Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa isra mi raj

Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa isra mi raj

Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa isra mi raj
Lihat Foto

Show

AFP Photo/THOMAS COEX

Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem.

KOMPAS.com - Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.

Tahukah kamu apa itu Isra Miraj?

Isra Miraj

Dikutip dari The Story of Prophet Muhammad Night Journey (Isra Miraj) from Earth to Heaven in Islam (2016) karya Muham Dragon Sakura, Isra Miraj adalah dua perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam pada 621.

Isra Miraj digambarkan sebagai perjalanan fisik dan spiritual (rohani) yang bersumber dari kitab suci umat Islam Al Quran surat Al Isra dan Hadis Nabi Muhammad SAW.

Melansir Huffpost, Isra Miraj adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Mekah ke masjid terjauh yaitu Masjid Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke surga, dimurnikan dan diberi perintah bagi umat Islam untuk sholat lima kali sehari.

Pada kalender Islam, Isra Miraj secara umum diperingati pada hari ke-27 bulan Rajab. Isra Miraj terdiri dari dua bagian perjalanan utama yaitu perjalanan ke masjid terjauh (Isra) dan ke surga (Miraj).

Baca juga: Perkembangan Islam di Indonesia

Isra

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dengan mengendarai hewan buraq dari Masjid Suci Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem di mana ia memimpin para nabi lainnya untuk beribadah.

Masjid Al Aqsa dianggap sebagai masjid terjauh yang merupakan kawasan suci besar yang kadang-kadang disebut Haram Al Sharif atau Noble Sanctuary.

Tempat kudus tersebut terdiri dari beberapa masjid termasuk bangunan masjid berkubah batu berlapis emas dan bangunan berkubah perak. Nama Masjid Al Aqsa digunakan untuk menggambarkan seluruh situs.

Melansir Birmingham Mail, perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isra Miraj disebutkan menaiki hewan buraq yang bisa terbang. Buraq digambarkan memiliki kepala seorang wanita, tubuh kuda, mempunyai sayap dan ekor burung merak.

Baca juga: Pengaruh Islam di Indonesia

Suara.com - Peringatan Isra Miraj 27 Rajab 1443 Hijriah akan bertepatan pada Senin, 28 Februari 2022 mendatang. Lantas apa pengertian Isra Miraj menurut bahasa dan istilah? Simak ulasannya berikut ini.

Isra Miraj adalah perjalanan satu malam Nabi Muhammad SAW yang ditemani oleh Malaikat Jibril dari Masjidil Haram, Mekkah menuju ke Masjidil Aqsa, Yerusalem lalu naik ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh untuk mendapatkan perintah sholat lima waktu oleh Allah SWT. Sebenarnya pengertian Isra Miraj menurut bahasa dan istilah per katanya itu berbeda.

Pengertian Isra Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa berbeda namun terjadi dalam waktu bersamaan sehingga disebut sebagai Isra Miraj. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Yerusalem. Dalam bahasa Arab, Isra berasal dari kata sara yang berarti “perjalanan di malam hari”.

Sementara Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha atau langit ketujuh. Kata Miraj dalam bahasa Arab artinya “tangga, untuk mengangkat, dan atau naik”.

Baca Juga: Amalan Malam Isra Miraj yang perlu Anda Ketahui, Lengkap dengan Doa yang Dibaca

Dikisahkan Nabi Muhammad SAW bertemu para nabi pada masing-masing tingkatan langit seperti Nabi Adam AS, Nabi Idris AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yahya AS, dan Nabi Isa AS.

Sidratul Muntaha menjadi tujuan akhir perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah sholat lima waktu dari Allah SWT. Secara bahasa, Sidratul Muntaha memiliki arti “pohon bidara” yang merupakan akhir dari langit atau surga ketujuh.

Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan mengenai Sidratul Muntaha berdasarkan hadist dari Asma binti Abu Bakar ra, "Orang yang naik kuda baru bisa melintasi bayang-bayangnya selama seratus tahun atau seratus penunggang kuda, bisa dinaungi bayang-bayangnya, di sana ada laron dari emas, buahnya seperti kendi besar." (HR. Turmudzi 2541 dan beliau menilai: Hasan Shahih).

Peristiwa Isra Miraj ini telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut.

“Sub-nalla asr bi'abdih lailam minal-masjidil-armi ilal-masjidil-aqalla brakn aulah linuriyah min ytin, innah huwas-sam'ul-bar.”

Baca Juga: Teks Ceramah Isra Miraj Singkat, Memetik Hikmah dari Perjalanan Rasulullah

Artinya: “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Isra: 1)

Isra Mikraj (bahasa Arab: الإسراء والمعراج, translit. al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj‎) adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.[1] Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Qur'an, yaitu Surah Al-Isra.[2]

Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa isra mi raj

Sebuah adegan dari Ascension di mana Muhammad, Nabi Islam, sedang mengendarai burak. Miniatur Iran karya pelukis terkenal Sultan Mohammad abad ke-16 M, disimpan di British Museum.

Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan Lailat al-Mi'raj, sebagai salah satu tanggal paling penting dalam kalender Islam.[3]

Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi[4] dan mayoritas ulama,[5] Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun, Syekh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri[6] menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mikraj.

Riwayat tentang perjalanan malam nabi dan diangkatnya dia ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah dan menerima perintah kewajiban salat di lima waktu terdapat dalam Kitab Hadis Sahih milik Imam Muslim: [7]

"...dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah didatangi Burak. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut burak tersebut mencapai ujungnya." Dia bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitulmaqdis." Dia bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan salat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu, dan aku pun memilih susu. Lalu Jibril berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Ditanyakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka, dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu, aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf alaihi salam, ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris alaihi salam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: '(...dan kami telah mengangkat ke tempat yang tinggi derajatnya) '. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun alaihi salam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Musa, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawabnya, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim alaihi salam, dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitulmakmur. Keluasannya setiap hari bisa memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya (Baitulmakmur). Kemudian aku dibawa ke Sidratulmuntaha. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar tempayan." Dia bersabda: "Ketika dia menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya karena indahnya. Lalu, Allah memberikan wahyu kepada dia dengan mewajibkan salat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi Musa alaihi salam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? ' Dia bersabda: "Salat lima puluh waktu'. Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israil dan menguji mereka'. Dia bersabda: "Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu salat dari dia'. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah mengurangkan lima waktu salat dariku'. Nabi Musa berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'. Dia bersabda: "Aku masih saja bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap salat fardu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh salat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya, barang siapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu, jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya'. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga menyebabkanku malu kepada-Nya'."

— Shahih Muslim, Kitab Iman, Bab Isra' Rasulullah ke langit, hadits nomor 234.

Sering kali masyarakat menggabungkan Isra Mikraj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad "diberangkatkan" oleh Allah. dari Masjidilharam hingga Masjidilaqsa. Lalu dalam Mikraj Nabi Muhammad dinaikkan ke langit sampai ke Sidratulmuntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, dia mendapat perintah langsung dari Allah. untuk menunaikan salat lima waktu.

Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratulmuntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah ﷺ sedih.

Lailat al-Mi'raj (bahasa Arab: لیلة المعراج‎, Lailätu 'l-Mi‘rāğ), juga dikenal sebagai Shab-e-Mi'raj (bahasa Persia: شب معراج, Šab-e Mi'râj) di Iran, Pakistan, India dan Bangladesh, dan Miraç Kandili dalam bahasa Turki, adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan saat Isra dan Mikraj. Beberapa Muslim merayakannya dengan melakukan salat tahajud di malam hari, dan di beberapa negara mayoritas Muslim, dengan menghias kota dengan lampu dan lilin. Umat Islam berkumpul di masjid dan salat berjemaah serta mendengarkan khotbah mengenai Isra dan Mikraj.[8][9]

Masjid Al-Aqsa dipercaya sebagai tempat di mana Nabi Muhammad naik ke surga. Tanggal pasti mengenai kejadian ini tidak jelas, tetapi tetap dirayakan karena terjadi sebelum hijrah dan setelah kunjungan nabi ke Taif. Beberapa orang menganggapnya telah terjadi hanya setahun sebelum hijrah, pada 27 Rajab; tetapi tanggal ini tidak selalu diterima. Tanggal ini akan sama dengan 26 Februari 621 di kalender Julian dan 8 Maret 620 jika terjadi setahun sebelumnya. Dalam tradisi Syiah di Iran, 27 Rajab merupakan hari pemanggilan pertama Nabi Muhammad, disebut Mab'as. Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya dianggap sebagai tempat tersuci ketiga di dunia bagi umat Muslim.[10][11]

  • 22 Maret 2020 (1441)
  • 11 Maret 2021 (1442)
  • 28 Februari 2022 (1443)
  • 18 Februari 2023 (1444)
  • 8 Februari 2024 (1445)
  • 27 Januari 2025 (1446)
  • 16 Januari 2026 (1447)
  • Arasy
  • Sidratulmuntaha
  • Hijrah

  1. ^ Richard C. Martin, Said Amir Arjomand, Marcia Hermansen, Abdulkader Tayob, Rochelle Davis, John Obert Voll, ed. (December 2, 2003). Encyclopedia of Islam and the Muslim World. Macmillan Reference USA. hlm. 482. ISBN 978-0-02-865603-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
  2. ^ Brown, Dennis; Morris, Stephen (2003). "Religion and Human Experience". A Student's Guide to A2 Religious Studies: for the AQA Specification. Rhinegold Eeligious Studies Study Guides. London, UK: Rhinegold. hlm. 115. ISBN 978-1-904226-09-3. OCLC 257342107. Diakses tanggal 2012-01-10. The revelation of the Qur'an to Prophet Muhammad (SAW)[includes] his Night Journey, an out-of-body experience where the prophet was miraculously taken to Jerusalem on the back of a mythical bird (buraq).... 
  3. ^ Bradlow, Khadija (August 18, 2007). "A night journey through Jerusalem". Times Online. Diakses tanggal March 27, 2011. 
  4. ^ (Inggris) Al-Mawdudi, 1999. Quranic Suras Information. Version 2.01 (e-book information). Dar el Hadith.
  5. ^ (Indonesia) Abu Majdi Haraki, 2007. Misteri Isra Mi'raj, h. 206. Jogjakarta: DIVA Press.
  6. ^ (Arab) Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. Ar-Rahiq al-Makhtum (pranala unduhan Diarsipkan 2007-02-25 di Wayback Machine., unduhan zip 1.85 MB Diarsipkan 2009-06-03 di Wayback Machine.).
  7. ^ "Hadits Muslim No. 234 | Isra` Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke langit". Hadits.id. Diakses tanggal 2022-03-05. 
  8. ^ BBC Religion and Ethics - Lailat al Miraj
  9. ^ WRMEA article on Muslim holidays
  10. ^ Jonathan M. Bloom; Sheila Blair (2009). The Grove encyclopedia of Islamic art and architecture. Oxford University Press. hlm. 76. ISBN 978-0-19-530991-1. Diakses tanggal 26 December 2011. 
  11. ^ Oleg Grabar (1 October 2006). The Dome of the Rock. Harvard University Press. hlm. 14. ISBN 978-0-674-02313-0. Diakses tanggal 26 December 2011. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isra_Mikraj&oldid=20918570"