lapangan (survei, observasi, dsb) Telaah hasil uji dan analisis laboratorium Telaah hasil penggunaan uji binatang percobaan (eksperimental) Studi banding thd hasil studi yang pernah dilaksanakan Telaah para ahli/profesional Simulasi/model

Kajian Aspek Kesmasy (KepmenLH no 14/1994) Yang berhubungan dengan pencemaran : Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan. Jalur pemajanan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang Telaah data dan informassi berdasarkan studi toksikolog, studi epidemiologu, dan studi kesling. Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis.

2. Yang berhubungan denganperindukan vektor Perubahan lahan yang dapat menimbulka genangan air. Perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat berkembang biaknya vektor. Telaah data dan informasi dan studi kesehatan lingkungan, survei, dan studi epidemiologi ttg penyakit bersumber binatang. Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis.

3. Yang berhubungan dengan perilaku masyarakat Kebiasaan pemanfaatan air Kebiasaan penggunaan “reppelent” atau pelindung Kebiasaan penggunaan insektisida Kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi Kebisaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan Kebiasaan yang berhubungan dnegan masalah kesehatan (berobat, kontak penderita, dll)

b. Evaluasi Dampak Potensial Dampak penting hipotetik  prediksi yang menggambarkan potensi besarnya dampak kesehatan yang kemungkinan dapat timbul akibat perubahan lingkungan yang berasosiasi dengan masyarakat terpajan (population at risk). Dampak penting hipotetik  dampak potensial.

Ukuran Dampak Potensial : Seberapa besar/luas rencana usaha/kegiatan dapat menimbulkan perubahan kualitas lingkungan yang memungkinkan berkembangbiaknya vektor penyakit. Seberapa besar/luas usaha/kegiatan memerlukan pengerahan SDM (lokasi dan pendatang) sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar penduduk dan memiliki potensi untuk menimbulkan penyakit menular. Seberapa besar/luas usaha/kegiatan membutuhkan/menggunakan bahan toksik dan mempunyai potensi untuk menimbulkan resiko kesehatan. Seberapa besar/luas atau kegiatan dapat menurunkan secara berani pemenuhan makanan dan gizi masyarakat. Seberapa besar/luas rencana usaha/kegiatan akan menurunkan kualitas SDM karena daya dukung lingkungan yang rusak.

Pemusatan Dampak penting (Focussing) Penentapan prioritas kepentingan sebagai berikut : Sifat dampak (akut dan kronis) Jumlah penduduk Beban ekonomi

INFORMASI RONA LINGKUNGAN AWAL Komponen Lingkungan Hidup yang dinilai:\ Komponen Fisika-Kimia Iklim, curah hujan, suhu, kelembaban, pencahayaan, curah hujan, dll Kualitas air, kualitas udara, kesesuaian tata ruang, dll 2. Komponen Biologi 3. Sosial Ekonomi 4. Kesehatan Masyarakat

Kualitas Udara Penilaian berdasarkan PP 41 tahun 1999. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Parameter yang biasa digunakan: - PM10, SO2, NO2, CO, O3

Gambar ISPU :

Kategori ISPU

Kualitas Air BOD (Biologycal Oxigent Demand) COD (Chemical Oxygent Demand) TSS (Total Suspended Solid) TSP (Total Suspended Particle)

Peraturan Perundang-undangan

Aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN AMDAL Kep. Men LH No : Kep-14/MENLH/3/1994 menyatakan bahwa kajian dampak penting dilakukan terhadap komponen biologi-kimiafisika, social dan kesehatan masyarakat. Kesehatan Masyarakat merupakan kondisi kesehatan fisik dan psikis dari suatu komunitas di daerah tertentu yang merupakan implementasi dari interaksi antara perilaku yang merupakan cermin dari kebiasaan hidup dengan kualitas kesehatan lingkungan. Kesehatan Lingkungan merupakan kondisi dari berbagai media lingkungan (air, tanah, udara, makanan, manusia, vector penyakit, material) yang tercermin dalam sifat fisik, biologi dan kimia dari kualitas parameter-parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Untuk mengambarkan potensi besarnya dampak dari keterkaitan antara parameter lingkungan dengan masyarakat terpajan dapat dipergunakan Pendekatan Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang menggambarkan : - kondisi pengukuran pada sumber emisi/ambient; - masyarakat terpajan (biomarker); - dampak interaksi (prevalensi dan kejadian penyakit, kejadian keracunan dan kecelakaan). Dua komponen pokok berkaitan dengan Kajian Kesehatan Masyarakat : 1. Analisis terhadap potensi besarnya dampak 2. Pengelolaan dampak Dua komponen pokok tersebut mencakup berbagai metoda (model pendekatan) : - epidemiologi; - kesehatan dan keselamatan kerja (K3); - hygiene dan sanitasi; - kinerja laboratorium; - kajian komunikasi masa untuk diseminasi informasi. 7

RUANG LINGKUP KAJIAN KESEHATAN MASYARAKAT a. Kajian aspek Kesmasy yang ditelaah meliputi : 1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan berpengaruh terhadap kesehatan; 2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan; 3. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian); 4. Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko 5. Sumber daya kesehatan; 6. Kondisi sanitasi lingkungan; 7. status gizi masyarakat; 8. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit; b. Kajian aspek Kesmasy yang dilakukan untuk setiap fungsi dokumen : 1. Kerangka Acuan (KA) ANDAL 2. Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) 3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) 4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PENYUSUNAN KA-ANDAL A. Pelingkupan Dampak Penting 1. Identifikasi Dampak Potensial Dilakukan melalui penilaian terhadap parameter lingkungan (fisik, biologis, social) yang akan menjadi isu berkaitan dengan masalah Kes.Masy, melalui : a. telaah kegiatan proyek; b. telaah data dan informasi berdasarkan studi pustaka dan atau bahan refernsi yang relevan; c. telaah data dan informasi berdasarkan pengamatan lapangan (survei, observasi, dsb); d. telaah hasil uji dan analisa laboratorium; e. telaah hasil penggunaan/uji binatang percobaan; f. studi banding terhadap hasil studi yang pernah dilaksanakan; g. telaah para ahli/professional; h. simulasi/model. 8

Identifikasi Dampak Potensial Kajian Aspek Kes.Masy, dapat disusun sbb : 1) Berhubungan dengan cemaran, perlu diperhatikan : Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan (air, tanah, udara dan makanan) Jalur pemajanan yang mungkin terjadi (di masa depan) Telaah data dan informasi berdasarkan studi toksikologi, studi epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan. 2) Berhubungan dengan perindukan vector (binatang perntara penyakit) : Perubahahn lahan yang dapat menimbulkan grenangan air; Perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat berkembang biaknya vector; Telaah data atau informasi dari studi kesehatan lingkungan survei malariometrik dan studi epidemiologi tentang penyakit bersumber binatang; Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis. 3) Berhubungan dengan perilaku masyarakat : Kebiasaan pemanfaatan air; Kebiasaan penggunan bahan reppelent atau pelindung Kebiasaan penggunaan pestisida; Kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi; Kebiasaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan; Kebiasaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan (berobat, kontak penderita, dsb). 2. Evaluasi Dampak Potensial Bertujuan : Menghilangkan dampak potensial yang dipandang tidak relevan, sehingga diperoleh dampak penting hipotesis. Ukuran/nilai dari evaluasi dampak penting potensial dapat mempergunakan pertimbangan dari beberapa pernyataan : 9

1) Seberapa luas rencana usaha atau kegiatan dapat menimbulkan perubahan kualitas lingkungan yang memungkinkan berkembang biaknya vector penyakit. 2) Seberapa besar/luas usaha atau kegiatan memerlukan pengerahan SDM (local dan pendatang) sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar penduduk dan memiliki potensi untuk menimbulkan penyakit menular. 3) Seberapa besar usaha/kegiatan membutuhkan atau menggunakan bahan toksik dan mempunyai potensi untuk menimbulkan risiko kesehatan, baik kronis maupun akut, seperti keracunan, kanker, kelainan reproduksi atau penyakit menahun lainnya. 4) Seberapa besar usaha atau kegiatan dapat menurunkan secara berarti pemenuhan makanan dan gizi masyarakat dari generasi ke generasi. 5) Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan akan menurunkan kualitas SDM karena daya dukung lingkungan sedemikian rupa sehingga berdampak terhadap kesehatan masyarakat. 3. Pemusatan Dampak Penting (Focussing) Bertujuan : Mengelola dampak penting yang telah dirumuskan dari dampak potensial sehingga diperoleh gambaran tentang isu-isu pokok permasalahan lingkungan yang terkait dengan risiko kesehatan secara utuh dan lengkap, dengan memperhatikan : 1) keterkaitan rencana usaha atau kegiatan dengan komponen lingkungan yang mengalami perubahan mendasar (dampak penting) 2) keterkaitan antar komponen dampak penting yang telah dirumuskan secara holistic, baik menurut waktu, tahapan kegiatan maupun dampak kumulatif yang terjadi. Proses Focussing pada Aspek Kesehatan masyarakat perlu diperhatikan prioritas kepentingan : 1) sifat dampak (akut dan kronis); proses penularan/kejadian penyakit akibat interaksi antara manusia dengan habitat vector penyakit, parasit, mikroba dan bahan toksik yang ada di lingkungan. Berlangsung secara terus-menerus atau periodic 10

Menimbulkan penyakit atau kematian, penurunan IQ, gangguan metabolsime, mutasi gen, kelainan reproduksi dan lainnya. 2) jumlah penduduk; peningkatan jumlah penduduk yang terkena dampak dimasa depan dari rencana usaha atau kegiatan sehingga berpengaruh terhadap status kesehatan melalui proses akumulasi, sinergistik dan kronis yang dapat menimbulkan gangguan kejiwaan, penderitaan seumur hidup atau kematian. 3) beban ekonomi. Meningkatnya beban ekonomi yang ditanggung masyarakat akibat dampak dari rencana usaha atau kegiatan sehingga masyarakat sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang optimal dan kesulitan akses terhadap sarana kesehatan yang ada. 11