Belas kasihan Allah adalah topik yang banyak sekali dibicarakan di dalam Firman Allah. Sesungguhnya, kata “belas kasihan” muncul lebih dari 250 kali dan hari ini kita akan melihat beberapa darinya. (Kata Ibrani yang sama untuk “belas kasihan” seringkali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “belas kasihan, kasih setia, rahmat, kemurahan hati, atau kata lain yang maknanya hampir senada.) Show 1. Belas Kasihan: apa artinya?Untuk memahami apa arti belas kasihan, kita akan memulai dari Lukas 10:30-37. Di sana, Yesus menggunakan sebuah perumpamaan untuk menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat tentang siapakah sesamanya manusia:
Lukas 10:30-37 Berbeda dengan imam dan orang Lewi, orang Samaria itu menolak bersikap acuh tak acuh terhadap orang yang hampir mati tersebut. Sebaliknya, hatinya tergerak oleh belas kasihan; dan ia menunjukkan belas kasihannya dan menolong orang itu. Jadi, berbelas kasihan artinya menunjukkan belas kasihan kepada seseorang; memberi pertolongan atas dasar kasih tanpa mengharapkan imbalan. Dan Allah sangat kaya dalam hal ini. Sebagaimana Efesus 2 katakan dengan jelas kepada kita:
Efesus 2:4-7 Kita diselamatkan bukan karena kita layak atau karena perbuatan baik kita, melainkan oleh karena kasih karunia dan belas kasihan Allah. Sama seperti orang yang ditinggalkan dalam keadaan setengah mati oleh penyamun-penyamun itu, kita pun telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita. Agama, filosofi, dan semua hal lain tidak dapat menolong kita. Semua itu hanya melewati kita saja, sama seperti yang dilakukan orang Lewi dan imam. Namun, Allah “yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar kepada kita, bahkan ketika kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus” Ia mengulurkan tangan-Nya dan “melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih” (Kolose 1:12-13). Sebagaimana I Petrus 1:3 katakan kepada kita:
I Petrus 1:3
dan Roma 5:8 Kita telah mati, namun Ia penuh kasih, rahmat dan belas kasihan. Ia mengulurkan tangan-Nya dan menghidupkan kita kembali. Meskipun kita tidak layak, Ia melayakkan kita. Meskipun berdosa, Ia membenarkan kita. Meskipun musuh-Nya, Ia mau mendamaikan kita dengan diri-Nya sendiri. Meskipun berada dalam kuasa kegelapan, Ia memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih. Sungguh, betapa besar anugerah, kasih dan belas kasihan-Nya kepada setiap kita secara pribadi. 2. "Benda-benda belas kasihan"Melanjutkan topik yang sama, kita akan masuk ke Roma 9. Di ayat 15-16 kita membaca:
Roma 9: 15-16 Dengan kata lain, hal itu tidak tergantung pada seberapa besar usaha kita. Tidak tergantung kepada kekuatan dan usaha kita, tetapi pada kemurahan hati Allah. Tanpa kemurahan hati-Nya, tetapi bergantung kepada diri kita sendiri, kita tidak akan mampu berbuat apa pun (Yohanes 5:30, 15:5). Selanjutnya, Roma 9:22-24 mengatakan:
Roma 9:22-24 Ada orang-orang yang merupakan benda-benda kemurkaan-Nya, namun kita BUKAN salah satu dari mereka. Sebaliknya, kita adalah benda-benda belas kasihan-Nya yang telah Allah persiapkan sebelumnya untuk kemuliaan-Nya. Ia mempersiapkan kita untuk kemuliaan! Belas kasihan-Nya turun temurun. Sebagaimana Lukas 1:50 katakan kepada kita:
Lukas 1:50 Dan Mazmur 25:10 berkata:
Mazmur 25:10 Berikut ini lebih banyak lagi referensi tentang kasih setia dan belas kasihan dari kitab Mazmur:
Mazmur 33:18
Mazmur 32:10
Mazmur 33:5
Mazmur 36:8-11
Mazmur 57:11
Mazmur 63:3
Mazmur 69:17
Mazmur 86:15
Mazmur 103:13, 17
Mazmur 89:15
Mazmur 103:11
Mazmur 103:1-4
Mazmur 118:1 Meskipun masih ada lebih banyak lagi referensi dalam Alkitab tentang kasih setia atau belas kasihan Tuhan, sampai di sini kita dapat meringkas apa yang telah kita baca di atas, sebagai berikut: • Allah itu kaya dengan rahmat, dan Ia telah melahirkan kita kembali karena rahmat-Nya yang besar. • Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. • Seluruh bumi penuh dengan kasih setia Tuhan. Kasih setia-Nya turun temurun atas orang-orang yang takut akan Dia. • Mata Tuhan tertuju kepada mereka berharap akan kasih setia-Nya dan kasih setia melingkupi mereka. • Kasih setia-Nya baik dan berharga. Kasih setia-Nya lebih baik daripada hidup! • Seperti Bapa sayang anak-anaknya, demikianlah Allah sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. • Kasih setia-Nya kepada kita setinggi langit dari bumi dan Ia memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmat-Nya. • Kita adalah benda-benda belas kasihan, yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan-Nya! 3. Contoh lain tentang kasih setia Allah.Lebih jauh lagi, kita akan melihat beberapa contoh lain tentang kasih setia Tuhan yang tercatat dalam Alkitab. Kasih setia Allah atas Abrahamlah yang telah menuntun hamba Abraham menuju ke tanah leluhurnya dan menemukan seorang isteri bagi Ishak. Peristiwa ini tercatat dalam Kejadian 24:1-25 dan setelah bertemu dengan Ribka, calon istri Ishak, “lalu berlutulah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata: “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu.” Kemurahan Allahlah yang menyelamatkan Lot dan keluarganya dari kehancuran Sodom:
Kejadian 19:17-19 Kasih setia dan kemurahan Tuhanlah yang memelihara Yusuf selama tahun-tahun pertama yang sukar di Mesir:
Kejadian 39:21 Sekalipun ada begitu banyak kesulitan, yang semuanya termasuk dalam rencana Tuhan, Tuhan senantiasa memelihara Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya. 4. "Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian...."Kasih setia Allah bukan sesuatu yang diberikan dengan ukuran tertentu. Bukan sesuatu yang Allah berikan hanya kadang-kadang saja. Ia tidak mencurahkan kasih setia dan rahmat-Nya kepada kita secara periodik tetapi Ia memberikannya secara permanen. KASIH SETIA ADALAH KARAKTERISTIK DARI NATUR ALLAH YANG HAKIKI. Sebagaimana Ia menasihatkan kita dalam Ibrani 4:
Ibrani 4:14-16 Kita membutuhkan kasih setia dan belas kasihan-Nya. Tak ada seorang pun yang tidak membutuhkannya. Oleh karena itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia untuk menerima apa yang kita butuhkan. Marilah kita membuka hati kita kepada Tuhan. Marilah kita memohon rahmat dan belas kasihan-Nya atas kita, seperti yang Daud lakukan ketika Ia berada dalam berbagai kesesakan:
Mazmur 4:2
Mazmur 6:3
Mazmur 9:14
Mazmur 25:16
Mazmur 30:11
Mazmur 31:10, 17
Mazmur 51:3
Mazmur 86:16
Mazmur 123 Tidak ada seorang pun yang memohon belas kasihan Tuhan dibiarkan tanpa jawaban. Demikianlah yang terjadi pada: Dua orang buta
Matius 9:27-31 Perempuan Kanaan
Matius 15:22-28 Ayah yang anaknya dikuasai setan
Matius 17:15, 18 Dua orang buta yang lain
Matius 20:30-34 5. KesimpulanKasih setia dan belas kasihan Allah bagi anak-anak-Nya sungguh tak terukur, setinggi langit dari bumi. Kita adalah benda-benda belas kasihan, benda-benda yang dipersiapkan oleh-Nya untuk kemuliaan! Ia telah melingkupi kita dengan kasih setia dan belas kasihan-Nya. Ia kaya dalam rahmat-Nya. Saya ulangi undangan dari Ibrani 4:
Ibrani 4:16 Anastasios Kioulachoglou |