Apakah yang di maksud dengan Emergency Stop Mesin di Pabrik Industri ? Emergency Stop Mesin adalah sebuah Equipment mesin yang di rancang sebagai alat perlengkapan safety yang di gunakan untuk mematikan mesin secara darurat pada saat kondisi mesin running atau untuk mematikan mesin agar tidak bisa running pada saat ada perbaikan mesin oleh Teknisi Mesin. Adapun tujuan utama mengapa Sebuah mesin produksi harus di pasang Emergency Stop Mesin adalah sebagai berikut : Untuk mematikan mesin pada saat ada perbaikan Mesin adalah Untuk menghindari adanya potensi bahaya yang bisa menciderai operator pada saat ada perbaikan mesin. Dengan mematikan mesin melalui Emergency Stop Mesin, maka kondisi mesin secara otomatis akan aman dari sebuah pergerakan atau perputaran pada mesin yang bisa menciderai operator sehingga operator atau Teknisi Mesin merasa aman dan nyaman pada saat bekerja di mesin. Contoh Potensi bahaya pada saat Teknisi melakukan perbaikan mesin jika kondisi mesin tidak di matikan atau tidak di Emergency Stop adalah sebagai berikut :
Sehingga dengan mematikan Mesin melalui Emergency Stop Mesin, maka potensi - potensi bahaya yang tak terduga bisa di minimalisir. Adapun cara memfungsikan Emergency Stop Mesin adalah sebagai berikut :
2) Untuk Mematikan Mesin secara Tiba - Tiba pada saat Kondisi Running.Tujuan di pasangnya Emergency Stop di Mesin berikutnya adalah untuk mematikan mesin secara darurat atau tiba - tiba pada saat kondisi mesin running. Mengapa seorang Operator mesin secara tiba - tiba mematikan mesinnya melalui Emergency Stop pada saat kondisi mesin sedang running ? Hal tersebut di lakukan karena ada beberapa hal seperti berikut :
Adapun macam - macam bentuk Emergency Stop Mesin yang biasa di gunakan di pabrik Industri adalah sebagai berikut :
Push Button yaitu Emergency Stop yang berbentuk Tombol Emergency yang di hubungkan dengan serangkaian kabel yang di teruskan ke program Emergency Stop Mesin. Push Button ini biasanya mempunyai tombol berwarna merah dan cara menggunakan push button ini hanya dengan cara di tekan kepala tombol merah tersebut, maka secara otomatis mesin akan mati dengan sendirinya. Pemasangan tombol emergency stop ini biasanya di panel operation dan di tempat - tempat khusus yang serinng sebagai tempat operation operator mesin.
Safety Wire yaitu Emergency Stop yang berbentuk rangkaian antara seling wire dengan limit switch dan kemudian limit switch tersebut di hubungkan dengan rangkaian program stop mesin. Safety Wire ini mempunyai area yang lebih luas dari pada tombol emergency stop karena seling wire ini bisa di install sepanjang wire atau seling sesuai kebutuhan. Dan Emergency Stop model Seling wire ini biasanya di pasang di area line mesin sehingga setiap operator bisa menjangkau area safety wire.
Sensor yaitu Emergency Stop Mesin yang berbentuk double sensor yang kemudian sensor tersebut di hubungkan dengan rangkaian kabel yang terhubung ke program mesin stop. Jangkauan emergency stop mesin model sensor juga luas yaitu sepanjang jangkauan detech sensor itu sendiri. Pemasangan emergency stop model Sensor ini harus double sensor yaitu dengan cara antar muka sensor harus saling berhadapan sampai kondisi mata sensor harus benar - benar centre dan lurus sehingga jika jarak tatapan antar sensor tersebut terhalang atau tertutup benda asing maka sensor akan bekerja untuk mematikan mesin. Dengan kata lain apabila area tatapan antar sensor tersebut di lalui atau tertutup oleh operator maka sensor tersebut akan bekerja untuk mematikan mesin melalui program elektrikal. Kick Plate yaitu Emergency Stop Mesin berbentuk Plate yang di gabungkan dengan limit switch yang kemudian limit switch tersebut akan terhubung dengan program mesin stop. Adapun cara kerjanya adalah apabila kick plate di dorong oleh operator maka plate tersebut akan mendorong limit switch dan kemudian limit switch tersebut akan mematikan mesin melalui jaringan kabel instalasi ke program mesin stop. Sedangkan pemasangan emergency stop mesin model kick plate ini biasanya di area bawah, sehingga cara memaatikan mesin melalui kick plate ini adalah dengan menggunakan kaki atau di tendang oleh operator. Emergency stop mesin berbentuk pintu safety ini mempunyai tujuan untuk menutupi area mesin agar tidak ada pekerja yang masuk ke area tersebut pada saat kondisi mesin sedang running karena berpotensi berbahaya. Adapun model emergency stop mesin berbentuk pintu safety tersebut adalah gabungan dari pintu masuk area mesin dengan di tempelkan sebuah limit switch emergency, sehingga di saat pintu tersebut di buka maka dengan otomatis pintu akan mendorong limit switch dan limit switch tersebut akan mematikan mesinyang sedang running. Emergency stop mesin model pintu ini biasanya di pasang pada posisi area yang tidak boleh di masuki oleh pekerja pada saat kondisi mesin sedang running karena di area mesin tersebut mempunyai potensi bahaya yang tinggi. Namun area tersebut sebagai area keluar masuk operator untuk handling material produksi pada saat kondisi mesin stop. Demikian sedikit ulasan tentang apakah itu Emergency Stop Mesin di Pabrik Industri.
A. Prosedur Menyalakan Mesin CNC Bubut 1. Switch ON MCB (Mechanical Circuit Breaker) Utama di panel listrik ruangan bengkel/workshop CNC. 2. Buka panel Elektrik Mesin CNC Bubut, Ambil AVO meter, cek tegangan R-S, S-T, R-T adalah 380V + 10V dan cek tegangan salah satu R / S / T dengan Ground/Netral adalah 220 + 10V. 3. Jika tegangan sudah benar, switch ON MCB mesin yang terletak di samping kiri belakang mesin dengan menarik tuas MCB keatas. 4. Cek Driver Spindle (berbentuk kotak ukuran 80x140mm, posisi kiri bawah pada panel elektrik) ditandai menyala display warna merah bertuliskan : 00 (berarti driver ready dengan frekuensi 0 Hz ). 5. Cek 2 Driver Servo X, Z (berbentuk kotak ukuran 100x200mm, posisi dipanel elektrik kedua) ditandai menyala display warna merah bertuliskan : r 00 (berarti driver ready dengan rotasi 0 rpm ). 6. Tutup panel listrik mesin CNC Milling dengan merapatkan 2 baut pengunci pintu. 7. Kita pindah ke Operation Panel di bagian depan mesin CNC Bubut. 8. Hidupkan Power pada control dengan memutar kunci power searah jarum jam hngga LCD monitor menyala & tunggu proses booting hingga selesai. 9. Tekan tombol Reset untuk melihat tampilan pada LCD monitor. 10. Release/melepas tombol Emergency Stop dengan cara memutar searah jarum jam hingga tombol Emergency terdorong muncul keluar menjadi lebih tinggi 11. Tekan tombol reset pada Keypad Controller CNC hingga display alarm : Emergency Stop tidak muncul kembali. 12. Proses menyalakan mesin CNC Bubut telah selesai. Selanjutnya adalah proses men-ZERO kan mesin CNC Bubut. B. Prosedur Mematikan Mesin CNC Bubut 1. Setelah proses pengerjaan selesai, selalu biasakan membereskan alat kerja pada tempatnya, membersihkan ruangan dalam mesin dengan kuas/sapu pada : spindle, meja, cover teleskopik, cover bagian dalam, rel pintu, pintu dan dinding mesin. Kemudian oleskan oli dan ratakan dengan lap pada bagian mesin yang terbuat dari metal yang tidak dipainting seperti : spindle, meja, cover teleskopik agar tidak berkarat. 2. ZERO kan mesin CNC Bubut. 3. Tekan tombol Emergency Stop hingga LCD monitor muncul alarm display : Emergency Stop. 4. Switch OFF controller CNC dengan memutar kunci Power OFF berlawanan jarum jam. 5. Kita pindah ke panel elektrik mesin CNC Milling. 6. Switch OFF MCB pada bagian samping panel elektrik dengan menekan MCB kebawah ke posisi OFF. C. Men-ZERO kan Mesin CNC Bubut 1. Tekan tombol mode MPG pada operational panel. 2. Step 1: Geser sumbu Z kearah negatif - Pilih gerakan kearah sumbu Z dengan menekan mode MPG,sampai cursor pada posisi Z. - Pilih gerakan X0.1mm dengan menekan tombol Step. - Putar handle MPG ke arah – Z(minus) / berlawanan arah jarum jam hingga bergerak + 50mm. 3. Step 2: Geser sumbu X kearah negatif - Pilih gerakan kearah sumbu X dengan menekan mode MPG,sampai cursor pada posisi X. - Pilih gerakan X0.1mm dengan menekan tombol Step. - Putar handle MPG ke arah – X(minus) / berlawanan arah jarum jam hingga bergerak + 50mm. 4. Tekan mode Machine Zero Sumbu Z untuk automatic Zero Mesin, maka secara otomatis mesin bergerak ke sumbu Z positif. Sampai menyentuh limit switch dan monitor menunjukan angka nol. 5. Tekan mode Machine Zero Sumbu X untuk automatic Zero Mesin, maka secara otomatis mesin bergerak ke sumbu X positif. Sampai menyentuh limit switch dan monitor menunjukan angka nol. 6. Tekan tombol reset dan mesin siap digunakan. D. Emergency Stop, piranti utama safety mesin Kita menekan Emergency Stop apabila : 1. Jika ada kondisi yang membahayakan pada manusia / operator seperti : - operator terjepit pintu (jika pintu otomatis) - operator cidera akibat gerakan mesin / gerakan clamping - semua feeling yang muncul dan berpotensi membahayakan 2. Jika ada kondisi yang membahayakan mesin seperti : - terdengar suara-suara yang tidak lazim (melengking, mendengung, kasar) - muncul asap dari mesin - muncul titik api/kebakaran - getaran mesin yang tidak lazim - ada komponen mesin yang rusak / patah / rontok, dll 3. Jika ada kondisi yang membahayakan benda kerja (agar tidak reject) seperti : - pemasangan tidak sempurna / miring / terlepas dari jig - jig fixture tidak berfungsi sempurna - tool tumpul / patah / nabrak, dll E. Cara Mengatasi Over Travel Over travel terjadi apabila gerakan mesin melebihi batas yang telah ditentukan,sehingga sensor akan mendeteksinya kemudian secara otomatis mesin akan diperintahkan berhenti dan muncul alarm. Apabila over travel terjadi,langkah langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Tekan Mode MPG, kemudian pilih sumbu yang mengalami overtravel. 2. Gerakan mesin kearah yang berlawanan dari overtravel. Apabila overtravel pada sumbu minus, maka gerakan mesin kearah sumbu positif begitu pula sebaliknya. 3. Setelah mesin digerakan keposisi yang kira kira aman, tekan tombol reset untuk menghilangkan alarm. 4. Lakukan Zero mesin. F. Tombol – Tombol Control Mesin CNC Tombol tombol terdapat pada bagian control yang disebut Operation Panel.
Berikut adalah penjelasan tombol tombol berserta fungsinya : 1. 1. Tombol Karakter - Tombol Angka : berupa tombol berisi angka 0-9 - Tombol Huruf : berupa tombol berisi huruf romawi A-Z - Tombol Simbol : berupa tombol berisi symbol plus(+),minus(-),*, / , dll - Tombol Logik : berupa tombol berisi symbol logika <, > , = , dll 1. 2. Tombol Pemilihan Mode Kerja : : Untuk memilih Mode Edit yang berfungsi dalam mengedit dan pembuatan program. : Untuk memilih Mode Jog yang berfungsi menggerakan mesin secara manual : Untuk memilih Mode Auto yang berfungsi untuk menjalankan program secara otomatis. : Untuk memilih Mode Parameter yang berfungsi untuk melihat dan setting parameter mesin. : Untuk memilih Mode Parameter yang berfungsi untuk melihat dan setting parameter mesin. : Untuk memilih Mode Offset yang berfungsi untuk melihat dan setting offset koordinat benda kerja. : Untuk memilih Mode Diagnosis yang berfungsi untuk melihat data mesin. 1. 3. Tombol Fungsi : Penambahan Rapid Override: Untuk menambah kecepatan gerakan Rapid pada saat mode Jog atau mode Auto. : Pengurangan Rapid Override: Untuk mengurangi kecepatan gerakan Rapid pada saat mode Jog atau mode Auto : Penambahan Feedrate Override: Untuk menambah kecepatan gerakan pemakanan pada saat mode Jog atau mode Auto. : Pengurangan Feedrate Override: Untuk mengurangi kecepatan gerakan pemakanan pada saat mode Jog atau mode Auto. : Program Zero Sumbu X: Untuk mengembalikan mesin ketitik nol sumbu X program : Program Zero Sumbu Z: Untuk mengembalikan mesin ketitik nol sumbu Z program : Machine Zero Sumbu X : Untuk mengembalikan ketitik nol sumbu X mesin. : Machine Zero Sumbu Z: Untuk mengembalikan ketitik nol sumbu Z mesin. : Dry Run: Tombol untuk mengubah gerakan Rapid menjadi Feedrate pada saat mode Auto. : Single Block: Tombol untuk manjalankan program secara bertahap tiap blok 4. Tombol Start dan Tombol Pause : Cycle Start: Tombol untuk menjalankan mesin secara otomatis pada saat mode Auto : Cycle Pause: Tombol untuk menghentikan program pada saat berjalan otomatis saat Mode Auto |