Apabila mengirimkan uang melalui kantor pos biaya pengirimannya ditentukan oleh

Seiring berkembangnya teknologi kini, kini mengirim uang lewat kantor menjadi sangat mudah untuk dilakukan. Walaupun begitu tetap ada beberapa yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Cara Transfer / Kirim Uang ke Singapura Cepat & Aman di Transfez

Untuk membahasnya lebih jelas tentang kirim uang lewat kantor pos. Berikut dibawah ini adalah penjabarannya, silahkan disimak!

Persyaratan Kirim Uang lewat Kantor Pos

Sebelum kamu melakukan pengiriman uang lewat kantor pos harus ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi, agar pengiriman uang mu berhasil.

  • Siapkan uang yang akan di transfer
  • No HP pengiriman uang dan No Hp penerima Uang
  • Nama dan alamat jelas penerima uang
  • Jika mengirim ke rekening, siapkan nama penerima serta rekening penerima uang.

Biaya Administrasi Kirim Uang Lewat Kantor Pos

Nah, setelah kamu menyiapkan seluruh persyaratan tadi. Kini saat kamu untuk mengetahui beban administrasi yang akan dibebankan ketika kamu memakai service wesel pos.

Berikut adalah biaya administrasinya

s.d. Rp.500.000  biaya admin 20.000

> Rp.500.000 - 1.000.000 biaya admin 25.000

> Rp.1.000.000 - 3.000.000  biaya admin 40.000

> Rp.3.000.000 -  5.000.000 biaya admin 55.000

> Rp.5.000.000 - 10.000.000 biaya admin 90.000

> Rp.10.000.000 kenaikan setiap  Rp.5.000.000 ditambahkan kelipatan biaya admin  40.000

Baca Juga Artikel Tentang Kehidupan di Luar Negeri:

7 Universitas Favorit di Malaysia
Cara Mendapatkan Beasiswa di Luar Negeri
5 Negara Favorit Tujuan Kuliah di Luar Negeri
11 Tips Hemat Jadi Mahasiswa di Luar Negeri
5 Negara Favorit Pemburu Beasiswa

Cara Mudah Kirim Uang Lewat Kantor Pos Indonesia

Kirim uang lewat kantor pos terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu kirim uang menggunakan rekening bank atau kirim uang tanpa rekening bank. Berikut adalah cara-caranya:

Cara Kirim Uang Lewat Kantor Pos dengan Wesel Pos Tanpa Rekening Bank

Cara kirim uang lewat kantor pos tanpa rekening bank sangat lah mudah.

  1. Kamu hanya perlu mendatangi kantor pos terdekat di tempat tinggalmu
  2. Ambil nomor antrian yang sudah disediakan oleh kantor pos,
  3. Tunggu giliran hingga petugas pos memanggil nama mu
  4. Sampaikan ke petugas pos bahwa kamu ingin mengirim uang lewat wesel pos
  5. Isi formulir pengangkutan uang, tulis sesuai data yang sebenar-benarnya
  6. Berikan identitas diri seperti No Hp kamu sebagai pengiriman uang, serta no hp penerima uang, dan alamat jelas yang menerima uang. Setelahnya kamu akan diberikan tanda bukti dan No,Pin untuk dipakai menerima uang di daerah tersebut.

Apabila mengirimkan uang melalui kantor pos biaya pengirimannya ditentukan oleh

Cara Kirim Uang lewat Kantor Pos ke Rekening Bank

Sama seperti mengirim uang lewat kantor pos tanpa rekening. Cara kirim uang lewat kantor pos ke rekening bank juga sama mudahnya, yang membedakan adalah kamu harus menyiapkan nomor rekening tujuan penerima uang.

  1. Datang ke kantor pos  di dekat lingkungan mu
  2. Ambil Nomor Antrian , dan menunggu
  3. Setelah dipanggil dan bertemu dengan petugas kantor pos infokan bahwa kamu ingin mengirim uang ke rekening bank
  4. Siapkan KTP jumlah uang yang akan kamu kirim, nor rekening bank perenima, nama penerima, dan alamat lengkap penerima
  5. Setelah kami membayar biaya administrasi kamu akan diberikan bukti pengiriman dari petugas kantor pos, dan selesai.

Hal yang perlu diingat ketika kamu mengirim uang lewat kantor pos ke rekening bank kamu harus pastikan bahwa no rekening tersebut sudah betul. Agar uang yang kamu kirim tidak nyasar ke orang lain.

Cara Kirim Uang Ke Luar Negeri Lewat Kantor Pos

Kirim uang lewat kantor pos bukan hanya bisa ke dalam negeri saja, tapi juga dapat ke luar negeri. Kamu dapat kirim uang lewat kantor pos ke luar negeri dengan wesel pos internasional, kareena Pos Indonesia sudah bekerjasama dengan Kilat Money Order, International Money Order, BNI Wesel PIn, Wesel Instan BSM, Wesel Instant BCS, dan Wesel Instan CIMB Niaga.

Dengan kerjasamanya kantor pos dengan pihak-pihak tersebut menjamin pengiriman uang lewat kantor pos ke luar negeri menjadi aman, mudah, dan dapat dipercaya.

Berikut adalah caraya:

  1. Datang ke kantor pos terdekat dari wilayah kamu
  2. Katakana kepada petugas kantor pos kamu ingin mengirim uang ke luar negeri
  3. Isi formulir untuk mengirim uang. Isi nama pengirim, alamat pengiri, nama penerima uang, alamat lengkap penerima uang, no identitas penerima uang, dan jumlah uang yang akan kamu kirim.
  4. Setelah formulir diisi, kemudian serahkan ke petugas kantor pos untuk di proses.
  5. Setelah proses selepas kamu akan diberikan No.PIN pengambilan uang dan NTP yang dipakai untuk mengambil uang.

Setelah kamu mengetahui cara-cara kirim uang lewat kantor pos. Kamu juga perlu tau bagaimana cara mengambil uang di kantor pos, berikut dibawah ini adalah ulasannya!

Baca Juga Cara Transfer Uang dengan Mudah ke Berbagai Negara

Cara Transfer Uang ke Hongkong
Cara Transfer Uang ke Filipina
Cara Transfer Uang ke Australia
Cara Transfer Uang ke Singapura
Cara Transfer Uang ke Cina
Cara Transfer Uang ke Malaysia
Cara Transfer Uang ke Jepang

Cara Ambil Uang di Kantor Pos

Seperti halnya mengirim uang lewat kantor pos kamu juga perlu membawa identitas diri seperti KTP atau SIM, dan No. PIN yang diberikan petugas kantor pos kepada pengirim wesel pos milikmu.

JIka salah satu persyaratan tersebut tidak kamu bawa ketika mengambil uang di kantor pos, maka kamu tidak akan dapat mengambil uang di kantor pos.

Berikut adalah cara-cara kirim uang di kantor pos:

  1. Datang ke kantor pos terdekat
  2. Ambil nomor antrian dan menunggu giliran
  3. Katakan kepada petugas pos ingin mengambil uang kiriman
  4. Serahkan No.PIN pengambilan serta identitas diri kamu
  5. Jika data yang sudah diberikan benar maka petugas kantor pos akan memperoleh uang milik mu
  6. Setalhany kamu akan mendapatkan uang kiriman tersebut, dan silahkan hitung kembali di depan petugas petugas pos untuk memastikan kembali apakah jumlahnya sudah benar

Penutup

Nah, Sekarang kamu sudah tau bagaimana cara kirim uang lewat kantor pos. Ternyata cara kirim uang lewat kantor pos mudah kan!

Download Aplikasi Transfez

Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs.

Download Aplikasi Transfez di Android
Download Aplikasi Transfez di iOs

Lihat Juga Video Cara Mudah Kirim Uang Ke Luar Negeri


Ketika saya membaca "Berliner Zeitung" tentang produk baru ' Wert National' yang akan dikeluarkan Deutsche Post (Pos Jerman) untuk bulan Juli 2014, pikiran saya jadi melayang ke jaman dulu ketika saya & orang tua menggunakan Wesel Pos untuk mengirim uang, karena kita tidak punya rekening bank. Bagaimana mau buka rekening, untuk makan saja masih susah.
Sebagai mahasiswa dari keluarga tidak mampu seperti saya, tentulah tidak mudah mengatur keuangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari & juga keperluan kuliah. Lebih banyak bocornya (meminjam istilah Pak Prabowo Subianto) dari cukupnya. Apalagi beasiswa yang saya dapat, dikeluarkan setiap 3 bulan sekali (dirapel) bahkan kadang-kadang lebih. Di saat-saat seperti itu saya hanya bisa berharap agar kiriman uang dari orang tua segera datang, baik yang mereka bawa sendiri (sambil menjenguk saya) ataupun yang dikirim lewat Wesel Pos. Karena saya juga pernah menggunakan pelayanan ini, makanya saya masih ingat bagaimana melakukannya : - datang ke kantor pos dengan membawa uang yang akan dikirim. - menuju loket wesel pos. Dan di sana kita mengisi formulir yang diberikan. - kita akan mendapatkan PIN yang hanya kita sendiri mengetahuinya. - setelah itu kita bisa memberitahukan PIN ke penerima uang tersebut. - penerima uang bisa mencairkan dana itu di pos dengan membawa KTP & PIN yang sudah  diketahuinya.

Walaupun wesel pos perlu waktu lebih lama untuk sampai ke saya ( tidak pernah tepat waktu) dibandingkan dengan sistem transfer lewat bank, tetapi kiriman selalu saya terima dalam keadaan utuh. Belum pernah ada kejadian yang merugikan saya saat itu.

'Wert National' yang ditawarkan Deutsche Pos memang hampir mirip dengan wesel pos di Indonesia. Bedanya kita sudah bisa mempersiapkan pengirimannya lebih dulu di rumah, sebelum kita ke kantor pos, karena pengiriman uang itu sama seperti kita mengirim surat, uang dimasukan ke dalam amplop terlebih dulu. Terserah kita mau pakai amplop seperti apa. Tidak hanya uang yang bisa dikirim, tetapi juga barang berharga lainnya, seperti perhiasan, tiket konser, voucher, dokumen, dan lain-lain. Pengiriman kombinasi (uang & barang) dalam satu amplop tidak diperbolehkan. Di kantor pos kita membayar 3, 95 € + biaya surat (tergantung besar kecilnya amplop & beratnya). Jaminan penggantian yang diberikan oleh Pos adalah 100€ (max.) untuk uang & 500€ untung barang berharga, seandainya kiriman kita hilang atau rusak. Kita akan menerima nomor sebagai bukti kiriman. Dengan nomor ini pos akan bisa melacak seandainya kiriman tidak sampai. Penyerahan surat hanya bisa dilakukan dengan tanda tangan si penerima. Seandainya si penerima saat itu berada di rumah, maka surat yang berisi uang atau barang berharga bisa diterimanya langsung. Tetapi jika si penerima tidak ada di rumah, maka tukang pos akan meninggalkan bukti pengambilan di kotak surat si penerima. Tentu saja si penerima harus membawa kartu identitas & bukti pengambilan untuk mengambil suratnya di kantor pos. Lama pengiriman paling lambat satu hari setelah surat diterima pegawai pos.
Demi keamanan, pos hanya membatasi max. 5 surat yang boleh diterima oleh si penerima yang sama.

Sebelum adanya 'Wert National' pengiriman uang yang dimasukan ke dalam amplop itu tidak diperbolehkan, walaupun sudah ada orang yang mencobanya. Oleh karena itu pihak pos tidak pernah menjamin pengiriman uang yang ilegal seperti itu.
Pos Jerman mengeluarkan produk ini karena banyaknya permintaan pengiriman uang, mis. untuk hadiah ulang tahun, natal, tahun baru atau untuk membayar tagihan dari pesanan barang-barang online. Bisa jadi orang-orang mulai banyak beralih ke sistem lama (lewat pos), karena merasa sistem pembayaran lewat bank dirasa mulai tidak aman. Banyak kejadian pembobolan rekening yang merugikan kita, hanya karena kita pernah melakukan transaksi lewat online banking.

Atau kalau kita tidak mau menggunakan jasa pos untuk membayar tagihan dari belanja online kita, bisa juga dilakukan dengan membayar langsung di beberapa toko atau supermarket yang telah ditentukan. Kita hanya membawa tagihan tersebut & membayarnya di kasir toko/ supermarket. Dengan cara ini kita bisa lebih menghemat lagi biaya pelayanan seperti yang ada pada pos.

Untuk masyarakat di indonesia yang belum mempunyai rekening di bank, tentunya sistem pengiriman uang lewat pos yang cepat, tepat waktu, aman & terjamin bisa menjadi solusi terbaik untuk menggantikan sistem transfer. Kita akan dengan mudah mengirim uang ke sanak keluarga atau kenalan yang tinggal di pedesaan, yang belum terjangkau sistem perbankan. Apalagi si penerima bisa menerima suratnya (yang berisi uang) secara langsung, tanpa harus ke kantor pos. Dan itu berarti sudah menghemat banyak waktu, tenaga & biaya transportasi. Tentu saja faktor jaminan (penggantian) harus ada dari pihak pos. Jangan sampai uang atau barang yang dikirim hilang di perjalanan, tapi pos tidak mau bertanggung jawab sama sekali untuk itu. Atau penggantiannya sangat minim sekali.

Apakah Pos Indonesia sudah menyediakan pelayanan seperti ini ? Siapa yang tidak senang menerima kartu ucapan ulang tahun dengan uang di dalamnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa berpuasa dengan sepenuh hati.


Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 2


Ketika saya membaca "Berliner Zeitung" tentang produk baru ' Wert National' yang akan dikeluarkan Deutsche Post (Pos Jerman) untuk bulan Juli 2014, pikiran saya jadi melayang ke jaman dulu ketika saya & orang tua menggunakan Wesel Pos untuk mengirim uang, karena kita tidak punya rekening bank. Bagaimana mau buka rekening, untuk makan saja masih susah.
Sebagai mahasiswa dari keluarga tidak mampu seperti saya, tentulah tidak mudah mengatur keuangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari & juga keperluan kuliah. Lebih banyak bocornya (meminjam istilah Pak Prabowo Subianto) dari cukupnya. Apalagi beasiswa yang saya dapat, dikeluarkan setiap 3 bulan sekali (dirapel) bahkan kadang-kadang lebih. Di saat-saat seperti itu saya hanya bisa berharap agar kiriman uang dari orang tua segera datang, baik yang mereka bawa sendiri (sambil menjenguk saya) ataupun yang dikirim lewat Wesel Pos. Karena saya juga pernah menggunakan pelayanan ini, makanya saya masih ingat bagaimana melakukannya : - datang ke kantor pos dengan membawa uang yang akan dikirim. - menuju loket wesel pos. Dan di sana kita mengisi formulir yang diberikan. - kita akan mendapatkan PIN yang hanya kita sendiri mengetahuinya. - setelah itu kita bisa memberitahukan PIN ke penerima uang tersebut. - penerima uang bisa mencairkan dana itu di pos dengan membawa KTP & PIN yang sudah  diketahuinya.

Walaupun wesel pos perlu waktu lebih lama untuk sampai ke saya ( tidak pernah tepat waktu) dibandingkan dengan sistem transfer lewat bank, tetapi kiriman selalu saya terima dalam keadaan utuh. Belum pernah ada kejadian yang merugikan saya saat itu.

'Wert National' yang ditawarkan Deutsche Pos memang hampir mirip dengan wesel pos di Indonesia. Bedanya kita sudah bisa mempersiapkan pengirimannya lebih dulu di rumah, sebelum kita ke kantor pos, karena pengiriman uang itu sama seperti kita mengirim surat, uang dimasukan ke dalam amplop terlebih dulu. Terserah kita mau pakai amplop seperti apa. Tidak hanya uang yang bisa dikirim, tetapi juga barang berharga lainnya, seperti perhiasan, tiket konser, voucher, dokumen, dan lain-lain. Pengiriman kombinasi (uang & barang) dalam satu amplop tidak diperbolehkan. Di kantor pos kita membayar 3, 95 € + biaya surat (tergantung besar kecilnya amplop & beratnya). Jaminan penggantian yang diberikan oleh Pos adalah 100€ (max.) untuk uang & 500€ untung barang berharga, seandainya kiriman kita hilang atau rusak. Kita akan menerima nomor sebagai bukti kiriman. Dengan nomor ini pos akan bisa melacak seandainya kiriman tidak sampai. Penyerahan surat hanya bisa dilakukan dengan tanda tangan si penerima. Seandainya si penerima saat itu berada di rumah, maka surat yang berisi uang atau barang berharga bisa diterimanya langsung. Tetapi jika si penerima tidak ada di rumah, maka tukang pos akan meninggalkan bukti pengambilan di kotak surat si penerima. Tentu saja si penerima harus membawa kartu identitas & bukti pengambilan untuk mengambil suratnya di kantor pos. Lama pengiriman paling lambat satu hari setelah surat diterima pegawai pos.
Demi keamanan, pos hanya membatasi max. 5 surat yang boleh diterima oleh si penerima yang sama.

Sebelum adanya 'Wert National' pengiriman uang yang dimasukan ke dalam amplop itu tidak diperbolehkan, walaupun sudah ada orang yang mencobanya. Oleh karena itu pihak pos tidak pernah menjamin pengiriman uang yang ilegal seperti itu.
Pos Jerman mengeluarkan produk ini karena banyaknya permintaan pengiriman uang, mis. untuk hadiah ulang tahun, natal, tahun baru atau untuk membayar tagihan dari pesanan barang-barang online. Bisa jadi orang-orang mulai banyak beralih ke sistem lama (lewat pos), karena merasa sistem pembayaran lewat bank dirasa mulai tidak aman. Banyak kejadian pembobolan rekening yang merugikan kita, hanya karena kita pernah melakukan transaksi lewat online banking.

Atau kalau kita tidak mau menggunakan jasa pos untuk membayar tagihan dari belanja online kita, bisa juga dilakukan dengan membayar langsung di beberapa toko atau supermarket yang telah ditentukan. Kita hanya membawa tagihan tersebut & membayarnya di kasir toko/ supermarket. Dengan cara ini kita bisa lebih menghemat lagi biaya pelayanan seperti yang ada pada pos.

Untuk masyarakat di indonesia yang belum mempunyai rekening di bank, tentunya sistem pengiriman uang lewat pos yang cepat, tepat waktu, aman & terjamin bisa menjadi solusi terbaik untuk menggantikan sistem transfer. Kita akan dengan mudah mengirim uang ke sanak keluarga atau kenalan yang tinggal di pedesaan, yang belum terjangkau sistem perbankan. Apalagi si penerima bisa menerima suratnya (yang berisi uang) secara langsung, tanpa harus ke kantor pos. Dan itu berarti sudah menghemat banyak waktu, tenaga & biaya transportasi. Tentu saja faktor jaminan (penggantian) harus ada dari pihak pos. Jangan sampai uang atau barang yang dikirim hilang di perjalanan, tapi pos tidak mau bertanggung jawab sama sekali untuk itu. Atau penggantiannya sangat minim sekali.

Apakah Pos Indonesia sudah menyediakan pelayanan seperti ini ? Siapa yang tidak senang menerima kartu ucapan ulang tahun dengan uang di dalamnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa berpuasa dengan sepenuh hati.


Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 3


Ketika saya membaca "Berliner Zeitung" tentang produk baru ' Wert National' yang akan dikeluarkan Deutsche Post (Pos Jerman) untuk bulan Juli 2014, pikiran saya jadi melayang ke jaman dulu ketika saya & orang tua menggunakan Wesel Pos untuk mengirim uang, karena kita tidak punya rekening bank. Bagaimana mau buka rekening, untuk makan saja masih susah.
Sebagai mahasiswa dari keluarga tidak mampu seperti saya, tentulah tidak mudah mengatur keuangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari & juga keperluan kuliah. Lebih banyak bocornya (meminjam istilah Pak Prabowo Subianto) dari cukupnya. Apalagi beasiswa yang saya dapat, dikeluarkan setiap 3 bulan sekali (dirapel) bahkan kadang-kadang lebih. Di saat-saat seperti itu saya hanya bisa berharap agar kiriman uang dari orang tua segera datang, baik yang mereka bawa sendiri (sambil menjenguk saya) ataupun yang dikirim lewat Wesel Pos. Karena saya juga pernah menggunakan pelayanan ini, makanya saya masih ingat bagaimana melakukannya : - datang ke kantor pos dengan membawa uang yang akan dikirim. - menuju loket wesel pos. Dan di sana kita mengisi formulir yang diberikan. - kita akan mendapatkan PIN yang hanya kita sendiri mengetahuinya. - setelah itu kita bisa memberitahukan PIN ke penerima uang tersebut. - penerima uang bisa mencairkan dana itu di pos dengan membawa KTP & PIN yang sudah  diketahuinya.

Walaupun wesel pos perlu waktu lebih lama untuk sampai ke saya ( tidak pernah tepat waktu) dibandingkan dengan sistem transfer lewat bank, tetapi kiriman selalu saya terima dalam keadaan utuh. Belum pernah ada kejadian yang merugikan saya saat itu.

'Wert National' yang ditawarkan Deutsche Pos memang hampir mirip dengan wesel pos di Indonesia. Bedanya kita sudah bisa mempersiapkan pengirimannya lebih dulu di rumah, sebelum kita ke kantor pos, karena pengiriman uang itu sama seperti kita mengirim surat, uang dimasukan ke dalam amplop terlebih dulu. Terserah kita mau pakai amplop seperti apa. Tidak hanya uang yang bisa dikirim, tetapi juga barang berharga lainnya, seperti perhiasan, tiket konser, voucher, dokumen, dan lain-lain. Pengiriman kombinasi (uang & barang) dalam satu amplop tidak diperbolehkan. Di kantor pos kita membayar 3, 95 € + biaya surat (tergantung besar kecilnya amplop & beratnya). Jaminan penggantian yang diberikan oleh Pos adalah 100€ (max.) untuk uang & 500€ untung barang berharga, seandainya kiriman kita hilang atau rusak. Kita akan menerima nomor sebagai bukti kiriman. Dengan nomor ini pos akan bisa melacak seandainya kiriman tidak sampai. Penyerahan surat hanya bisa dilakukan dengan tanda tangan si penerima. Seandainya si penerima saat itu berada di rumah, maka surat yang berisi uang atau barang berharga bisa diterimanya langsung. Tetapi jika si penerima tidak ada di rumah, maka tukang pos akan meninggalkan bukti pengambilan di kotak surat si penerima. Tentu saja si penerima harus membawa kartu identitas & bukti pengambilan untuk mengambil suratnya di kantor pos. Lama pengiriman paling lambat satu hari setelah surat diterima pegawai pos.
Demi keamanan, pos hanya membatasi max. 5 surat yang boleh diterima oleh si penerima yang sama.

Sebelum adanya 'Wert National' pengiriman uang yang dimasukan ke dalam amplop itu tidak diperbolehkan, walaupun sudah ada orang yang mencobanya. Oleh karena itu pihak pos tidak pernah menjamin pengiriman uang yang ilegal seperti itu.
Pos Jerman mengeluarkan produk ini karena banyaknya permintaan pengiriman uang, mis. untuk hadiah ulang tahun, natal, tahun baru atau untuk membayar tagihan dari pesanan barang-barang online. Bisa jadi orang-orang mulai banyak beralih ke sistem lama (lewat pos), karena merasa sistem pembayaran lewat bank dirasa mulai tidak aman. Banyak kejadian pembobolan rekening yang merugikan kita, hanya karena kita pernah melakukan transaksi lewat online banking.

Atau kalau kita tidak mau menggunakan jasa pos untuk membayar tagihan dari belanja online kita, bisa juga dilakukan dengan membayar langsung di beberapa toko atau supermarket yang telah ditentukan. Kita hanya membawa tagihan tersebut & membayarnya di kasir toko/ supermarket. Dengan cara ini kita bisa lebih menghemat lagi biaya pelayanan seperti yang ada pada pos.

Untuk masyarakat di indonesia yang belum mempunyai rekening di bank, tentunya sistem pengiriman uang lewat pos yang cepat, tepat waktu, aman & terjamin bisa menjadi solusi terbaik untuk menggantikan sistem transfer. Kita akan dengan mudah mengirim uang ke sanak keluarga atau kenalan yang tinggal di pedesaan, yang belum terjangkau sistem perbankan. Apalagi si penerima bisa menerima suratnya (yang berisi uang) secara langsung, tanpa harus ke kantor pos. Dan itu berarti sudah menghemat banyak waktu, tenaga & biaya transportasi. Tentu saja faktor jaminan (penggantian) harus ada dari pihak pos. Jangan sampai uang atau barang yang dikirim hilang di perjalanan, tapi pos tidak mau bertanggung jawab sama sekali untuk itu. Atau penggantiannya sangat minim sekali.

Apakah Pos Indonesia sudah menyediakan pelayanan seperti ini ? Siapa yang tidak senang menerima kartu ucapan ulang tahun dengan uang di dalamnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa berpuasa dengan sepenuh hati.


Lihat Sosbud Selengkapnya