Apa yang Harus Diperhatikan Saat Memulai usaha pengolahan dan pengawetan bahan pangan?

Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengelolaan) kelas X SMA materi Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Pangan Nabati lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay

  1. Apa yang dimaksud dengan makanan awetan dari bahan nabati?
  2. Mengapa usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati perlu dilakukan?
  3. Jelaskan kriteria peluang usaha!
  4. Malang merupakan daerah wisata yang terkenal akan hasil perkebunan berupa apel. Beberapa jenis apel malang mempunyai rasa yang masam sehingga kalah bersaing dengan apel impor, padahal setiap kali musim panen jumlah apel sangat melimpah . Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ide usaha apa yang dapat kalian kembangkan?
  5. Jelaskan alasan kalian mengembangkan usaha pengolahan produk pada nomor 3.
  6. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya dalam sebuah kegiatan usaha?
  7. Sebutkan sumber daya apa saja yang diperlukan untuk melakukan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati!
  8. Bila salah satu sumber daya tidak tersedia, apakah masih memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk memulai sebuah usaha? Berikan penjelasanmu.
  9. Apakah peranan analisis sumber daya dalam sebuah perencanaan usaha?
  10. Apakah pencatatan dalam kegiatan penjualan diperlukan pencatatan? Berikan penjelasanmu.
  11. Apakah yang dimaksud dengan pemasaran?
  12. Ada berapa jenis-jenis pemasaran? Jelaskan dengan bahasamu sendiri.
  13. Bagaimana menentukan jenis pemasaran yang paling tepat untuk dilakukan?
  14. Apakah semua jenis pemasaran bisa dilakukan secara bersamaan?
  15. Sebutkan komponen dalam menyusun perencanaan usaha!
  16. Jelaskan analisis pasar dalam menyusun perencanaan usaha!
  17. Mengapa dalam menyusun perencanaan usaha perlu memperhatikan analisis pesaing?

1. Makanan awetan dari bahan nabati adalah makanan yang dibuat dari sumber daya alam nabati, yang sudah melalui proses pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik, baik menggunakan pengawet maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang.

2. Usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati perlu dilakukan untuk memberikan nilai tambah pada produk makanan tersebut. Selain itu, usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati dapat mengatasi menurunnya harga jual bahan nabati saat musim panen tiba karena jumlahnya melimpah sedangkan permintaan tetap.

3. Suatu peluang usaha yang baik mampu memenuhi beberapa kriteria berikut ini:

  • Permintaan yang nyata, yaitu merespon kebutuhan yang tidak dipenuhi atau mensyaratkan pelanggan yang mempunyai kemampuan untuk membeli dan bisa memilih
  • Pengembalian investasi, yaitu memberikan hasil dalam janga waktu cepat, lama, dan tepat waktu.
  • Kompetitif, yaitu dapat mengimbangi atau lebih baik. Atau sama dari sudut pandang pelanggan dibandingkan dengan produk atau jasa yang tersedia.
  • Mencapai tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi yang mengambil risiko.
  • Ketersediaan sumber daya dan ketrampilan yang terjangkau dari segi sumber daya, kompetensi, dan persyaratan hukum

4. Ide yang dapat dikembangkan adalah dengan membuat usaha pengolahan awetan makanan dengan menggunakan bahan baku apel, di antaranya adalah kripik apel, sirop apel, minuman sari apel, selai apel, kue kering apel, dan aneka produk awetan makanan dengan bahan dasar apel. (Ide dapat beraneka macam, sesuai pengembangan kalian masing-masing).

5. Produk awetan makanan dengan bahan dasar apel dapat dijadikan sebagai produk oleh-oleh karena Kota Malang merupakan salah satu kota destinasi tujuan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik bahkan mancanegara.

6. Sumber daya dalam sebuah usaha adalah segala hal yang diperlukan dalam suatu kegiatan usaha.

7. Sumber daya yang diperlukan untuk melakukan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati mencakup 6 M, yaitu man (manusia), money (uang atau modal), material (bahan baku), machine (mesin), methode (metode), dan market (pasar)

8. Jika salah satu sumber daya tidak tersedia, maka sebuah usaha masih dapat berjalan akan tetapi mungkin tidak akan dapat berjalan maksimal, meskipun demikian, tergantung pula jenis sumber daya apa yang tidak tersedia, jika yang tidak tersedia itu adalah market atau pasar yang akan dituju, makan usaha tentunya tidak akan berjalan karena tidak ada yang akan membeli produk. Contoh lain jika material (bahan baku) tidak tersedia, maka harus mengganti bahan baku lain atau mencari bahan baku dari tempat lain sehingga menambah biaya produksi.

9. Analisis nalisis sumber daya dalam sebuah perencanaan usaha sangat perlu dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik dan makin berkembang.

10. Dalam kegiatan penjualan diperlukan pencatatan, gunanya adalah sebagai alat untuk mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya usaha.

11. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

12. 4 jenis pemasaran, yaitu

  • Branding, merupakan bentuk pemasaran yang memiliki fungsi sebagai iklan jangka panjang. Branding sangat membantu untuk membuat produk atau layanan menjadi lebih menarik dan terkenal, contoh logo, slogan, dll.
  • Iklan siaran, contohnya iklan melalui radio atau televisi
  • Pemasaran dengan menggunakan multi-level marketing adalah bentuk penjualan langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan merekrut dan menjual produk-produknya.
  • Internet atau online, Internet menjadi salah satu media pemasaran yang paling diminati. Hampir semua orang pasti menggunakan internet, sehingga pasarnya sangat luas. Pemasaran dapat dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunaan email, website atau iklan.

13. Cara menentukan jenis pemasaran yang paling tepat adalah dengan memperhatikan sasaran pasar yang akan dituju.

14. Semua jenis pemasaran bisa dilakukan secara bersamaan, satu contoh pemasaran produk minuman sari buah diiklankan di televisi, dibranding dengan logo dan kemasan yang menarik sehingga semua orang tau, diiklankan juga secara online.

15. Komponen dalam menyusun perencanaan usaha, yaitu deskripsi usaha, analisis pasar, analisis peluang, rencana desain dan pengembangan, rencana operasional dan managemen, pembiayaan, simpulan usaha. Semua bagian tersebut saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan bisnis sehingga menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai suatu usaha.

16. Analisis pasar dalam menyusun perencanaan usaha sangat perlu agar dapat memahami seluruh aspek yang memiliki kaitan erat dengan pasar. Hal ini sangat berguna untuk menentukan target pembeli dan target penjualan dalam perencanaan usaha serta strategi pemasarannya.

17. Dalam menyusun perencanaan usaha perlu memperhatikan analisis pesaing tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing usaha dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing.

Suara.com - Apakah Anda tertarik dengan bisnis makanan ? Bisnis makanan memanglah bisa menjadi bisnis yang menghasilkan untung banyak. Karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Anda bisa membuka bisnis restoran, makanan ringan, atau cake tergantung minat Anda. Berikut 10 hal yang harus diperhatikan dalam membuka bisnis makanan:

1. Modal awal usaha
Anda perlu menyediakan modal awal untuk membangun bisnis kuliner Anda. Jika Anda tidak mempunyai modal yang cukup, ada banyak cara untuk menutupi kekurangan modal, misalnya melalui mencari rekanan yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi atau bank melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM.

2. Lokasi usaha
Tentukanlah tempat usaha yang banyak dikunjungi atau dilewati banyak orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan.

3. Menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan penelitian terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Kemudian, pilihlah menu yang belum banyak dijual agar mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.

4. Pemasok bahan baku
Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan untuk kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, Anda pun bisa menjadi orang kepercayaan jika Anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal, selain itu Anda juga bisa diprioritaskan jika suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan.

5. Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Tetapi, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah  cukup. Jangan lupa untuk memerhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan dan kesiapan karyawan.

6. Target pemasaran
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai dengan selera konsumen ini bisa menjadi kendala.

7. Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha Anda ke banyak orang. Ini berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen dan nantinya mereka pun bisa menjadi pelanggan setia.

8. Perizinan usaha Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat.

Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan, bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).

9. Sikap dan perilaku
Penting untuk menjaga sikap maupun perilaku Anda saat berhadapan konsumen, semakin Anda ramah dan sopan maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan Anda, coba Anda bayangkan apakah Anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau penampilan berantakan dan dekil.