Apa yang dimaksud pupuk npk

Apa yang dimaksud pupuk npk

Pupuk telah lama dikenal sebagai salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini terkait dengan fungsi utama pupuk yaitu sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yang akan semakin sedikit tersedia di alam karena diserap tanaman. Kebutuhan unsur hara dan ketersediaannya yang tidak seimbang di alam, membuat pupuk menjadi solusi atas masalah kecukupan kebutuhan unsur hara tanaman yang dibudidayakan.

Ada berbagai jenis pupuk yang beredar di masyarakat. Untuk dapat memilih pupuk yang tepat, kita harus tahu dan paham mengenai beberapa karakteristik pupuk yang ada.

Beberapa pengkategorian pupuk yang dikenal luas antara lain adalah pembagian jenis pupuk berdasarkan :

  • Asal bahan dan pembuatannya
  • Senyawa penyusun
  • Bentuk fisik
  • Kandungan
  • Cara aplikasi

A. Kategori Pupuk Berdasarkan Asalnya

1. Pupuk Alam

Pupuk alam adalah pupuk yang bahan-bahannya berasal dari alam, baik yang dapat langsung dimanfaatkan, maupun yang memerlukan proses pengolahan.

Contoh pupuk  alam :

  • Kompos
  • Seresah
  • Pupuk kandang
  • Humus

Apa yang dimaksud pupuk npk

Gambar 1. Kompos

2. Pupuk Buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik, dengan mengolah sumber daya alam/bahan mineral menggunakan reaksi kimia atau fisika.

Contoh pupuk buatan :

B. Kategori Pupuk Berdasarkan Senyawa Penyusun

1. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik (alami) seperti tumbuhan dan hewan.

Beberapa contoh jenis pupuk organik adalah :

  • Pupuk kandang
  • Kompos
  • Pupuk hijau
  • Humus 

2. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang  berasal dari bahan anorganik, biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia.

Contoh pupuk anorganik yaitu :

  • Urea (mengandung unsur Nitrogen)
  • SP-36 (mengandung unsur Phosfor)
  • NPK (mengandung Nitrogen, Phosfor dan Kalium)

Apa yang dimaksud pupuk npk

Gambar 2. Pupuk Urea 

C. Kategori Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisik

1. Pupuk Padat

Pupuk padat adalah pupuk yang berbentuk bahan padat seperti  bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal.  Pemakaian pupuk padat langsung di berikan atau ditaburkan di media tanam.

Contoh pupuk padat antara lain adalah :

  • Humus
  • Pupuk kandang
  • Pupuk Urea
  • Pupuk NPK Mutiara

2. Pupuk Cair

Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk bahan cair, berupa konsentrat atau cairan. Pemakaian pupuk cair dilakukan dengan penyemprotan dan penyiraman.

Contoh pupuk cair adalah :

  • Kosarin
  • Pupuk  amonia cair
  • Pupuk organik cair

Apa yang dimaksud pupuk npk

Gambar 3. Pupuk Organik Cair

 D. Kategori Pupuk Berdasarkan Kandungan

1. Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung 1 unsur hara tertentu saja.

Contoh pupuk tunggal :

- Pupuk urea (mengandung Nitrogen)

2. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa unsur hara tertentu.

Contoh pupuk majemuk :

  • Pupuk N-P (mengandung Nitrogen dan Phosfor)
  • Pupuk N-K (mengandung Nitrogen dan Kalium)
  • Kompos

3. Pupuk Lengkap

Pupuk lengkap adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Bahkan ada pupuk lengkap yang juga mengandung bahan pestisida.

Apa yang dimaksud pupuk npk

Gambar 4. Pupuk NPK

E. Kategori Pupuk Berdasarkan Cara Aplikasi

1. Pupuk Akar

Pupuk akar adalah pupuk yang fokus pemberiannya agar dapat terserap oleh akar tanaman.

2. Pupuk Daun

Pupuk daun adalah jenis pupuk yang ditujukan agar dapat diserap oleh daun. Penyerapan pupuk oleh daun dilakukan melalui stomata (mulut daun).

Apa yang dimaksud pupuk npk

Gambar 5. Pupuk Daun

Dengan mengetahui berbagai karakteristik pupuk, maka dapat dipilih jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanaman sehingga dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tanaman.

-astutipudji@BP3Kota Pontianak-

DAFTAR PUSTAKA

Lingga, P. dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta. Penebar Swadaya.

Simanungkalit RDM, et.al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

-----------------. Pupuk. id.wikipedia.org

SUMBER GAMBAR 

http://pertanian.blogspot.com

http://siramuorganik.blogspot.com

http://ugm-mall.com

http://petrosida-gresik.com

Op. Bid Pertanian

Apa yang dimaksud pupuk npk

Ilustrasi pemberian pupuk pada tanaman. /Pexels/Ketut Subiyakto

SEPUTARLAMPUNG - Simak pengertian, manfaat dan cara penggunaan pupuk NPK berikut ini, jangan sampai overdosis yang membuat tanaman hias kesayangan justru rusak dan bisa mati.

Penggemar tanaman hias tentunya tidak asing dengan dengan merk-merk pupuk seperti Gandasil, Growmore, Decastar.

Setiap merk pupuk tersebut memiliki kandungan unsur hara makro yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), serta 2 unsur hara mikro.

Presentase atau komposisi unsur hara makro berbeda-beda di setiap merk dengan ditandai oleh angka seperti NPK 16-16-16 pada kemasannya, yang bermakna kandungan N-P-K  masing-masing sebesar 16 persen.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Jahe untuk Kecantikan: Bisa Atasi Ketombe dan Hilangkan Bekas Jerawat

>

Angka pertama menunjukkan kandungan N, yang kedua kandungan P, dan angka ketiga adalah presentase kandungan K. 

Sementara untuk unsur hara mikro seperti klorida, boron, besi, mangan, kalsium, magnesium, sulfur, tembaga, seng, dll biasanya tidak dituliskan karena terlalu banyak.

Manfaat Pupuk NPK

Pupuk NPK bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tanaman agar berkembang secara maksimal.

Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat berupa butiran kasar yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.

Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

  • N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
  • P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
  • K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.[3]

Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentuk unsur adalah sebagai berikut:

  • P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5
  • K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
  • Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak perlu dikonversi

Menggunakan faktor konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan penomoran 18−51−20 mengandung:

  • 18% nitrogen
  • 22% fosfor, dan
  • 17% kalium

Nilai NPK untuk berbagai jenis bahan buatan:[4]

  • 15-00-00 Kalsium nitrat
  • 21-00-00 Ammonium sulfat
  • 30-00-00 hingga 40-00-00 Urea berlapis sulfur (slow release)[5]
  • 31-00-00 Isobutilidena diurea (slow release)[5]
  • 33-00-00 hingga 34-00-00 Ammonium nitrat
  • 35-00-00 Urea (slow release, terkadang dalam wujud ureaformaldehida)[5]
  • 40-00-00 Metilena urea (slow release)[5]
  • 46-00-00 Urea
  • 82-00-00 Anhydrous ammonia
  • 10-34-00 hingga 11-37-00 Ammonium polifosfat
  • 11-48-00 hingga 11-55-00 Monoammonium fosfat
  • 18-46-00 hingga 21-54-00 Diammonium fosfat
  • 13-00-44 Potassium nitrat
  • 00-17-00 hingga 00-22-00 Superfosfat (Monokalsium fosfat monohidrat dengan gipsum)
  • 00-44-00 hingga 00-52-00 Triple superfosfat (Monokalsium fosfat monohidrat)

Nilai NPK untuk bahan mineral:

  • 11-08-02 hingga 16-12-03 guano
  • 00-3-00 hingga 00-8-00 batu fosfat (menjadi 00-34-00 jika dalam bentuk dapat dilarutkan)[6]
  • 00-00-22 Kalium magnesium sulfat
  • 00-00-60 Kalium klorida

Nilai NPK untuk bahan biosolid:

  • 01-00-00 kotoran sapi dari peternakan susu[7]
  • 01-00-01 kotoran kuda[7]
  • 03-02-02 kotoran unggas[7]
  • 04-12-00 tepung tulang
  • 05-05-06 tulang dan darah ikan [8]
  • 06-02-00 Milorganit

Catatan: slow release adalah mekanisme pelepasan pupuk ke molekul tanah secara lambat sehingga pupuk tidak cepat habis karena tercuci air hujan atau menguap oleh panas matahari

  • Pupuk majemuk
  • Pupuk ZA
  • Pupuk TSP
  • Pupuk UREA
  • Pupuk SP-36

  1. ^ SNI Pupuk NPK Padat[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Fertilisers / Royal Horticultural Society". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-30. Diakses tanggal 2013-09-16. 
  3. ^ Libbert, Dr. Robert "Why is phosphorus expressed as P2O5 and potassium expressed as K20 in the soil test report recommendations and by the fertilizer companies?" Diarsipkan 2014-02-23 di Wayback Machine. 21-12-2008
  4. ^ NPK (Fertilizer)
  5. ^ a b c d J. B. Sartain, University of Florida ((c)2011), "Food for turf: Slow-release nitrogen", Grounds Maintenance, diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-29, diakses tanggal 2013-09-16  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  6. ^ George Rehm, Michael Schmitt, John Lamb, Gyes Randall, and Lowell Busman (Reviewed 2010). "Understanding Phosphorus Fertilizers". University of Minnesota Extension Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-05. Diakses tanggal 2013-09-16.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  7. ^ a b c Animal Manure As a Plant Nutrient Resource, Bulletin ID-101 (Reviewed 02/05/01), Cooperative Extension Service, Purdue University. West Lafayette, IN 47907 [1] Diarsipkan 2012-03-12 di Wayback Machine.
  8. ^ Organic Fish, Blood and Bone Feed - Harrod Horticultural (UK)[pranala nonaktif permanen]

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pupuk_NPK&oldid=19059191"