Apa yang dimaksud dengan daya Tahan jantung paru

1 Pemanasan warm-up. Pemasanan dilakukan sebelum latihan. Ini bertujuan menyiapkan fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat latihan sebenarnya. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi terjadinya cedera atau kelelahan yang berlebihan. Rangkaian Gerak pemanasan sebagai berikut: a Aerobik ringan, seperti: jalan ditempat, jogging, bersepeda stasioner, loncat tali, atau lari-lari kecil, b Streching berupa gerakan meregang sendi dan mengulur otot, c Kalestnik, meliputi gerak dinamis, misalnya: push-up, memutar badan, chin-up, dan lain-lain, d Aktivitas Formal, berupa gerak yang menyerupai gerak dalam latihan yang sebenarnya, 2 Kondisioning, setelah pemanasan cukup diteruskan tahap kondisioning yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan tujuan program latihan, misalnya: jogingg untuk meningkatkan daya tahan paru jantung atau untuk pembakaran lemak tubuh, latihan stretching untuk meningkatkan kelentukan persendian, dan beban untuk kekuatan dan daya tahan otot, 3 Penenangan Cooldown, Tahap ini bertujuan mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan melakukan serangkaian gerak berupa stretching dan aerobik ringan misalnya: ini ditandai dengan menurunnya frekuensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh, dan semakin berkurangnya keringat.

1. Pengertian Daya Tahan Jantung-Paru

Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 4 menyatakan, “daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung-paru mensuplai oksigen untuk kerja otot jangka waktu yang lama.” Seseorang yang memiliki daya tahan jantung-paru baik, tidak akan cepat kelelahan setelah melakukan serangkaian kerja. Mislanya, pada saat naik tangga dari lantai dasar hingga lantai 3 tidak akan terengah-engah secara berlebihan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa komponen yang berhubungan dengan daya tahan jantung- paru sebagai berikut, a. Pengertian VO 2 Max VO 2 Max adalah kemampuan organ pernafasan manusia untuk menghirup oksigen sebanyak-banyak pada saat latihan aktivitas jasmani, Sukadiyanto 2011: 83. Secara praktis kebugaran paru-jantung dapat diprediksi dengan mengukur detak jantung istirahat, yaitu detak jantung yang dihitung pada bangun tidur pagi hari sebelum turun dari ranjang, tidak sedang dalam keadaan sakit, tidak stress fisik maupun psikis dan sebaiknya dikerjakan selama 3 hari berturut-turut untuk mendapatkan angka rata-rata. Pada saat melakukan aktivitas secara aerobik, kapasitas jantung, paru-paru dan sirkulasi merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses aktivitas tersebut dalam rangka penyampaian oksigen yang sedang beraktivitas. b. Ciri-ciri Latihan Daya Tahan Jantung-Paru Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 29 menyebutkan, 3 ciri-ciri latihan daya tahan jantung-paru meliputi: 1 Gerak yang melibatkan otot-otot besar, secara anatomis otot-otot besar tubuh terletak pada bagian tubuh bawah atau tungkai sehingga model latihan berjalan atau berlari lebih baik dibandingkan gerakan mendayung, 2 Tipe gerak kontinu-ritmis ini, adalah gerakan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu secara terus-menerus tanpa berhenti dengan irama gerak ajeg. Misalnya, bersepeda atau joging dengan kecepatan tertentu. Olahraga permainan bola voli, teknis, bulutangkis kurang dianjurkan karena pada olahraga permainan banyak gerakan yang dilakukan terputus-putus, kadang cepat kadang lambat, atau berhenti sama sekali, 3 Sifat gerak aerobik ini, merupakan gerakan yang dilakukan pada intensitas sedang yang diukur dengan kenaikan detak jantung latihan, misalnya: lari dengan kecepatan sedang, bukan lari cepat. c. Takaran Latihan Daya Tahan Jantung-Paru Latihan dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya tahan jantung- paru dan dilakukan secara progresif sesuai dengan kebutuhan latihannya, mengacu pada Djoko Pekik Irianto 2004: 29 bahwa, ada 3 takaran latihan daya tahan jantung-paru meliputi: a Frekuensi, untuk mendapatkan kebugaran jantung-paru latihan dilakukan secara teratur 3-5 kaliminggu. b Intensitas, 75-85 detak jantuk maksimal. Bagi mereka yang baru mulai latihan atau usia lanjut mulailah berlatih pada intensitas lebih rendah misalnya 60 terus tingkatkan secara bertahap hingga mencapai intensitas latihan yang semestinya. c Time Durasi, setiap berlatih kerjakan selama 60 menit tanpa berhenti.

3. Pengertian Kelentukan Fleksibilitas

Lihat Foto

johnkellerman

Ilustrasi lari

KOMPAS.com - Olahraga atau latihan fisik secara teratur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru.

Kegiatan olahraga menjadi salah satu cara menjaga kebugaran tubuh selain menjaga pola makan dan istirahat.

Aktivitas olahraga rutin juga memberi manfaat berupa peningkatan daya tahan kepada organ tubuh, seperti misalnya jantung dan paru-paru.

Jalan kaki, lari, atau bersepeda adalah contoh aktivitas fisik yang dapat membantu meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru asalkan dilakukan sesuai porsi yang terukur.

Baca juga: Latihan Kebugaran untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Cara Mengukur Daya Tahan Jantung dan Paru-paru

Pengertian daya tahan atau endurance sendiri adalah adalah kemampuan organisme untuk mengerahkan dirinya sendiri dan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama.

Melansir Sportlyzer, pengertian daya tahan dalam dunia olahraga adalah kemampuan umum untuk melakukan segala jenis aktivitas fisik yang bisa meningkatkan detak jantung di atas 50 persen dari maksimal.

Daya tahan juga berkaitan dengan ketahanan tubuh yaitu kemampuan untuk melawan atau bertahan serta pulih dari kelelahan.

Lihat Foto

FREEPIK

Ada berbagai cara menjaga kesehatan jantung yang dapat kita praktikkan secara rutin untuk mencegah risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Baca juga: 4 Latihan Fisik untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh atau Endurance

Adapun, daya tahan jantung dan paru-paru termasuk dalam daya tahan kardiovaskuler.

Daya tahan kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara terus menerus pada intensitas sedang hingga tinggi untuk waktu yang lama.

Lantas bagaimana cara mengukur daya tahan jantung dan paru-paru?

Lihat Foto

jacoblund

Ilustrasi lari

Baca juga: Lari Zig-zag: Pengertian, Teknik Dasar, dan Manfaat

Untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru dapat menggunakan latihan tes lari 2,4 km.

Salah satu pengukuran daya tahan jantung dan paru adalah tes lari 2,4 km.

Tes lari 2,4 km dapat digunakan untuk mengukur kemampuan tubuh dalam memakai jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

tirto.id - Kesehatan tubuh manusia dapat diketahui, salah-satunya, dengan melihat kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan atau masih punya tenaga cadangan untuk melakukan aktivitas lainnya.

Kebugaran jasmani seseorang turut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti makanan bergizi, kebiasaan hidup sehat, olahraga secara teratur, dan pola istirahat yang cukup.

Stamina seseorang ketika melakukan aktivitas fisik besar dipengaruhi oleh daya tahan jantung dan paru-paru ketika melakukan aktivitas.

Paru-paru bagi manusia berfungsi sebagai tempat menyerap oksigen dan membuang karbon dioksida. Oksigen kemudian masuk dalam darah sebagai salah satu bahan bakar kerja otot. Darah berisi oksigen kemudian dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh manusia.

Seseorang yang memiliki jantung dan paru-paru yang sehat cenderung memiliki ketahanan akan rasa lelah dan pemulihan yang lebih baik daripada orang yang memiliki jantung dan paru-paru yang tidak sehat.

Untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya, seseorang harus melakukan latihan secara teratur. Kurangnya daya tahan, kelenturan persendian, kekuatan, dan kelincahan merupakan efek dari kondisi jasmani seseorang tidak prima.

Latihan kebugaran jasmani memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain:

  1. Meningkatnya sistem sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
  2. Meningkatnya kelenturan, stamina, dan kecepatan anggota tubuh.
  3. Mempercepat pemulihan fungsi organ tubuh.
  4. Bagi olahragawan, derajat kebugaran jasmani yang tinggi berfungsi untuk meningkatkan prestasi.
  5. Merangsang perkembangan dan pertumbuhan bagi balita dan anak-anak.
Dilansir dari buku paket Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk kelas VII terbitan Kemendikbud, kebugaran paru-paru dan jantung dapat dilatih dan ditingkatkan dengan beberapa aktivitas olahraga, yaitu:
  • Jalan atau berlari
  • Bersepeda
  • Renang
  • Senam

Infografik SC Manfaat Kebugaran jasmani. tirto.id/Quita

Latihan-latihan yang dapat meningkatkan daya tahan paru-paru dan otot jantung biasanya dapat dilihat dengan memperhatikan ciri-cirinya.

Ciri-ciri latihan daya tahan paru-paru dan otot jantung adalah sebagai berikut.

1. Gerakannya melibatkan otot-otot besar.

Otot besar tubuh kita terletak pada bagian bawah, oleh karenanya kegiatan berlari dapat menjadi pilihan latihan meningkatkan ketahanan paru-paru dan jantung.

2. Gerakan bertipe kontinu-ritmis

Maksud dari gerakan yang kontinu-ritmis adalah gerakan yang cenderung sama yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu tertentu dan dilakukan dengan irama yang konstan.

Kegiatan seperti berenang dan bersepeda merupakan contoh aktivitas yang menggunakan gerak kontinu-ritmis.

3. Gerakannya bersifat aerobik.

Maksud dari gerakan aerobik adalah gerakan yang menghirup oksigen dengan cepat dan konstan. Hal tersebut dikarenakan oksigen diperlukan tubuh untuk menjadi bahan bakar kerja otot.

Oleh karenanya, gerakan dengan intensitas tinggi dapat memacu tubuh untuk bernapas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.

Kegiatan seperti senam, jalan, lari, dan bersepeda dalam jangka waktu tertentu akan memacu tubuh untuk mendapatkan oksigen yang banyak. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan ketahanan paru-paru dan otot jantung.

Baca juga:

  • Cara Lakukan Pijat Jantung atau CPR yang Benar Menurut Dokter
  • Benarkah Minuman Dingin Berbahaya Bagi Jantung?

Baca juga artikel terkait KESEHATAN JANTUNG atau tulisan menarik lainnya Rizal Amril Yahya
[tirto.id - ray/dip]

Penulis: Rizal Amril Yahya Editor: Dipna Videlia Putsanra Kontributor: Rizal Amril Yahya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan