Apakah tujuan dari penciptaan karya seni rupa dua dimensi?

Kursi rotan diciptakan untuk keperluan manusia sekaligus mengandung nilai estetika. Foto: Pixabay

Seni rupa merupakan media berekspresi bagi seniman untuk kepentingan estetika. Berdasarkan tujuan penciptaannya, seni rupa dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Seni rupa terapan adalah hasil karya seni yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dalam pembuatan karya seni rupa terapan, yang menjadi pertimbangan utama adalah nilai fungsi atau kegunaan benda tersebut dalam menunjang kehidupan manusia sehari-hari.

Namun, dalam visualisasinya, seni rupa terapan tetap harus mempertimbangkan dua hal sekaligus, yaitu nilai keindahan dan nilai fungsional.

Lantas, apa sebenarnya tujuan penciptaan seni rupa terapan? Apa saja contoh-contoh karya seni rupa terapan? Simak penjelasannya berikut ini.

Keranjang nasi adalah contoh benda fungsional yang merupakan hasil karya seni rupa terapan. Foto: Pixabay

Tujuan Penciptaan Seni Rupa Terapan

Merangkum dalam buku Seni Rupa dan Seni Teater SMA Kelas XII karya Drs. Sumardi dkk (2007: 24), tujuan penciptaan seni rupa terapan adalah untuk kepentingan praktis yang dapat digunakan sebagai benda fungsional, misalnya sebagai alat atau wadah, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

Banyak contoh karya seni rupa yang dibuat oleh masyarakat Indonesia, seperti perkakas rumah tangga, alat berburu, dan alat bercocok tanaman. Benda-benda fungsional tersebut telah lama diciptakan nenek moyang bangsa Indonesia sejak zaman prasejarah.

Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembuatan karya seni terapan, di antaranya adalah aspek fungsional. Aspek fungsional diartikan bahwa karya tersebut dapat dipakai untuk kepentingan praktis.

Bentuk karya perlu disesuaikan dengan fungsinya. Contohnya pembuatan wadah untuk benda-benda keras yang akan berbeda dengan rancangan sebuah wadah untuk benda yang lunak. Selain itu, perlu dipertimbangkan bahan yang mudah didapat agar pembuatan karya seni tidak terhambat.

Aspek lainnya yang tak kalah penting, yaitu nilai estetik dari benda yang dibuat. Oleh karena itu, di samping aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, dalam penciptaan karya seni rupa terapan, tidak boleh meninggalkan nilai-nilai estetik.

Ilustrasi panci tanah liat yang merupakan contoh karya seni rupa terapan. Foto: Pixabay

Jenis Karya Seni Rupa Terapan

Dikutip berdasarkan buku Pelajaran Seni Budaya SMA Kelas X karangan Drs. Margono, M.Sn dkk (2010; 07), jenis karya seni rupa terapan banyak ragamnya, di antaranya sebagai berikut.

Seni bangunan/arsitektur berupa bangunan rumah tempat tinggal, kantor, masjid, dan lain sebagainya.

Gambar ilustrasi, gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah, teks maupun tulisan.

Sebagai contoh, gambar-gambar yang terdapat di buku pelajaran SD, SMP, dan SMA. Gambar tersebut berfungsi sebagai penjelas dari bacaan, sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembacanya.

3. Desain komunikasi visual

Seni grafis terapan/desain komunikasi visual, yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.

Seni kriya terapan, yaitu karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang pembuatannya mengutamakan keterampilan tangan dengan tingkat ketelitian dan kerajinan yang tinggi.

Karya kriya terapan berupa benda-benda pakai, seperti kipas yang terbuat dari anyaman bambu, kursi rotan, benda-benda gerabah yang terbuat dari tanah liat, dan sebagainya.

Manusia hidup ini tidak terlepas dari hasil karya seni. Hasil karya seni selalu melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita tidak dapat lepas dari karya seni.

Penggunaan hasil karya seni terapan berupa pakaian, tempat tinggal, dan perabot rumah tangga.

Dengan demikian tidaklah berlebihan jika seni memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan kita. Pada dasarnya penciptaan karya seni adalah bertujuan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas kehidupan pada zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya.

Secara umum tujuan penciptaan karya seni adalah sebagai berikut.

1.   Ekspresi Pribadi; Ekspresi pribadi merupakan ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbol-simbol rupa.

2.   Aktualisasi Diri;  Aktualisasi diri merupakan upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.

3.   Eksperimentasi; Eksperimen merupakan upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan  beragam media untuk memperoleh keaslian karya seni.

4.   Pembaruan Nilai Keindahan; Pembaruan nilai keindahan merupakan salah satu tujuan penciptaan karya seni dalam menciptakan karya seni yang kreatif.

5.   Objek ekonomi; Penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.

6.   Rekaman Peristiwa ; Rekaman peristiwa merupakan proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.  Karya seni untuk merekam peristiwa, aktualisasi diri, dan ekspresi diri

7.   Alat Komunikasi; Tujuan penciptaan karya seni sebagai sarana komunikasi adalah upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.

8.   Terapi Kejiwaan; Terapi kejiwaan merupakan tujuan penciptaan karya seni dalam pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.

9.   Memperluas Wawasan; Memperluas wawasan merupakan tujuan penciptaan karya seni untuk meningkatkan apresiasi masyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam mengamati karya seni itu.

10. Keagamaan; Sebagai media penyampaian ajaran agama, pendukung upaya keagamaan, ataupun sebagai proses pemujaan kepada sang maha pencipta.

11. Politik; Sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.