Apa yang dimaksud gejala pariwisata dalam arti sempit


Jenis dan macam pariwisata terwujud dalam bentuk antara lain :

(a). Menurut letak geografis , di mana kegiatan itu berlangsung

1. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya lebih sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misal, kepariwisataan Bandung, Kepariwisataan Denpasara dll.

2. Parwissata regional (regional tourism) yaitukegiatan pkepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkup nasional maupun internasional. Misal, Kepariwisataan bali, Jakarta dll.

3. Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu negara, dimana persertanya tidak hanya terdiri warganegaranya itu sendiri melainkan dari manca negara atau orang asing yang datang ke negara tersebut. Misal, kepariwisataan yang ada di daerang Indonesia.

4. Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misal, kepariwisataan ASEAN.

5. Pariwisata internasional (international tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di banyak negara di dunia.

(b). Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran

1. Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Hal ini tentu akan mendapatkan masukan devisa bagi negara yang dikunjungi dengan sendirinya akan memperkuat posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan.

2. Pariwisata pasif (out –going tourism) yairu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara itu sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatan. Karena ditinjau dari segi pemasukan, negara asal wisatawan akan dirugikan, karena uangnnya akan dibelanjakan di luar negeri.

(c). Menurut alasan/tujuan perjalan

1. Business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjung datang untuk tujuan dinas, usaha dagang yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar dan lain-lain.

2. Vacational tourism yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang0orang yang sedang berlibur, cuti dan lain-lain.

3. Educational tourism yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang yang melakukan perjalanan bertujuan untuk belajar.

4. Familiarzation tourism yaitu perjalawnan yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.

5. Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah momperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.

6. Special mission tourism yaitu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu maksud khusus, misalnya misi kesenian dll.

7. Hunting tourism yaitu perjalanan yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinnkann oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.

(d). Menurut waktu berkunjung

1. Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. Misalnua Summer tourist, Winter Tourist dll.

2. Occasional tourism yaitu kegiatan perjalanan wisatawan yang dihubungkan dengan kejadian maupun even. Misalnya , Nyepi di Bali dll.

(e). Menurut objeknya

1. Cultural tourism yaitu jenis perjalanan pwisata yang motivasinya karena adanya daya tarik dari seni atau budaya daerah.

2. Recuperational tourism yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyembuhkan penyakit. Misal, mandi lumpur dll.

3. Commercil tourism perjalanan wisata yang motivasinya untuk melakukan perjalanan yang berkaitan dengan perdagangan nasional maupun internasional.

4. Sport tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang motivasinya untukmelihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat tertentu.

5. Polotical Tourism yaitu jenisperjalanan wisata di mana motivasinya untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan sutau negara. Misalnya, menyaksikan peringatan kemerdekaan.

6. Social tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang mana penyelenggaranya tidak menekannkan untuk mencari keunntungan. Misalnya, picnik, study tour dll. 

7. Religion tourism, yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyaksikan atau melihat upacara –upacara keagamaan, seperti haji umroh, upacara bali krama dll.

(f). Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan.

1. Individual tourism yaitu seeorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan perjalanan wisata secara bersama.

2. Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunya hubungan kekerabatan satu sama lain.

3. Group tourism yaitu jenis perjalanan wisata dimana yang melakukan perjalanannya terdiri dari banyak rang yang bergabung dalam satu rombongan yang biasa diorganisasi oleh sekolah, organisasi atau tour operator/travel agent.

(g). Menurut alat pengankutan yang digunakan

1. Land tourism yaitu perjalanan yang menggunakan transportasi darat.

2. Sea tourism perjalanan yang menggunakan transportasi laut.

3. Air tourism perjalanan yang menggunakan transportasi udara.

(h). Menurut umur yang melakukan perjalanan.

1. Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka melakukan perjalanan yang relatif murah.

2. Abdult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang usia lanjut, dan biasanya adalah pensiunan.

(i). Menurut jenis kelamin

1. Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya dilakukan oleh pria . Misalnya, safari hunting adventure.

2. Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya dilakukan oleh kaum wanita saja. Misalnya , rombongan untuk menyaksikan demonstrai masak.

(j). Menurut harga dan tingkat sosial

1. Deluxe tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar mewah, baik alat angkutan, hotel maupu atraksinya.

2. Middle class tourism yaitu jenis perjalananwisata yang diperuntukan bagi mereka yang menginginkan fasilitas dengan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu jelek pelayannanya.

3. Social tourism yaitu perjalanan wisata yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai dalam perjalanan.


Page 2

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata dan Industri Pariwisata

2.1.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, bukan untuk bekerja atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi untuk menikmati perjalanan rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Secara etimologi, pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, dan “wisata” yang berarti perjalanan dan bepergian. Maka kata “pariwisata” diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. Sedangkan kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata atau lebih dikenal dengan istilah “tourism”. Defenisi pariwisata menurut beberapa ahli, yaitu: 1. Hermann V. Schulalard dari Austria Yoeti, 1983: 105 Pada tahun 1910 beliau telah memberikan batasan pariwisata yang ditekankan pada aspek-aspek ekonomi. Bahwa kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung behubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau negara. 2. E. Guyer Freuler Yoeti, 1983: 105 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada pekembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. 3. Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapt Yoeti, 1983: 106 Pada tahun 1942 beliau telah memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis dan diterima secara ofisial oleh The Association Internationale des ERestoranperts Scientifique du Tourisme AIEST. Bahwa kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanaan dan pendiaman orang-orang asing, serta penyediaan tempat tinggal sementara, selama pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktiviatas yang bersifat sementara. 4. Prof. Salah Wahab dari Mesir Yoeti, 1983: 106 Dalam bukunya yang berjudul “An Introduction on Tourism Theory” mengemukakan bahwa batasan pariwisata hendaknya memperlihatkan anatomi dari gejala- gejala dari tiga unsur, yaitu: manusia man, yaitu orang yang melakukan perjalanan wisata; ruang space, yaitu daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan: dan waktu time, yaitu waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. 5. Prof. Hans Buchli Yoeti, 1983: 107 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang diinginkan untuk maksud tersebut. 6. Prof. Kurt Morgenroth Yoeti, 1983: 107 Kepariwistaaan dalam arti sempit adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atu keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya. 7. Dr. R Gluckmann Yoeti, 1983: 108 Kepariwisataan diartikan keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada sementara waktu dalam suatu tempat kediaman dan berhubungan dengan manusia-manusia yang tinggal di tempat itu. 8. Dr. Hubert Gulden Yoeti, 1983: 108 Kepariwisataan adalah suatu seni dari lalu lintas orang, di mana manusia-manusia berdiam di suatu tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi dengan kediamannya itu tidak boleh dimaksudkan akan tinggal menetap untuk melakukan pekerjaan selama-lamanya atau meskipun sementara waktu sifatnya masih berhubungan dengan pekerjaaan. 9. Ketetapan MPRS No. I-II Tahun 1960 Yoeti, 1983: 108 Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain pariwisata dalam negeri atau negara-negara lain pariwisata luar negeri. Berdasarkan keterangan di atas secara umum tampak bahwa pada prinsipnya kepariwisataan dapat mencakup semua macam-macam perjalanan dan berkaitan dengan pertamasyaan atau rekreasi.

2.1.2 Pengertian Industri Pariwisata