Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?

Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?

Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Jika merasakan asam lambung naik di malam hari, dokter sering kali menyarankan untuk meninggikan kepala saat tidur agar gravitasi dapat membantu mencegah makanan naik kembali dari perut ke kerongkongan.

KOMPAS.com – Refluks asam lambung bisa terjadi ketika otot atau katup di bagian bawah kerongkongan menjadi lemah atau kendur.

Pada kondisi normal, katup yang disebut sebagai sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) itu dapat kembali tertutup setelah dilewati makanan.

Tapi begitu ada masalah, kinerja sfingter esofagus bagian bawah ini bisa terganggu sehingga tidak tertutup sempurna atau terkadang terbuka.

Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD

Ketika katup tidak mengencang dengan benar, asam yang diproduksi di lambung pun dapat bocor atau naik ke kerongkongan.

Merangkum WebMD, kejadian refluks asam lambung sesekali dapat terjadi pada siapa saja karena berbagai alasan.

Namun, jika refluks asam lambung sudah rutin terjadi hingga dua kali atau lebih dalam seminggu, hal itu berisiko menimbulkan komplikasi berbahaya yang dapat memengaruhi kondisi tenggorokan dan kerongkongan.

Seseorang yang mengalami refluks asam lambung kronis dapat didiagnosis dengan gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dalam kasus ini, penting untuk mengobati kondisi tersebut guna mengurangi gejala yang menyakitkan dan tidak nyaman serta melindungi kerongkongan dan tenggorokan.

Bagaimana asam lambung dapat merusak kerongkongan?

Sensasi terbakar di dada atau heartburn bisa menjadi tanda bahwa asam lambung telah merusak lapisan kerongkongan.

Melansir Health Line, seiring berjalannya waktu, paparan berulang asam lambung ke lapisan kerongkongan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai esofagitis.

Baca juga: 12 Gejala Radang Kerongkongan (Esofagitis) yang Perlu Diwaspadai

Tyas Wening Senin, 6 September 2021 | 13:30 WIB

Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?

Penjelasan bagian-bagian tenggorokan yang merupakan sistem pernapasan manusia. (Bobo)

Bobo.id - Tenggorokan yang dikenal sebagai faring adalah bagian dari organ pernapasan manusia.

Udara yang dihirup oleh hidung atau mulut nantinya akan masuk ke tenggorokan dan diteruskan ke paru-paru.

Namun sebelum masuk ke paru-paru, udara harus melewati bagian-bagian tenggorokan yang lainnya.

Setiap bagian-bagian tenggorokan ini memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam membawa udara ke paru-paru.

Simak penjelasan mengenai bagian-bagian tenggorokan, yuk!

Baca Juga: Sakit Tenggorokan Setelah Bangun Tidur Bisa Mengganggu, Ternyata Ini Sebabnya

1. Faring

Faring yang juga disebut sebagai tenggorokan adalah saluran napas berbentuk pipa dengan panjang sekitar 15 cm.

Saluran faring ini dimulai dari belakang hidung, menuju rongga mulut, hingga batang tenggorokan.

Dalam sistem pernapasan, faring berfungsi untuk menyaring udara yang masuk, mengatur tekanan udara, hingga mengatur kelembapan udara yang masuk ke organ pernapasan.

Selain mengatur sistem pernapasan, faring juga berperan dalam sistem pencernaan dan proses saat berbicara.

Pada sistem pencernaan, faring akan mengantarkan makanan dari mulut hingga ke kerongkongan.


Page 2


Page 3

Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?

Bobo

Penjelasan bagian-bagian tenggorokan yang merupakan sistem pernapasan manusia.

Bobo.id - Tenggorokan yang dikenal sebagai faring adalah bagian dari organ pernapasan manusia.

Udara yang dihirup oleh hidung atau mulut nantinya akan masuk ke tenggorokan dan diteruskan ke paru-paru.

Namun sebelum masuk ke paru-paru, udara harus melewati bagian-bagian tenggorokan yang lainnya.

Setiap bagian-bagian tenggorokan ini memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam membawa udara ke paru-paru.

Simak penjelasan mengenai bagian-bagian tenggorokan, yuk!

Baca Juga: Sakit Tenggorokan Setelah Bangun Tidur Bisa Mengganggu, Ternyata Ini Sebabnya

1. Faring

Faring yang juga disebut sebagai tenggorokan adalah saluran napas berbentuk pipa dengan panjang sekitar 15 cm.

Saluran faring ini dimulai dari belakang hidung, menuju rongga mulut, hingga batang tenggorokan.

Dalam sistem pernapasan, faring berfungsi untuk menyaring udara yang masuk, mengatur tekanan udara, hingga mengatur kelembapan udara yang masuk ke organ pernapasan.

Selain mengatur sistem pernapasan, faring juga berperan dalam sistem pencernaan dan proses saat berbicara.

Pada sistem pencernaan, faring akan mengantarkan makanan dari mulut hingga ke kerongkongan.

Penyebab kanker pada kerongkongan belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya.

  • Mengalami penyakit asam lambung, refluks pada organ empedu, Barrett’s esophagus, atau akalasia.
  • Memiliki kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Sering meminum minuman yang panas.
  • Jarang mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
  • Menjalani terapi radiasi pada dada atau perut bagian atas.

Kanker esofagus dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan sakit maag. Apabila Anda mengalami gejala maag yang semakin parah, penurunan berat badan secara drastis, dan batuk berkepanjangan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.

5. Striktur esofagus

Striktur esofagus merupakan penyempitan yang abnormal pada kerongkongan. Kondisi ini bisa menghambat masuknya makanan dan cairan ke dalam lambung. Dampaknya, penderita pun sulit menelan dan merasa ada yang tersangkut pada kerongkongannya.

Ada dua jenis striktur esofagus, yaitu striktur sederhana dan kompleks. Pada striktur sederhana, penyempitan tidak terlalu parah dan bentuknya cukup simetris. Sementara itu, striktur kompleks biasanya lebih panjang dan kerongkongan menjadi lebih sempit.

Penyempitan esofagus dapat disebabkan oleh esofagitis, GERD, pembedahan, serta pertumbuhan jaringan kanker maupun non-kanker. Pengobatan perlu disesuaikan dengan faktor yang menjadi penyebabnya.

Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Ketika terjadi masalah pada saluran ini, proses pencernaan terutama menelan secara keseluruhan tentu akan ikut terganggu.

Jika Anda kerap mengalami keluhan pada kerongkongan, jangan abaikan kondisi ini. Segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.

Merdeka.com - Dalam tubuh, tenggorokan adalah bagian dari leher yang terdiri dari faring dan laring. Tenggorokan memiliki sebuah selaput otot yang dinamakan epiglotis yang memiliki fungsi untuk memisahkan esofagus dari trakea dan mencegah makanan dan minuman untuk masuk ke saluran pernapasan.

Tenggorokan adalah organ yang berada di belakang mulut, di bawah lubang hidung, dan di atas kerongkongan serta jalur udara yang biasa disebut dengan trakea. Dalam istilah medis, tenggorokan juga biasa disebut dengan faring.

Tenggorokan sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian untuk jalannya makanan, (kerongkongan), seperti orofaring, hipofaring, dan esofagus, dan bagian untuk jalannya napas (tenggorok), seperti faring, laring, dan trakea.

Berikut ini, dirangkum dari berbagai sumber, merdeka.com telah merangkum penjelasan mengenai struktur dan fungsi tenggorokan.

2 dari 6 halaman

• Faring

Struktur tenggorokan yang menghubungkan antara mulut dengan rongga hidung pada esofagus dan laring, melewati tabung berotot. Memiliki fungsi sebagai jalan bagi makanan dan udara guna mencapai lambung dan paru-paru.

• Epiglotis

Struktur tenggorokan yang berbentuk lipatan otot ini akan menyelimuti laring saat proses menelan, sehingga makanan tidak bisa memasuki laring dan paru-paru. Jika makanan atau partikel lain tersangkut pada laring, maka akan mengakibatkan penyakit aspirasi pneumonia.

• Laring

Tabung yang berbentuk vertikal berotot yang menyimpan pita suara atau yang lebih dikenal dengan kotak suara. Laring memicu manusia bisa menghasilkan suara. Sebelum mencapai trakea, udara yang terhirup akan melalui laring.

• Trakea

Struktur tenggorokan yang mempunyai bentuk seperti pipa vertikal berotot dan berlubang ini disebut sebagai batang tenggorokan yang mengkaitkan laring dengan bronki paru-paru. Trakea memiliki fungsi untuk menyampaikan aliran udara dari dan ke dalam paru-paru saat proses pernapasan.

• Esofagus

Struktur tenggorokan yang berbentuk tabung vertikal berotot ini terpisah dari faring dan kemudian membawa makanan dan minuman ke dalam lambung. Saat tidak melakukan aktivitas, ukuran esofagus mencapai 9-10 inchi dan lebar 2 cm, membentuk bagian saluran gastrointestinal dan letaknya di dekat trakea dalam wilayah toraks dan leher.

3 dari 6 halaman

Jika diurutkan dari atas ke bawah, tenggorokan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:• Nasofaring di bagian atas• Orofaring di bagian tengah• Hipofaring atau laringofaring di bagian bawah

Nasofaring dan laringofaring merupakan bagian dari sistem pernapasan, sedangkan orofaring berperan pada sistem pencernaan maupun pernapasan.

4 dari 6 halaman

• Fungsi tenggorokan dalam sistem pencernaan dan pernapasan

Tenggorokan berbentuk seperti tabung berotot yang menjadi saluran tempat lewatnya makanan dan minuman atau udara. Organ ini terbuat dari otot, dan pada bagian bawahnya bercabang menjadi dua saluran yang lebih kecil. Kedua saluran tersebut dinamakan esofagus atau kerongkongan dan saluran yang lain dinamakan laring.

Nantinya, fungsi tenggorokan dalam sistem pencernaan maupun pernapasan akan dibantu oleh kedua cabang tersebut.

• Fungsi tenggorokan dalam proses pencernaan

Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?
www.boldsky.com

Peran dan fungsi tenggorokan untuk sistem pencernaan, dimulai saat kita menelan makanan. Makanan yang ditelan akan masuk ke tenggorokan lalu turun ke esofagus, yang langsung tersambung ke lambung.

5 dari 6 halaman

• Fungsi tenggorokan dalam proses pernapasan

Apakah kerongkongan dan tenggorokan itu sama?
©©2012 Shutterstock/Robert Kneschke

Peran dan fungsi tenggorokan untuk sistem pernapasan, dimulai ketika udara yang dihirup telah melewati hidung. Udara yang masuk ke tenggorokan akan diteruskan ke laring yang kemudian akan meneruskannya lebih jauh ke trakea serta paru-paru.

Dalam membedakan jalur makanan dan udara, tenggorokan memiliki organ kecil yang bernama epiglottis. Organ ini merupakan bagian dari tenggorokan. Epiglotis terletak di sebelah kiri dan kanan tenggorokan dan berperan layaknya pintu otomatis yang membuka dan menutup sesuai kebutuhan.

Saat Anda menelan makanan atau minuman, epiglotis akan menutup laring, sehingga asupan tersebut langsung masuk ke kerongkongan, dan tidak menuju jalur pernapasan. Jika epiglotis terlambat menutup, makanan atau minuman bisa masuk ke laring dan inilah yang menyebabkan Anda tersedak.

Untuk mengeluarkannya, tubuh secara otomatis akan terbatuk sebagai usaha untuk mengeluarkan sumbatan di jalan napas tersebut. Selain itu faring juga memiliki fungsi dalam berbicara dengan bekerja bersama organ-organ dan otot bicara lainnya untuk menghasilkan suara.

6 dari 6 halaman

• Fungsi tenggorokan untuk sistem pertahanan tubuh

Selain berperan dalam proses pencernaan dan pernapasan, tenggorokan juga berperan untuk sistem pertahanan tubuh. Fungsi tenggorokan ini dijalankan oleh bagian lainnya yang bernama tonsil dan adenoid.

Tonsil terletak di belakang rongga mulut, sebelah kiri dan kanan. Anda mungkin lebih mengenalnya dengan sebutan amandel. Sementara itu, adenoid berlokasi di belakang hidung. Keduanya dapat membantu tubuh melawan infeksi.

Namun pada kondisi tertentu, seperti saat ada pembengkakan, keduanya bisa saja perlu diangkat melalui operasi, agar tidak menutupi jalan napas. Pengangkatan tonsil maupun adenoid tidak akan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, karena masih ada bagian-bagian tubuh lain yang bisa menggantikannya untuk tugas tersebut.