Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

Bagi anda yang tertarik dengan segala sesuatu yang berbau seni dan paham hibah seni mungkin anda perlu mengetahui tentang hal-hal mendetail tentang seni. Dalam ilmu pengetahuan, mungkin pernah dibahas mengenai teori-teori, sejarah-sejarah yang berhubungan dengan ilmu seni.

Mungkin waktu dulu ketika anda pernah sekolah pernah belajar mengenai materi tentang sejarah sebagai seni dan paham pekerjaan untuk lulusan sastra. Lantas apa sih sebenarnya maksud istilah sejarah sebagai seni itu? Mungkin bagi anda yang masih awam dalam ilmu seni, belum terlalu paham atau mungkin belum pernah mendengar sama sekali tentang istilah tersebut.

Bagi anda yang penasaran dan sekaligus ingin mengetahui tentang hal ini, maka anda tidak perlu khawatir. Mengapa demikian?  Karena pada kesempatan kali ini penulis akan  memberikan sedikit ulasan mengenai sejarah sebagai seni dan penjelasannya serta pahami seni rupa kontemporer.

Banyak cara yang bisa digunakan dalam menceritakan kembali suatu peristiwa-peristiwa dan fakta dalam sejarah, salah satunya adalah melalui seni. Di dalam menulis sejarah, seorang sejarawan harus memiliki seninya sendiri dalam menyajikan berbagai cerita-cerita mengenai sejarah.

Para sejarawan selalu ingin tulisan-tulisan yang ia buat  mampu membuat para pembacanya seakan merasakan langsung peristiwa yang terjadi di masa lampau. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya tidaklah mudah.

Karena seorang sejarawan harus memiliki jiwa seni yang tinggi dalam menceritakan semua kisah-kisah sejarah. Maka saat ini ada istilah yang mengatakan bahwa sejarah sebagai seni. Lantas apa sih sebenarnya maksud dari sejarah sebagian seni itu? Baiklah langsung saja berikut ini merupakan sedikit ulasan  mengenai sejarah sebagai seni dan penjelasannya, antara lain:

  • Pengertian sejarah sebagai seni

Sejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu kemampuan menulis yang baik dan juga menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Jadi, sebenarnya istilah ini sangatlah melekat pada seorang yang berprofesi seni sejarawan di mana mereka sering kali menceritakan kisah-kisah sejarah.

Dan dalam menulis kisah sejarah tersebut tentunya seorang sejarawan tidak sembarangan agar tulisan yang ia buat menjadi menarik untuk di baca. Oleh karena itu, seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah. Hal ini karena apabila hanya mementingkan data-data maka akan  sangat kaku dan pembaca pun akan cepat bosan.

  • Ciri-ciri sejarah sebagai seni

Sejarah sebagai seni adalah kemampuan seorang sejarawan dalam menulis dimana dalam kemampuan ini memiliki beberapa ciri. Perlu anda ketahui bahwa ada empat ciri yang terdapat dalam sejarah sebagai seni. Apa sajakah itu?

Berikut ini merupakan penjelasan selengkapnya  mengenai ciri-ciri sejarah sebagai seni:

  1. Intuisi, yaitu kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung mengenai sebuah topik yang di teliti.
  2. Emosi, yaitu luapan perasaan yang berkembang dan masuk ke dalam penulisan tersebut.
  3. Gaya bahasa, yaitu cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.
  4. Imajinasi yaitu saya pikiran untuk mengembangkan kejadian  berdasarkan kenyataan  atau pengalaman seseorang.

Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai sejarah sebagai seni dan penjelasannya yang dapat saya sampaikan dalam artikel yang berhasil saya buat pada kesempatan kali ini. Terima kasih, karena sobat telah meluangkan waktu sejenak untuk sekedar membaca artikel yang saya buat ini.

Semoga saja dengan adanya artikel ini, saya dapat memberikan sedikit manfaat bagi sobat. Dan semoga melalui artikel ini pula, juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi sobat.

Mohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak sopan dan kurang berkenan di hati sobat dalam penulisan artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, tentunya pada artikel-artikel saya selanjutnya. Sekian dan terima kasih.

Sejarah perlu dipelajari, dan ini bukan tanpa alasan. Selain bisa melacak kebenaran peristiwa yang terjadi di masa lalu, belajar sejarah juga menjadi penting karena bisa membantu kita untuk mengetahui asal-usul sesuatu. Seperti dari mana asalnya, apa yang mendasari proses berdirinya, kapan, dan sebagainya.

Sebagai ilmu, sejarah tersendiri terbagi ke dalam beberapa bagian, baik sebagai ilmu itu sendiri, sebagai peristiwa, sebagai kisah, ataupun sebagai seni.

Nah, jika dalam pembahasan sebelumnya kita telah berkenalan dengan sejarah sebagai kisah dan peristiwa, kali ini kita akan menelaah lebih jauh mengenai sejarah sebagai seni. Apa maksudnya?

Sejarah sebagai seni pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana sebuah peristiwa atau kisah itu ditulis. Artinya, seorang sejarawan dalam menulis harus memiliki Intuisi, Imajinasi, Emosi dan Gaya bahasa yang baik. Jadi bukan sembarang tulis tanpa ada dasar pemikiran didalamnya.

Intuisi bisa diartikan sebagai kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung mengenai sebuah topik yang diteliti; Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan masuk ke dalam penulisan tersebut; Gaya bahasa merupakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan; sedangkan imajinasi adalah kemampuan untuk mengembangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

Intuisi diperlukan oleh sejarawan saat memilih topik hingga merangkai seluruh fakta menjadi sebuah kisah. Sedangkan imajinasi dibutuhkan dalam menyusun fakta-fakta sejarah yang berhasil ditemukan agar menjadi utuh dan bulat sehingga mudah dipahami.

(Baca juga: Memahami Sejarah Sebagai Kisah dan Peristiwa)

Perlu diketahui, bahwa konstruksi atau gambaran sejarawan tentang sebuah peristiwa tidak bisa sama persis dengan peristiwa yang sebenarnya, karenanya sejarawan membutuhkan imajinasi untuk merangkai fakta-fakta sejarah yang sudah tersedia.

Hal ini tentu saja tidak mudah. Karena artinya seorang sejarawan harus memiliki jiwa seni yang tinggi. Namun di saat yang bersamaan tidak bisa sembarangan. Katakan saja agar tulisan yang ia buat menjadi menarik untuk dibaca. Seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah – selain dari dokumen atau data-data, dengan tujuan tidak membuat sejarah itu terdengar kaku atau membosankan.

Singkat kata, sejarah sebagai seni erat kaitannya dengan kemampuan seorang sejarawan dalam menuliskan kembali sebuah peristiwa menjadi bacaan yang tidak hanya mudah dipahami tetapi juga menarik untuk dibaca.

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?
Lihat Foto

shutterstock.com/By Jenoche

Ilustrasi sejarah sebagai seni

KOMPAS.com - Selain sejarah sebagai ilmu, sejarah juga dianggap memiliki unsur seni di dalamnya. Sehingga banyak tokoh yang menganggap sejarah sebagai seni.

Menurut M. Dien Madjid dalam Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar (2014), salah satu alasan sejarah sebagai seni karena sejarah memiliki proses pengumpulan data dan pencarian informasi sejarah yang danggap sebagai adanya seni di dalamnya.

Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang memperkuat alasan sejarah sebagai seni, yaitu:

  • Sejarah memerlukan intuisi

Dalam buku Pengantar Ilmu Sejarah (1995) karya Kuntowijoyo, dikatakan sejarah dianggap sebagai seni karena sejarah dianggap memiliki intuisi di dalamnya.

Baca juga: Sejarah Sebagai Ilmu

Artinya sejarawan atau penulis sejarah memerlukan intuisi yang berbentuk pemahaman langsung dan memakai insting selama proses penelitian sejarah.

Yang perlu dicatat bahwa bentuk dari intuisi sejarah berupa data-data yang diingat ketika bekerja keras dengan data-data yang tersedia.

  • Sejarah memerlukan imajinasi

Sejarah sebagai seni karena dianggap memiliki imajinasi. Diartikan bahwa dalam proses penelitian sejarah harus ada gambaran atau bayangan tentang bagaimana terjadinya peristiwa sejarah itu berlangsung.

Sejarah sebagai seni dianggap memiliki emosi di dalamnya, yang dikarenakan imajinasi saja tidak cukup dalam menjelaskan peristiwa sejarah.

Baca juga: Contoh Sumber Sejarah Sekunder

Emosi bertujuan untuk mendekatkan perasaannya pada obyek penelitiannya. Tetapi tidak boleh berlebihan yang dapat berdampak pada hilangnya asas akademis.

  • Sejarah memerlukan gaya bahasa

Gaya bahasa adalah hal yang diperlukan dalam pengertian sejarah sebagai seni. Gaya bahasa yang ada di dalam sejarah adalah bukan yang berbunga-bunga, melainkan dengan gaya bahasa yang menuliskan detail di dalamnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

Hampir setiap dari kita memiliki sejarah dalam hidup, begitu juga dalam keluarga, dan lingkungan di mana kita berada. RG Squad juga pastinya punya sejarahnya sendiri. Semua hal yang ada pada saat ini, semuanya pasti memiliki sejarahnya. Tapi tahukah RG Squad bahwa sejarah itu sangat penting? Sejarah yang merupakan peristiwa-persitiwa pada masa lampau, sangat menentukan pada apa yang terjadi pada masa kini, begitu juga menentukan apa yang akan terjadi pada sama yang akan datang, lalu apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan seni? 

Karena sejarah itu sangat penting, pada artikel ini kita akan bahas apa yang dimaksud sejarah sebagai ilmu. Jadi, sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu karena ia menjadi sumber-sumber pengetahuan tentang apa yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa pada masa lampau itu disusun secara sistematis menggunakan metode kajian ilmiah, untuk apa menggunakan kajian ilmiah? Hal itu dikarenakan sejarah akan berpengaruh pada masa-masa yang akan datang, maka sangat perlu untuk mendapatkan kebenarannya.

Sebagai ilmu, sejarah merupakan ilmu yang memiliki fungsi besar dalam meneliti dan menyelidiki kejadian-kejadian apa saja atau peristiwa apa saja yang dialami oleh manusia serta masyarakat pada masa lampau. Dalam melakukan penelitian sejarah, penguasaan metode ilmiah sangat diperlukan, tidak bisa asal dalam melakukan penelitian sejarah. Ini karena semua yang ditemukan kemudian akan menjadi sebuah ilmu yang menentukan kondisi pada masa-masa selanjutnya.

Buat RG Squad yang ingin menelusuri sejarah kemudian dituangkan kedalam tulisan, kalian harus melalui tahapan-tahapan penulisan sejarah, apa saja tahapannya?

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

Tujuan dari tahapan-tahapan penulisan sejarang itu agar RG Squad mampu merekonstruksi cerita sejarah secara analitis, kritis, dan juga imajinatif, tentunya berdasarkan data, bukti tulisan, peninggalan-peninggalan, serta rekaman.

Sejarah sebagai ilmu juga memiliki ciri-ciri, nah apa saja ya ciri-cirinya?

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

1. Empiris

Empiris merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “empiro”, artinya adalah perjalanan manusia. Semua pengalaman yang terjadi kemudian direkam dalam peninggalan serta dokumen sejarah, yang kemudian diteliti oleh sejarawan dalam menemukan fakta. Nah ilmu sejarah termasuk ilmu empiris, Squad.

2. Memiliki objek

Tidak ada ilmu yang tidak memiliki tujuan, setiap ilmu pasti memiliki tujuan dan objek material atau sasaran yang jelas, semua itu untuk membedakan dengan ilmu-ilmu yang lain. Sementara objek sejarah adalah manusia dan masyarakat, akan tetapi sasarannya lebih ditekankan pada manusia dalam sudut pandang waktu.

3. Memiliki teori

Teori merupakan pendapat yang telah dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.

4. Memiliki metode

Dalam melakukan penelitian sejarah mempunyai metode sendiri dengan menggunakan pengamatan disertai bukti untuk membuat kesimpulan sejarah sebagai ilmu, mempelajari sepanjang kehidupan manusia.

5. Mempunyai generalisasi

Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Jadi generalisasi merupakan sebuah kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.

Banyak cara yang bisa digunakan dalam menceritakan kembali peristiwa-peristiwa dan faka sejarah, salah satunya adalah seni. Dalam menulis sejarah, sejarawan harus memiliki seninya sendiri dalam menyajikan cerita-cerita sejarah. Sejarawan selalu ingin tulisan-tulisan yang ia buat mampu membuat para pembacanya seakan merasakan langsung peristiwa yang terjadi di masa lampau. Membuat para pembaca masuk ke dalam cerita sejarawah adalah seni tersendiri yang tentunya tidak banyak orang bisa melakukannya. Tidak hanya tulisan, lukisan, patung, serta panggung pementasan pun menjadi sebagian bentuk seni dalam merekonstruksi peristiwa sejarah.

Oleh karena sejarah adalah ilmu yang sangat penting bagi manusia, seni menjadi medium dalam merekosntruksi kembali peristiwa-peristiwa sejarah. Setiap manusia harus mengetahui sejarah dirinya, keluarga, bahkan tempat ia tinggal. Karena sejarah menjadi sumbel ilmu serta pengetahuan yang sangat penting bagi manusia dalam menghadapi masa-masa yang akan datang.

Sejarah sebagai seni juga memiliki beberapa fungsi, seperti yang dikatakan oleh George Macauly Trevelyan, diantaranya:

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

Gambar. George Macauly Trevelyan (Sumber: npg.org.uk)

  1. Fungsi Ilmiah: Sebagai pengumpulan ilmiah dan penyayang bukti-bukti
  2. Fungsi Imajinatif/spekulatif: Dikarenakan sejarawan harus menyeleksi, mengklasifikasi data-data, fakta-fakta, kemudian menarik kesimpulan.
  3. Fungsi Sastra: Sebagai bentuk penyajian hasil ilmu dan imajinasi dalam bentuk yang menarik (seni sastra)

Sekarang kalian sudah paham kan apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai seni. RG Squad mungkin belum mengenal sosok seperti Pramoedya Ananta Toer, JJ Rizal, Bonnie Triyana, Kuntowijoyo, mereka adalah beberapa sejarawan, sekaligus penulis yang dapat merekonstruksi sejarah dengan seni yang sangat baik. RG Squad juga bisa belajar tentang pengetahuan sejarah lainnya melalui ruangbelajar lho. Kalian akan dijelaskan secara detail melalui video-video belajar.

Apa yang dimaksud sejarah sebagai seni berikan contohnya?

Referensi:

Supriyadi, Marwan. (2009) Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA. KTSP. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber Foto:

Foto George Macauly Trevelyan [daring]. Tautan: https://www.npg.org.uk/collections/search/portrait/mw210579/George-Macaulay-Trevelyan (Diakses: 6 Februari 2018)

Artikel terakhir diperbarui pada 18 November 2020.